Você está na página 1de 20

BAB I

PENDAHULUAN
Benda asing dalam suatu organ dapat terbagi atas benda asing eksogen
(berasal dari luar tubuh) dan benda asing endogen (berasal dari dalam tubuh) yang
dalam keadaan normal seharusnya benda tersebut tidak ada. Benda asing eksogen
dapat berupa padat, cair, atau gas. Benda asing eksogen terdiri dari zat organik
seperti kacang-kacangan, tulang, dan zat anorganik, seperti peniti, jarum, batu,
dan lain-lain. Benda asing eksogen cair dibagi dalam benda cair yang bersifat
iritatif, seperti zat kimia, dan benda cair non-iritatif, yaitu cairan dengan pH 7,.
Benda asing endogen contohnya sekret kental, darah atau bekuan darah, nanah,
krusta, perkijuan, membrane difteri, bronkolit, cairan amnion, dan mekonium.
!,",#
$eristi%a tertelannya benda asing merupakan masalah utama pada anak
usia & bulan sampai & tahun, tampak dari 7'( banyaknya yang mengalami
tertelan benda asing adalah anak-anak, meskipun dapat terjadi pada semua umur
karena anak-anak sering memasukkan benda ke dalam mulutnya, bahkan sering
bermain atau menangis pada %aktu makan
)
. *ecara statistik, persentase aspirasi
benda asing berdasarkan letaknya masing-masing adalah+ hipofaring )(,
laring,trakea !"(, dan bronkus sebanyak -#(. .ebanyakan kasus aspirasi benda
asing terjadi pada anak usia /!) tahun+ sekitar 7)( aspirasi benda asing terjadi
pada anak usia !0# tahun.
",#
Benda asing di saluran napas dapat menjadi penyebab berbagai macam
penyakit paru, baik akut maupun kronis. *umbatan total saluran nafas atas yang
berlangsung lebih dari lima menit pada de%asa akan mengakibatkan kerusakan
jaringan otak dan henti jantung.
#
1engingat pentingnya penanganan obstruksi
benda asing di jalan napas ini, maka kami memba%anya dalam diskusi kelompok
ini.
BAB II
1
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Sistem Pernapasan
$ernapasan atau respirasi merupakan suatu proses pengambilan oksigen
dan pengeluaran karbon dioksida di dalam tubuh. *istem pernapasan terdiri
dari alat-alat pernapasan yang berfungsi memasukkan udara yang
mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon
dioksida dan uap air (gambar !).

2ambar !. *istem $ernapasan 1anusia.


a. 3ongga Hidung (4a5um 6asalis)
7dara dari luar akan masuk le%at rongga hidung (ca5um nasalis).
3ongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar
minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).
*elaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk le%at
saluran pernapasan. *elain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang
berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. 8uga
terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk. 9i sebelah belakang rongga hidung
"
terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae.
$ada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput
lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga
hidung.

b. :aring
7dara dari rongga hidung masuk ke faring. :aring merupakan
percabangan " saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofaring) pada bagian
depan dan saluran pencernaan (orofaring) pada bagian belakang. $ada
bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat
terletaknya pita suara (pita vocalis). 1asuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.

1akan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke
saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang
terbuka. ;alaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristi%a
menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga
mengakibatkan gangguan kesehatan.

:ungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang
keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan,
faring juga menyediakan ruang dengung (resonansi) untuk suara
percakapan.

c. <rakea
<rakea berupa pipa yang panjangnya = !' cm, terletak sebagian di
leher dan sebagian di rongga dada (torak). 9inding trakea tipis dan kaku,
dikelilingi oleh cincin tulang ra%an, dan pada bagian dalam rongga
bersilia. *ilia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk
ke saluran pernapasan.


<rakea terletak di sebelah depan kerongkongan (faring). 9i dalam
rongga dada, trakea bercabang menjadi dua cabang bronkus. 9i dalam
paru-paru, bronkus bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat
kecil disebut bronkiolus. 7jung bronkiolus berupa gelembung kecil yang
disebut gelembung paru-paru (al5eolus).

