Você está na página 1de 24

MAKALAH PROSES INDUSTRI KIMIA II

INDUSTRI ETILEN DAN ASETILEN


DISUSUN OLEH :
Eka Andrian Saputra ( 0611 300 0!" #
3 KA
PEM$IM$IN% :
Inda& purna'a(ari) S*T*) M*En+*
,URUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NE%ERI SRI-I,A.A
!013
BAB II
SENYAWA KIMIA DARI C

2
II. 1 INDUSTRI ETILEN DAN ASETILEN
II. 1. 1 Pendahuluan
Komponen komponen yang tergabung dalam bahan kimia C
2
memiliki peranan yang sangat penting dalam industri petrokimia. Salah
satu bahan dasar petrokimia merupakan olefin. Produksi olefin di seluruh
dunia mencapai milyaran kg per tahun. Diantara olefin yang paling banyak
diproduksi adalah etilena (etena) propilena (propena) butediena serta
asetilena. Sebagai contohnya pada tahun !"#! permintaan dari $ndia untuk
produk ethylene sebesar !%&.''' ton dan &".''' ton untuk asetilen.
Asetlena ((ama sistematis etuna) adalah suatu hidrokarbon yang
tergolong kepada alkuna dengan rumus C
2
)
2
. *setilena merupakan alkuna
yang paling sederhana karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua
atom hidrogen. Pada asetilena kedua karbon terikat melalui ikatan
rangkap tiga dan masing+masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital
sp untuk ikatan sigma. )al ini menyebabkan keempat atom pada asetilena
terletak pada satu garis lurus dengan sudut C+C+) sebesar !,'-. *setilena
ditemukan oleh Ed!und Da"# pada !,.% yang menyebutnya karburet
baru dari hidrogen. (ama asetilena diberikan oleh kimia/an Perancis
Ma$%elln Be$thel&t pada !,%'. Pada !,!2.
Etlen merupakan hormon tumbuh yang diproduksi dari hasil
metabolisme normal dalam tanaman. 0tilen disebut 1uga ethane. Senya/a
etilen pada tumbuhan ditemukan dalam fase gas sehingga disebut 1uga gas
etilen. 2as etilen tidak ber/arna dan mudah menguap. 0tilen memiliki
struktur yang cukup sederhana dan diproduksi pada tumbuhan tingkat
tinggi.
*setilen adalah hidrokarbon sederhana yang memiliki sebuah ikatan
rangkap tiga. Sebelum minyak ditemukan dan dipergunakan secara meluas
sebagai bahan baku untuk industri kimia asetilen merupakan blok bangunan
utama untuk industri kimia organik. Pada tahun !,''+an asetilen mulai
diproduksi dalam 1umlah banyak dengan proses kalsium karbida yakni dengan
mereaksikan kalsium karbida dengan air. 3etode ini terus dipergunakan hingga
tahun !"4' proses thermal cracking menggunakan methane dan hidrokarbon
lainnya mulai diperkenalkan. */alnya proses thermal cracking menggunakan
pancaran bunga api listrik kemudian pada tahun !"&'+an mulai dikembangkan
proses dengan metode oksidasi parsial dan regenerasi.
Saat ini *merika Serikat dan negara+negara 0ropa barat adalah produsen
asetilen dari hidrokarbon terbesar yakni lebih dari ,'5. (egara lainnya
khususnya 0ropa timur dan 6epang masih memproduksi asetilen dari kalsium
karbida.
Kegunaan asetilen sendiri sangat luas. *setilen dapat digunakan dalam
proses pembuatan logam dan sebagai bahan baku untuk berbagai macam produksi
bahan kimia.
Sampai saat ini asetilen memerankan peranan penting dalam industri
kimia. 7leh sebab itu berbagai macam penemuan proses produksi asetilen telah
banyak dilakukan dan dikembangkan dari tahun ke tahun. Secara umum metode
produksi asetilen dapat digolongkan ke dalam chemical reaction process (beker1a
pada temperatur normal) dan thermal cracking process (berker1a pada temperatur
tinggi). Proses produksi asetilen yang akan dibahas ada empat proses yakni
produksi dari reaksi kalsium karbida+air proses 8*S9 (partial combustion)
produksi asetilen sebagai produk samping steam cracking, dan produksi asetilen
dari batubara.
II. 1. 2 S'at (s)a dan S'at K!a
a. S'at (s)a dan S'at K!a Bahan Ba)u
1. A$
Sifat Fisika Air
8erat 3olekul (83) : !,'!&. gram;gmol
<itik didih : !''
'
C
<itik lebur : '
'
C
Densitas : '"", g;m= ( cairan pada 2'
'
C )
'"2 g;m= ( padatan )
Kalor 1enis : 4!,4 6;kg.K
Sifat Kimia Air
Sifat pelarut suatu >at bergantung pada pereaksinya
*ir akan bersifat asam 1ika bereaksi dengan basa lemah.
?eaksi yang ter1adi :
()
.
@ )
2
7 A ()
4
@
@ )
.
7
*ir akan bersifat basa 1ika bereaksi dengan asam lemah.
?eaksi yang ter1adi :
C)
.
C77) @ )
2
7 A C)
.
C77
+
@ )
.
7
@
2. *)s+en ,*
2
-
Sifat Fisika Oksigen (O
2
)
8erat 3olekul (83) : .2 gram;gmol
<itik didih : +!,2."&
'
C
<itik leleh : + 2!,#"
'
C
Densitas : !42" gr;=
Kalor peleburan : '.444 k6;mol
Kalor penguapan : %.,2 k6;mol
Kapasitas kalor : 2"..#, 6;mol K
Sifat Kimia Oksigen (O
2
)
?eaksi pengikatan oksigen :
Perkaratan logam seperti besi.
?eaksi yang ter1adi :
49e
(s)
@ .7
2(g)
A 29e
2
7
.(s)
Pembakaran gas alam (C)
4
).
?eaksi yang ter1adi :
C)
4(g)
@ 27
2(g)
A C7
2(g)
@ 2)
2
7
(g)
7ksidasi glukosa dalam tubuh :
?eaksi yang ter1adi :
C
%
)
!2
7
%(aB)
@ %7
2(g)
A %C7
2(g)
@ %)
2
7
(l)
.. S'at (s)a dan S'at K!a P$&du)
1. Etena/Etlen ,C
2
0
1
-
Sifat Fisika Etena / Etilen (C
2

