Você está na página 1de 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1Topik : Kekentalan ( Viskositas )
1.2Tujuan : Untuk mengetahui kekentalan dari minyak pelumas (viskositas)
dinamik/absolut dan viskositas kinematik).
1.3 Daa! Teo!i
Viscositas disebut juga dengan kekentalan suatu fluida, dimana
viscositas erat hubungannya dengan pelumasan. Pemilihan minyak
pelumas berdasar pada kekentalan minyak pelumas itu sendiri, sehingga
dalam penggunaannya nanti tidak terjadi kesalahan. Viscositas dibagi
menjadi dua macam:
iskositas dinamik/absolut
v A
h F
.
.
=
keterangan:
=
viskositas dinamik (
!
.
m
s N
)/(Pa.s)
F " gaya gesek (N)
h " tebal fluida (m)
A " luas bidang gesek (m
2
)
V " kecepatan relatif antara bidang gesek (
s
m
)
iskositas kinematik

=
keterangan:
=
viskositas kinematik (
s
m
!
)
=
viscositas dinamik (
!
.
m
s N
)/(Pa.s)
=
massa jenis fluida (
#
m
kg
)
Untuk mendapatkan viskositas dinamik, kita dapat
mempergunakan viscotester yang hasilnya dapat langsung dibaca pada alat
tersebut dalam satuan (mPa.s)/(cP) untuk model $%&# dan (dPa.s)/(P)
untuk model $%&'. (da dua jenis viscotester:
)odel $%&#
a. rotor nomer # " *&%##& mPa.s
b. rotor nomer ' " !%## mPa.s
c. rotor nomer * " +*%+*& mPa.s
)odel $%&'
a. rotor nomer + " #%+*& dPa.s
b. rotor nomer ! " +&&%'&&& dPa.s
c. rotor nomer # " &,#%+# dPa.s
(pabila tidak tersedia viscotester kita masih dapat mengetahui
viskositas dinamiknya dengan cara lain yaitu dengan menjatuhkan bola ke
dalam minyak pelumas, namun kita tidak dapat melihat hasilnya secara
langsung.
,ila sebuah bola bergerak lembut dalam -at cair kental yang
diam, bekerjalah suatu gaya yang sifatnya menahan terhadap gerak bola
itu. .edangkan besar gaya menahan tersebut adalah:
v r R . . . . / =
(hk. .tokes)
keterangan:
R "gaya tahanan
=
kekentalan -at cair
r "jari%jari bola
v=kecepatan relatif bola terhadap -at alir
0aya%gaya yang bekerja pada bola tersebut adalah gaya berat (w),
gaya pengapung (B) dan gaya penahan (R). 0aya netto pada bola:
m
R B g
a a m R B g
) (
.
+
= =
1ote: untuk v a2al " & maka harga R " &.
.ebagai akibat percepatan ini bola memiliki kecepatan ke ba2ah
yang kemudian dibarengi oleh gaya menahan. 3engan semakin besarnya
kecepatan, semakin besar pula gaya menahan (sebanding) dan akhirnya
tercapailah kecepatan konstan. 4esetimbangan gaya pada saat itu adalah:
R B g m + = .
r v g r g r . . . . / . . . .
#
'
. . . .
#
'
&
# #
+ =
) (
. 5
) .( . . !
&
!
v
m
v
g r
=

6ubungan di atas berlaku jika besar kecepatan tidak menimbulkan


turbulensi. 4alau hal ini terjadi, maka gaya menahan jauh lebih besar
daripada yang ditentukan .tokes.
BAB II
ANALI"A PE#$%BAAN
2.1 Alat &an Ba'an e!ta #an(kaian Pe!alatan
a. stand base
b. stand rod
c. multi clamp
d. holding magnit
e. presicion glass tube +/ mm
f. switch
g. low tension transormer!power suppl"
h. stopwatch
i. viscotester model $%&# dan $%&'
j. rotor seperti tersebut pada pendahuluan
k. cup
l. bola besi 7+& mm
m. becker glass
n. corong kaca
o. pipet
p. minyak pelumas mesran .(8 !&9%*&
:. minyak pelumas mesran .(8 '&
r. minyak pelumas mesran .(8 5&
2.2 Lan(ka' Ke!ja
!.!.+ )enggunakan bola
a. )enyusun rangkaian peralatan seperti gambar +.
b. ;ek alat ukur sampai siap digunakan untuk pengukuran.
c. )enentukan jari%jari bola uji (r).
d. )enentukan massa jenis bola uji (

