Você está na página 1de 12

Widhi A I A Holistic Approximation to Management of Tuberculosis Cases Relapse in

the Second Month of Treatment An intensive Phase From Patient Widoer !eriatric
Without A "ob
[Laporan Kasus]
A HOLISTIC APPROXIMATION TO MANAGEMENT OF
TUBERCULOSIS CASES RELAPSE
IN THE SECOND MONTH OF TREATMENT AN INTENSIVE PHASE
FROM PATIENT WIDOWER GERIATRIC WITHOUT A JOB
Widhi Astuti
Faculty of Medicine, Lampung University
Abstract
Backgr!"#$ Tuberculosis #T$% is a disease that has long been &non and to date is still the
leading cause of death in the orld' The prevalence of T$ in (ndonesia and other developing
countries is )uite high' (n *++,- ne cases in (ndonesia totaled . gt/ ,++-+++ and mostl0
su1ered b0 people ho are in the productive age #23433 0ears old%' Cas%$ Mr' T!5- males ,6
0ears- came ith his son to see& medical from Pus&esmas 7arang An0ar ith complaints the
second month treatment controls- because experiencing cough berdaha& since 8 months ago
and it is sometimes accompanied b0 shortness of breath' The patient also complains of
fre)uent seating especiall0 at night' (n addition- patients also complain of eight due to the
appetite' Another complaint that the patient felt di990 at the moment is spinning
accompanied b0 nausea and itching after ta&ing medication that pac&age'
C"c&!s'"$ treatment of patients has been conducted ith the principles of famil0
ph0sician services and holistic plenar0- based from evidence based medicine' Clinical
improvement is 0et to be seen at the end of their intervention- because it ta&es a long time
according to the pathoph0siolog0 of diseases and cooperation beteen patients- families and
healthcare providers'
(%) Wr#$ Tuberculosis- :vidance $ased Medicine- famil0 medicine
Abstrak
Latar Belakang: Tuberkulosis T!" merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal
dan sampai saat ini masih men#adi penyebab utama kematian di dunia$ %revalensi T! di
Indonesia dan negara&negara sedang berkembang lainnya cukup tinggi$ %ada tahun '((),
kasus baru di Indonesia ber#umlah lebih dari )(($((( dan sebagian besar diderita oleh
masyarakat yang berada dalam usia produktif *+,++ tahun"$ Kasus: Tn$ T-., laki&laki )/
tahun, datang bersama anaknya ke !alai %engobatan %uskesmas 0arang Anyar dengan
keluhan kontrol pengobatan bulan kedua, karena mengalami batuk berdahak se#ak 1 2 bulan
yang lalu dan terkadang disertai sesak napas$ %asien #uga mengeluh sering berkeringat
dingin terutama pada malam hari$ 3elain itu, pasien #uga mengeluh berat badan turun akibat
penurunan nafsu makan yang dialami$ 0eluhan lain yang dirasakan pasien saat ini adalah
pusing berputar disertai mual&mual, dan gatal setelah minum obat paket tersebut$
Kesimpulan: Telah dilakukan penatalaksanaan pasien dengan prinsip pelayanan dokter
keluarga yang holistik dan paripurna, berbasis evidence based medicine$ %erbaikan klinis
belum dapat dilihat pada akhir masa intervensi, karena membutuhkan 4aktu yang lama
sesuai pato5siologi penyakit dan ker#asama antara pasien, keluarga dan provider pelayanan
kesehatan$
Kata Kunci: Tuberkulosis, :vidance $ased Medicine- pelayanan dokter keluarga
. . .
0orespondensi 6 Widhi Astuti7 akuo8ka4ai9yahoo$com
: Medulla Unila7;olume 2 .omor *73eptember '(*<7*
Widhi A I A Holistic Approximation to Management of Tuberculosis Cases Relapse in the
Second Month of Treatment An intensive Phase From Patient Widoer !eriatric Without
A "ob
LATAR BELAKAN
Tuberkulosis T!" merupakan
salah satu penyakit yang telah
lama dikenal dan sampai saat ini
masih men#adi penyebab utama
kematian di dunia$
*
%revalensi T!
di Indonesia dan negara&negara
sedang berkembang lainnya
cukup tinggi$ %ada tahun '((),
kasus baru di Indonesia
ber#umlah lebih dari )(($((( dan
sebagian besar diderita oleh
masyarakat yang berada dalam
usia produktif *+,++ tahun"$
'
Angka kematian karena infeksi
T! ber#umlah sekitar 2(( orang
per hari dan ter#adi lebih dari
*(($((( kematian per tahun$
*

!erdasarkan laporan World
Health ;rgani9ation W=>"
dalam !lobal Report '((/, pada
tahun '((? Indonesia berada
pada peringkat + dunia penderita
T! terbanyak setelah India,
@hina, Afrika 3elatan dan .igeria$
%eringkat ini turun dibandingkan
tahun '((A yang menempatkan
Indonesia pada posisi ke&2 kasus
T! terbanyak setelah India dan
@hina$
2
0lasi5kasi kasus T! dibagi
men#adi beberapa macam
menurut tipe pasien T!, yaitu
kasus baru, kasus kambuh, kasus
default atau drop out, kasus
gagal, kasus kronik, dan kasus
bekas T!$ 3alah satu diantaranya
adalah T! kasus kambuh adalah
pasien T! yang sebelumnya
pernah mendapat pengobatan T!