!
)
8erat 3olekul (83) : 2,.'& g;mol
<itik didih : +!'.#
'
C
<itik lebur : +!%"2
'
C
Densitas : '.&%, gr;cm
.

Kelarutan : .& mg;!'' m= )
2
7
Sifat Kimia Etena / Etilen (C
2

!
)

?eaksi antara etena dan klorin menghasilkan !2


dikloroetana yang dapat digunakan sebagai bahan baku
plastik PCC.
?eaksi yang ter1adi :
C
2
)
4
@ Cl
2
A C)
2
Cl + C)
2
Cl

?eaksi alkena dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi).


?eaksi yang ter1adi :
C
2
)
4
@ )8r A C
2
)
&
8r
?eaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi). ?eaksi antara
etena (etilen) dengan hidrogen menghasilkan etana.
?eaksi yang ter1adi :
C
2
)
4
@ )
2
A C
2
)
%

?eaksi Pembakaran sempurna antara etena dan oksigen


menghasilkan gas karbonmonoksida dan air.
?eaksi yang ter1adi :
C
2
)
4
@ 2 7
2
A2C7
2
@ 2)
2
2. Etuna/ Aset#lene ,C
2
0
2
-
Sifat Fisika Etuna / Aset"lene (C
2

2
)

3assa molar : 2%.'.#. g;mol

Densitas : !.'"%# kg;m


.

<itik lebur : +,4


o
C

<itik didih : +,'.,


o
C

*mbang ledakan : 2.&+,25

<emperatur maksimum
pembakaran : ..''
o
C
Sifat Kimia Etuna / Aset"lene (C
2

2
)
*setilena dan formaldehida menghasilkan !4+butunadiol.
?eaksi yang ter1adi :
)CC) @ C)
2
7 A C)
2
(7))CCC)
2
7)
%. S'at (s)a dan S'at K!a P$&du) Sa!2n+
1. S'at (s)a dan S'at K!a 0#d$&+en ,0
2
-
Sifat Fisika i#rogen (
2
)
3assa atom : !.''#"4 g;mol
Densitas : '.',",, g;=
<itik didih : !4'! K (D2&"!4 -C)
<itik lebur : 2'2, K (D2&2,# -C)
<itik kritis : .2"# K
Kalor peleburan : '.!!# k6;mol
Kalor penguapan : '."'4 k6;mol
Sifat Kimia "#rogen (
2
)
2as hidrogen merupakan campuran dari gas sintetik
(syntetis+gas).
6ika hidrogen direaksikan dengan gas nitrogen akan
menghasilkan gas amonia (()
.
).
?eaksi yang tre1adi :
(
2 (g)
@ .)
2 (g)
A

