Você está na página 1de 30

LEUKIMIA

Pengertian
Leukemia adalah proliferasi sel
leukosit yang abnormal,ganas
sering disertai dengan bentuk sering disertai dengan bentuk
leukosit yang tidak normal,jumlah
berlebihan sehingga menyebabkan
terganggunya pembentukan sel
darah merah dan trombosit .
ETIOLOGI
Belum diketemukan penyebab yang pasti.
Diduga : virus onkogenik/Human T cell Leukimia
Virus (HTLV)
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
1. F.Eksogen : sinar radioaktif,bahan kimia 1. F.Eksogen : sinar radioaktif,bahan kimia
(arsen,fenibutazone ),hormon
2. F.Endogen : Herediter
Ras ( Yahudi mudah terkena LLK )
Kelainan kromosom
Tipe sel predominan yang terlibat:
limfoid dan mieloid
Klasifikasi penyakit sesuai dengan jenis sel yg
ditemukan pd sediaan gambaran darah tepi:
Ketika leukemia memengaruhi limfosit atau sel Ketika leukemia memengaruhi limfosit atau sel
limfoid, maka disebut leukemia limfositik.
Ketika leukemia memengaruhi sel mieloid seperti
neutrofil, basofil, dan eosinofil, maka disebut leukemia
mielositik.
KLASIFIKASI LEUKEMIA
1. Leukemia akut :
a. Acute Lymphocystic Leukemia ( ALL )
Terutama pada anak-anak
b. Acute myelogenous Leukemia ( AML ) b. Acute myelogenous Leukemia ( AML )
terjadi pada semua tingkat usia
2. Leukemia kronik :
a. Chronik myelogenous leukimia ( CML )
b. Chronic lymphocystic leukimia ( C L L )
Acute Lymphocystic Leukemia (ALL)
Adalah suatu leukemia dimana terdapat
lymphositosis.
Lymphocyt adalah suatu jenis sel darah
putih yang diproduksi oleh sum-sum tulang
dan organ dari sistem lymphe.Normalnya dan organ dari sistem lymphe.Normalnya
berfungsi membentuk antibody.
Pada ALL sel yang immature ( blast )
sangat banyak dan bertumbuh dengan
cepat,mendesak sel darah yang lain dan
tidak melaksanakan fungsinya.
PATOLOGI & MANIFESTASI
KLINIK
1. SUMSUM TULANG TIDAK BERFUNGSI
Proliferasi sel menekan produksi
komponen darah yang lain,sehingga terjadi
:
- Anemia krn produksi eritrosit berkurang - Anemia krn produksi eritrosit berkurang
- Infeksi krn neutropenia
- Perdarahan krn produksi trombosit
. berkurang.
- Tulang mudah fraktur krn invasi sel
leukimia
- Nyeri krn tekanan pada periosteum
Gangguan organ ;
Pembesaran limpa,hepatomegali.
Lympadenopaty
Efek infiltrasi leukemia dapat terjadi pada Efek infiltrasi leukemia dapat terjadi pada
meningien,shg TIK meningkat mengintervensi
aliran cairan cerebro spinalis di ruang
subarachnoid pada basal otak shg
meningkatkan tekanan cairan menyebabkan
dilatasi ke 4 ventrikel dg gejala : sakit
kepala,muntah,papil oedema, iritabiliti,
letargi hingga koma.
Area lain yang terpengaruh : plexus lumbo
sakral,hypotalamus dan cerebelum
sehingga menimbulkan kelemahan
ekstremitas bawah, nyeri menjalar ke
lengan,kesulitan b.a.b dan b.a.k
Sel leukemia sering menginvasi sampai ke
ginjal,testis,prostat,ovarium GI dan paru
Hypermetabolisma
Proliferasi sel leukemia
membutuhkan metabolisma yang
tinggi shg menggunakan semua sel
nutrien tubuh yang diperlukan nutrien tubuh yang diperlukan
untuk kehidupan,sehingga terjadi
penurunan berat badan,anoreksia
dan kelemahan tubuh.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :
A. Laboratorium :
Gambaran darah tepi;
pansitopeni,lymfositosis,sel blast > 20 %.