dan telah dinyatakan sembuh
atau pengobatan lengkap,
kemudian kembali lagi berobat,
dengan hasil pemeriksaan dahak
!asil Tahan Asam !TA" positif
atau biakan positif$ !ila !TA
negatif atau biakan negatif
gambaran radiologi dicurigai lesi
aktif atau perburukan dan
terdapat ge#ala klinis maka harus
dipikirkan beberapa
kemungkinan diantaranya adalah
lesi bukan T! pneumoniae,
bronkiektasis, #amur, keganasan,
dll" atau T! paru kambuh yang
ditentukan dokter spesialis yang
berkompeten menangani kasus
T!$
<
%elayanan kedokteran
keluarga memiliki beberapa nilai
utama yang dianut, salah
satunya adalah pendekatan
holistik terhadap suatu masalah
penyakit pasien yang tidak
hanya memandang penyebab
penyakit dari dimensi 5sik tetapi
#uga dari segi psikologi dan sosial
biopsiko&sosial" dari pasien,
keluarga dan komunitasnya$
+,)
%endekatan holistik sangatlah
penting pada Baman sekarang
ketika teknologi tinggi
kedokteran telah menyebabkan
dehumanisasi pasien dan
fragmentasi pelayanan
kesehatan$ 3ehingga prinsip
pelayanan kedokteran keluarga
sangatlah tepat dalam
penatalaksaan kasus T! di
Indonesia$
A
KA!"!
Tn$ T-., laki&laki +/ tahun,
datang bersama anaknya ke
!alai %engobatan %uskesmas
0arang Anyar dengan keluhan
: Medulla Unila7;olume 2 .omor *73eptember '(*<7'
Widhi A I A Holistic Approximation to Management of Tuberculosis Cases Relapse in the
Second Month of Treatment An intensive Phase From Patient Widoer !eriatric Without
A "ob
kontrol pengobatan bulan kedua,
karena mengalami batuk
berdahak se#ak 1 2 bulan yang
lalu dan terkadang disertai sesak
napas$ Cahak ber4arna putih
kekuningan tanpa disertai
bercak darah$ 0eluhan ini
dirasakan semakin lama semakin
memberat se#ak * minggu
sebelum pasien datang ke
%uskesmas untuk men#alani
pengobatan$
%asien #uga mengeluh sering
berkeringat dingin terutama
pada malam hari$ 3elain itu,
pasien #uga mengeluh berat
badan turun akibat penurunan
nafsu makan yang dialami,
%asien mengaku mengalami
penurunan berat badan sebesar
+ kilogram dalam kurun 4aktu 1
2 bulan terakhir$
0eluhan lain yang dirasakan
pasien saat ini adalah pusing
berputar disertai mual&mual, dan
gatal setelah minum obat paket
tersebut$ 0arena keluhan yang
dialaminya pasien men#adi tidak
mampu untuk beker#a seperti
biasa$
0eluhan yang sama dialami
oleh pasien sekitar *' tahun
yang lalu$ %engobatan dengan
menggunakan obat paket selama
) bulan #uga dilakukan oleh
pasien$ Cikarenakan hal yang
sama istri pasien meniggal
sekitar 1< tahun yang lalu dan
saat ini salah satu cucu dari
pasien telah selesai men#alani
pengobatan dengan
menggunakan obat paket selama
) bulan dari puskesmas$
3ebelumnya pasien
memiliki kebiasaan makan yang
baik, ia menyukai mengkonsumsi
makanan apapun baik makanan
berserat seperti sayuran dan
buah&buahan atau pun makanan
dengan protein tinggi seperti
daging dan ikan, namun
dikarenakan fakor ekonomi, tidak
setiap hari pasien dapat
mengkonsumsi buah&buahan,
daging, atau pun ikan$ Ciakui
oleh dirinya, semen#ak sakit
nafsu makan sangatlah menurun
sehingga mengakibatkan pola
makan men#adi tidak teratur$
%asien mengaku bah4a dirinya
tidak pernah men#alani olahraga
rutin dalam bentuk apapun$
Di4ayat merokok dan minum
alkohol disangkal$
0egiatan sehari&hari pasien
dinilai dari aspek mandi,
berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah, buang air kecil dan
buang air besar, serta makan
berdasarkan indeks 0atB, pasien
memiliki nilai )$ =al ini
menun#ukan bah4a aktivitas
tesebut dapat dilakukan secara
mandiri tanpa ketergantungan
dari orang lain$
0eadaaan umum pasien
tampak sakit ringan, suhu tubuh
2),A
o
@, tekanan darah **(EA(
mm=g, frekuensi nadi
?(FEmenit, frekuensi nafas '(
FEmenit, berat badan </kg,
tinggi badan *+2 cm, status giBi
normal Indeks masa tubuh
'(,/ kgEm
'
"$ 0epala, telinga,
hidung, mulut, leher, #antung,
abdomen, dan ekstremitas
: Medulla Unila7;olume 2 .omor *73eptember '(*<72
Widhi A I A Holistic Approximation to Management of Tuberculosis Cases Relapse in the
Second Month of Treatment An intensive Phase From Patient Widoer !eriatric Without
A "ob
