Você está na página 1de 12

APLIKASI SEL VOLTA

XII IPA 5


Idvianty Wulandari (05)
Alexander Manuel Sumolang (07)
Nurul Adelia (13)
Irmayani Saad (21)
Isdar Alam (19)
Zara Qayla (27)
A.M Ghiffari M (31)
SMA NEGERI 17 MAKASSAR
1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 1
A. SEL VOLTA PRIMER .................................................................................... 2
1. Sel Kering Seng Karbon............................................................................ 2
2. Baterai Alkalin ............................................................................................. 3
3. Baterai Merkuri ............................................................................................ 7
4. Baterai Perak Oksida .................................................................................... 7
5. Baterai Litium .............................................................................................. 7
B. SEL VOLTA SEKUNDER ............................................................................. 8
1. Aki Timbal ................................................................................................... 8
2. Baterai Nikel Kadmium ............................................................................... 8
3. Sel Perak Seng ............................................................................................. 9
4. Sel Natrium Belerang ................................................................................... 9
C. SEL BAHAN BAKAR .................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11



2

SEL VOLTA

Sel volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik. Sel volta
ini ditemukan oleh dua orang ahli berkebangsaan Italia. Mereka berdua
adalah Alessandro Giuseppe Volta (1745-1827) danLugini Galvani (1737-
1798).
Ciri khas dari sel volta adalah menggunakanjembatan garam. Jembatan
garam berupa pipa U yang diisi agar-agar yang mengandung garam kalium
klorida. Sel volta terdiri dari anoda yang bermuatan negatif dankatoda yang
bermuatan positif. Pada anoda terjadi proses oksidasi, oksidasi adalah pelepasan
elektron. Sedangkan pada katodanya terjadi proses reduksi, reduksi adalah
penangkapan elektron.
Sel volta banyak sekali digunakan pada kehidupan sehari-hari. Sel volta
yang biasa digunakan pada kehidupan manusia seperti jenis-jenis baterai dan aki
(accu). Baterai dan aki sangatlah berbeda, perbedaan ini dapat dilihat dari setelah
pemakaian kedua benda tersebut. Baterai apabila sudah terpakai tidak dapat
digunakan lagi karena sudah tidak ada lagi arus listrik pada baterai tersebut.
Sedangkan, aki apabila arus listriknya sudah habis dapat diisi lagi dengan
mengalirkan arus listrik.
Sel volta dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Sel Volta Primer, Sel Volta
Sekunder, Sel Bahan Bakar. Ketiga bagian tersebut juga memiliki contoh
masing-masing lagi. Oleh karena itu marilah kita lihat pembahasan mengenai
macam-macam dari sel volta berikut ini.

A. SEL VOLTA PRIMER
1. Sel Kering Seng Karbon
3

Sel kering juga dapat disebut sel Lenchanche atau baterai. Baterai kering
ini mendapatkan hak paten penemuan di tahun 1866. Sel Lanchache ini terdiri
atas suatu silinder zink berisi pasta dari campuran batu kawi (MnO
2
), salmiak
(NH
4
Cl), karbon (C), dan sedikit air. Dengan adanya air jadi baterai kering ini
tidak 100% kering.
Sel ini biasanya digunakan sebagai sumber tenaga atau energi pada lampu,
senter, radio, jam dinding, dan masih banyak lagi. Penggunaan logam seng
adalah sebagai anoda sedangkan katoda digunakan elektrode inert, yaitu
grafit, yang dicelupkan ditengah-tengah pasta. Pasta ini bertujuan sebagai
oksidator. Seng tersebut akan dioksidasi sesuai dengan persamaan reaksi di
bawah ini:
Zn
(s)
Zn
2+
(aq)
+ 2e
-
(anoda)
Sedangkan katoda terdiri atas campuran dari MnO
2
dan NH
4
Cl. Reaksi
yang terjadi dapat ditulis sebagai berikut:
2MnO
2(s)
+ 2NH
4
+
(aq)
2e
-
Mn
2
O
3(s)
+ 2NH
3(aq)
+ H
2
O
(l)
(katoda)
Katoda akan menghasilkan ammonia, ammonia ini akan bereaksi dengan
Zn
2+
yang dihasilkan di anode. Reaksi tersebut akan membentuk ion yang
kompleks [Zn(NH
3
)
4
]
2+
. Menghasilkan 1.5 Volt
Kelemahan sel kering ini adalah tidak dapat digunakan berulang kali dan
memiliki daya tahan yang tidak lama karena menumpuknua hasil reaksi,
sehingga tegangannya turun. Namun memiliki kelebihan yaitu praktis
digunakan dan harganya di pasaran sangatlah murah.

