Você está na página 1de 21

Nutrisi adalah unsur- unsur yang terkandung

di dalam tanah yang dibutuhkan tanaman


untuk tumbuh dan berkembang
Makronutrisi
Mikronutrisi
Makronutrisi dan mikronutrisi merupakan
unsur essensial yang diperlukan oleh
tanaman untuk pertumbuhan. Tidak adanya
nutrisi dalam tanah berakibat negatif bagi
pertumbuhan tanaman, namun sebaliknya
apabila berlebihan dapat menjadi racun bagi
tanaman
Mikronutrisi merupakan elemen penting bagi
pertumbuhan tanaman yang dibutuhkan
hanya dalam jumlah sangat kecil (mikro).
Elemen ini kadang-kadang disebut unsur
minor.
Unsur mikro berasal dari
a. Mineral- mineral dalam bahan induk tanah
b. Bahan organik

Boron (B)
Tembaga
(Cu)
Besi (Fe)
Klorin (Cl)
Mangan
(Mn)
Molibdenum
(Mo)
Seng (Zn)
Kobalt (Co)
7 unsur mikronutrisi yang dibutuhkan
tanaman antara lain Besi(Fe), Mangan(Mn),
Boron (B), Molibdenum (Mo), Tembaga (Cu),
Seng (Zn), Kobalt (Co), Klorin(Cl). Berikut
masing-masing unsur hara essensial yang
tidak dapat saling menggantikan

Diserap dalam bentuk ion Ferri (Fe
3+
) dan
Ferro (Fe
2+
)
Fe dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan
logam dengan bahan organik)
Fe tersedia dalam tanah berkisar 2-150ppm
Mekanisme : Penyerapan Fe melalui daun
dianggap lebih cepat dibandingkan dengan
penyerapan lewat akar
Penting dalam pembentukan klorofil, zat
karbohidrat, lemak, protein dan enzim
Besi terdapat dalam enzim :
a. Catalase
b. Peroksidase
c. Prinodic hidrogenase
d. Cytochrom oxidase
Defisiensi besi pada tanaman dapat
menimbulkan korosi, lembaran daun menjadi
kuning/ pucat
Mangan diserap dalam bentuk ion Mn
2+
Diserap dalam bentuk kompleks khelat
Berfungsi untuk pembentukan zat protein
dan vitamin (terutama vitamin C)

Semakin rendah pH maka Mangan akan
banyak tersedia bagi tanaman
Penyemprotan MnSO
4
melalui daun lebih
efektif, karena Mn
2+
lebih cepat direduksi
Kelebihan Mn dapat dikurangi dengan
penambahan zat fosfor dan kapur
Boron dalam tanah terutama sebagai asam borat (H
2
BO
3
)
Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat hidrat
B(OH)
4-
dan kadarnya berkisar antara 7-80 ppm
Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperan dalam
metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol
dan auksin.
Boron juga berperan dalam pembelahan,pemanjangan
dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan
perkecambahan serbuk sari.
Gejala defisiensi : pertumbuhan terhambat pada jaringan
meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die back),
mobilitas rendah, mudah terserang penyakit


Molibdenum diserap dalam bentuk ion MoO
4-

(ion Molibdat)
Dalam tanah berbentuk MoS
2

Ketersediaan tergantung pH

Fungsi Mo dalam tanaman adalah
mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat
reduktase dan xantineoksidase
Tembaga diserap dalam bentuk ion Cu
2+


Ketersediaan Cu pada tanah yang normal 0,1-
4 ppm

Fungsi Cu antara lain : mengaktifkan enzim
sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase,asam
butirat-fenolase dan laktase.



Berperan dalam metabolisme protein dan
karbohidrat, perkembangan tanaman
generatif, fiksasi N secara simbiotis dan
penyusunan lignin.
Gejala defisiensi Cu : pembungaan dan
pembuahan terganggu, warna daun muda
kuning dan kerdil, daun-daun lemah, layu dan
pucuk mengering serta batang dan tangkai
daun lemah

Diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn
2+

dan dalam tanah alkalis diserap dalam bentuk
monovalen Zn(OH)
+
Zn diserap dalam bentuk kompleks khelat
Kadar Zn dalam tanah berkisar antara 16-300
ppm
Zn dalam tanah terdapat dalam bentuk :

a. Sulfida (ZnS)

b. Calamine (ZnCO
3
)

Cu sebagai pupuk : CuSO
4
. 5H
2
O (Cupri sulfat)
Unsur Co diperlukan oleh tanaman tingkat
tinggi berdaun hijau
Unsur Co diperlukan oleh rhizobia untuk
mengikat unsur N, sehingga dengan demikian
unsur ini secara praktis mempengaruhi
produksi tanaman kacang-kacangan
Berperan sebagai pengaktif enzim
Klor merupakan unsur yang diserap dalam
bentuk ion Cl
-
oleh akar tanaman dan dapat
diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian
atas tanaman, misalnya daun
Klor berasal dari air hujan, oleh karena itu, Cl
kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi,
tetapi justru menimbulkan masalah keracunan
tanaman.
Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman,
meningkatkan osmose sel, mencegah
kehilangan air yang tidak seimbang,
memperbaiki penyerapan ion lain.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina L. 1990. Dasar Nutrisi Tanaman. Jakarta : Rineka Cipta
Fajriana, Rizqi. 2008. Unsur Makro dan Mikro Tumbuhan. Diakses dari
http://qi206.wordpress.com/2008/11/15/unsur-makro-dan-mikro-
tumbuhan/ pada 23 Februari 2012
Meutya, Dezy. 2011. Fungsi dan Defisiensi Unsur Hara Mikro. Diakses
dari
http://dezimeutya.blogspot.com/2011/12/fungsi-dan-defisiensi-unsur-
hara-mikro.html pada 23 Februari 2012
Diakses dari http://www.slideshare.net/salminmointi/unsur-hara-mikro-
dan-fungsinya/ pada 24 Februari 2012
Diakses dari http://pertanian.untag-smd.ac.id/wp-
content/uploads/2012/02/Unsur_Unsur_Hara_Bagi_Pertumbuhan_Tanam
an_Bab_II.pdf pada 24 Februari 2012
Prodjosantoso, A.K dan Regina Tutik. 2006. Kimia Lingkungan (Teori,
Eksperimen, dan Aplikasi). Yogyakarta: UNY

Você também pode gostar