semua dalam batas normal$
Cidapatkan perabaan taktil
fremitus pada pulmo dekstra
lebih menurun dibandingkan
pulmo sinistra dan pada
auskultasi ditemukan adanya
bunya ronkhi basah halus pada
bagian basal pulmo dekstra
DeGek 5siologis normal,
reGek patologis tidak ditemukan
kelainan $ 3kala keseimbangan
menurut !erg #umlahnya 2' yang
munun#ukan adanya gangguan
keseimbangan$ Dangsang raba
normal$ 0ekuatan otot tangan
dan kaki normal$ %emeriksaan
penun#ang yang dilakukan adalah
pemeriksaan dahak se4aktu pagi
se4aktu 3%3", ditemukan ' !TA
positif, saran pemerikasaan
an#uran lainnya adalah
pemeriksaan =b, 3->T, 3-%T,
Ureum, @reatinin$
%asien tinggal bersama
ketiga anaknya$ 0ondisi rumah
bersih dan cukup, 5sik bangunan
permanen dengan lantai terbuat
dari keramik pada bagian dalam
rumah, dan semen pada bagian
halaman rumah tanpa diplester,
serta tanah pada bagian dapur$
Cinding terbuat dari batu bata
tanpa diplester dan langit&langit
yang tertutup, 3ecara umum
rumah cukup untuk mereka
berempat$ %enerangan dalam
rumah dengan listrik cukup
namun ventilasi cukup kurang
terutama di kamar tidur dan
ruang keluarga$ Akibat hal
tersebut sehingga terkesan
kamar tidur tampak lembab$
3umber air minum dari sumur
milik sendiri dengan #arak 1<
meter dari dapur, limbah
dialirkan ke got, memiliki * toilet
dan * kamar mandi$ Lantai
kamar mandi terbuat dari semen
tanpa diplester dan tidak licin$
0ondisi rumah secara
keseluruhan cukup baik$
%asien sehari&hari beker#a
sebagai buruh di pabrik kayu
yang beker#a di lingkungan
terbuka daan dekat #alan raya$
!ahaya potensial yang ada di
tempat ker#a pasien adalah
berupa serbuk kayu, debu #alan
raya, dan kecelakaan ker#a akibat
alat pemotong kayu yang
digunakan$ 3aat ini pasien tidak
beker#a lagi dikarenakan
penyakitnya yang memberat$
%asien mendapatkan >bat
Anti Tuberkulosis >AT" kategori II
fase intensif ' bulan pertama
yaitu 2 tablet < 0ombinasi Cosis
Tetap <0CT" setiap hari selama
' bulan dan In#eksi streptomisin
+(( mg intramuskular IM" setiap
hari selama ' bulan$ 3edangkan
penanganan efek sampingnya
berupa ranitidin 'F*'+ mg tab,
cetiriBin *F*( mg tab, vitamin !
komplek *F +(mg tab dan
betahistin mesilat *F )mg tab
#E$BA%A!AN
T! paru hingga saat ini
masih merupakan masalah
penting bagi kesehatan$ Insidens
T! diperkirakan meningkat$
%enyebab paling penting
peningkatan T! di seluruh dunia
adalah ketidak patuhan terhadap
: Medulla Unila7;olume 2 .omor *73eptember '(*<7<
Widhi A I A Holistic Approximation to Management of Tuberculosis Cases Relapse in the
Second Month of Treatment An intensive Phase From Patient Widoer !eriatric Without
A "ob
program, diagnosis dan
pengobatan tidak adekuat,
migrasi, =I;, dan Multi <rug
Resistance T!MCD&T!"$
?
%enderita T! paru paling
banyak ter#adi pada usia
produktif dan laki&laki$ %enderita
T! paru usia tua berhubungan
dengan penurunan kekebalan
tubuh yang disebabkan penyakit
kronik dan pada usia tua #uga
sering menimbulkan efek
samping$ =I; #uga cukup
memberikan peran penting
dalam meningkatkan risiko
ter#adinya reaktivasi infeksi T!
laten yang mengakibatkan
timbulnya infeksi paru yang
progresif dan reinfeksi$
/
!erdasarkan %erhimpunan
Cokter %aru Indonesia %C%I"
tahun '(** klasi5kasi ge#ala
klinis T! dapat dibagi men#ai '
golongan, yaitu ge#ala lokal dan
ge#ala sistemik$ !ila organ yang
terkena adalah paru maka ge#ala
lokal ialah ge#ala respiratori
ge#ala lokal sesuai dengan organ
yang terlibat"$ -e#ala respiratori
tersebut adalah batuk H'
minggu, batuk darah, sesak
napas, dan nyeri dada$
*(
-e#ala respiratori ini sangat
bervariasi, dari mulai tidak ada
ge#ala sampai ge#ala yang cukup
berat tergantung luas lesi$
0adang pasien terdiagnosis pada
saat medical chec& up$ !ila
bronkus belum terlibat dalam
proses penyakit, maka pasien
mungkin tidak ada ge#ala batuk$
!atuk yang pertama ter#adi
karena iritasi bronkus dan
selan#utnya batuk diperlukan
untuk membuang dahak ke luar$
<$
-e#ala sistemik terdiri dari
demam, malaise keringat malam,
anoreksia dan berat badan
menurun$ -e#ala sistemik ini
sebagian besar dialami oleh
pasien$ 3edangkan ge#ala T!