#
d. >aring
>aring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang
ra%an. >aring berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring.
*alah satu tulang ra%an pada laring disebut epiglotis. ?piglotis terletak di
ujung bagian pangkal laring. >aring diselaputi oleh membrane mukosa
yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk
menahan getaran-getaran suara pada laring. :ungsi utama laring adalah
menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara.

$angkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang ra%an yang
membentuk jakun. $angkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal
tenggorok (epiglotis). $ada %aktu menelan makanan, katup tersebut
menutup pangkal tenggorok dan pada %aktu bernapas katup membuka.
$ada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada
udara dari paru-paru, misalnya pada %aktu kita bicara.

e. Bronkus
<rakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. *truktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya
tulang ra%an bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus
yang lebih besar cincin tulang ra%annya melingkari lumen dengan
sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga
bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri
bercabang menjadi dua bronkiolus. 4abang-cabang yang paling kecil
masuk ke dalam gelembung paru-paru atau al5eolus. 9inding al5eolus
mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam al5eolus
inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. :ungsi utama bronkus
adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.

f. $aru-paru

$aru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian


samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian ba%ah dibatasi oleh
diafragma yang berotot kuat. $aru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru
kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas # lobus dan paru-paru kiri (pulmo
sinister) yang terdiri atas " lobus. $aru-paru dibungkus oleh dua selaput
yang tipis, disebut pleura. *elaput bagian dalam yang langsung
menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura 5isceralis) dan selaput
yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar (pleura parietalis). $aru-paru tersusun oleh bronkiolus,
al5eolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak
mempunyai tulang ra%an,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian
ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. *etiap
bronkiolus terminalis bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi,
kemudian menjadi duktus al5eolaris. $ada dinding duktus al5eolaris
mangandung gelembung-gelembung yang disebut al5eolus.

2.2 Benda Asing di Jalan Napas
Benda asing (corpus alienum) adalah benda yang berasal dari luar tubuh
atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada. 9engan
demikian benda asing di jalan napas adalah benda yang terdapat pada alat-alat
pernapasan yang normalnya tidak ada. Benda asing tersebut dapat terhisap
mulai dari hidung hingga traktus trakeo-bronkial.
#,,)
Benda asing terbagi menjadi benda asing eksogen dan endogen. Benda
asing eksogen adalah benda asing yang berasal dari luar tubuh, dan
sebaliknya dengan benda asing endogen. Benda asing eksogen biasanya
masuk dari melalui hidung atau mulut. Benda asing eksogen terdiri dari
bentuk padat, cair, atau gas. Benda asing eksogen padat terdiri dari organik,
seperti kacang-kacangan, tulang, dan zat anorganik seperti paku, jarum,
peniti, batu, dan lain-lain. Benda asing eksogen cair dibagi menjadi benda
yang bersifat iritatif, seperti zat kimia, dan non-iritatif, yaitu cairan dengan
pH 7,.
#,,)

