REPRODUKSI

GENITALIA MASCULINA
1. Organa genitalina interna :
a. Testis
sepasang, berbentuk oval, panjang 4,5 cm, diameter 1,5 cm
menghasilkan spermatozoa
Terletak di dalam scrotum, menggantung pada funiculus spermaticus
Testis dibungkus oleh 2 lapis tunica, yaitu tunica vaginalis dan tunica
albuginea
Tiap lobus mengandung 1-4 tubuli seminiferus
Tubuli seminiferus dari tiap lobus bergabung membentuk tubulus rectus,
berjumlah 20-30, berupa tabung lurus yang mengangkut sperma menuju rete
testis, berupa anyaman tubulus yang terletak di sisi posterior testis
Dari rete testis, sperma meninggalkan testis melalui ductus efferens menuju ke
epididymis
Pada jaringan pengikat yang mengelilingi tubulus seminiferus terdapat sel
interstiil (sel Leydig), yang menghasilkan testosteron, disekresikan ke dalam
cairan interstiil.
Vascularisasi dari a. Testicularis, cabang dari aorta abdominalis
Sistem lymphe menuju n.l lumbalis, n.l. para aortica di abdomen
Innervasi dari plexus testicularis dan serabut n.genitofemoralis

b. Epididymis
Seperti huruf C, panjang 3,8 cm
Terletak pada margo posterior testis kadang sampai facies lateralis
Untuk menyimpan sperma
Terdiri dari caput , corpus, cauda
Ductus efferens yang awalnya lurus kemudian menjadi berliku-liku sesudah
masuk caput epididymis

c. Ductus deferens
Merupakan lanjutan ductus epididymis y
Berfungsi mengangkut spermatozoa dari epididymis ductus ejaculatorius
Dikeliligi oleh plexus venosus pampiniformis dan bergabung menjadi funiculus
spermaticus
Mengecil di dekat basis prostat, ductus defferens bergabung dengan ductus
vesicula seminalis ductus ejaculatorius
Secara klinis, dapat dilakukan vasectomy

d. Ductus ejaculatorius
Gabungan ductus defferens dan ductus vesicula seminalis
Setelah di prostat (colliculus seminalis) urethra pars prostatica
Di vaskularisasi oleh a.Vesicalis inferior percabangan a.Deferentialis dan vena
Plexus venosus prostaticus & vesicalis.
Diinervasi oleh plexus hypogastricus inferior, simpatis: N.Splanchnicus Lumbalis
dan arasimpatis: N.Splanchnicus Pelvici

e. Vesicula seminalis
Berupa sepasang kantong bergelung
Menghasilkan cairan seminalis
Panjang 5 cm, mempunyai kapasitas 1,5-3 ml
Jika vesica urinaria penuh, vesicula seminalis lebih vertical sedangkan jika
vesica urinaria kosang lebih horizontal
Ductus tersebut bergabung dengan ductus defferens membentuk ductus
ejaculatorius
Dapat dipalpasi per rectum jika vesica urinaria penuh
Jika vesicula seminalis penuh, sangat sensitif terhadap tekanan
Vaskularisasi dari a.Vesicalis inferior dan a.Rectalis medius
Di inervasi oleh plexus hypogastricus inferior, Simpatis: N.Splanchnicus Lumbalis
dan Parasimpatis: N.Splanchnicus Pelvici
Limfonodi yaitu lnn.Illiaca interna
f. Glandula prostata
Mensekresi semen
Terletak di cavitas pelvis, di posterior bagian bawah SOP dan di tepi medial m.
pubococcygeus
Ukuran bervariasi, transversal 4 cm, vertical 3 cm dan anteroposterior 2 cm
Terdiri dari apex dan basis
Prostata terdiri:
- lobus lateralis dexter et sinister
- lobus medius, lobus posterior
- isthmus
Glandula prostata membesar, optimum pada usia 20 tahun, makin membesar
dengan bertambahnya usia dan pada 20 % pria > 60 tahun dapat menimbulkan
gangguan berkemih
Zona prostat:
- Zona peripheral
- Zona central
- Zona transitional
Struktur prostat:
- Sinus Prostatica
- Urethra pars prostatica
- Ductus prostatica
Di vaskularisasi:
- a.Vesicalis Inferior, Rr.Prostaticus
- a.Rectalis Media
- a.Pudenda interna
- Plexus venosus prostaticus, V.Illiaca interna
Di inervasi oleh plexus prostaticus
Limfonodi lnn.Illiaca interna & Lnn.Sacral