B. Sum-sum tulang
Didapatkan gambaran yang monoton berupa sel Didapatkan gambaran yang monoton berupa sel
limfopoetik patologis
C. Biopsi limpa
Terdapat proliferasi sel leukemia
D. Cairan cerebrospinalis
Peningkatan jumlah sel patologis dan protein
leukemia meningeal
E. Sitogenik :
50 70 % penderita LLA mempuyai
kelainan sbb :
1. Kelainan jml kromosom
2. Bertambah / menghilangnya bagian 2. Bertambah / menghilangnya bagian
kromosom
3. Terdapat marker kromosom yg secara
morfologis bukan kromosom normal.
ACUTE MYELOGENOUS LEUKIMIA (AML)
DIAGNOSIS
Hapusan darah tepi :
- Jml SDM imatur meningkat
Anemia
Trombositopenia < 20.000 /mm3
GAMBARAN KLINIS :
Anemia, infeksi berulang, mudah hematom
Nyeri tulang/sendi
Perdarahan,disphagia, hepatomegali
Organomegali
PROGNOSIS AML
Psn dg Lekosit > 100.000/mm3 buruk
Riwayat kemoterapi/radiasi sblmnya buruk
Dengan riwayat penyakit berulang
Kelainan hematologi yg telah ada
Infeksi serius Infeksi serius
Anemia
Tingginya jml sel blas perifer (GDT)
BUN,Creatinin,LDH meningkat
Abnormalitas kromosom
PATOFLOWDIAGRAM PATOFLOWDIAGRAM PATOFLOWDIAGRAM PATOFLOWDIAGRAM
MANAJEMEN TERAPI
1. Transfusi:
- PC diberikan bila Hb < 8 gr%
- TC diberikan bila trombosit < 5000 /
mm3
2. Kortikosteroid
3. Sitostatika
4. Imunoterapi
Merupakan terapi terbaru.Diberikan bila
telah tercapai remisi dan jml sel leukemia
cukup rendah.
POLA DASAR PEMBERIAN TERAPI
1. Induksi
Tujuan : Untuk mencapai remisi shg sel blast
dalam sum-sum tulang kurang dari 5 %
Diberikan dengan cara :
a. Sistemik a. Sistemik
- Vinkristin ( VCR ) 2mg / m2 / minggu intra
vena sebanyak 6 X
- Adriamisin ( ADR ) 40 mg / m2 / 2minggu
Intra vena sebanyak 3 X,dimulai pada hari
ke 3
pengobatan.
- Prednison : 50 mg / m2 /hari,peroral
selama 5 minggu lalu tapering off selama 1
minggu
SSP:
Profilaksis : Metotrexat ( MTX ) 10 mg / m2 /
minggu intratekal,diberikan 5 minggu intratekal,diberikan 5
kali
diberikan bersamaan dg VCR
pertama.
Radiasi craniaal dimulai stlh
konsolidasiterakhir (siklofosfamida )
2. Konsolidasi
tujuan : sel yang tersisa tidak cepat
berproliferasi
a. MTX : 15 mg / m2 / hari intra vena,
diberikan 3 kali dimulai 1minggu stlh
VCR ke-6 ,dilanjutkan dengan :
b. 6-MP ( 6 merkaptopurin ): 500 mg / m2 / b. 6-MP ( 6 merkaptopurin ): 500 mg / m2 /
hari ,peroral dibrikan 3 kali
c. CPA ( siklofosfamid ) : 800 mg / m2 / kali
diberikan sekaligus pada akhir minggu
kedua
dari konsolidasi.
3. Rumat ( maintenance )
Tujuan : mempertahankan masa remisi
yang lama.