)
Benda asing endogen dapat berupa sekret kental, darah atau bekuan
darah, nanah, krusta, membran difteri, bronkolit, cairan amnion, mekonium
yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
#,,)
2.2.1 Etiologi dan a!tor Predisposisi
<erdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya benda
asing ke dalam saluran pernapasan, yaitu sebagai berikut@
,)
a. :aktor personal, seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan,
kondisi sosial, tempat tinggal.
b. :aktor kegagalan mekanisme proteksi yang normal, misal
keadaan tidur, kesadaran menurun, alkoholisme, dan epilepsi.
c. :aktor fisik, yaiutu kelainan dan penyakit neurologik.
d. $roses menelan yang bel surgikal, misal pada tindakan bedah,
ekstraksi gigi, dan gigi molar yang belum tumbuh pada anak
umur / tahun.
e. :aktor keji%aan, misal emosi dan gangguan psikis.
f. :aktor ukuran dan bentuk serta sifat benda asing.
g. :aktor kecerobohan, seperti meletakkan benda asing di mulut,
persiapan makan yang kurang baik, makan dan minum yang
tergesa-gesa, makan sambil bermain pada anak-anak, dan
memberikan kacang atau permen pada anak yang gigi
molarnya belum lengkap.
2.2.2 Epidemiologi
9ari semua kasus benda asing yang masuk ke saluran pernapasan
dan saluran cerna, sepertiga dari benda asing yang teraspirasi tersangkut
di saluran napas. .ejadian aspirasi benda asing di saluran pernapasan
paling sering dialami oleh anak-anak. >ima puluh lima persen ())()
dari kasus benda asing di saluran napas terjadi pada anak berumur
kurang dari tahun dengan insiden kematian mendadak akibat aspirasi
tinggi pada usia tersebut. .acang atau biji tumbuhan sering teraspirasi
pada anak berumur "- tahun, karena belum memiliki gigi molar yang
lengkap dan belum dapat mengunyah dengan baik. ?nam sampai
delapan persen benda asing yang teraspirasi berupa plastik yang sukar
didiagnosis secara radiologik, karena bersifat non-iritatif dan
&
radiolusen, sehingga dapat menetap ditraktus trakeobronkial untuk
periode yang lama. Benda asing di laring dan trakea lebih sering terjadi
pada anak kurang dari ! tahun. Benda asing hidung lebih sering terjadi
pada anak-anak, karena anak usia "- tahun cenderung memasukkan
benda-benda yang ditemukan dan dijangkaunya ke dalam lubang
hidung, mulut, atau dimasukkan oleh anak lain.
,)
Benda asing bronkus paling sering berada di bronkus kanan,
karena bronkus utama kanan lebih besar dan membentuk sudut lebih
kecil terhadap trakea dibandingkan dengan bronkus kiri.
,)
2.2." Patogenesis
<ujuh puluh lima persen dari benda asing di bronkus sering
ditemukan pada anak di ba%ah usia " tahun, dengan ri%ayat yang khas
yaitu pada saat benda atau makanan ada di dalam mulut, anak sedang
terta%a atau menjerit, sehingga saat inspirasi, laring terbuka dan
makanan atau benda asing masuk ke dalam laring. $ada saat benda
asing terjepit di sfingter laring, paenderita batuk berulang-ulang
(paroksismal). Bila benda asing masuk ke dalam trakea atau bronkus,
kadang terjadi fase asimptomatik selama " jam atau lebih, kemudian
diikuti oleh fase pulmonum dengan gejala tergantung pada derajat
sumbatan bronkus.
,)
.erusakan yang terjadi akibat aspirasi benda asing di saluran
napas ditentukan oleh jenis benda yang terhisap. Benda asing mati
(inanimate foreign bodies) di hidup cenderung menyebabkan edema
dan inflamasi mukosa hidung, ulserasi, epistaksis, dan jaringan
granulasi. *edangkan benda asing hidup (animate foreign bodies) dapat