)
e. )enentukan massa jenis minyak pelumas (
&

)
f. Pengambilan data percobaan:
)enjatuh%bebaskan bola uji pada posisi yang telah
ditentukan (permukaan bola uji menyentuh permukaan
minyak pelumas).
)engukur jarak lintasan gerak bola uji.
)engukur 2aktu yang diperlukan oleh bola uji selama
bergerak
!.!.! )enggunakan viscotester
a. <etakkan alat pada posisi hori-ontal sehingga suspensi motor
bebas di ba2ah rotor connector hole (rangkai dan setting).
b. Pasang cup dan isi dengan minyak pelumas sampai bagian
rotor yang diperlukan tercelup seluruhnya nantinya.
c. )asukkan ujung ulir rotor dalam penghubung dan putar rotor
searah perputaran jarum jam sampai rotor benar%benar
terkait.
d. ,ila semua sudah terpasang dan disetel dengan benar, pastikan
motor clamp dalam keadaan terkunci kini telah dibebaskan
dan hidupkan po2er.
e. ,ila jarum penunjuk sudah terlihat stabil menunjuk angka
tertentu, catat angka tersebut dan matikan alat.
f. Ulangi langkah diatas dengan rotor yang berbeda dan viskositas
yang berbeda (jangan lupa setelan yang harus diubah%ubah
sebelum melakukan tindakan yang lain), bila sudah ganti
dengan model viscotester yang lain.
g. 3alam penggantian minyak pelumas, pastikan cup dalam
keadaan bersih.
BAB III
ANALI"A DATA
3.1 )en((unakan Bola Uji
7 bola uji " +& mm
= % # #
*,!'.+& &&* , & . .
#
'
. .
#
'
= = = r V m
#
m bola uji " ',&+ gr
=/*!,/=
+& . !' , *
&&'&+ , &
=
= = =

V
m

#
m
kg
# " +&/! mm> $h " * mm h " #%$h " +&/!%* " +&*= mm " +,&*= m
m becker glass " #=,' gr " &,&#=' kg
"AE 2*+,-*
m oli ? m gelas " *!,5# gr > massa gelas #=,! gr
massa oli " *!,5# @ #=,!&
m. oli " +*,=# gr
V. oli " !& cm
#
massa jenis oli "A
# / #
+& . !&
&+*=# , &
!&
=# , +*
m
&g
cm
gr
v
m
o

= = =
" &,=B/* gram/cm
#
" =B/,* 4g/m
#
t
+
" #&,#' s
+
" &,&#'B m/s
t
!
" !5,#/ s
!
" &,&#*+ m/s
t
#
" #&,/& s
#
" &,&#'= m/s

+
"
&#'B , & . 5
) * , =B/ /= , =/*! .( B+ , 5 . ) +& . * .( !
. 5
) .( . . !
! #
+
&
!


v
g r
" +&=,*# poise

!
"

&#*+ , & . 5
) * , =B/ /= , =/*! .( B+ , 5 . ) +& . * .( !
. 5
) .( . . !
! #
!
&
!
v
g r
" +&/,/+ poise

#
"
&#'= , & . 5
) * , =B/ /= , =/*! .( B+ , 5 . ) +& . * .( !
. 5
) .( . . !
! #
#
&
!


v
g r
" +&=,B' poise

rata%rata
"
#
B' , +&= /+ , +&/ *# , +&= + +
" +&=,#!// poise
"AE .*
m oli ? m gelas " *!,+5 > m gelas " #=,! gr
massa oli " *!,+5 @ #=,!
massa oli " +',55 gr
massa jenis oli "A
# / #
+& . !&
&+'55 , &
!&
55 , +'
m
&g
cm
gr
v
m
o

= = =
" &,='5* gram/cm
#
" ='5,* 4g/m
#
t
+
" #/,** s
+
" &,&!B5 m/s
t
!
" #*,=* s
!
" &,&!5* m/s
t
#
" #*,5B s
#
" &,&!5# m/s

+
"
!
! #
+
&
!
+& . B5 , ! . 5
) * , ='5 /= , =/*! .( B+ , 5 . ) +& . * .( !
. 5
) .( . . !

v
g r
" +#,&+B4g/s" +#&,+B poise

!
"
!
! #
+
&
!
+& . 5* , ! . 5
) * , ='5 /= , =/*! .( B+ , 5 . ) +& . * .( !
. 5
) .( . . !

v
g r
" +!,=*# kg/s m " +!=,*# poise

#
"
!
! #
+
&
!
+& . 5# , ! . 5
) * , ='5 /= , =/*! .( B+ , 5 . ) +& . * .( !
. 5
) .( . . !

v
g r
" +!,B' kg/s m " +!B,' poise

rata%rata
"
#
' , +!B *# , +!= +B , +#& + +
" +!B,=&## poise
"AE /*
m oli " +*,!' gr
V oli " ! . +&
%*
m
'
)assa Cenis oli