g. Glandula bulbourethralis
Berupa bangunan bundar, diameter 0,5-1,5 cm
berjumlah 2 buah
berwarna kuning
Mensekresikan mucous like substance dan fruktosa
h. Uretra
Urethra pria memiliki panjang 18 20cm
Struktur uretra:
- Ostium urethrae internum
- Urethra pars intramuralis / pre prostatica
- Urethra pars prostatica (merupakan urethra yang paling lebar & paling mudah
dilatasi), terdapat Sinus prostatica, Crista urethralis, Colliculus seminalis /
veromontanum, Ductus prostatica
- Urethra pars membranacea (bagian urethrae yang menembus trigonum
urogenital . Paling pendek, sempit & susah berdilatasi ).
- Urethra pars spongiosa (bagian uretra paling panjang)
- Ostium urethrae externum (Lokasi yang paling sempit & susah berdilatasi )

Di vaskularisasi:
- a/v.Vesicalis Inferior & A.V.Rectalis Medius
- a/v.Urethralis (Cabang A.Pudenda interna)
diinervasi:
- Simpatis: n.Pudendus
- Parasimpatis: n.Splanchnicus Pelvici
- Serabut afferent: n.Splanchnicus pelvicus
Limfonodi:
- Pars prostatica & membranacea: Lnn.Illiaca interna
- Pars spongiosa: Lnn.Inguinal profundal, (sedikit aliran limfonodi juga menuju
Lnn.Illiaca Externa)

2. Organa genitalia externa :
a. Penis
Bagian penis
- Pars fixa, terdiri atas: Crus penis, bulbus penis
- Pars libera, terdiri atas: Corpus cavernosa, corpus spongiosum, glans penis
Pelapis penis, dari superficial ke profundal:
- Cutis
- Fascia Colles
- Fascia Buck (Fascia Penis Profundal)
- Tunica albuginea
Struktur penis:
- Lig. Fundiforme
- Lig. Suspensorium penis
- Radix Penis
- Corpus spongiosum penis
- Corpus cavernosum penis
- Raphe penis
- Preputium penis
- Frenulum preputii
- Corona glandis & Sulcus coronarius
- Glans penis
Di vaskularisasi:
- a. Illiaca interna a. Pudenda Interna :
o a. Dorsalis penis
o a. Profundal penis a. Helicinae
o a. Urethralis
- a. Pudenda Externa
- v. Dorsalis penis superficial v. Pudenda externa
- v. Dorsalis penis profunda
- v. Pudenda lateral
Diinervasi:
- n. Dorsalis penis
- n. Illioinguinal
- n. Pudendus Rr.Perinealis
Limfonodi:
- Lnn.Inguinal superficial
- Lnn.Inguinal profundal
- Lnn.Illiaca interna

b. Scrotum
Lapisan srcotum
- Cutis & Subcutis (akan membentuk raphe scrotii)
- Tunica dartos (akan membentuk septum scrotii), terdiri atas Fascia dartos &
M.Dartos.
Divaskularisasi:
- a. Scrotalis anterior
- a. scrotalis posterior
- a. Spermatica Externa / A.Cremasterica
- v. pudenda eksterna
Diinervasi:
- N.Scrotalis Anterior
- N.Spermaticus externus
- N.Scrotalis Posterior
- N.Cutaneus femoris posterior , Rr.Perinealis



GENITALIA FEMININA
1. organ genitalia interna
a. ovarium
fiksasi
- lig. Ovarii proprium
- lig. Suspensorium ovarii
terdiri dari:
- korteks
- medulla
mekanisme menstruasi
- fase proliferasi folikel
- fase luteal
hormon yang berpengaru
- FSH
- LH
- Esterogen
- progesteron
divaskularisasi
- a/v. Ovarica dextra et sinistra
- a. Uterina, Rr.Ovaricus
diinervasi
- Simpatis: Corda Spinalis Segmen T10
- Parasimpatis: N.Vagus

