Você está na página 1de 2

Lalu mengapa terjadi gempa bumi?

Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi akibat aktivitas gunung vulkanik, runtuhan batuan,
pergeseran lempeng bumi dan patahan aktif. Gempa bumi yang diakibatkan oleh aktivitas gunung vulkanik dan
runtuhan batuan, biasanya tidak terlalu besar. Aktivitas patahan dan pergeseran lempeng bumi yang biasanya
menghasilkan gempa bumi dengan kekuatan yang relatif besar.

Bumi kita, terdiri dari beberapa
lapisan, yang semakin dalam, maka suhunya semakin tinggi. Lapisan terluar biasa disebut kerak bumi. Lapisan
ini memiliki tebal sekitar 30 sampai 100 km, bersuhu rendah dan padat kaku, terdiri dari batuan. Selanjutnya, di
bawah lapisan ini ada lapisan selubung bumi. Lapisan ini berada pada kedalaman 30 sampai 2900 km, bersuhu
tinggi hampir pada titik leburnya, sehingga wujudnya hampir cair. Lapisan ini juga dapat terus mengalir
sepanjang waktu karena perbedaan tekanan. Selanjutnya terdapat lapisan inti bumi, berupa cairan pada
kedalaman 2900 hingga 5200 km. Lapisan paling dalam dari bumi disebut inti dalam bumi. Lapisan ini terdiri dari
unsur besi dalam wujud padat yang bersuhu sangat tinggi.


Kerak bumi, menurut teori lempeng bumi terdiri dari 20 pecahan besar yang disebut lempeng bumi. Lempeng
bumi ini bergerak di atas selubung bumi yang memang dapat bergerak, mengikuti arus panas konveksi.
Kemudian mengapa sering terjadi gempa bumi di Indonesia? Dan Kepulauan Indonesia merupakan tempat
pertemuan tiga lempeng bumi, yaitu lempeng, Australia, Euroasia dan Lempeng pasifik. Pertemuan lempeng ini
terbentang sepanjang garis pantai barat Sumatera, selatan Pulau Jawa, selatan Kepulauan Nusatenggara, utara
perairan Maluku sebelah selatan, sekitar pulau Papua, dan Sulawesi. Itulah sebabnya mengapa di daerah-
daerah tersebut rawan terjadi gempa bumi.

Você também pode gostar