2()
. (g)
2. S'at (s)a dan S'at K!a Ka$.&n !&n&)sda ,C*-
Sifat Fisika Karbon monoksi#a (CO)
8erat molekul : 2,'!'! g;mol
Densitas : '#," g;cmE
Penampilan : <ak ber/arna gas tak berbau
<itik leleh : +2'& -C (%, K)
<itik didih : +!"2 -C (,! K)
Kelarutan : '''2% g;!'' m= )
2
7
8ahaya : Sangat mudah terbakar
Sifat Kimia Karbon monoksi#a (CO)
6ika gas karbonmonoksida direaksikan dengan hidrogen
melalui pemanasan pada suhu tinggi akan dihasilkan
metanol.
?eaksi yang ter1adi :
C7
(g)
@ 2)
2(g)
A

C)
.
7)
(g)
3. S'at (s)a dan S'at K!a Ka$.&n d&)sda ,C*
2
-
Sifat Fisika Karbon #ioksi#a (CO
2
)
3assa molar : 44''"& g;mol
Penampilan : 2as tidak ber/arna
Densitas : !.", g;=
<itik leleh : +&#
o
C (2!% K)
<itik didih : +#,
o
C(!"& K)
Kelarutan : !.4& g;=
Keasaman (pKa) : %... !'...
Ciskositas : '.'# cP (+#,
o
C)
Sifat Kimia Karbon #ioksi#a (CO
2
)

Kadar C7
2
yang berlebih di udara dapat mengakibatkan
peningkatan suhu dipermukaan bumi.

*ir hu1an yang dapat melarutkan gas karbondioksida yang


terdapat didalam udara membentuk asam karbonat ()
2
C7
.
)
sehingga ter1adi hu1an asam.
?eaksi yang ter1adi :
C7
2

(g)
@ )
2
7
(l)
A )
2
C7
.(aB)
1. S'at (s)a dan S'at K!a Ka$.&n ,C-
Sifat Fisika Karbon (C)

Density : 22% gr;cm


.

<itik =eleh : .,'' K (.&2# -C)

<itik Didih : 4.'' K (4'2# -C)


Sifat Kimia Karbon (C)

?eaksi pembakaran tak sempurna mengakibatkan


penumpukan karbon yang ter1adi pada piston mesin dan
karbon monoksida dari knalpot.
?eaksi yang ter1adi :
C)
4
@ 7
2
A C @ )
2
7
4. S'at (s)a dan S'at K!a Etana ,C
2
0
5
-
Sifat Fisika Etana (C
2

$
)

8erat molekul : .'.'# g;mol

Penampilan : gas tak be/arna

Densitas : !.2!2 kg;m


.

<itik leleh : +!,2.#%


o
C ( "'..4 K)

<itik didih : +,,.%


o
C (!,4.& K)

<itik nyala : +!.&


o
C

Kelarutan dalam air : 4.# gr;!'' m= )


2
7

Keasaman (pKa) : &'

8ahaya : sangat mudah terbakar


Sifat Kimia Etana (C
2

$
)

?eaksi pembakaran etana dengan oksigen menghasilkan C7


2
dan )
2
7.
?eaksi yang ter1adi :
C
2
)
%
@ #;2 7
2
A 2 C7
2
@ .)
2
7
5. Metana ,C0
1
-
Sifat Fisika %etana (C
!
)

8erat 3olekul : !%'42 g;mol

Density : '#!# kg;m


.

