Você está na página 1de 3

Apa sih Tsunami Itu

Gelombang tsunami di Kota Miyako,


Jepang timur laut setelah gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter.
(FOTO.ANTARA/REUTERS / Mainichi Shimbun)



Selasa, 15 Maret 2011 16:24 WIB | 5400 Views

Berita Terkait

Tidak ada korban dan kerusakan di Simeulue

Warga di pesisir Lampung agar waspada

Jaringan komunikasi di daerah gempa pulih

Tsunami kecil landa Sabang dan Laboh

Siaga tsunami diperpanjang hingga pukul 19.15 WIB
Video Terkait

Pemerintah RI Beri Bantuan ke ...
Jakarta (ANTARA News) - Tsunami adalah rangkaian gelombang samudera yang
menumpahkan air yang kadang bisa setinggi lebih dari 100 kaki (30,5 meter), ke daratan.

Dinding-dinding air ini dapat menyebabkan kehancuran maha luas ketika mencapai tepi
pantai.

Gelombang amat menakutkan ini biasanya disebabkan oleh gempa bumi bawah laut yang
besar di perbatasan lempeng tektonik.

Ketika dasar samudera di sebuah batas lempeng tektonik naik atau turun maka itu tiba-
tiba menggantikan air di atasnya dan meluncurkan gelombang bergulung-gulung yang
kemudian menjadi tsunami.

Sebagian besar tsunami, sekitar 80 persen, terjadi di kawasan "Cincin Api" di Samudera
Pasifik, yaitu sebuah kawasan geologis di mana pergeseran tektonik menciptakan gunung
api dan gempa bumi.

Tsunami juga bisa diciptakan oleh longsor bawah laut atau letusan gunung api bawah laut.

Gelombang tsunami juga bisa meluncur, seperti sering terjadi di Bumi di masa kuno lalu,
karena dampak dari jatuhan meteorit besar ke samudera.

Tsunami menjelajahi samudera dengan kecepatan di atas 850 kilometer per jam, atau
sama dengan kecepatan sebuah pesawat jet.

Dengan kecepatan seperti itu tsunami bisa menjelajahi seluruh Samudera Pasifik kurang
dari sehari. Dan semakin panjang gelombang mereka maka semakin berkurang energinya.

Di dalam samudera, gelombang tsunami hanya bisa mencapai setinggi kaki atau lebih
tinggi sedikit dari itu.

Namun begitu tsunami itu mendekati garis pantai dan memasuki perairan dangkal, maka
tsunami melambat, sebaliknya energi dan ketinggiannya bertambah.

Puncak tertinggi gelombang bergerak lebih cepat ketimbang di bawah gelombang, yang
membuatnya meningkat drastis.

Cekungan tsunami, bagian terendah di bawah puncak gelombang, seringkali yang
pertama mencapai daratan.

Ketika itu terjadi, tsunami menghasilkan efek kosong yang memporakporandakan
perairan pantai ke arah laut, sekaligus mengekspos pelabuhan dan dasar laut.

Berbaliknya air laut ini adalah tanda peringatan penting mengenai adanya tsunami,
karena jembul gelombang dan volume airnya yang luar biasa besar, biasanya menghujam
daratan sekitar lima menit atau sekitar itu.

Mengenali fenomena ini dapat menyelamatkan banyak nyawa.

Tsunami biasanya terdiri dari rangkaian gelombang yang disebut kereta gelombang, dan
kekuatan destruktifnya mungkin bergulung berurutan menimpa daratan.

Orang yang mengalami tsunami mesti mengingat bahwa bahaya tidak lewat setelah
gelombang pertama datang, sebaliknya orang mesti menunggu perintah resmi bahwa
aman bagi mereka untuk kembali ke daerah-daerah terkena gelombang tsunami.

Ada gelombang tsunami yang tidak tampak di lepas pantai sebagai gelombang maha
dahsyat, sebaliknya menyerupai arus yang tiba-tiba naik yang menggenangi daerah-
daerah pantai.

Cara terbaik menghadapi tsunami adalah memasang peringatan dini tsunami yang akan
membuat orang bisa mencari daratan lebih tinggi.

Sistem Peringatan Tsunami Pasifik, yang berangotakan 26 negara dan bermarkas di
Hawaii, mengelola sebuah jejaring perangkat kegempaan dan penaksir tingkat air untuk
mengidentifikasi tsunami di laut.

Sistem-sistem serupa itu ditujukan untuk melindungi kawasan pantai di seluruh dunia. (*)

Você também pode gostar