2. Baterai Alkalin
Dinamakan baterai alkalin karena elektrolitnya bersifat alkali atau basa,
bukan asam. Nama alkalin diambil dari bahan kimia yang digunakan dalam
4

baterai, yaitu: elektrolit basa kalium klorida. Seperti elektrolit dalam sel
kering, bentuknya bukan cairan, sehingga mudah dibawa-bawa.
Merupakan jenis baterai yang paling modern, diperkenalkan pertama
kali pada tahun 1960. Baterai ini merupakan penyempurnaan dari baterai
biasa karna mempunyai potensial yang relatif tetap dengan waktu penggunaan
lebih awet.
Baterai alkalin modern masih menggunakan prinsip-prinsip dasar
yang sama dengan tumpukan volta, yaitu menggunakan dua jenis logam yang
dipisahkan oleh cairan yang melalukan listrik, disertai dengan terminal
negatif dan positif.
Komponen Baterai Alkalin
Anoda : elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lain,
pada sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke
dalamnya. Arus listrik mengalir berlawanan dengan arah pergerakan elektron.
Pada proses elektrokimia, baik sel galvanik (baterai) maupun sel elektrolisis,
anoda mengalami oksidasi.
Katoda: Kebalikan dari anoda, katoda adalah elektroda dalam sel
elaktrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir keluar darinya. Pada
baterai biasa (Baterai Karbon-Seng), yang menjadi katoda adalah seng, yang
juga menjadi pembungkus baterai. Sedangkan, pada baterai alkalin, yang
menjadi katoda adalah mangan dioksida (MnO2).

Pasta merupakan elektrolit atau mediasi penghantar. Pada batu baterai
kering alkalin (baterai alkalin), amonium klorida yang bersifat asam pada sel
kering diganti dengan kalium hidroksida yang bersifat basa (alkali). Dengan
bahan kimia ini, korosi pada bungkus logam seng dapat dikurangi.

5

Prinsip Kerja Baterai Alkalin
Baterai Alkalin menggunakan potasium Hydroxide sebagai elektrolit,
selama proses pengosongan (Discharging) dan pengisian (Charging) dari sel
baterai alkali secara praktis tidak ada perubahan berat jenis cairan elektrolit.
Fungsi utama cairan elektrolit pada baterai alkalin adalah bertindak
sebagai konduktor untuk memindahkan ion-ion hydroxida dari satu elektroda
ke elektroda lainnya tergantung pada prosesnya, pengosongan atau
pengisian,sedangkan selama proses pengisian dan pengosongan komposisi
kimia material aktif pelat-pelat baterai akan berubah.
Proses discharge pada sel berlangsung . Bila sel dihubungkan dengan
beban maka, elektron mengalir dari anoda melalui beban ke katoda, kemudian
ion-ion negatif mengalir ke anoda dan ion-ion positif mengalir ke katoda.
Arus listrik dapat mengalir disebabkan adanya elektron yang bergerak ke
dan/atau dari elektroda sel melalui reaksi ion antara molekul
elektroda dengan molekul elektrolit sehingga memberikan jalan bagi elektron
untuk mengalir.
Pada proses pengisian. Bila sel dihubungkan dengan power supply
maka elektroda positif menjadi anoda dan elektroda negatif menjadi katoda.

Reaksi selnya adalah sebagai berikut :
Katoda (+) : 2 NH
4
+
(aq)
+ 2 MnO
2(s)
+ 2 e
-
> Mn
2
O
3(s)
+ 2 NH
3(aq)
+ H
2
O
(l)

Anoda (-) : Zn
(s)
> Zn
2+
(aq)
+ 2 e
-

Reaksi Sel : 2 NH
4
+
(aq)

+ 2 MnO
2(s)
+ Zn
(s)
> Mn
2
O
3(s)
+ 2 NH
3(aq)
+
H
2
O
(l)
+ Zn
2+
(aq)



6





Kelebihan dan Kekurangan Baterai Alkalin:
Keuntungan Kekurangan
Pada pembebanan yang tinggi
dan terus menerus, mampu memberikan
umur pelayanan 2 10 kali pemakaian
dari sel leclanche.
Sekali pakai
Sangat baik dioperasikan pada
temperatur rendah sampai -25 derajat
celcius
Densitas energinya rendah
Baterai yang sering digunakan
adalah zinc-alcaline manganese oxide
yang memberikan daya lebih per
penggunaannya dibandingkan batere
sekunder. zinc-alcaline manganese
oxide mempunyai umur (waktu hidup
yang lama).
Agak sulit untuk diproduksi
massal
Tahan terhadap beban berat
seperti over charging, over discharging
dan tahan lama.