<itik =eleh : + !,2& -C ("! K)

<itik Didih : +!%!% -C ( !!2 K)

Kelarutan : .& mg;!'' m= )


2
7
Sifat Kimia %etana (C
!
)
2as metana yang direaksikan dengan oksigen akan
mengalami reaksi pembakaran sempurna.
?eaksi yang ter1adi :
C)
4
@ 27
2
A C7
2
@ 2)
2
7
?eaksi Substitusi
?eaksi penggantian satu atau beberapa atom ) dengan
atom atau gugus atom lain.
?eaksi yang ter1adi :
C)
4
@ Cl
2
C)
.
Cl @ )Cl
6. Butana ,C
1
0
17
-
Sifat Fisia &utana (C
!

'(
)
8erat 3olekul : &,!2 gr;mol
Density : 24, kg;m
.
(fase gas)
<itik =eleh : D!.,.4 -C (!.&.4 K)
<itik Didih : D'.& -C (2#2.% K)
Kelarutan : %! mg;!'' ml )
2
7
Sifat Kimia &utana (C
!

'(
)
?eaksi pembakaran sempurna pada butana yang terbakar dalam
keadaan oksigen yang berlebih dan membentuk oksigen. ?eaksi
ini menimbulkan kalor yang tinggi yang disebut dengan reaksi
eksoterm.
?eaksi yang ter1adi :
C
4
)
!'
@ !.;2 7
2
A 4C7
2
@ &)
2
7 @ %,,.' kkal;mol
8. P$&2ana,C
3
0
8
-
Sifat Fisika )ropana (C
*

+
)
8erat 3olekul : 44! gr;mol
Density : !,. kg;m
.

<itik =eleh : D!,#% -C (,&.& K)
<itik Didih : D42'" -C (2.!.! K)
Kelarutan dalam air : ''# mg;m= )
2
7
Sifat Kimia )ropana (C
*

+
)
)alogenasi pada propana
6ika campuran alkana dan gas klor disimpan pada suhu
rendah dalam kamar gelapreaksi tidak ter1adi. Di ba/ah
sinar atau suhu tinggi ter1adi reaksi eksoterm. Satu atau
lebih atom hidrogen diganti oleh atom klor.
?eaksi yang ter1adi :
C)
.
C)
2
C)
.
@ Cl
2
C)
.
C)
2
C)
2
Cl @ C)
.
C)(Cl)C)
.
@ )Cl
9. Butena ,C
1
0
8
-
Sifat Fisika &utena (C
!

+
)
8erat 3olekul : &%!! gr;mol
Density : '''2.# gr;cm
.
(fase gas)
<itik Didih : + %.. -C (2%# K)
Sifat Kimia &utena (C
!

+
)
*disi halogen dengan penambahan klor atau brom yang
dilarutkan dalam pelarut inert.
?eaksi yang ter1adi :
C)
.
C)FC)C)
.
@ Cl
2
A C)
.
C)+Cl C)+Cl+C)
.
17. P$&2ena , C
3
0
5
-
Sifat Fisika )ropena (C
*

$
)
8erat 3olekul : 42', gr;mol
Ciskositas : ,.4 GPaHs (pada suhu !%#
o
C)
<itik =eleh : D !,&2 -C (,,.' K)
<itik Didih : D 4#% -C (22&.& K)
Kelarutan dalam air : '%! g;m
.
(2' -C)
Sifat Kimia )ropena (C
*

$
)
Propena 1ika bereaksi dengan air akan menghasilkan
propanol yang memerlukan adanya katalis berupa asam
()
2
S7
4
)
.
P7
4
).
?eaksi yang ter1adi :
C
.
)
%
@ )
2
7 C
.
)
#
7)
?eaksi adisi ( penambahan) yaitu pen1enuhan ikatan
rangkap.
+ *disi klorin pada propena menghasilkan !2+
dikloropropana.
+ *disi )Cl pada propena menghasilkan 2+
kloropropana.
II. 1. 3 Klas')as P$&ses
!. Pirolisis steam (cracking) dari petroleum yang berasal dari =P2
dan naphta.
2. Pirolisis termal dari etana dan atau propana ( tidak fleksibel)
.. Dehidrasi dari etanol.
Iang akan dibahas adalah proses pirolisis steam (cracking) dari
petrolium yang berasal dari =P2 dan (apthalena. Proses pemecahan
hidrokarbon melalui pemanasan atau lebih dikenal dengan cracking Jia
steam of hidrokarbon merupakan pemecahan senya/a+senya/a
hidrokarbon dari rantai pan1ang men1adi rantai yang lebih pendek pada
suhu tinggi (#''+,''
o
C) dan tekanan tinggi (.& atm) tanpa memerlukan
gas 7
2
untuk pembakaran.
II. 1. 1 Rea)s K!a
?eaksi kimia yang ter1adi yaitu :
?eaksi utama :

fraction oil ea,"
C C C C C
C C C CO CO
C C C O O C
C
- -
+
+ + + + +
+ + + + + +
+ + + +