ekstra paru tergantung dari
organ yang terlibat, misalnya
pada limfadenitis T! akan ter#adi
pembesaran yang lambat dan
tidak nyeri dari kelen#ar getah
bening$ %ada meningitis T! akan
terlihat ge#ala meningitis$ %ada
pleuritis T! terdapat ge#ala sesak
napas dan kadang nyeri pada sisi
yang rongga pleuranya terdapat
cairan$
<
0elainan yang didapat pada
T! paru tergantung luas kelainan
struktur paru$ %ada permulaan
a4al" perkembangan penyakit
umumnya tidak atau sulit sekali"
menemukan kelainan$ 0elainan
paru pada umumnya terletak di
daerah lobus superior terutama
daerah apeks dan segmen
posterior 3* dan 3'" serta
daerah apeks lobus inferior 3)"$
%ada pemeriksaan 5sik dapat
ditemukan antara lain suara
napas bronkial, amforik, suara
napas melemah, ronkhi basah,
tanda&tanda penarikan paru,
diafragma, dan mediatinum$
<
%ada pemeriksaan 5sik Tn$ T-.
kelainan yang didapat adalah
berupa suara ronkhi basah halus
di bagian basal pulmo dekstra
dan pada perabaan taktil
fremitus pulmo dekstra lebih
: Medulla Unila7;olume 2 .omor *73eptember '(*<7+
Widhi A I A Holistic Approximation to Management of Tuberculosis Cases Relapse in the
Second Month of Treatment An intensive Phase From Patient Widoer !eriatric Without
A "ob
menurun disbandingkan pulmo
sinistra$
3uara tambahan berupa
ronkhi basah halus yang
ditemukan pada pasien, cirinya
tidak mempunyai sifat
gelembung terdengar seperti
gesekan rambut atau seperti
suara yang disebabkan oleh
permukan dua #ari yang basah
dan menempel kemudian
dipisahkan dengan mendadak,
hal ini muncul pada infeksi&
infeksi #aringan parenkim paru
contohnya pneumonia dan T!
paru$ Donkhi basah terdapat
pada dinding yang meradang
atau penumpukan sekret atau
dihasilkan oleh inspirasi paksa
yang pan#ang$
**
3uara fremitus vokal akan
menurun dalam keadaan bronkus
yang tertutup atelektasis
obstruksi", adanya cairan efusi",
atau udara dalam rongga
pneumothoraks$ 3ebagian besar
dari getaran suara harus melalui
keadaan ini, yang akan
dipantulkan atau direapsorpsi,
sehingga intensitas getaran akan
menurun$
**
3ebelum men#alani
pengobatan T! di puskesmas$
pasien sudah mencoba mencari
pengobatan ke dokter setempat,
namun keluhan hanya sebentar
sa#a hilang dan keluhan batuk
tersebut semakin lama semakin
bertambah parah dalam *
minggu terakhir sebelum
men#alankan pengobatan T! di
%uskesmas$ 3aat men#alani
pengobatan dengan dokter di
balai pengobatan s4asta pasien
disarankan untuk men#alankan
pemeriksaan dahak di
%uskesmas terlebih dahulu$
%asien T! dapat digolongkan
berdasarkan ri4ayat
penyakitnya, yaitu kasus baru
yaitu pasien yang tidak
mendapat obat anti T! lebih dari
* bulan$ 0asus kambuh yaitu
pasien yang pernah dinyatakan
sembuh dari T! tapi timbul lagi$
0asus gagal yaitu pasien yang
sputumnya tetap positif setelah
mendapatkan obat anti T! I+
bulan atau pasien yang
menghentikan pengobatannya
setelah mendapatkan obat anti
T! *&+ bulan dan sputumnya
masih positif$ 0asus kronik yaitu
pasien yang sputumnya tetap
positif setelah mendapatkan
pengobatan ulang lengkap yang
disupervisi dengan baik$
*'
!erdasarkan ri4ayat pasien yang
sudah pernah mendapatkan
terapi obat anti T! secara
lengkap, maka dapat disimpulkan
diagnosis pasien merupakan T!