Dilakukan dengan pemberian sitostatiska
separoh dosis,dimulai satu minggu setelah
konsolidasi terakhir dengan pemberian :
a. 6 MP : 65 mg / m2 / hari ,oral a. 6 MP : 65 mg / m2 / hari ,oral
b. MTX : 20 mg / m2 / minggu ,oral dibagi
dalam
2 dosis ( dua kali / minggu )
4. Reinduksi :
Tujuan : mencegah relaps
Dilakukan setiap 3 6 bulan dengan pemberian
obat-obat seperti pada induksi selama 10 14 hari
Diberikan tiap 3 bulan sejak VCR terakhir,selama
reinduksi obat-obat rumat dihentikan
SISTEMIK :
a. Kemudian VCR dosis sama dengan dosis a. Kemudian VCR dosis sama dengan dosis
induksi ,diberikan 2 kali.
b. Prednison dosis sama dengan induksi diberikan
I minggu penuh dan 1 minggu tapering off
5. Mencegah terjadinya leukemia SSP
MTX intratekal pada waktu induksi dan
radiasi cranial .
Radiasi tidak diulang pada reinduksi.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
Pengkajian
A. Pemeriksaan fisik :
1.Anemia : pucat,letih,takikardia
2. Perdarahan :
petekia,purpura,hematuria petekia,purpura,hematuria
epistaksis,melena
3. Imunosupresi : demam,infeksi,penyem
buhan luka yang buruk
4. Hepatosplenomegali,nyeri tulang,
limfadenopati
5. Gejala SSP ( bila terjadi metastase ) :
sakit kepala,iritasi meningeal,dan tanda-
tanda peningkatan T.I.K.
6. Gastrointestinal : mual,muntah,anoreksia,
penurunan berat badan
B. Riwayat kesehatan
1. Perjalanan penyakit :
awitan,durasi,faktor pencetus.Gejala
utama keganasan pada anak a.l ;
a. Pucat yang tidak dapat dijelaskan.
b. Letih dan kehabisan tenaga
c. Kecenderungan mengalami memar /
perdatahan tiba-tiba.
d. Keluhan nyeri lokal yang persisten.
e. Demam yang tidak dapat dijelaskan
dan
berlangsung lama.
f. Penurunan berat badan yang cepat dan
berlebihan
2. Riwayat prenatal,individu dan keluaraga
untuk faktor resiko kanker
a. Prenatal : pajanan radiasi,infeksi ibu,
penggunaan obat-obatan.
b. Faktor individu : kromosom tdk normal, b. Faktor individu : kromosom tdk normal,
gangguan imunitas,status
nutrisi,pajanan
thdp elemen toksik,riwayat
perkembangan.
c. Riwayat keluarga : riwayat keluarga
terhadap
kanker.
MASALAH KEPERAWATAN & HASIL YANG
DIHARAPKAN :
1. Resiko infeksi
2. Resiko cedera
3. Resiko kekurangan vol. cairan tubuh
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan hidup
5. Gangguan membran mukosa oral 5. Gangguan membran mukosa oral
6. Nyeri
7. Resiko gangguan tumbuh kembang
8. Gangguan proses keluarga
9. Duka cita maladaptif
Hasil yang diharapkan :
1. Anak akan mengalami remisi
2. Anak tidak mengalami kedaruratan
onkologi
3. Anak tidak mengalami infeksi 3. Anak tidak mengalami infeksi
4. Anak menunjukkan tidak ada tanda
perdarahan
5. Anak akan mempertahankan hidrasi
yang adekuat
6. Anak akan mendapatkan nutrisi yang
adekuat
7. Membran mukosa oral tetap utuh
8. Anak terbebas dari rasa nyeri
9. Anak dapat mempertahankan
pertumbuhan dan perkembangan yang
sesuai sesuai
10.Anak dan keluarga dapat melakukan
koping terhadap kemungkinan kematian.

Você também pode gostar