+
% % % 4 , 4 !' 4
, . % . 4 2 2
2 2 % 2 4 2
,'' #''
2 2 2 2
5) .' 2& (
5) !. !# ( ) 5 & 4 (
'
?eaksi pada *cetylene conJerter :
4 2 2 2 2
C C +
?eaksi di /asher :
O CO .a .aO CO
2 . 2 . 2
+ +

?eaksi pembakaran :
O CO CO C
2 2 4
2 2 + +
II. 1. 4 Data Kuanttat'
8asis: ! ton 0thylena.
8ahan baku tak dapat diidentifikasi ( industri di $ndia
kebanyakan akan menggunakan naphta sebagai produk).
Kapasitas pabrik : !''+%'' ton;hari dari 0thylena.
II. 1. 5 (l&:sheet ,La!2$an-
II. 1. 6 U$aan P$&ses
Pada furnace ter1adi reaksi antara )
2
7 dan 7
2
dimana digunakan
(aphta sebagai bahan baku dan 9uel 2as sebagai bahan bakar pada proses
ini. Produk yang dihasilkan pada unit furnace yaitu berupa C
!
+C
4
C7
C7
2
)
2
dan beberapa minyak yang masih termasuk di dalam produk yang
dihasilkan. =alu panas hasil pembakaran pada furnace diubah pada unit
boiler dimana boiler digunakan agar air yang dihasilkan dapat diubah
men1adi uap superheated. =alu setelah itu proses selan1utnya pembersihan
produk dengan dilakukan penambahan minyak (oil) pada unit scrubber.
Pada scrubber ter1adi proses pembersihan produk dari sisa+sisa kotoran
yang masih terikut dalam produk dengan dilakukan penambahan minyak.
Sehingga pada scrubber didapatkan buangan berupa minyak lalu produk
penyulingan gas yang berupa C
!
+C
4
C7 C7
2
dan )
2
serta beberapa
komponen padatan yang masih terikut di dalam produk akan di kompresi
dengan menggunakan tekanan .& atm. =alu selan1utnya proses dilakukan
pada separator dimana pada separator ter1adi pemisahan antara gas dan
padatan. Dimana yang berupa fase gas seperti C
!
+C
.
akan dihasilkan pada
top produk dari separator sedangkan yang berupa fase padatan seperti C
.
+
C
4
akan dihasilkan pada bottom produk dari separator. Sehingga produk
yang dihasilkan pada top produk separator seperti C7
2
C7 )
2
C
!
+C
.
.
=alu produk akan dicuci dengan soda kaustik ((a7)) untuk memisahkan
C7
2
sehingga produk yang dihasilkan dari unit /asher hanya
mengandung C
!
+C
.
C7 dan )
2
. =alu produk yang berupa gas di
keringkan pada unit gas driyer. Sehingga dihasilkan hanya C
!
+C
.
. Pada
/asher ter1adi reaksi yaitu )
2
C7
.
@ (a7) (a
2
C7
.
. Selan1utnya
dilakukan proses destilasi antara senya/a metana C7 dan )
2
yang masih
terkandung didalam produk. Pada unit dementani>er produk dipisahkan
dimana berupa metana C7 dan )
2
akan menguap dan sebagian dihasilkan
yang berupa C
2
+C
.
pada bottom produk dementhani>er dan sebagian dari
C2+C. akan dikembalikan ke dementani>er untuk di destilasi kembali.
=alu hasil pemisahan pada dementhani>er yang berupa C
2
+C
.
akan
dipisahkan secara destilasi pada unit deethani>er berdasarkan fraksi+
fraksinya. Dimana deethani>er berfungsi untuk memisahkan antar fraksi
C
2
dan C
.
. )asil pada top produk deethani>er berupa C
2
dan pada bottom
produk akan dihasilkan berupa C
.
. Senya/a C
2
yang dihasilkan dari top
produk deethani>er akan dipisahkan pada unit splitter untuk memisahkan
etana dan gas asetilen. Dimana etana dan asetilen dalam fase gas akan
akan dihasilkan dari splitter bersama dengan absorben (((
dimetilformida). Sebagian asetilen akan masuk kedalam konJerter dengan
dilakukan penambahan )
2
dengan tu1uan untuk memperoleh etilen yang