+& . !
!' , +*
*
&

= =
V
m

" =/! kg/m


#

t
+
" #B,++ s
+
" !,== . +&
%!
m/s
t
!
" #B,!' s
!
" !,=/ . +&
%!
m/s
t
#
" #B,&/ s
#
" !,== . +&
%!
m/s

+
"
!
! #
+
&
!
+& . == , ! . 5
) =/! /= , =/*! .( B+ , 5 . ) +& . * .( !
. 5
) .( . . !

v
g r
" +#,*B! kg/s m " +#*,B! poise

!
"
!
! #
!
&
!
+& . =/ , ! . 5
) =/! /= , =/*! .( B+ , 5 . ) +& . * .( !
. 5
) .( . . !

v
g r
" +#,/#+ kg/s m " +#/,#+ poise

#
"
!
! #
+
&
!
+& . == , ! . 5
) =/! /= , =/*! .( B+ , 5 . ) +& . * .( !
. 5
) .( . . !

v
g r
" +#,*B! kg/s m " +#*,B! poise

rata%rata
"
#
B!5 , +#* #+ , +#/ B!5 , +#* + +
" +#*,5B poise
3ata yang diperoleh
1o )etode .(8 !&9%*& .(8 '& .(8 5&
+
!
,ola jatuh bebas
3ata Pertamina
+&=,#!// poise
+!!
+!B,=&## poise
5/
+#*,5B poise
5=
Prosentase kesalahan hasil percobaan dibanding dengan data dari Pertamina :
"AE 2*+,-*
0
D &!= , +! D +&&
+!!
#!// , +&= +!!
=

(
"AE .*
0
D &/*5 , #' D +&&
5/
5/ =&## , +!B
=

(
"AE /*
E
D +B* , '& D +&&
5=
5= 5B , +#*
=

(
1!a2ik Pe!3an&in(an 'ail Pe!4o3aan &en(an &ata Pe!ta5ina
)agnet
,ola
$abung
3; Po2er .top ;lock
.tand
,ase
3.2 )en((unakan Viscotester
"AE .*
iskotester model $%&':
a. Fotor +. iskositas 3in: #,' dPas " &,&#' Pas
=
*
+& . *#/ , '
* , ='5
&#' , &

= =

m
!
/s
" ',*#/ . +&
%*
. +&
'
cm
!
/s " &,'*#/ stoke
b. Fotor !. iskositas 3in:G+&& dPas
c. Fotor #. iskositas 3in: !,* dPas = !,* P " &,!* Pas
=
*
+& . ##* , #
* , ='5
&!* , &

= =

m
!
/s
" #,##*. +&
%*
. +&
'
cm
!
/s " &,###* stoke
iskotester model $%&# :
d. Fotor #. iskositas 3in: !** mPas " &,!** Pas
=
'
+& . '&! , #
* , ='5
!** , &

= =

m
!
/s
" #,'&! . +&
%'
. +&
'
cm
!
/s " #,'&! stoke
e. Fotor '. iskositas 3in: #' mPas " &,&#' Pas
=
*
+& . *#/ , '
* , ='5
&#' , &

= =

m
!
/s
" ',*#/ . +&
%*
. +&
'
cm
!
/s " &,'*#/ stoke
f. Fotor *. iskositas 3in: +** mPas " &,+** Pas
=
'
+& . &/B , !
* , ='5
+** , &

= =

m
!
/s
" !,&/B . +&
%'
. +&
'
cm
!
/s " !,&/B stoke
"AE 2*+, -*
iskotester model $%&':
a. Fotor +. iskositas 3in: !,B dPas " &,&!B Pas
=
*
+& . /'# , #
* , =/B
&!B , &

= =

m
!
/s
" #,/'# . +&
%*
. +&
'
cm
!
/s " &,#/'# stoke
b. Fotor !. iskositas 3in:G+&& dPas
c. Fotor #. iskositas 3in: !,+ dPas = &,&!+Pas
=
*
+& . =#! , !
* , =/B
&!+ , &

= =

m
!
/s
" !,=#! . +&
%*
. +&
'
cm
!
/s " &,!=#! stoke
iskotester model $%&# :
d. Fotor #. iskositas 3in: !+& mPas = &,!+Pas
=
*
+& . =#! , !
* , =/B
!+ , &

= =

m
!
/s
" !,=#! . +&
%'
. +&
'
cm
!
/s " !,=#! stoke
e. Fotor '. iskositas 3in:G## mPas
f. Fotor *. iskositas 3in:G+*& mPas
"AE /*
iskotester model $%&':
a. Fotor +. iskositas 3in: ' dPas = &,&' Pas
=
*
+& . !'5 , *
=/!
&' , &