menyebabkan reaksi inflamasi dengan derajat ber5ariasi, dari infeksi
lokal sampai destruksi masif tulang ra%an dan tulang hidung dengan
membentuk daerah supurasi yang dalam dan berbau, seperti pada kasus
aspirasi cacing askaris atau serangga.
,)
Benda asing organik, seperti kacang-kacangan mempunyai sifat
higroskopis, mudah menjadi lunak dan mengembang dengan air, serta
7
menyebabkan iritasi pada mukosa, dan timbul jaringan granulasi di
sekitar benda asing sehingga memperberat gejala sumbatan saluran
pernapasan. Benda asing anorganik menimbulkan rekasi jaringan yang
lebihringan dan lebih mudah didiagnosis karena umumnya benda asing
anorganik bersifat radioopak.
,)
2.2.# Diagnosis
9iagnosis klinis benda asing di saluran napas ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang. Anamnesis
yang cermat pelu ditegakkan tentang adanya ri%ayat tersedak sesuatu,
tiba-tiba timbul rasa tercekik (chocking), %aktu terjadinya, dan jenis
benda yang teraspirasi. <anda dan gejala lainnya akan dijelaskan pada
bab berikutnya. $emeriksaan fisik dengan auskultasi dan palpasi perlu
dilakukan. *erta pemeriksaan penunjang radiologik dan endoskopi
dapat dilakukan atas indikasi diagnostik dan terapi.
,)
2.2.$ Kompli!asi
.omplikasi yang terjadi akibat aspirasi benda asing di jalan napas
dapat bersifat akut dan kronik. .omplikasi akut yang dapat terjadi
antara lain@ sesak napas dan hipoksia sampai henti jalan napas.
*edangkan komplikasi kronik yang dapat terjadi antara lain@ pneumonia
yang berlanjut dengan pembentukan abses paru dan ka5itas,
bronkiektasis, fistel bronkopleura, pembentukan jaringan granulasi atau
polip akibat inflamasi pada mukosa, pneumomediastinum dan
pneumotoraks. *edangkan bila terjadi keterlambatan diagnosis lebih
dari tiga hari dapat mengakibatkan timbulnya emfisema obstruktif,
pergeseran mediastinum, pneumonia, dan atelektasis.
,)
BAB III
-
DISKUSI
".1 Apa!a% &enda asing di 'alan napas mer(pa!an !as(s !ega)atan di
&idang THT*
.edokteran ga%at darurat mencakup diagnosis dan tindakan terhadap
semua pasien yang memerlukan pera%atan yang tidak direncanakan dan
mendadak, atau terhadap pasien dengan penyakit atau cedera akut.
!
.asus
kega%atan merupakan keadaan yang dapat mengancam ji%a. 9alam hal ini
keadaan yang mengganggu jalan napas, pernapasan, dan atau sirkulasi dapat
menyebabkan kega%atan yang mengancam ji%a.
"
Adanya benda asing di
saluran napas dapat menyebabkan obstruksi jalan napas, sehingga dapat
mengganggu fisiologi sistem pernapasan. Bleh karena itu, benda asing di
saluran napas merupakan salah satu kasus kega%atan di bidang <H< sehingga
diperlukan diagnosis dan tindakan yang cepat dan tepat.
".2 Bagaimana ge'ala dan tandan+a*
2ejala sumbatan benda asing di dalam saluran napas tergantung pada
lokasi benda asing, derajat sumbatan (total atau sebagian), sifat, bentuk dan
ukuran benda asing. Benda asing yang masuk melalui hidung dapat
tersangkut di hidung, nasofaring, laring, trakea dan bronkus. Benda yang
masuk melalui mulut dapat terhenti di orofaring, hipofaring, tonsil, dasar
lidah, sinus priformis, esofagus dan dapat juga tersedak masuk ke laring,
trakea dan bronkus.
#
2ejala yang timbul ber5ariasi, dari tanpa gejala sampai kematian
sebelum diberi pertolongan, akibat sumbatan total. 2ejala-gejala ini penting
untuk diketahui agar diagnosis dapat ditegakkan secepatnya untuk mencegah
kerusakan saluran napas yang lebih parah. <erdapat lima tanda klinis yang
penting yaitu@