lebih banyak. Pada *cetylene konJerter ter1adi reaksi C
2
)
2
@ )
2
C
2
)
4
.
Keluaran dari dalam acetylen konJerter berupa C2)4 akan dipisahkan
secara destilasi di ethylene topping still dimana bottomtopping still akan
dile/atkan pada heater dan kembali kedalam ethylene tailing still untuk
memperoleh ethylene yang lebih murni. Keluaran dari bottom+tailing still
berupa C
2
)
%
akan direcycle kembali kedalam splitter. Sebagian hasil
keluaran dari splitter dialirkan ke dalam unit acetylene bersama dengan
absorber ((( dimetilformida) yang akan dipisahkan dari senya/a+
senya/a yang masih terikut di dalam acetylene seperti absorben (((
dimetilformida) pada unit stripper dimana asetilen sebagai produk akan
dihasilkan. Dan absorben ((( dimetilformida) akan diekstraksi kembali
ke dalam unit asetilen. Sehingga hasil keluaran yang diperoleh berupa
ekstrak yaitu acetylene. Dan solJen akan di recycle kembali ke dalam unit
acetylene.
Pada bottom produk dari unit separator berupa C
.
+C
4
dan
komponen gas lain akan dicuci dengan soda kaustik ((a7)) di dalam
/asher untuk mengikat C7
2
dan 1uga (a7) bereaksi dengan C7
2
. )asil
keluaran dari /asher seperti C
.
+C
4
dan sedikit komponen C
!
+C
.
akan
difraksionasi untuk memisahkan antara fraksi C
!
+C
.
dan C
.
+C
4
. Dimana
akan didapatkan fraksi C
.
+C
4
pada bottom produk. Dan fraksi C
!
+C
.
akan
dihasilkan pada top produk. 9raksi C
!
+C
.
pada perfractionator akan
direcycle kembali ke dalam /asher. Dan hasil didapatkan pada bottom
produk pada perfractionator berupa C
.
+C
4
akan dialirkan dengan senya/a
C
.
yang didapatkan dari hasil pemisahan antara fraksi C
2
dan C
.
yang
ter1adi pada deethani>er kemudian fraksi C
.
+C
4
dan fraksi C
.
akan
dipisahkan secara destilasi berdasarkan titik didih pada unit debutani>er
dimana yang memiliki titik didih yang tinggi akan dihasilkan pada top
produk pada debutani>er yaitu senya/a C
.
+C
4
. =alu produk C
.
+C
4
yang
dihasilkan pada top produk debutani>er akan pisahkan dengan cara
destilasi yang didasarkan titik didih. Dimana titik didih yang redah akan
dihasilkan pada top produk dan titik didih yang tinggi akan dihasilkan
pada bottom produk. Pada top produk di dapatkan fraksi C
.
akan
dikondenser dan dipisahkan dari beberapa senya/a fase gas C
2
dan C
4
yang terdapat pada senya/a C
.
pada unit splitter. Sehingga didapatkan
pada top produk splitter yaitu propylene sebagai produk sampingnya
sedangkan pada bottom produk yang masih mengandung senya/a
aromatik akan dipisahkan secara destilasi berdasarkan fasenya pada unit
return to/er dimana pada return to/er ter1adi pemisahan antara senya/a
aromatik dan fuel gas (bahan bakar). =alu pada bottom produk hasil
pemisahan pada depropani>er diabsorbsi untuk menyerap C
4
sehingga
didapatkan senya/a C
4
pada top produk dari unit absrober dengan
menggunakan absorber berupa D39 sedangkan pada senya/a C
4
yang
masih mengandung produk berupa butadien akan dialirkan pada unit
stripper dan dipisahkan pada unit stripper secara destilasi berdasarkan titik
didihnya. Dimana titik didih untuk senya/a butadiene yaitu +%.C akan
didapatkan pada top produk dari unit stripper sedangkan titik didih yang
tinggi untuk senya/a C
4