paru kasus kambuh dengan hasil
mikroskopis sputum positif
dengan atau tanpa kultur$
3aat ini kriteria terpenting
untuk menetapkan dugaan
diagnosis T! adalah berdasarkan
pe4arnaan tahan asam$ Walau
demikian, metode ini kurang
sensitif, karena baru memberikan
hasil positif bila terdapat I*(
2
organismeEml sputum$
*2
0ultur
memiliki peran penting untuk
menegakkan diagnosis T! karena
mempunyai sensitivitas dan
: Medulla Unila7;olume 2 .omor *73eptember '(*<7)
Widhi A I A Holistic Approximation to Management of Tuberculosis Cases Relapse in the
Second Month of Treatment An intensive Phase From Patient Widoer !eriatric Without
A "ob
spesi5sitas yang lebih baik
daripada pe4arnaan tahan
asam$
*<

0ultur =oenstein>"ensen
L:" merupakan baku emas
metode identi5kasi
M0cobacterium tuberculosis-
dengan sensitivitas dan
spesi5sitas masing&masing //J
dan *((J$
*+
Akan tetapi 4aktu
yang diperlukan untuk
memperoleh hasil kultur cukup
lama, yaitu sekitar ? minggu$
*)
=al ini tentu sa#a akan
menyebabkan keterlambatan
yang bermakna untuk
menegakkan diagnosis dan
memulai terapi$ 3ecara umum,
metode penegakan diagnosis
yang banyak digunakan saat ini
adalah metode lama dengan
menggunakan pe4arnaan tahan
asam$
*<
%enatalaksanaan T! meliputi
penemuan pasien dan
pengobatan yang dikelola
dengan menggunakan strategi
<irectl0 ;bserved Treatment
Short Course C>T3"$ Tu#uan
utama pengobatan pasien T!
adalah menurunkan angka
kematian dan kesakitan serta
mencegah penularan dengan
cara menyembuhkan pasien$
%enatalaksanaan penyakit T!
adalah menurunkan angka
kematian dan kesakitan serta
mencegah penularan dengan
cara menyembuhkan pasien$
%enatalaksanaan penyakit T!
merupakan bagian dari
surveilans penyakit, tidak
sekedar memastikan pasien
menelan obat sampai dinyatakan
sembuh tetapi #uga berkaitan
dengan pengelolaan sarana
bantu yang dibutuhkan petugas
yang terkait, pencatatan,
pelaporan, evaluasi kegiatan dan
rencana tindak lan#utnya$
2
%engobatan T! diberikan
dalam ' tahap yaitu tahap
intensif dan lan#utan$ %ada tahap
intensif penderita T! paru
mendapat obat setiap hari dan
dia4asi langsung untuk
mencegah ter#adinya resistensi
terhadap >AT$
/
%ada fase
a4alEintensif diperlukan
kombinasi bakterisidal dan
pencegahan resistensi obat
Difampisin, I.=, %iraBinamid,
Ktambutol, dan 3treptomisin
D=LK3" untuk membunuh
kuman dalam #umlah besar
dengan cepat yaitu populasi
M0crobacterium tuberculosis
yang mempunyai kemampuan
multiplikasi cepat dan mencegah
ter#adinya resistensi obat$
3elan#utnya pada fase lan#utan
diberikan obat yang mempunyai
aktiviti sterilisasi D=L" untuk
membunuh kuman yang kurang
aktif atau populasi kuman yang
membelah secara intermiten dan
mencegah ter#adinya
kekambuhan$
*)

%ada negara berkembang
ter#adi gagal pengobatan karena
hilangnya motivasi penderita,
informasi mengenai penyakitnya,
efek samping obat, problem
ekonomi, sulitnya transportasi,
faktor sosiopsikologis, alamat
yang salah, komunikasi yang
: Medulla Unila7;olume 2 .omor *73eptember '(*<7A
Widhi A I A Holistic Approximation to Management of Tuberculosis Cases Relapse in the
Second Month of Treatment An intensive Phase From Patient Widoer !eriatric Without
A "ob
kurang baik antara penderita T!
paru dengan petugas kesehatan$
0etidak patuhan untuk berobat
secara teratur bagi penderita T!
paru tetap men#adi hambatan
untuk mencapai angka
kesembuhan yang tinggi$
0ebanyakan penderita tidak
datang selama fase intensif
karena tidak adekuatnya
motivasi terhadap kepatuhan
berobat dan kebanyakan
penderita merasa enak pada
akhir fase intensif dan merasa
tidak perlu kembali untuk
pengobatan selan#utnya$
*?

>M!oyle dkk

'(('"
melaporkan di kota 0inabalu
3abah Malaysia bah4a
kepatuhan dapat ditingkatkan
dengan peningkatan edukasi
penderita, keluarga dan populasi
umum, mengurangi biaya
transportasi dan lamanya
per#alanan$ .u4aha *///"
melaporkan di Uganda /'J
penderita menyelesaikan
pengobatannya$
*/
=al tersebut
disebabkan karena pengobatan
penderita pada satu fasiliti
kesehatan, baik pada fase
intensif maupun fase lan#utan,
pengobatan penderita dekat
rumah$ %elatihan dan supervisi
peker#a kesehatan dan
penggunaan kemoterapi #angka
pendek$ @omolet *//?"