b. tuba fallopi
fiksasi
lig. Latum uteri
struktur
- pars uterine
- isthmus
- ampulla
- infundibulum (fimbraie)
divaskularisasi:
- a. Uterina, Rr.Tubarius
- a. Ovarica, Rr.Tubarius
- Plexus venosus uterina
diinervasi:
- Plexus ovarian
- Plexus uterina
c. Uterus
Overview
- Bentuk seperti buah peer
- ukuran sebesar telur ayam dan mempunyai rongga.
- Dinding terdiri dr otot polos.
- Panjang 7 7,5 cm, lebar diatas 5,25 cm, tebal 2,5 cm, tebal dinding 1,25
cm
Bagian
- fundus uterus
- corpus uterus
- isthmus uterus
- serviks urerus
Dinding
- endometrium
- myomentrium
- perimentrium (serosa)
Fiksasi
- Lig. kardinale sinistrum et dextrum (mackenrodt).
- Lig. sakrouterinum sinistrum et dextrum.
- Lig. Rotundum sinistrum et dextrum.
- Lig. Latum sinistrum et dextrum.
- Lig. Infundibulo-pelvikum.
Divaskularisasi
- a. uterina dextra et sinistra, terdiri dari ramus asendens & desendens
- a. ovarica sinistra et dextra
- Plexus venosus uterine bermuara menuju V.Illiaca interna
Diinervasi
- Simpatis: N.Splanchnicus Lumbalis
- Parasimpatis: N.Splanchnicus Pelvici



d. Vagina
Overview
Pipa muskulomembranosa, antara vulva smp uterus.

Fungsi
- Alat sanggama
- Saluran keluar uterus
- Jalan lahir

Struktur
- Batas vagina
- Introitus vaginae / ostium vaginae
- Rugae vaginae (pelipatan mukosa pada vagina)
- Hymen (terletak pada 1/3 distal dari introitus vaginae)
- Fornix vaginae
Otot
- M.Pubovaginalis
- M.Bulbospongiosus
- Diafragma urogenital (M.Sphincter Urethra Externa & M.Sphincter Uretro
Vagina)
divaskularisasi:
- a. uterina 1/3 atas vagina
- a. vesikalis inferior 1/3 tengah
- a. hemoroidalis mediana & a. pudendus interna 1/3 bag bawah.
- Plexus venosus vaginalis & Plexus venosus uterovaginalis
diinervasi:
- 4/5 superior vagina di inervasi oleh plexus uterovaginal
Simpatis: N.Splanchnicus lumbalis
Parasimpatis: N.Splanchnicus pelvicus
- 1/5 inferior vagina di inervasi oleh N.Pudendus






2. organ genitalia eksterna
a. Mons veneris
Bagian yg menonjol di atas simphisis. Pada dewasa ditutupi rambut kemaluan
b. Labia mayora
terdiri dari bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil ke bawah, terisi oleh jaringan
lemak pada mons veneris. Ke bawah & ke belakang kedua labia mayora
bertemu komissura posterior.
c. Labia minora
lipatan tipis dr kulit sebelah dalam labia mayora. Ke depan kedua labia minora
bertemu di atas klitoris : preputium klitoridis, di bawah klitoris : frenulum
klitoridis. Ke belakang kedua labia minora menyatu fossa naviculare.
d. Vulva
Lonjong, dg uk. panjang dari muka ke belakang. Dibatasi di muka oleh klitoris,
kanan & kiri oleh labium minus, di belakang oleh perineum.
e. Bulbus vestibuli dextra et sinistra
- terletak di bawah selaput lendir vulva, dekat ramus ossis pubis.
- Panjang 3- 4 cm, lebar 1-2 cm, tebal 0,51 1 cm;
- mengandung banyak pembuluh darah
- sebagian tertutup m. iskiokavernosus & m. konstriktor vagina.
f. Introitus vagina
Bentuk dan ukuran berbeda2. Pd seorang virgo dilindungi oleh labia minora; jika
labia nimora dibuka tampak introitus vagina ditutupi oleh hymen.
g. Perineum
terletak antara vulva dan anus

h. Clitoris
- Terdiri atas:
Corpora cavernosa clitoridis
Glans clitoridis
Preputium clitoridis (bagian yang menutupi klitoris)
Fascia clitoridis
M.Ischiocavernosus
Lig.Suspensorium clitoridis
- Divaskularisasi: A.Pudenda Interna A.Clitoridis



DAFTAR HOMOLOG
- PRIA WANITA
- Penis Klitoris
- Scrotum Labia majora
- Prostat Gl.Paraurethral (disisi lateral ostium urethra externa)
- Colliculus seminalis / veromontanum Hymen
- Utriculus prostaticus Vagina
- Gl.Urethralis Gl.Vestibularis minor (diantara ostium urethra
- externa dan introitus vaginae)
- Gl.Bulbourethralis / Cowper Gl.Vestibularis major / Bartholini
(disisi lateral introitus vaginae)
























ENDOCRINOLOGI
1. overview
a. prinsip
Endokrinologi adalah ilmu mengenai penyesuaian kimia homeostatik dan
aktivitas lain yg dilaksanakan oleh hormon, sekresi kelenjar endokrin tubuh.
Sel sasaran spesifik (target cell) meskipun hormon didistribusikan o/
tubuh, namun hy bekerja pada sel sasaran.