!. ;heezy bronchitis (asma)


C
Batuk-batuk, wheeze dan demam adalah gejala yang umum pada
penderita terinhalasi benda asing. 9iagnosis wheezy bronchitis
haruslah dipertanyakan lebih dalam pada anak-anak, bila hal ini terjadi
tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala selesma, atau bila sebelumnya
tidak ada serangan seperti ini, atau tidak terdapat ri%ayat alergi serta
bila rhonkhi pada inspirasi dan ekspirasi yang tidak menyeluruh pada
kedua paru.
". 3esolusi yang gagal dari infeksi akut
Apabila benda asing tidak segera diambil, maka infeksi saluran
napas yang akut terjadi di bagian distal dari obstruksi. Dnfeksi ini
manifestasinya seperti pneumonia, tetapi pada beberapa kasus dapat
sebagai infeksi saluran napas yang tidak spesifik. 3esolusi yang lama
dan tidak sempurna dari suatu pneumonia, lebih-lebih bila disertai
dengan atelektasis paru, harus dicurigai disebabkan oleh benda asing.
#. Batuk kronis yang disertai dengan hemoptisis
Batuk kronis atau berulang dengan disertai hemoptisis pada anak-anak
tanpa penyakit paru suppurati5a yang khronis, sangat mungkin
disebabkan oleh benda asing, lebih-lebih bila terdapat juga atelektasis
pada segmen atau lobus. Biji rumput-rumputan adalah penyebab
utama dari gambaran klinis ini dan biasanya biji-biji ini masuk ke
bronchial tree, sehingga tidak terlihat se%aktu pemeriksaan
bronkhoskopi.
. Batuk kronis disertai dengan gambaran atelektasis
$ada anak-anak dengan batuk khronis yang disertai gambaran
atelektasis segmen atau lobar, haruslah %aspada terhadap adanya
benda asing. Bila perbaikan secara klinis maupun radiologis tidak
nyata sesudah pengobatan dengan antibiotika dan drainase postural,
maka pemeriksaan bronkhoskopi harus dilakukan.
). .egagalan pernapasan
!'
Beberapa penderita keadaan penyakitnya berlanjut menyebabkan
kegagalan pernapasan akut. *ecara anamnestis diperoleh keterangan
tentang kegagalan pengobatan infeksi saluran napas yang akut, di
mana terdapat juga benda asing di dalamnya. $ada pemeriksaan
radiologis tampak gambaran atelektasis dari salah satu lobus dan
adanya hiperinflasi pada paru lainnya. .egagalan pernapasan terjadi
karena berkurangnya 5entilasi secara akut.
*eseorang yang mengalami aspirasi benda asing akan mengalami #
stadium. *tadium pertama merupakan gejala permulaan, yaitu batuk-batuk hebat
secara tiba-tiba (violent paroxysms if coughing), rasa tercekik (choking), rasa
tersumbat di tenggorokan (gagging), bicara gagap (sputtering) dan obstruksi jalan
napas yang terjadi dengan segera. $ada stadium kedua, gejala stadium permulaan
diikuti inter5al asimtomatik. Hal ini karena benda asing tersebut tersangkut,
refleks-refleks akan melemah dan gejala rangsangan akut menghilang. *tadium ini
berbahaya, sering menyebabkan keterlambatan diagnosis atau cenderung
mengabaikan kemungkinan aspirasi benda asing karena gejala dan tanda tidak
jelas. $ada stadium tiga, telah terjadi gejala komplikasi dengan obstruksi, erosi
atau infeksi sebagai akibat reaksi terhadap benda asing, sehingga timbul batuk-
batuk, hemoptisis, dan abses paru.
#
Bila seorang pasien, terutama anak, diketahui mengalami rasa tercekik
atau manifestasi lainnya, rasa tersumbat di tenggorokan, batuk-batuk sedang
makan, maka keadaan ini haruslah dianggap sebagai gejala aspirasi benda asing.
#
Benda asing di laring dapat menutup laring, tersangkut diantara pita suara
atau berada di subglotis. 2ejala sumbatan laring tergantung pada besar, bentuk
dan letak (posisi) benda asing.

*umbatan total di laring akan menimbulkan
keadaan yang ga%at biasanya kematian mendadak karena terjadi asfiksia dalam
%aktu singkat. Hal ini disebabkan oleh timbulnya spasme laring dengan gejala
antara lain disfonia sampe afonia, apne, dan sianosis.

*umbatan tidak total di
laring dapat menyebabkan gejala suara parau, disfonia sampai afonia, bentuk yang
disertai sesak (croupy cough), odinofagia, mengi, sianosis, hemoptisis dan rasa
subyektif dari benda asing (pasien akan menunjuk lehernya sesuai dengan letak
!!
benda asing itu tersangkut) dan dispne dengan derajat ber5ariasi. 2ejala dan tanda
ini jelas bila benda asing masih tersangkut di laring, dapat juga benda asing sudah
turun ke trakea, tetapi masih meninggalkan reaksi laring oleh karena edema
laring.
#
Beberapa benda asing bersifat radio-apaque, tetapi banyak yang tidak.
$ada penderita obstruksi bronkus dapat terlihat adanya gambaran hiper-inflasi
atau atelektasis. ;alaupun pada pemeriksaan radiologis terdapat gambaran yang
normal, tetapi bila terdapat ri%ayat adanya inhalasi benda asing, maka
pemeriksaan brokhoskopi harus dilakukan. 1anifestasi terdapatnya benda asing di
saluran napas dapat berbeda-beda seperti yang terlihat pada gambar di ba%ah ini.