melaporkan peningkatan
komunikasi dan perhatian dari
petugas kesehatan dapat
meningkatkan penderita untuk
menyelesaikan
pengobatannya$
'*,''
<irectl0 observed therap0
C>T" merupakan salah satu
komponen dari C>T3$ 3istem
C>T3 terdiri dari + komponen
yaitu perlunya komitmen politik
penentu kebi#aksanaan,
diagnosis mikroskopik yang baik,
pemberian obat yang baik dan
dia4asi secara baik, #aminan
ketersediaan obat serta
pencatatan dan pelaporan yang
akurat$ C>T merupakan tehnik
pengobatan dengan cara di
lakukan supervisi dalam
menga4asi penderita menelan
obatnya secara teratur dan
benar oleh %enga4as Minum
>bat %M>"$ 0eberadaan %M> ini
memastikan penderita menelan
obat dan dapat diharapkan
sembuh pada akhir masa
pengobatan$ %enga4as menelan
obat merupakan elemen yang
sangat menentukan dalam C>T3$
2
%enga4as menelan obat
yang paling ideal sebaiknya
dapat menga4asi secara
langsung setiap penderita
menelan obat setiap hari
terutama pada fase a4al yaitu
pada ' bulan pertama$ C>T3
merupakan strategi W=> yang
paling efektif untuk memastikan
kepatuhan berobat dan
kelengkapan pengobatan, dapat
mengurangi biaya pengobatan
T! paru, mengurangi frekuensi
resistensi obat, resistensi MCD&
T!, kasus kambuh, kasus gagal
pengobatan dan meningkatkan
angka kesembuhan$
2,<
: Medulla Unila7;olume 2 .omor *73eptember '(*<7?
Widhi A I A Holistic Approximation to Management of Tuberculosis Cases Relapse in the
Second Month of Treatment An intensive Phase From Patient Widoer !eriatric Without
A "ob
3ebagian besar pasien T!
dapat menyelesaikan
pengobatan tanpa efek samping$
.amun sebagian kecil dapat
mengalami efek samping$
%enga4asan terhadap efek
samping obat dan bagaimana
penanganannya sangat perlu
diketahui sehingga lebih ter#amin
keteraturan berobat, karena
ketidakteraturan berobat akan
menyebabkan timbulnya
resistensi obat$
2
3alah satu dari >AT yang
dapat menimbulkan sindrom kulit
seperti gatal&gatal kemerahan
dan sindrom perut berupa nyeri
perut, mual, dan muntah,
kadang&kadang diare yang
sebagian muncul pada Tn$ T-.
dikarenakan oleh rifampisin$ Kfek
samping ringan tersebut sering
ter#adi pada saat pemberian
berkala dan dapat sembuh
sendiri atau hanya memerlukan
pengobatan simptomatik$
2
Munculnya rasa pusing
berputar yang #uga dialami oleh
pasien adalah dikarenakan obat
streptomisin$ Kfek samping
utama streptomisin adalah
kerusakan saraf kedelapan yang
berkaitan dengan keseimbangan
dan pendengaran$ Desiko efek
samping tersebut akan
meningkat seiring dengan
peningkatan dosis yang
digunakan dan umur pasien$
0erusakan alat keseimbangan
biasanya ter#adi pada ' bulan
pertama dengan tanda&tanda
telinga mendenging tinitus",
pusing, dan kehilangan
keseimbangan$ 0eadaan ini
dapat dipulihkan bila obat segera
dihentikan atau dosisnya
dikurangi dengan (,'+ gr$
2,<
:ika
pengobatan diteruskan maka
kerusakan alat keseimbangan
akan semakin parah dan
menetap kehilangan
keseimbangan dan tuli"$ Desiko
ini terutama akan meningkat
pada pasien dengan gangguan
fungsi ekskresi gin#al$
2
%engobatan yang tidak
teratur, memakai paduan >AT
yang tidak atau kurang tepat
maupun pengobatan yang
terputus telah mengakibatkan
resistensi kuman terhadap obat$
Desistensi adalah keadaan
kuman dalam situasi yang tidak
peka lagi terhadap suatu obat
meskipun dalam kadar yang
tinggi$
?
Casar&dasar yang
ditempuh oleh mikroorganisme
sehingga resisten antara lain
melalui proses adaptasi dan
mutasi$
''
Adaptasi ter#adi karena
lingkungan baru sebagai efek
kemoterapi sehingga kuman
tersebut mengalami perubahan
enBimatik yang selan#utnya
diturunkan ke generasi
selan#utnya$
'2,'<
Mutasi pada
keadaan ini adalah ter#adi proses
perubahan genetik pada kuman
secara spontan atau mutasi$
Makin banyak #umlah kuman
makin mudah timbul mutasi$
Mekanisme resistensi kuman T!
terhadap >AT ter#adi umumnya
melalui proses tersebut yang
bervariasi tergantung dari #enis
>AT$
2
: Medulla Unila7;olume 2 .omor *73eptember '(*<7/
Widhi A I A Holistic Approximation to Management of Tuberculosis Cases Relapse in the
Second Month of Treatment An intensive Phase From Patient Widoer !eriatric Without
A "ob
MCD&T! merupakan problem
utama di dunia$ !anyak faktor
yang memberikan kontribusi
terhadap resistensi obat pada
negara berkembang termasuk
ketidaktahuan penderita tentang
penyakitnya, kepatuhan
penderita buruk, pemberian
monoterapi atau regimen obat
yang tidak efektif, dosis tidak
adekuat, instruksi yang buruk,
keteraturan berobat yang
rendah, motivasi penderita
kurang, suplai obat yang tidak
teratur, bioavailabiliti yang
buruk, dan kualiti obat
memberikan kontribusi
ter#adinya resistensi obat
sekunder$
?
