Você está na página 1de 7

Perspektif Agama Kristen

(Tuhan, Manusia dan Keselamatan)








Disusun oleh :
Angelia Tarmadi (412014007)
Anna Helena Subandar (412014009)
Rut Christine (412014021)
Afriscka Johan (23201429)
Stefani (232014







I. Pendahuluan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia agama berarti kepercayaan kepada Tuhan atau
dewa dengan ajaran, kebaktian dan kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu. Di
Indonesia agama yang diakui dan dianut ada enam yaitu, Katolik,, Kristen, Islam, Buddha,
Hindu, dan Konghucu. Pertanyaan-pertanyaan seputar pembahasan masing-masing ajaran
agama masih sering diperdebatkan oleh sebagian besar masyarakat yang menganut agama-
agama tersebut. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman sebagai umat beragama
menimbulkan pertentangan yang mengakibatkan adanya sikap kurang toleransi antar sesama
umat beragama. Sebagai umat Kristiani sendiripun, sering kali masih banyak hal yang belum
kita pahami, misalnya seperti apa sebenarnya istilah Kristen itu, bagaiman Kristen itu muncul
dan proses perkembangannya, apa saja yang menjadi tugas utama gereja, bagaiman
perkembangan gereja, dan konsep mengenai Trinitas serta ajaran tentang keselamatan.
Makalah ini disusun untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan
di atas, agar sebagai umat Kristiani maupun umat yang beragama lain dapat dipahami
perspektif ajaran-ajaran mengenai Tuhan, keselamatan, dan manusia dalam agama Kristen.
II. Isi
Pengertian
Istilah Kristen berasal dari bahasa Yunani khristianos yang
menggambarkan "serdadu-serdadu Kristus", atau "rumah tangga Kristus", atau "pendukung-
pendukung Kristus". Kristen adalah sebutan untuk orang yang percaya pada ajaran Kristus.
Kristen merupakan suatu agama yang menganut paham monoteisme, yaitu percaya pada
eksistensi dan aktivitas dari Allah yang tunggal. Kata Kristen muncul pertama kali di gereja
Anthiokia di Siria dan kata Kristen muncul tiga kali daam alkitab (Kisah Para Rasul 11 : 26,
Kisah Para Rasul 26 : 28 :, 1 Petrus 4 : 16 ). Sebutan Kritsten muncul pada zaman Rasul-
Rasul. Persekutuan orang-orang yang percaya pada ajaran Kristus pertama kali dimulai
setelah kematian Kristus. Pada hari Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan ke atas para murid di
ruang atas di Yerusalem pada tahun 33 M. Setelah peristiwa pencurahan Roh Kudus,
Kekristenan berkembang oleh Rasul-Rasul (murid Tuhan Yesus) melalui penyebaran injil.
Kemudian banyak orang yang menjadi percaya akan pemberitaan injil dan bersekutu
bersama. Lalu terbentuklah jemaat mula-mula yang menjadi cikal bakal Gereja yang
berkembang hingga sekarang. Sebutan Kristen ditunjukan kepada pengikut Kristus.
Gereja dan Reformasinya
Tugas Utama Gereja
1. Koinonia (Bersekutu)
2. Marturia (Bersaksi)
3. Diakonia (Melayani)
4. Didaskalia (Mengajar)