2ambar ". Bbstruksi saluran napas akibat benda asing.


"." Bagaimana ,ara menangg(langin+a*
$ada penderita ga%at darurat menjaga jalan napas tetap bebas
merupakan prioritas utama. .egagalan oksigenasi merupakan pembunuh
tercepat. .ematian dini karena masalah jalan napas disebabkan@
- 2agal mengetahui kebutuhan jalan napas tetap bebas
- 2agal membuka jalan napas
- .ekeliruan memasang alat bantu napas atau posisi berubah
- Aspirasi isi lambung
!"
.ompetensi dalam mengelola jalan napas memerlukan @
- $engetahuan anatomi dan fisiologi jalan napas
- .emampuan menilai jalan napas pasien dari gambaran anatomi yang
berkorelasi dengan kesulitan mengelola jalan napas.
- .etrampilan bermacam macam cara mengelola jalan napas. 7ntuk
menilai hambatan jalan napas harus menggunakan indra yang kita
miliki.
.ita lihat (look), kita dengar (listen) dan kita raba (feel).
- >ook@
E >ihat gerak dada dan perut , ada tertinggal , paradoksal F
E >ihat tanda tanda distress pernapasan
E >ihat %arna kulit ,mukosa @ pucat , sianosis , kemerahan F
E >ihat tingkat kesadaran penderita dengan skala 24* atau AG$7
- >isten@
E 9engarkan gerak udara napas dengan telinga
- :eel@
E 3asakan gerak udara dengan pipi