yaitu sekitar +'&C akan dihasilkan pada bottom
produk. Dan pada bottom produk yang berupa senya/a C
4
akan diabsorbsi
pada unit kembali pada unit absorber untuk didapatkan produk samping
yang berupa senya/a C
4
. 9raksi gas C
2
dan C
4
dan beberapa fraksi C
.
yang
masih terikut dalam pemisahan pada unit C
.
splitter akan direcycle
kembali kedalam pirolisis furnace. =alu pada pirolisis furnace ter1adi
reaksi antara )
2
7 dan 7
2
sehingga menghasilkan eKcess steam. Dimana
senya/a C
2
C
.
dan C
4
digunakan sebagai bahan baku dan fuel gas
digunakan sebagai bahan bakar. =alu panas hasil pembakaran pada
pirolisis furnace akan diubah pada unit boiler sehingga menghasilkan
steam pada top produk boiler dan produk yang dihasilkan pada unit boiler
yaitu C
!
+C
4
C7 C7
2
dan )
2
serta beberapa padatan yang masih terikut
akan dicuci pada unit scrubber sehingga didapatkan buangan berupa
minyak dan padatan pencucian dilakukan dengan penambahan oil. =alu
hasil pada top produk yang berupa C
!
+C
4
C7 C7
2
dan )
2
pada scrubber
direcycle kembali kedalam unit kompresor untuk dilakukan proses
selan1utnya. Dana proses ini dilakukan secara kontinyu.
II. 1. 8 Ke+unaan P$&du)
a. P$&du) Uta!a
!. 0tilen atau etena (C
2
)
%
) dapat digunakan :
Sebagai obat bius bila dicampur dengan 7
2
.
Sebagai hormon bagi tumbuhan yang dapat menstimulasi
pematangan buah+buahan merangsang pemekaran
bungadan mengakhiri masa dormansi pada tumbuhan.
Sintesis >at lain (gas alam minyak bumi etanol)
2. *cetylene dalam perbengkelan digunakan :
Lntuk memotong dan menyambung benda yang terbuat
dari logam seperti plat besi pipa dan poros.
Sebagai bahan bakar analisa laboratorium dan rumah sakit.
.. P$&du) Sa!2n+
8utadiena sering digunakan sebagai bahan bakar.
Propylene dapat digunakan sebagai bahan baku industri
untuk membuat plastik karet sintetik dan alkohol.
0tana dapat digunakan sebagai bahan mentah untuk
produksi etilena atau etena (C
2
)
4
) melalui perengkahan
kukus (steam cracking).
3etana dalam bentuk gas alam terkompresi digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan. Dan 1uga 3etana
digunakan dalam proses industri kimia dan dapat diangkut
sebagai cairan yang dibekukan (gas alam cair). Selain itu
1uga metana digunakan untuk >at bakar dan sintesis
senya/a metil klorida dan metanol.
Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk
mesin baberBue (pemanggang) dan di rumah+rumah. Dan
1uga digunakan untuk sintesis propanal.
8utena digunakan sebagai bahan pembuatan karet sintesis.
Propena digunakan sebagai bahan untuk sintesis gliserol
isopropil dan plastik polipropilena.
II. 1. 9 Ke+unaan Alat
Pylorisis 9urnace : Sebagai tempat pembakaran dengan
bahan bakar berupa fuel.
8oiler : Sebagai tempat untuk mengubah air
men1adi uap supertheated.
Scrubber : Sebagai tempat untuk
membersihkan sisa+sisa minyak dari
gas hasil penyulingan dengan
menggunakan oil.
Kompressor : Sebagai tempat mengambil gas
refinery dari Scrubber menu1u
/asher.
3enara pencuci (/asher) : 3enara Pencuci sebagai tempat
untuk membersihkan gas komponen
dari gas C7
2
dengan menggunakan
larutan (a7).
2as Dryer : Sebagai tempat untuk
mengeringkan fraksi gas C
!
+ C
..
Demethani>er : 3erupakan Destilator untuk
memisahkan fraksi C