= =

m
!
/s
" *,!'5 . +&
%*
. +&
'
cm
!
/s " &,*!'5 stoke
b. Fotor !. iskositas 3in:G+&& dPas
c. Fotor #. iskositas 3in:!,5 dPas = &,&!5 Pas
=
*
+& . B&* , #
=/!
&!5 , &

= =

m
!
/s
" #,B&*. +&
%*
. +&
'
cm
!
/s " &,#B&* stoke
iskotester model $%&# :
d. Fotor #. iskositas 3in: #!& mPas = #,! Pas
=
#
+& . +55 , '
=/!
! , #

= =

m
!
/s
" ',+55 . +&
%#
. +&
'
cm
!
/s " '+,55 stoke
e. Fotor '. iskositas 3in:G## mPas
f. Fotor *. iskositas 3in:G+*& mPas
BAB I6
PENUTUP
..1 Kei5pulan
3ari data di atas dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
+. iskositas dari masing%masing minyak pelumas itu berbeda.
!. iskositas dari dua macam metoda percobaan berbeda.
#. viskositas kinematik dipenggaruhi oleh masa jenisnya.
'. pengukuran dengan rotor model $ @ &' lebih akurat bila dibanding
dengan model $ @ &#.
*. iskositas kinematik berbeda dengan viskositas dinamik.
..2 "a!an
+. $elitilah dalam proses perhitungan.
!. ;ermat dan telitilah dalam melaksanakan praktikum, untuk mengatasi
adanya turbulensi maka ujung dari corong ketika menuang oli ditempelkan
pada sisi bagian tabung.
#. 0unakan 2aktu seefisien mungkin.
'. ,ersihkan alat percobaan terutama dari minyak pelumas sebersih mungkin
sebelum melanjutkan ke percobaan selanjutnya.
*. )atikan rotor dan lepaskan baterainya bila sudah tidak digunakan.
DA7TA# PU"TAKA
( .oedrajat, +5B#, )ekanika Hluida dan hidrolika, ,andung: 1ova
Cob sheet, <aboratorium Uji 4ekentalan, $eknik )esin, Politeknik 1egeri
.emarang
LAP%#AN
P#AKTIKU) LAB%#AT%#IU) )E"IN
U8I KEKENTALAN %LI
Diuun ole' :
Kelo5pok III )E 31
1. Beni Kutanto 3.21.*2.9.*
2. Danan( $a':o Bina!to 3.21.*2.;.*9
3. De5a <o(oP!anoto 3.21.*2.-.*=
8U#U"AN TEKNIK )E"IN
P#%1#A) "TUDI TEKNIK )E"IN
P%LITEKNIK NE1E#I "E)A#AN1
2**.
LE)BA# PEN1E"AHAN
Pembuatan <aporan Praktek <aboratorium Uji 4ekentalan Ili ini telah
diterima dan disetujui oleh 3osen Pembimbing sebagai kelengkapan Praktikum di
<aboratorium )esin Curusan $eknik )esin Politeknik 1egeri .emarang.
Cudul : <aporan Praktikum Uji 4ekentalan Ili
1ama : +. ,eni 4ustanto 1J) #.!+.&!.=.&
!. 3anang ;ahyo ,inarto 1J) #.!+.&!./.&=
#. 3emas KogoPranoto 1J) #.!+.&!.*.&B
$anggal Praktikum : B 1ovember L / 3esember !&&'.
3osen Pembimbing : 3ra. .. .etyo Fahayu,)si.
.emarang, +# 3esember !&&'
)engetahui
3osen Pembimbing
3ra. .. .etyo Fahayu,)si.
1JP.+#+.'+&.55B
LE)BA# PEN1E"AHAN
Pembuatan <aporan Praktek <aboratorium Jdentifikasi Plastik ini telah
diterima dan disetujui oleh 3osen Pembimbing sebagai kelengkapan Praktek
<aboratorium )ikrografi JJ di <aboratorium )esin Curusan $eknik )esin
Politeknik 1egeri .emarang.
Cudul : <aporan Praktek Jdentifikasi Plastik
1ama : +. .arif ,arokah 1J) #.!+.&+.!.+5
!. .holikin salam 1J) #.!+.&+./.!&
#. .ulistyo 1J) #.!+.&+.*.!+
$anggal Praktikum : +/ L !# .eptember !&&#.
3osen Pembimbing : ,p. Coko 9idodo, .$.
.emarang, .eptember !&&#
)engetahui
3osen Pembimbing
Joko Widodo, ST
1JP.

Você também pode gostar