2ambar #. >ook - >isten 0 :eel
*ecara klinis dapat dikenali tanda tanda adanya hambatan jalan napas.
*uara mendengkur (snoring) disebabkan obstruksi lidah, suara berkumur
(gargling) menunjukkan adanya sumbatan berupa cairan di faring, stridor karena
odem di pita suara atau laring.
#
!#
7ntuk dapat menanggulangi kasus aspirasi benda asing dengan cepat dan
tepat perlu diketahui dengan sebaik-baiknya gejala di tiap lokasi tersangkutnya
benda asing tersebut. *ecara prinsip benda asing di saluran napas diatasi dengan
pengangkatan segera secara endoskopik dalam kondisi yang apling aman, dengan
trauma yang minimum. .ebanyakan pasien dengan aspirasi benda asing yang
datang ke ahli <H< telah melalui fase akut, sehingga pengangkatan secara
endoskopik harus dipersiapkan seoptimal mungkin, baik dari segi alat maupun
personal yang telah terlatih.
#
Benda asing di %id(ng. Benda asing di hidung dapat berupa benda
hidup,organik atau benda mati,anorganik. Benda asing organik dapat disebabkan
oleh lalat dan lalat botol hijau yang bertelur di dalam ka5um nasi. 2ejala yang
terjadi mirip dengan gejala sinusitis akut dengan sekret mukopurulen, unilateral,
dan berbau busuk. Bbstruksi hidung seringkali total pada sisi yang terkena. >ar5a
atau ulat atau lintah dapat ditemukan melekat erat pada jaringan, dan pada kasus
berat terjadi destruksi mukosa dan kartilago. Benda asing anorganik di hidung
adalah segala jenis substansi yang tidak bergerak yang cukup kecil dan dapat
masuk ke dalam rongga hidung. Benda asing di hidung dapat dikeluarkan le%at
nares anterior dengan atau tanpa anestesi umum. 4ara mengeluarkan benda asing
dari dalam hidung ialah dengan memakai pengait (haak) yang dimasukkan ke
dalam hidung di bagian atas, menyusuri atap ka5um nasi sampai menyentuh
nasofaring. *etelah itu pengait diturunkan sedikit dan ditarik ke depan. 9engan
cara ini benda asing itu akan ikut terba%a ke luar. 9apat pula menggunakan
cunam 6ortman atau H%ire loopI.
#
<idaklah bijaksana bila mendorong benda asing dari hidung ke arah
nasofaring dengan maksud supaya masuk ke dalam mulut. 9engan cara itu benda
asing dapat terus masuk ke laring dan saluran napas bagian ba%ah, yang
menyebabkan sesak napas, sehingga menimbulkan keadan yang ga%at.
#
$emberian antibiotika sistemik selama )-7 hari hanya diberikan pada
kasus benda asing hidung yang telah menimbulkan infeksi hidung maupun sinus.
#
$ada kasus benda asing organik seperti lintah dapat dilakukan dengan
meneteskan air tembakau ke dalam lubang hidung dan dibiarkan selama #-)
!
menit. >intah akan terlepas dari mukosa hidung kemudian ditarik dengan pinset
atau aligator.
Benda asing di tonsil dapat diambil dengan memakai pinset atau cunam.
Biasanya yang tersangkut di tonsil ialah benda tajam, seperti tulang ikan, jarum
atau kail.
#
Benda asing di dasar lidah, dapat dilihat dengan kaca tenggorok yang
besar. $asien diminta menarik lidahnya sendiri dan pemeriksa memegang kaca
tenggorok dengan tangan kiri, sedangkan tangan kasnan memegang cunam untuk
mengambil bemnda tersebut. Bila pasien sangat perasa sehingga menyukarkan
tindakan, sebelumnya dapat bdisemprotkan obat pelali (anastetikum), seperti
Jylocain atau pantocain.
#
Benda asing di -ale!(la dan sin(s piri.ormis. .adang-kadang untuk
mengeluarkannya dilakukan dengan cara laringoskopi langsung.
#
Benda asing di laring. $asien dengan benda asing di laring harus diberi
pertolongan dengan segera, karena asfiksia dapat terjadi dalam %aktu hanya
beberapa menit. $aada anak dengan sumbatan tiotal pada laring, dapat dicoba
menolongnya dengan memegang anak dengan posisi terbalik, kepala ke ba%ah,
kemudian daerah punggung,tengkuk dipukul, sehingga diharapkan benda asing
dapat dibatukkan ke luar.
#
4ara lain untuk menngeluarkan benda asing yang menyumbat laring secara
total ialah dengan cara perasat dari Heimlich (Heimlich maneu5er), dapat
dilakukan pada anak maupun orang de%asa. 1enurut teori Heimlich, benda asing
masuk ke dalam laring ialah pada %aktu inspirasi. 9engan demikian paru penuh
oleh udara, diibaratkan sebagai botol plastic yang tertutup, dengan menekan botol
itu, maka sumbatannya akan terlempar ke luar.
#
9engan perasat Heimlich, dilakukan penekanan pada paru. 4aranya ialah,
bila pasien masih dapat berdiri, maka penolong berdiri di belakang pasien,
kepalan tangan kanan penolong diletakkan di atas prisesus Jifoid, sedangkan
tangan kirinya diletakkan di atasnya. .emudian dilakukan penekanan ke belakan
ke atas dan ke arah paaru beberapa kali, sehingga diharapkan benda asing akan
terlempar ke luar dari mulut pasien.
#
!)
Bila pasien sudah terbaring karena pingsan, maka penolong bersetumpu
pada lututnya di kedua sisi pasien, kepalan tangan diletakkan di ba%ah prosesus
Jifoid, kemudian dilakukan penekanan ke ba%ah dan ke arah paru pasien
beberapa kali, sehingga benda asing akan terlempar ke luar mulut. $ada tindakan
ini posisi muka harus lurus, leher jangan ditekuk ke samping, supaya jalsn napas
merupakan garis lurus.
#
2ambar . $erasat Heilmich pada pasien yang masih sadar
!&