Sejarah Perkembangan Gereja
1. Zaman Rasul-rasul (Jemaat mula-mula)
Gereja mula-mula tumbuh dan berkembang sejak peristiwa Pentakosta (pencurahan Roh
Kudus atas diri para murid. Sejak saat itu para murid yang disebut Rasul-rasul memulai tugas
panggilan mereka untuk memberitakan injil ke segala bangsa. Kemudian dari pemberitaan itu
banyak orang yang menjadi percaya dan mengikuti ajaran Kristus. Disinilah sebutan Kristen
muncul, yang artinya orang yang mengikuti ajaran Kristus. Kumpulan orang-orang yang
mengaku percaya kemudian bersama-sama bersekutu, bersatu hati saling berbagi bersama.
Mereka inilah yang disebut Jemaat mula-mula. Jemaat mula-mula ini menjadi cikal bakal
munculnya Gereja.
2. Kekaisaran Romawi
Gereja setelah zaman para rasul mulai mengalami perkembangan, dari segi manajemen
gereja, liturgi hingga pemimpin gereja (Uskup). Gereja menjadi persekutuan Kristen yang
luas dan am (Katholik). Disinilah istilah Katolik muncul.
3. Medieval (kejatuhan kekuasaan romawi)
Pada masa ini, muncul kekasisaran baru yang dipimpin oleh raja Agustinus. Pada masa
pemerintahannya semua orang (termasuk Kristen) wajib menyembah kepada raja.
Pemberontakan diantara orang Kristen yang tidak mau mengikuti aturan tersebut akhirnya
dibunuh, banyak para martir (sebutan bagi orang yang mati bagi Kristus) dibunuh. Setelah
masa kekaisaran berganti(masa Konstantinopel), penganiayaan terhadap orang Kristen mulai
terhenti dan Gereja mulai memasuki urusan dalam negara. Pada masa ini kerajaan Roma
terbagi menjadi dua yaitu Roma Barat dan Timur.
4. Reformasi
Reformasi dipelopri oleh seorang biarawan bernama Martin Luther. Ia melakukan protes
terhadap seorang paus yang mejual surat pengakuan dosa kepada jemaat untuk mendirikan
sebuah gereja baru yang besar. Menurut Luther konsep keselamatan hanya dapat diperoleh
dari anugerah Allah semata.
5. Gereja masa kini
Gereja masa kini merupakan perkembangan dari gereja reformasi sebelumnya. Aliran-
aliran gereja mulai berkembang. Banyak aliran yang berkembang dalam gereja-gereja
Protestan. Aliran ini kebanyakan muncul dari ketidaksepahaman aliran sebelumnya dan
akhirnya membentuk aliran baru.
Konsep Trinitas atau Tritunggal dalam Kekristenan
1. Allah
Konsep tentang Allah menurut ajaran agama Kristen dibagi menjadi dua yaitu perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru
Allah dalam Perjanjian Lama, yaitu dibedakan menjadi 2 istilah untuk menyebut Allah.
Kata pertama berasal dari ibrani (Elohim) dan yang kedu berasal dari empat huruf mati ibrani
(YAHWEH). Perbedaan diantara keduanya adalah Elohim ialah istilah umum untuk
panggilan Allah. Sedangkan YAHWEH adalah nama pribadi, dengan mana Allah dikenal oleh
orang Israel. Dalam bahasa Indonesia Elohim selalu dikenal Allah dan YAHWEH
diterjemahkan TUHAN (dengan huruf besar).
Ada 3 sifat Allah yang dipelajari dalam perjanjian lama tentang Allah yang menyatakan nama
pribadi Nya kepada bangsa Israel. Pertama, Allah adalah esa. Hal ini tidak dilihat dari segi
matematis, melainkan soal derajat. Kedua, Allah adalah juruselamat, Allah yang adalah
pencipta segala sesuatu adalah Allah yang juga menyelamatkan Bangsa Israel yang
diperbudak di Mesir. Ketiga, Allah adalah Roh. Hal ini terlihat dalam masa penciptaan
(Kejian 1 : 2 ..Roh Allah melayang layang .. Allah dengan Roh-Nya bertindak dalam
dan melalui manusia. Ia member hidup, kekuatan dan kesanggupan untuk hidup sesuai
hukum Allah.
Allah dalam Perjanjian Baru, yaitu meneruskan pengertian tentang Allah dalam
perjanjian lama. Allah tetap Esa, Allah adalah juga juruselamat yang hadir dalam pribadi
Yesus dan menyelamatkan manusia dari dosa. Allah sendiri juga masih tetap Roh yang
memberi kuat kuasa kepada Yesus sendiri dan semua pengikut Yesus.
2. Yesus
Dalam perjanjian Baru Yesus dinyatakan sebagai pembebas. Menurut nubuat-nubuat