Biaya metal yang digunakan
untuk electrode sangat mahal.


7

3. Baterai Merkuri
Baterai merkuri ini merupakan satu dari baterai kecil yang dikembangkan
untuk usaha perdagangan atau komersial. Anoda seng dan katoda merkuri (II)
oksida (HgO) adalah penyusun dari baterai merkuri ini yang dihubungkan
dengan larutan elektrolit kalium hidroksida (KOH). Sel ini mempunyai beda
potensial 1,4V. Reaksi yang terjadi pada baterai ini adalah:
Zn
(s)
+ 2OH
-
(aq)
ZnO
(s)
+ H
2
O + 2e
-
(anoda)
HgO
(s)
+ H
2
O + 2e
-
Hg
(l)
+ 2OH
-
(aq)
(katoda)
Reaksi dari keseluruhan atau disebut reaksi bersih adalah:
Zn
(s)
+ HgO
(s)
ZnO
(s)
+ Hg
(l)

Kelemahanya berbahaya dalam penggunaannya karena bersifat racun
sehingga dapat menimbulkan pencemaran dalam kehidupan sehari-hari

4. Baterai Perak Oksida
Baterai perak oksida tergolong tipis dan harganya yang relatif lebih mahal
dari baterai-baterai yang lainnya. Baterai ini sangat populer digunakan pada
jam, kamera, dan kalkulator elektronik. Perak oksida (Ag
2
O) sebagai katoda
dan seng sebagai anodanya. Reaksi elektrodenya terjadi dalam elektrolit yang
bersifat basa dan mempunyai beda potensial sama seperti pada baterai
alkaline sebesar 1,5V. Reaksi yang terjadi adalah:
Zn
(s)
+ 2OH
-
(aq)
Zn(OH)
2(s)
+ 2e
-
(anoda)
Ag
2
O
(s)
+ H
2
O + 2e
-
2Ag
(s)
+ 2OH
-
(aq)
(katoda)

5. Baterai Litium
Terdiri atas litium sebagai anoda dan MnO
2
sebagai oksidator (seperti pada
baterai alkaline). Baterai Litium ini dapat menghasilkan arus listrik yang
8

lebih besar dan daya tahannya lebih lama dibandingkan baterai kering yang
berukuran sama. Berikut notasi dari baterai Litium:
LiLi
+
(pelarut non-air)KOH (pasta)MnO
2
, Mn(OH)
3
, C
Kelemahan baterai litium adalah lebih mahal dibandingkan baterai biasa
namun dapat dipakai untuk waktu yang lama (kira-kira sepuluh tahun)
B. SEL VOLTA SEKUNDER
1. Aki Timbal
Aki merupakan jenis baterai yang dapat digunakan untuk kendaran
bermotor atau automobil. Aki timbal mempunyai tegangan 6V atau 12V,
tergantung jumlah sel yang digunakan dalam konstruksi aki timbal tersebut.
Aki timbal ini terdiri atas katoda PbO
2
(timbel(IV) oksida) dan anodanya Pb
(timbel=timah hitam). Kedua zat sel ini merupakan zat padat, yang
dicelupkan kedalam larutan H
2
SO
4
. Reaksi yang terjadi dalam aki adalah:
Pb
(s)
+ SO
4
2-
(aq) PbSO
4(s)
+ 2e
-
(anoda)
PbO
2(s)
+ 4H
+
(aq)
+ SO
4
2-
(aq) + 2e
-
PbSO
4(s)
+ 2H
2
O (katoda)
Aki ini dapat diisi ulang dengan mengalirkan lagi arus listrik ke
dalamnya. Pengisian aki dilakukan dengan membalik arah aliran elektron
pada kedua elektrode. Pada pengosongan aki, anoda (Pb) mengirim elektron
ke katoda (PbO
2
). Sementara itu pada pengisian aki, elektrode timbal
dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus sehingga Pb
2
SO
4
yang
terdapat pada elektrode timbal itu direduksi. Berikut reaksi pengisian aki:
PbSO
4(s)
+ H
+
(aq) +2e
-
Pb
(s)
+ HSO
4
-
(aq)
(elektrode Pb sebagai katoda)
PbSO
4(s)
+ 2H
2
O
(l)
PbO
2(s)
+ HSO
4
-
(aq)
+ 3H
+
(aq)
+ 2e
-
(elektrode
PbO
2
sebagai anoda).