2. Organ
a. hipofisis anterior (adenohipofisis) hormon tropik
- anatomi
- hormon
1. growth hormon
- organ target : hepar, jaringan adipose
- efek : pemicu pertumbuhan, control protein, lipid, kabohodrat, dan
metabolisme
2. tiroid stimulating hormone
- organ target : gland. tiroid
- efek : stimulasi sekresi hormon tiroksin dan T3
3. prolactin
- organ target : gland. mammae
- efek : produksi air susu
4. FSH (follikel stimulating hormone)
- Organ target : ovarium dan testis
- Efek : kontrol fungsi reproduksi
5. LH (luteizing hormone)
- Organ target : ovarium dan testis
- Efek : kontrol fungsi reproduksi
6. ACTH (adrenocorticotropic)
- Organ target : gland. adrenal
- Efek : menstimulasi sekresi glukokortikoid
b. hipofisis posterior (neurohipofisis) hormon tropik
- anatomi
- hormon
1. ADH ( antidiuretic hormone)
- Organ target : ren
- Efek : meningkatkan reabsorbsi air di tubulus renalis
2. Oksitoksin
- Organ target : alveolus gland. mammae dan uterus
- Efek : kontraksi myomentrium uterus dan pelepasan ASI
c. gland. tiroid hormon non tropik
- anatomi
- hormon
1. Tiroksin ( T4), meningkatkan produksi energi dari makanan
2. Triodotironin (T3), meningkatkan sintesis protein
3. Kalsitonin, menurunkan reabsorbsi kalsium dan fosfat dari tulang ke
dalam darah
d. gland. paratiroid
- anatomi
- hormon
1. hormon paratiroid (PTH)
- meningkatkan reabsorbsi kalsium dan fosfat dari tulang ke dalam darah.
- Meningkatkan reabsorbsi kalsium dan fosfat oleh usus halus
- Meningkatkan reabsorbsi kalsium dan eskresi fosfat oelh ginjal (
mengaktivasi vit. D)
e. gland. tymus
- anatomi
- hormon
1. timosin

f. gland. Pancreas
- anatomi
1. sel alfa, sintesis glukagon
2. sel beta, sintesis insulin
3. sel delta, sintesis somatostatin
- hormon
1. glucagon, meningkatkan pengubahan gilkogen menjadi glukosa dalam
hepar dan meningkatkan penggunaan asam amino dan lemak sebagai
sumber energi.
2. Insulin, meningkatkan transport glukosa dalam sel dan menggunakan
untuk produksi energi, meningkatkan pengubahan glukosa menjadi
glikogen di dalam otot dan hepar, dan meningkatkan transport asam amino
dan lemak dalam sel dan menggunakan untuk produksi energi
3. Somatostatin, sebagai inhibitor growth hormon
g. gland. Adrenal
- anatomi
- hormon
1. medulla adrenal
a. norepinerfin, vasokontriksi kulit, visera, otot rangka
b. epinerfin, frekuensi jantung dan kontaksi jantung, dilatasi bronchus,
peristltik, pengubahan glikogen glukosa, vasodilatasi otot
rangka, vasokontriksi kulit dan visera, pemakaian lemak untuk
energi, laju respirasi sel.
2. Korteks adrenal
a. aldosteron, reabsorbsi ion Na+ oleh ginjal ke dalam darah, ekskresi
ion K+ oleh ginjal di dalam urine.
b. Kortisol, penggunaan lemak sebagai sumber energi, pengubahan
glukosa menjadi glikogen, efek anti inflamasi

h. Ovarium
- Anatomi
- Hormon
1. FSH, inisiasi perkembangan folikel, merangsang sekresi esterogen oleh sel
folikel.
2. LH, menyebabkan ovulasi, mengubah folikel menjadi korpus luteum pasca
ovulasi, mengrangsang sekresi progesterone oleh korpus luteum.
3. Esterogen, memicu kematangan folikel, pertumbuhan endometrium,
perkembangan karakteristik kelamin sekunder.
4. Progesterone, memicu pertumbuhan lanjut dari endometrium,
menghambat kontraksi uterus.
5. Inhibisi, menghambat sekresi FSH.
i. Testis
- anatomi
- hormon
1. FSH, inisiasi produksi sperma dalam testis
2. LH, merangsang sekresi testosteron oleh testis
3. Testosteron, meningkatkan kematangan sperma, perkembangan
karakteristik kelamin sekunder.
4. Inhibisi, menghambat sekresi FSH untuk mempertahankan
spermatogenesis