Ia adalah tokoh dari dunia ini namun juga tokoh surgawi. Ia adalah raja yang menang atas
musuh-musuhNya dan sekaligus Raja Damai. Ia datang untuk menjadi juruselamat manusia.
Yesus juga adalah Tuhan, pernyataan ini ditunjukkan dari ayat dalam Flp 2 : 10-11 Supaya
dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan
yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku :Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi
kemuliaan Allah,Bapa!.
3. Roh Kudus
Roh kudus adalah Allah. Ia hadir di mana-mana dan Ia mahatahu. Roh kudus adalah satu
pribadi. Ia memilki sifat-sifat tersendiri yaitu, Ia mempunyai pengertian, Ia mempunya
pikiran, Ia mempunya perasaan, dan Ia mempunyai kehendak. Roh kudus adalah penolong. Ia
diam di dalam hati orang-orang percaya dan Ia menguduskan hati kita. KehadiranNya
menginsafkan manusia dari dosa. Melalui Dialah manusia menerima hidup baru.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Allah, Yesus Kristus, dan Roh kudus semuanya di
gambarkan, dialami dan disembah sebagai Allah. Allah memiliki sifat sebagai pencipta,
Tuhan Yesus memiliki sifat sebagai juruselamat dan Roh Kudus mempunyai sifat sebagai
pengudus / menyucikan manusia.
Ajaran Tentang Keselamatan
Wahyu tentang kebenaran Allah adalah keselamatan manusia yang sejati. Deskripsi tentang
kebenaran yang diwahyukan ini terdiri dari tiga poin esensial berikut ini:
A. Dosa
Iman Kristen mendukung konsep tentang dosa. Setiap manusia memiliki kelemahan yang
sifatnya absolut. Sebagai akibatnya, penderitaan, rasa sakit dan maut memasuki kehidupan
manusia.
B. Yesus Kristus
Juruselamat umat manusia. Orang perlu dibebaskan dari semua penderitaan, rasa sakit, dan
maut. Karena itu, orang beriman mesti dibebaskan dari dosa. Sang Juruselamat umat
manusia, yaitu Yesus Kristus, menyediakan pengampunan dosa melalui pengorbanan diri-
Nya yang sejati dan sempurna.
C.Roh Kudus.
Iman Kristen mendukung janji Roh Kudus. Dengan mengambil keputusan untuk
mengorbankan kehidupan pribadi kepada Allah dan percaya kepada Sang Juruselamat Yesus
Kristus demi pengampunan dosa, orang percaya akan diperlengkapi oleh kuasa Roh Kudus
sebagai meterai iman. orang percaya menyadari bahwa ini adalah kebenaran Allah.
Konsep Keselamatan dalam Perjanjian Lama
Keselamatan dalam Perjanjian Lama ada berdasarkan pemenuhan hukum taurat, iman
dan anugerah Allah. Sejarah umat Israel bisa dikatakan sebagai sejarah anugerah di mana
Allah memilih Israel serta setia menjaga perjanjian-Nya meskipun Israel sering kali berlaku
bejat di hadapan Allah.Tema mengenai pengampunan (Maz 130: 3-4) dan iman sebagai
respon ketika manusia menerima anugerah Allah juga terdapat di dalam Perjanjian Lama
(Hab 2: 4).
Konsep Keselamatan dalam Perjanjian Baru
Dalam konteks perjanjian Baru keselamatan diartikan dengan Anugerah Allah yang
membenarkan manusia. Konteks ini berhubungan dengan kata kebenaran dalam bahasa Ibrani
yaitu sedaqa, dapat pula berarti kelepasan. Terjemahan kebenaran dalam konsep Ibrani ke
dalam Perjanjian Baru yaitu dikaiosune. Dari sisi manusia dikaiousune ialah tindakan
manusia yang sesuai dengan kehendak Allah sedangkan dari sisi Allah ialah tindakan Allah
yang membenarkan manusia.
Beberapa Aliran Gereja di Indonesia
Penyebaran agama Kristen di Indonesia yang terjadi pada masa penjajahan Belanda
pada umumnya dilakukan oleh para zendeling (lembaga penyelenggara Injil)yang berlatar
belakang Gereja Reformasi Belanda sehingga tidak mengherankan bila kebanyakan
gereja Protestan di Indonesia berasaskan sama dengan Gereja ini. Gereja-gereja tersebut
antara lain adalah:
1. GPI (Gereja Protestan Indonesia)
2. HKBP (Huria Kristen Batak Protestan)
3. GBKP (Gereja Batak Karo Protestan)
4. GMI (Gereja Metodis Indonesia)
5. GKE (Gereja Kalimantan Evanjelis)
6. GKP (Gereja Kristen Pasundan)
7. GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan)
8. Pentakosta (Berhel, Bethany)