2ambar ). $erasat Heilmich pada pasien yang tidak sadar
Bila pasien sudah terbaring karena pingsan, maka penolong bersetumpu
pada lututnya di kedua sisi pasien, kepalan tangan diletakkan di ba%ah prosesus
Jifoid, kemudian dilakukan penekanan ke ba%ah dan ke arah paru pasien
!7
beberapa kali, sehingga benda asing akan terlempar ke luar mulut. $ada tindakan
ini posisi muka harus lurus, leher jangan ditekuk ke samping, supaya jalan napas
merupakan garis lurus.
#
.omplikasi perasat Heimlich ialah kemungkinan terjadi rupture lambung
atau hati dan fraktur iga. Bleh karena itu pada anak sebaiknya cara menolongnya
tidak dengan menggunakan kepalan tangan, tetapi cukup dengan dua buah jari kiri
dan kanan.
#
$ada sumbatan benda asing tidask total di laring, perasat Heimlich tidak
dapat digunakan. 9alam hal ini pasien masih dapat di ba%a ke rumah sakit
terdekat untuk diberi pertolongan dengan menggunakan laringoskop atau
bronkoskop, atasu kalau alat-alat itu tidak ada, dilakukan trakeostomi ssebelum
merujuk. $ada %aktu tindakan trakeostomi, pasien tidur dengan posisi
<rendelenburg, kepasla lebih rendah dari badan, supaya benda asing tiudak turun
ke trakea. .emudian pasien dapat dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai
fasilitas laringoskopi atau bronkoskopi untuk mengeluarkan benda asing itu
dengan cunam. <indakan ini dapat dilakukan dengan anastesi (umum) atau
analgesia (lokal).
#
Benda asing di tra!ea. Benda asing di trakea dikeluarkan dengan
bronkoskopi. <indakan ini merupakan tindakan yang harus segera dilakukan,
dengan pasien tidur terlentang posisi <endelenburg, supaya benda asing tidak
turun ke dalam bronkus.

$ada %aktu bronkoskopi, benda asing dipegang dengan
cunam yang sesuai dengan benda asing itu, dan ketika dikeluarkan melalui laring
diusahakan sumbu panjang benda asing segaris dengan sumbu panjang trakea,
jadi pada sumbu 5ertical, untuk memudahkan pengeluaran benda asing itu melalui
rima glottis.
#
Bila fasilitas untuk melakukan bronkoskopi tidak ada, maka pada kasus
benda asing di trakea dapat dilakukan trakeostomi, dan bila mungkin benda asing
itu dikeluarkan dengan memakai cunam atau alat penghisap melalui trakeostomi.
Bila tidak berhasil pasien dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas endoskopi, ahli
dan personal yang tersedia optimal.
#
!-
Benda asing di &ron!(s. 7ntuk mengeluarkan benda asing dari bronkus
dilakukan dengan bronkoskopi, menggunakan bronkoskop kaku atau serat optic
dengan memakai cunam yang sesuai dengan benda asing itu. <indakan
bronkoskopi harus segera dilakukan, apalagi bila benda asing bersifat organik.
#
Benda asing yang tidak dapat di keluarkan dengan cara bronkoskopi,
seperti benda asing tajam, tidak rata dan tersangkut pada jaringan, dapat dilakukan
ser5ikotomi atau torakotomi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
#
Antibiotik dan kortikosteroid tidak rutin diberikan setelah tindakan
endoskopi pada ekstraksi benda asing. :isioterapi dada dilakukan pada kasus
pneumonia, bronchitis purulenta dan atelektasis.
#
$asien dipulangkan " jam setelah tindakan, jika paru bersih dan tidak
demam. :oto toraks pasca bronkoskopi dibuat hanya bila gejala pulmonum tidak
menghilang. 2ejala-gejala persisten seperti batuk, demam, kongesti paru,
obstruksi jalan napas ataunodinofagia memerlukan penyelidikan lebih lanjut dan
pengobatan yang tepat dan adekuat.
#
DATA/ PUSTAKA
!C
!. :alsafah@ *aanin, *yaiful. "'!!. alsafah !asar "egawatdaruratan. 3*
9r. 1. 9jamil. $adang.
". 9inkes 8atim. "'!'. *lide #resentasi #engenalan #enanggulangan
#enderita $awat !arurat. *urabaya.
#. *oepardi, ?fianty Arsyad, dkk. "''7. %uku &'ar (lmu "esehatan )elinga
*idung )enggorokan "epala + ,eher. Balai $enerbit :.7D. 8akarta.
. *ugito, H11 <arigan, >* *oeroso. !CC". %enda &sing di -aluran .apas.
Bagian Dlmu $enyakit $aru :. 7*7,3* 9r. $ringadi. 1edan.
). 3akhma, .urnia Hendra. "'!'. /orpus &lienum. :akultas .esehatan
7ni5ersitas 2resik.
"'

Você também pode gostar