!erdasarkan %C%I '(**",
pasien yang dicurigai
kemungkinan MCD T! adalah
kasus T! paru dengan gagal
pengobatan pada kategori ',
dibuktikan dengan rekam medis
sebelumnya penyakit terdahulu,
pasien T! dengan hasil
pemeriksaan dahak tetap positif
setelah sisipan dengan kategori
', pasien T! yang pernah diobati
di fasilitas non C>T3, termasuk
yang mendapat >AT lini kedua
seperti kuinolon dan kanamisin,
pasien T! paru yang gagal
pengobatan kategori *, pasien
T! paru dengan hasil
pemeriksaan dahak tetap positif
setelah sisipan dengan kategori
*, T! paru kasus kambuh, %asien
T! yang kembali setelah lalai
pengobatan kaategori * dan
kategori ', suspek T! dengan
keluhan yang tinggal dekat
dengan pasien T!&MCD
kon5rmasi, termasuk petugas
kesehatan yang bertugas
dibangsal T!&MCD, dan T!&
=I;$
*/,'(,'*
%eker#aan sebagai buruh
kayu dan beker#a di lingkungan
terbuka yaitu dekat #alan raya
serta tingginya angka pengidap
T! paru disekitar lingkungan
rumah pasien men#adi suatu hal
yang perlu diperhatikan apakah
hal tersebut men#adi salah satu
faktor munculnya kekambuhan
pada pasien ini$ Mengingat
secara patogenesis kuman T!
yang dapat bertahan selama *&'
#am dalam udara terbuka, maka
dilakukan konseling edukasi akan
pentingnya penggunaan masker
baik di dalam rumah maupun
diluar rumah saat berakti5tas$
'+
!eberapa masalah pada
pasien yaitu penyakit T!, pola
hidup, pola makan dan
kebersihan rumah, maka
dilakukan beberapa rencana
intervensi berupa edukasi pada
pasien dan keluarga untuk
memberikan pemahaman pada
pasien dan keluarga bah4a sakit
yang diderita pasien yaitu
tuberkulosis paru yang
merupakan penyakit yang serius
dan dapat menular yang dapat
mengakibatkan komplikasi yang
berat apabila tidak ditangani
secara cepat dan tepat$ >leh
karena itu dibutuhkan kesadaran
dan disiplin pada pasien serta
dukungan dari keluarga untuk
mengontrol penyakit T! pada
pasein$ %emberian edukasi
: Medulla Unila7;olume 2 .omor *73eptember '(*<7*(
Widhi A I A Holistic Approximation to Management of Tuberculosis Cases Relapse in the
Second Month of Treatment An intensive Phase From Patient Widoer !eriatric Without
A "ob
secara intensif sangatlah
diperlukan bagi para penderita
diabetes guna meningkatkan
keinginan untuk patuh terhadap
pengobatan penyakit T! paru
sehingga meminimalkan ke#adian
ter#adinya komplikasi$
!&$#"LAN
Telah dilakukan penatalaksanaan
pasien dengan prinsip pelayanan
dokter keluarga yang holistik dan
paripurna, berbasis evidence
based medicine$ Ter#adi
perubahan sikap, prilaku dan
pengetahuan pada Tn$ T-.
tentang penyakit T!, namun
perbaikan klinis belum dapat
dilihat pada akhir masa
intervensi, karena membutuhkan
4aktu yang lama sesuai
pato5siologi penyakit dan
ker#asama antara pasien,
keluarga dan provider pelayanan
kesehatan
'A(TAR #"!TAKA
*$ Noung C!, %erkins MC, Cuncan 0,
@K !arry$ @onfronting the scienti5c
obstacles to global control of
tuberculosis$ : @lin Invest$
'((?O**?6*'++& )+$
'$ Kuropean @entre for Cisease
%revention and @ontrol, W=>
Degional >Pce for Kurope$
Tuberculosis surveillance and
monitoring in Kurope$ 3tockholm,
Kuropean @entre for Cisease
%revention and @ontrol, '(*2
2$ Cepartemen 0esehatan Depublik
Indonesia CK%0K3 DI"$ %edoman
nasional6 penanggulangan
tuberkulosis$ @etakan ke&'$
'((?$hal$?& *<$ :akarta
<$ %erhimpunan Cokter %aru Indonesia
%C%I"$ %edoman dan diagnosis
penatalaksanaan T! Indonesia$
'(**$ :akarta$ Ciakses pada tanggal
'( :uli '(*<$ http6EE444$
klikpdpi$comEkonsensusEtbEtb$html
+$ 3ulistomo A$ %enerapan %elayanan
0edokteran 0eluarga, kedokteran
okupasi, dan kedokteran lingkungan
masa kini$ 0uliah Modul kedokteran
0omunitas mahasis4a tingkat III
Fakultas 0edokteran Universitas
Indonesia$ :akarta6 F0UI, '((?$
)$ .otoatmod#o 3$ Ilmu 0esehatan
Masyarakat , prinsip&prinsip dasar$
:akarta 6 %T Dineka @ipta, '((2
A$ Cepartemen Ilmu 0edokteran
0omunitas F0UI$ Ciagnostik holistic
pada pelayanan kesehatan primer&
pendekatan multi aspek :akarta 6
Cepartemen I00 F0UI, '((?$
?$ Aditama TN, %riyanti M$ Tuberkulosis
Masalah dan %erkembangannya$
444$fk$ui$ac$id '((?$
/$ Aditama TN$ Tuberkulosis6 Ciagnosis,
terapi dan masalahnya$ Kdisi 2,
:akarta6 Lab$ Mikrobiologi D3
%ersahabatan, W=> @ollaborating
@enter for TuberculosisO '((($p$*',
/+
*($ Amin L, !ahar A$ Tuberkulosis paru$
Calam 3udoyo AW, 3etyohadi !,
Al4i I, 3imadibrata M, 3etiati 3,
editor$ !uku a#ar ilmu penyakit
dalam #ilid II Kdisi ke&< :akarta 6
%usat %enerbitan Ilmu %enyakit
Calam F0UI$'(()$ hal /??