III. Penutup
Kesimpulan
Kristen adalah sebutan bagi orang yang percaya dan mengikuti ajaran Kristus
Kekristenan diawali dari jemaat mula-mula pertama dan berkembang hingga disebut
Gereja
Dalam agama Kristen dikenal istilah Tritunggal (Tiga adalah satu).Hakikat Allah
adalah satu.
Keselematan dalam agama kristen berasal dari wahyu Allah, yang terdiri atas tiga
poin yaitu dosa, Yesus Kristus, dan Roh Kudus.
Saran
Pembelajaran mengenai konsep Kekristenan (Tuhan, manusia, dan keselamatan)
sebaiknya dibahas secara umum terlebih dahulu, agar mahasiswa memiliki dasar dan
wawasan yang dapat dikaitkan dalam konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga tidak
menimbulkan perbedaan konsep atau pengertian mengenai Kekristenan.
LAMPIRAN
1. Apa perbedaan antara agama Kristen dan Katolik ?
Jawaban :
Pemberi pertanyaan : Andri (Kelompok 3)
Penjawab : (kelompok 2)
2. a. Apakah Tuhan Yesus pernah mengaku apabila Tuhan Yesus beragama Kristen ?
Jawaban : Di dalam Alkitab tidak pernah ada tertulis bahwa Tuhan Yesus beragama
Kristen, agama Kristen adalah sebuah sebutan bagi orang yang percaya kepada Tuhan
Yesus sebagai juruselamat manusia.
Pemberi pertanyaan : Zulfikar Ali (kelompok 1)
Penjawab : Angel (kelompok 2)
b. Pernahkah Tuhan Yesus berkata Akulah Allah, sembahlah Aku! ?
Jawaban : Tuhan Yesus tidak pernah berkata Akulah Allah, sembahlah Aku! Dalam
Kitab Suci ada tertulis Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Hal ini membuktikan bahwa
keselamatan hanya dari Tuhan Yesus saja, sebagai orang Kristen, orang yang percaya
pada ajaran Kristus, kita percaya akan hal ini maka kita memilih untuk menyembah
Tuhan Yesus.
Pemberi pertanyaan : Ardi (kelompok 1)
Penjawab : Angel (kelompok 2)
3. Apa maksud dari pernyataan : keselamatan ada di dalam Roh Kudus dan apa peranan
Roh Kudus ?
Jawaban :
Pemberi pertanyaan : Diva (Kelompok 6)
Penjawab : (kelompok 2)
4. Apa tujuan dan alasannya terdapat konsep Trinitas ?
Jawaban : Konsep Trinitas dipelopori oleh (aku lupa ntar tak liat dulu).
Alasan adanya konsep Trinitas adalah adanya kesadaran dari si. Bahwa
Allah tidak dapat dilihat sebagai pribadi yang tunggal. Allah adalah Esa, Ia turun ke
dunia sebagai manusia untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dengan mati
disalibkan, sebagai bukti kehadirannya setelah penyaliban Ia mengirimkan Roh nya
yang kudus untuk menjaga dan terus membimbing manusia.
Pemberi pertanyaan : Ian
Penjawab : Rut (kelompok 2)
5. Apa maksud dari pernyataan keselamatan dapat diperoleh melalui pengorbanan diri
seseorang ?
Jawaban : Dalam konteks perjanjian baru keselamatan diartikan sebagai anugerah
Allah yang membenarkan dan menyelamatkan manusia. Dari sisi manusia
dikaiousune ialah tindakan manusia yang sesuai dengan kehendak Allah sedangkan
dari sisi Allah ialah tindakan Allah yang membenarkan manusia.
Pemberi pertanyaan :
Penjawab : Ana Helena (kelompok 2)

Daftar Pustaka

Berkhof,H. 2011. Sejarah Gereja.Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.
Crossley, Robert.2005. Tritunggal yang Esa. Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF.
Gonzales, Justo L. 1984. The Story of Christianity. Haper San Fransisco: Harper San
Fransisco Publishing.

Você também pode gostar