Você está na página 1de 8

BAKTERI AZOTOBAKTER

Gambar 1: bentuk bakteri Azotobakter (Madigan et al, 2003)


Azotobacter adalah bakteri aerobik, mikroba tanah yang hidup bebas yang memainkan peran
penting dalam siklus nitrogen di alam, mengikat nitrogen atmosfer, yang tidak bisa diakses untuk
tanaman, dan melepaskannya dalam bentuk ion amonium dalam tanah. Selain itu organisme, ini
digunakan oleh manusia untuk produksi pupuk hayati, makanan tambahan dan beberapa
biopolimer. Azotobacter adalah bakteri Gram-negatif, bakteri ini ditemukan di tanah netral dan
alkali, dalam air dan dalam hubungannya dengan beberapa Bakteri Azotobakter adalah species
rizobakteri yang dikenal sebagai agen penambat nitrogen yang mengkonversi dinitrogen (N
2
) ke
dalam bentuk ammonium (NH
3
), yang mampu menambat nitrogen dalam jumlah yang cukup
tinggi. Pada medium yang sesuai, Azotobakter mampu menambat 10-20 mg nitrogen/g
gula(Wedhastri,2002).
Aztobakter merupakan bakteri penambat N2 yang mampu menghasilkan substansi zat
pemacu giberelin, sitokinin, asam indol asetat sehingga pemanfatannya dapat memacu
pertumbuhan akar sehingga populasi azotobakter didalam tanah dipengaruhi oleh pemupukan
dan jenis tanaman (Alexander, 1977).
Bakteri Azotobakter yang diaplikasikan pada tanah pertanian akan terus mempersubur
tanah karena bakteri tersebut akan semakin banyak jumlahnya di dalam tanah dan terus bekerja
memfiksasi nitrogen, dan menaikkan biomassa tanaman pertanian (Hindersah & Simarmata,
2004). jika ditambahkan pada limbah ubi kayu dapat meningkatkan kandungan protein limbah
ubi kayu tersebut (Belewu & Musa, 2003) dan jika ditambahkan kepada medium tumbuh alga
Chlorella, dapat meningkatkan kecepatan pertumbuhan alga tersebut karena medium cair tempat
tersebut tumbuhnya menjadi lebih kaya nitrogen (Nahdiah, 2006).

Karakteristik bakteri Azotobacter
Sel Azotobacter berukuran besar dengan bentuk batang, banyak isolat hampir seukuran khamir,
dengan diameter 2-4 m atau lebih, biasanya polimorfik. Pada media yang mengandung
karbohidrat, kapsul tambahan atau lapisan lendir diproduksi oleh bakteri pengikat nitrogen yang
hidup bebas ini. Meskipun Azotobakter adalah bakteri aerob obligat, enzim nitrogenase yang
dimilikinya yaitu enzim yang mengkatalisis pengikatan N
2
, bersifat sensitif terhadap O
2
.
Sehingga diduga bahwa karakteristik Azotobakter yang mempunyai kapsul lendir yang tebal
membantu melindungi enzim nitrogenase dari O
2
. Azotobakter dapat tumbuh pada berbagai
macam jenis karbohidrat, alkohol, dan asam organik. Metabolisme senyawa karbon teroksidasi
sempurna, sedangkan asam atau produk fermentasi yang lain jarang dihasilkan. Semua anggota
dapat mengikat nitrogen tetapi pertumbuhan dapat juga terjadi pada media dengan senyawa
nitrogen sederhana seperti amoniak, urea, dan nitrat. Azotobakter dapat membentuk struktur sel
istirahat yang disebut kista. Seperti halnya bakteri berendospora, kista Azotobakter resisten
terhadap proses pengeringan, penghancuran mekanik, ultraviolet, dan radiasi. Namun, tidak
seperti endospora, kista Azotobakter tidak resisten terhadap panas dan tidak mengalami dormansi
secara lengkap (Madigan et al., 2000).
Azotobakter merupakan bakteri Gram negatif, bergerak dengan flagel peritrik, dan
bersifat katalase positif. Kisaran pH untuk pertumbuhan dengan adanya nitrogen tambahan
adalah 4,5-8,5 sedangkan pH optimal untuk pertumbuhan dan pengikatan nitrogen adalah 7-7,5.
Bakteri ini terdapat di tanah dan di air (Holt et al., 1994 ).