**$ =ariadi 3, Amin M, Wibisono :M,
=asan =$ Casar&Casar Ciagnostik
Fisik %aru$ Cepartemen %ulmonologi
dan Ilmu 0edokteran Despirasi
Fakultas 0edokteran Universitas
Airlangga$ '(*'$ 3urabaya
*'$ W=>$ Tuberculosis in the 4orld$
'((< httpEE444$4ho$int$ diakses
tanggal + :uli '(*<
*2$ MuBaQar D, !atool 3, ABis A, .aRvi
A, DiBvi A$ Kvaluation of the
FA3T%LASUKT! Assay for Cirect
Cetect ion of Mycobacterium
tuberculosis in 3putum 3pecimens$
Int : Tuberc Lung Cis$ '(('O )A"6
)2+&<($
*<$ Albert =, =eydenrych A, !rookes D,
Mole L:, =arley !, 3ubotsky K, et al$
%erformance of a Dapid %hage&
: Medulla Unila7;olume 2 .omor *73eptember '(*<7**
Widhi A I A Holistic Approximation to Management of Tuberculosis Cases Relapse in the
Second Month of Treatment An intensive Phase From Patient Widoer !eriatric Without
A "ob
based test, FA3T%laRueT!TM, to
Ciagnose %ulmonary Tuberculosis
from 3putum 3pecimens in 3outh
Africa$ Int : Tuberc Lung Cis$ '(('O
))"6 +'/ , 2A$
*+$ Farnia %, Mohammadi F, Mirsaedi M,
Lari5 AL, Tabatabee :, !ahadori M
et al$ !acteriological follo4&up of
pulmonary tuberculosis treatment6
a study 4ith a simple colorimetric
assay$ Microbes and Infection$
'((<O )**"6 /A'&A)$
*)$ Levinson W$ Devie4 of Medical
Microbiology and Immunology$
United 3tates,The Mc-ra4&=ill
@ompanies, Inc$ '((?$ p$*)<$
*A$ 3udarsono$ %enatalaksanaan
tuberkulosis paru dalam strategi
C>T3$ Cisampaikan pada
3imposium T! Update '(('O '2&'<
Maret '(('O 3urabaya$
*?$ Iseman MC$ Tuberculosis
epidemiology$ In6 A clinicianMs guide
to tuberculosis$ %hiladelphia6
Williams T Wilkins, '(((Op$/A&*'?
*/$ >M!oyle 3:, %o4er ::, Ibrahim MN,
Watson :%$ Factors aQecting patient
compliance 4ith anti&tuberculosis
chemotherapy using the directly
observed treatment, short&course
strategy C>T3"$ Int : Tuberc Lung
Cis '(('O )62(A&*'
'($ .u4aha F$ =igh compliance in an
ambulatory tuberculosis treatment
programme in a rural community of
Uganda$ Int : Tuberc Lung Cis *///O
26A/&?*$
'*$ @omolet TM, Dakotomalala,
Da#aonarioa =$ Factors determining
compliance 4ith tuberculosis
treatment in an urban environment,
Tamatave, Madagascar$ Int : Tuberc
Lung Cis *//?O '6?/*&A
''$ >renstein KW, !asu 3, 3hah .3, et
al$ Treatment outcomes among
patients 4ith multidrug&resistant
tuberculosis6 systematic revie4 and
meta&analysis$ Lancet Infect Cis
'((/O /6 *+2,*)*
'2$ 3krahina A, =urevich =, Lalutskaya
A, et al$ Alarming levels of drug&
resistant tuberculosis in !elarus6
results of a survey in Minsk$ Kur
Despir : '(*'O 2/6 *<'+,*<2*
'<$ 3krahina A, =urevich =, Lalutskaya
A, et al$ Multidrug&resistant
tuberculosis in !elarus6 the siBe of
the problem and associated risk
factors$ !ull World =ealth >rgan
'(*2O /*6 2),<+
'+$ !oehme @@, .abeta %, =illemann C,
et al$ Dapid molecular detection of
tuberculosis and rifampin
resistance$ . Kngl : Med '(*(O 2)26
*((+,*(*+
: Medulla Unila7;olume 2 .omor *73eptember '(*<7*'

Você também pode gostar