!
dari fraksi
C
2
+C
.
.
Deethani>er : 3erupakan Destilator untuk
memisahkan fraksi C
2
+C
..
Splitter : 3erupakan Destilator untuk
memisahakan 0tana dari gas fraksi
C
2
. Dan sebagai tempat untuk
memisahkan Propylene dari fraksi +
fraksi gas.
Stripper : Sebagai tempat untuk memisahkan
suatu komponen dari >at+>at lain
yang terlarut didalamnya.
*cetylene ConJerter : Sebagai tempat bereaksinya
acetylene dengan )
2
.
Perfractionator : Sebagai tempat untuk memisahkan
C
.
+C
4
men1adi fraksi+fraksinya
Debutani>er : Sebagai tempat untuk memisahkan
senya/a aromatic dari fraksi+fraksi
gas.
Depropani>er : Sebagai tempat untuk memisahkan
9raksi C
4
dari fraksi gas C
..
?eturn <o/er : Sebagai tempat untuk memisahkan
senya/a *romatic dengan fuel gas.
*bsorber : Sebagai tempat untuk memisahkan
senya/a C
4
dengan Senya/a
8utadiene.
II. 1. 17 Kes!2ulan
0tilen dan *setilen dapat dihasilkan dari proses pirolisis steam dari
)idrokarbon.
(aptha atau petroleum eter selain sebagai pelarut dapat 1uga
digunakan sebagai bahan baku dalam industry petrokimia.
*setilene dapat dihasilkan dari reaksi antara etilen dengan gas
hidrogen.
DA(TAR PUSTAKA
Chapteredryden.!"%..outlines of chemical technolog"/2n# en/
/////////////////////)err"0s Chemical Engineering an#book/1th en/
*chmadiSuminar/!""'/2Kimia Organik2/6akarta : Penerbit erlangga
http:;;/ikipedia.com;*
http:;;///.scribd.com;doc;24&&.&%,;reaksi+alkena+alkana+alkuna
http:;;!!#.!'2.,%.2!!;ina;product;industri+asetilen
http:;;ho/greenareyou./ordpress.com
http:;;///.slideshare.net;alkana+!"4&#'.
http:;;kimiaman.blogspot.com;2'!';'";reaksi+dalam+alkana+alkena+dan+
alkuna
http:;;///.chem+isMtry.org;materiMkimia;sifatMsenya/aMorganik;
alkana!;pembakaranMakana
http:;;kimia+master.blogspot.com;2'!!;!!;definisi+naftalena+adalah
hidrokarbon.html
Pe$tan#aan
Na!a ; Bell# Ku$na:an
Pe$tan#aan ;
Kenapa digunakan larutan (a7) sebagai larutan pencuci pada
proses ini N alasan apa sebagian produk acetylene dimasukkan ke
dalam unit acetylen dan acetylen konJerter N O
<a:a.an ;
*lasannya karena (a7) digunakan karena dapat mengikat
senya/a C7
2
. Dan 1uga (a7) dapat bereaksi dengan senya/a
C7
2
. =alu produk yang masuk kedalam unit acetylene yaitu
acetylen yang munir sedangkan acetylen yang belum murni
dilakukan proses konJerter pada acetylen konJerter dengan
penambahan )
2
sehingga akan menghasilkan produk utama kedua
yaitu 0tilen (C
2
)
4
).
Na!a ; Muha!!ad Rs:an
Pe$tan#aan ;
Kenapa produk dimasukkan pada return to/er N
<a:a.an ;
Karena produk yang dihasilkan pada unit debutani>er yang masih
mengandung senya/a aromatik lalu pada returtn to/er ter1adi
pemisahan antara senya/a aromatik dengan fuel gas.
Na!a ; R&sdel!a
Pe$tan#aan ;
Kenapa harus dilakukan pemasukan pada unit+unit lainnya
padahal produk sudah didapatkanN Dan apakah fungsi heater pada
masing+masing alat N
<a:a.an ;
Karena produk samping yang dihasilkan para proses ini harus
digunakan akar buangan yang dihasilkan lebih bermanfaat. =alu
fungsi heater pada proses ini yaitu dimana proses ini berlangsung
dengan suhu sekitar #''C + ,''C dengan kata lain suhu tersebut
harus di1aga pada setiap unitnya. 7leh karena itulah dibutuhkan
heater pada setiap alatnya.

Você também pode gostar