2. Baterai Nikel Kadmium
9

Baterai nikel-kadmium merupakan baterai kering yang dapat diisi
ulang. Sel ini biasanya disebut nicad ataubateray nickel-cadmium. Reaksi
yang terjadi pada baterai nikel-kadmium adalah:
Cd
(s)
+ 2OH
-
(aq) Cd(OH)
2(s)
+ 2e
-
(anoda)
NiO
2(s)
+ 2H
2
O + 2e
-
Ni(OH)
2(s)
+ 2OH
-
(aq)
(katoda)
Reaksi keseluruhan adalah:
Cd
(s)
+ NiO
(aq)
+ 2H
2
O
(l)
Cd(OH)
2(s)
+ Ni(OH)
2(s)

Baterai nikel-kadmium merupakan zat padat yang melekat pada kedua
elektrodenya. Baterai nikel-kadmium memiliki tegangan sekitar 1,4V.
Dengan membalik arah aliran elektron, zat-zat tersebut dapat diubah kembali
seperti zat semula.

3. Sel Perak Seng
Sel ini mempunyai kuat arus (I) yang besar dan banyak digunakan pada
kendaran-kendaraan balap. Sel perak seng dibuat lebih ringan dibandingkan
dengan sel timbal seng. KOH adalah elektrolit yang digunakan dan
elektrodenya berupa logam Zn (seng) dan Ag (perak).

4. Sel Natrium Belerang
Sel natrium belerang ini dapat menghasilkan energi listrik yang lebih
besar dari sel perak seng. Elektrodenya adalah Na (natrium) dan S (sulfur).

C. SEL BAHAN BAKAR
Sel bahan bakar adalah sel yang menggunakan bahan bakar seperti
campuran hidrogen dengan oksigen atau campuran gas alam dengan oksigen. Sel
10

bahan bakar ini biasanya digunakan untuk sumber energi listrik pesawat ulang-
alik, pesawat Challenger dan Columbia. Yang berperan sebagai katode adalah gas
oksigen dan anodanya gas hidrogen. Masing-masing elektrode dimasukkan
kedalam elektrode karbon yang berpori-pori dan masing-masingnya elelktrode
digunakan katalis dari serbuk platina.
Katoda: menghasilkan ion OH
-

O
2(g)
+ 2H
2
O
(l)
+ 4e
-
4OH
-
(aq)

Anoda: dari katode bereaksi dengan gas H
2

H
2(g)
+ 2OH
-
(aq)
2H
2
O
(l)
+ 2e
-

Reaksi selnya adalah: O
2(g)
+ 2H
2(g)
2H
2
O
(l)
Sel bahan bakar seringkali dianggap sangat menarik dalam aplikasi
modern karena efisiensi tinggi dan penggunaan bebas-emisi, berlawanan dengan
bahan bakar umum sepertimetana atau gas alam yang menghasilkan karbon
dioksida. Satu-satunya hasil produk dari bahan bakar yang beroperasi
menggunakan hidrogen murni adalah uap air, namun ada kekhawatiran dalam
proses pembuatan hidrogen yang menggunakan banyak energi. Memproduksi
hidrogen membutuhkan "carrier" hidrogen (biasanya bahan bakar fosil, meskipun
air dapat dijadikan alternatif), dan juga listrik, yang diproduksi oleh bahan bakar
konvensional. Meskipun sumber energi alternatif seperti energi
angin dan surya dapat juga digunakan, namun sekarang ini mereka sangat mahal


11

DAFTAR PUSTAKA
SERIBU PENA KIMIA 3 Dra Priscilia Retnowati
http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_bahan_bakar
http://windyparamita.blogspot.com/2012/11/baterai-alkalin.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/reaksi-kimia-kimia-
kesehatan-materi_kimia/sel-volta-komersial/

Você também pode gostar