Manfaat bakteri Azotobakter
Bakteri dari famili Azotobacteraceae merupakan sebagian besar dari bakteri pemfiksasi nitrogen
yang hidup bebas. Azotobacter yang diinokulasi dari tanah atau biji dengan Azotobacter efektif
meningkatkan hasil tanaman budidaya pada tanah yang dipupuk dengan kandungan bahan
organik yang cukup. Azotobacter juga diketahui mampu mensintesis substansi yang secara
biologis aktif seperti vitamin-vitamin B, asam indol asetat, dan giberelin dalam kultur murni.
Organisme ini memiliki sifat dapat menghambat pertumbuhan jamur (fungistatik) bahkan jamur
tertentu yang sangat patogen seperti Alternaria dan Fusarium. Sifat Azotobakter ini dapat
menjelaskan pengaruh menguntungkan yang dapat diamati pada bakteri ini dalam meningkatkan
tingkat perkecambahan biji, pertumbuhan tanaman, tegakan tanaman, dan pertumbuhan
vegetatif. Beberapa eksperimen yang dilaksanakan di daerah beriklim sedang di dunia
menunjukkan bahwa fiksasi nitrogen pada tanah yang diinokulasi dengan Azotobakter tidak akan
lebih dari 10 sampai 15 kg N/ha/tahun, tergantung tersedianya sumber karbon (Rao, 1986).
Bakteri ini juga memiliki potensi mengekskresikan berbagai senyawa eksopolisakarida
(EPS) dan asam lemak (Suryatmana et al., 2006). Eksopolisakarida dapat berfungsi sebagai
biosurfaktan yang dapat meningkatkan biodegradasi limbah minyak bumi (Adiwiganda., 2006).
Sedangkan Vater et al. (2002) menyatakan bahwa asam lemak berfungsi sebagai biosurfaktan
karena merupakan senyawa amfifatik yang memiliki gugus liofobik dan liofilik.
Bakteri Azotobakter mendapat banyak perhatian karena dapat diintroduksi masuk ke
dalam tanah guna meningkatkan produksi tanaman. Para pakar Rusia melaporkan adanya
kenaikan produksi serealia, tembakau dan kapas sebesar 20 % pada tanah yang diinokulasi
dengan Azotobacter. Azotobacter adalah organisme penambat N yang hidup bebas yang paling
efisien, ia mengoksidasi 1 g gula untuk menambat 5 20 mg N. Bakteri ini hanya bertahan di
daerah rizosfer dan tidak di daerah bebas akar. Jumlah inokulan yang diperlukan agar diperoleh
hasil yang baik adalah 10
4
sel bakteri perbiji. Perlakuan biji dengan Azotobacter dimungkinkan
karena ia mampu bermigrasi sepanjang pertumbuhan akar. Migrasi dan perbanyakannya
berlangsung karena stimulasi eksudat akar muda seperti berbagai gula. Sel sel bakteri ini tidak
memperbanyak diri pada bagian akar yang dewasa (Vater et al,2002)
Inokulasi Azotobacter pada tanaman dimaksudkan untuk meningkatkan produksi, laju
pekecambahan, pertumbuhan akar dan perkembangan tanaman (ex. pada tanaman tomat).
Pengaruh peningkatan produksi tersebut terjadi akibat Azotobacter dapat menambat N, dapat
menghasilkan pemacu tumbuh, dan dapat menghambat patogen tanaman (Rao, 1986).

Jenis- jenis bakteri Azotobacter
1. Azotobakter Vinelandii
2. Azotobacter Agite
3. Azotobakter chroococcum
Klasifikasi bakteri Azotobakter chroococcum
Kingdom : Bakteria
Filum : Proteobakteria
Kelas : Gamma Proteobakteria
Ordo : Pseudomonadales
Famili : Pseudomonadaceae
Genus : Azotobakter
Spesies : Azotobakter chroococcum
Sumber : Mandigan et al, 2000

Azotobakter chroococcum memiliki pigmen hitam-coklat yang tidak larut (Rao, 1986). Pada
medium padat 77 isolat Azotobacter menunjukkan karakteristik koloni dengan bentuk bulat,
convex, halus, semi opaque, basah (moist), koloni berwarna putih, bening sampai keruh dan
coklat, koloni mempunyai diameter antara 0,5-4 mm (Wedhastri, 2002).







DAFTAR PUSTAKA

Adiwiganda, Y.T ., Tarigan, B & Purba, B. 2006. Effect of Biofertilizer on Mature oil Palm in
North Sumatera and Riau. Indonesian Journal of Agricultural science.7(1) 20-26.
Alexander, M. 1977. Introduction to soil microbiology 2
nd
Ed. John wiley and sons. New York.
467
Belewu, M.W & Musa, A.K. 2003. Effect of Selected Azotobacter Bacterial Strains on the
Enrichment of Cassava Waste During Sold State Fermentation. Nigeria : University of
Ilorin. Vol 6(1), halaman 7
Hindersah, R & T. Simarmata. 2004.Potensi Rizobakteri Azotobacter dalam Meningkatkan
Kesehatan Tanah. Jurnal Natur Indonesia. 5, (2), 127-133.
Holt JC, Bergey DH. Williams & Wilkins. 1994. Bergey's Manual of Determinative
Bacteriology,9th ed., Baltimore
Madigan. Michael T et al.2003. Biology of Microorganism. 10thed. New York: Southern Illinois
University Carbondale
Nahdiah, R. 2005. Pengaruh penambahan inokulum Azotobacter chroococcum beijerinck
terhadap pertumbuhan chlorella pyrenoidosa chick . Tesis magister pada sekolah pasca
sarjana ITB: tidak diterbitkan.
Rao S. 1986. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Edisi ke-2. Jakarta:UI
Press.Terjemahan dari: Soil Microorganism and Plant Growth
Suryatmana, P.2006. Biodegradasi Hidrokarbon Minyak Bumi dengan Penambahan Azotobacter
Chroococcum AC04 sebagai Bakteri Penghasil Biosurfaktan. Bandung: Disertasi Institut
Teknologi Bandung
Vater, J., Barbel, K., Wilde, C., Franke, P., Mehta, N., Cameotra, SS. 2002. Matrix-assisted laser
desorption ionization-time of flight mass spectrometry of lipopeptide biosurfactants in
whole cells and culture filtrates of Bacillus subtilisC-1 isolated from petroleum sludge.
Applied and Environmental Microbiology. Vol. 68 hal: 6210-6219.
Wedhastri, S. 2002.Isolasi dan seleksi Azotobacter spp.Penghasil Faktor Tumbuh dan
Penambat Nitrogen dari Tanah Masam.Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan . 3, (1), 45-
51.
http://www.ittelkom.ac.id/admisi/elearning/prog3.php?proses=1&kd=Bio-
010401&bab=Bakteri&judul=Biologi&rincian=Ruang



















PAPER BAKTERIOLOGI
BAKTERI AZOTOBAKTER

OLEH:

NAMA : MIFTHAHUL JANNAH
NO. BP : 1110423028
DOSEN : DR. Phil Nat NURMIATI










JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2013

Você também pode gostar