Você está na página 1de 5

REHABILITASI KORBAN PERDAGANGAN ANAK

PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF VIKTIMOLOGI


Trafiking anak wanita adalah segala tindakan pelaku trafiking
yang mengandung salah satu atau lebih tindakan perekrutan,
pengangkutan antar daeran dan antar negara, pemindah
tanganan, pemberangkatan, penerimaan, dan penampungan
sementara, atau ditempat tujuan anak wanita usia 15-18 tahun
dengan cara ancaman kekerasan, penculikan dan penipuan,
dimana anak wanita digunakan untuk tujuan pelacuran atau
eksploitasi seksual

PENYEBAB / LATAR BELAKANG TERJADINYA PERDAGANGAN
MANUSIA (ANAK PEREMPUAN) :

1. tingkat pendidikan masyarakat yang mayoritas masih rendah,
2. Kemiskinan,
3. Lemahnya Penegakan Hukum,
4. dan permintaan seks global semakin meningkat
5. Dll.
UNSUR-UNSUR PERDAGANGAN MANUSIA (ANAK
PEREMPUAN)
1. tindakan perekrutan,
2. pengangkutan,
3. penampungan,
4. pengiriman,
5. pemindahan,
6. atau penerimaan seseorang,
7. dengan ancaman kekerasan,
8. penculikan,
9. penyekapan,
10. pemalsuan,
11. penipuan,
12. untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang
tereksploitasi.

VIKTIMISASI
(PROSES PENIMBULAN
KORBAN)
DATA LAPANGAN MENGENAI PERDAGANGAN MANUSIA
(ANAK PEREMPUAN)
1. laporan dalam Trafikking in Persons Report (juli 2001) yang
diterbitkan oleh departemen luar negeri amerika serikat dan komisi
ekonomi dan sosial asia pasifik yang menempatkan indonesia
pada peringkat ketiga atau terendah dalam upaya
penanggulangan trafiking perempuan dan anak. Negara dalam
peringkat ini dikatagorikan sebagai negara yang memiliki korban
dalam jumlah yang besar

2. PBB memperkirakan bahwa dalam 30 tahun terakhir, 30 juta
perempuan dan anak telah lebih menjadi korban trafiking dan
eksploitasi di antaranya 2 juta setiap tahun adalah korban
eksploitasi seksual.

3. Perwakilan NGO UN CRC menyatakan bahwa 30% dari mereka
yang di paksa bekerja dalam prostitusi anak. Dalam tahun 1998
INICEF memperkirakan prostitusi anak di indonesia berkisar antara
40.000-70.000 anak
PENANGANAN UNTUK ANAK WANITA KORBA TRAFIKING
YANG DIGUNAKAN UNTUK TUJUAN PELACURAN ATAU
EKSPLOITASI SEKSUAL
1. Rehabilitasi Sosial yang dilaksanakan secara persuasif berupa
ajakan, anjuran, dan bujukan dengan maksud untuk
meyakinkan seseorang agar bersedia direhabilitasi sosial.

2. Rehabilitasi Sosial yang dilaksanakan secara motivatif berupa
dorongan, pemberian semangat, pujian, dan/atau
penghargaan agar seseorang tergerak secara sadar untuk
direhabilitasi sosial

3. Rehabilitasi Sosial yang dilaksanakan secara koersif berupa
tindakan pemaksaan terhadap seseorang dalam proses
Rehabilitasi Sosial

UPAYA UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA
PERDAGANGAN MANUSIA (ANAK PEREMPUAN)
1. Bagi pemerintah
Memberikan sosialisasi kepada masyarakat terhadap kondisi-
kondisi yang mengarah pada adanya indikasi perdagangan
anak, sehingga dapat mencegah anak menjadi korban dari
tindak pidana perdagangan anak.
2. Bagi aparat penegak hukum
Memaksimalkan upaya penegakan hukum terhadap kasus
tindak pidana perdagangan anak serta memperkuat kerjasama
antar aparat penegak hukum dalam rangka menciptakan
implementasi dari peraturan perundang -undangan tentang
perdagangan manusia.
3. Bagi keluarga
Hendaknya mampu menciptakan suasana keluarga yang
harmonis dan menjamin pemenuhan hak hak anak dalam
keluarga dalam menekan faktor anak menjadi korban
perdagangan anak

Você também pode gostar