Prognosis kasus ini dipengaruhi oleh faktor berikut.
1. Ukuran karsinoma primer. Pasien dengan karsinoma invasif yang lebih daripada 1 cm memiliki harapan hidup yang sangat baik jika tidak terdapat keterlibatan kelenjar getah bening dan mungkin tidak memerlukan terapi sistemik. 2. Keterlibatan kelenjar getah bening dan jumlah getah bening yang terkena metastasis. Jika tidak ada kelenjar ketiak yang terkena, angka harapan hidup 5 tahun mendekati 90%. Angka harapan hidup menurun bersama setiap kelenjar getah bening yang terkena dan menjadi kurang dari 50%. 3. Derajat karsinoma. Karsinoma berdiferensiasi baik memiliki prognosis yang secara bermakna lebih baik dibandingkan dengan karsinoma yang berdiferensiasi buruk. Karsinoma berdiferensiasi sedang pada awalnya memiliki prognosis baik, tetapi harapan hidup pada 20 tahun mendekati angka untuk karsinoma yang berdiferensiasi buruk. 4. Tipe histologik karsinoma. Semua tipe khusus karsinoma payudara (tubulus, medular, lobulus, papilar, dan musinosa) memiliki prognosis yang sedikit banyak lebih baik daripada karsinoma tanpa tipe khusus (karsinoma duktus). 5. Invasi limfovaskular. Adanya tumor di dalam rongga vaskular di sekitar tumor primer merupakan faktor prognosis yang buruk. 6. Ada tidaknya reseptor estrogen atau progesteron. Adanya reseptor hormon menyebabkan prognosis sedikit membaik. 7. Laju proliferasi kanker. Proliferasi dapat diukur dari hitung mitotik, flow cytometry, atau dengan penanda imunohistokimia untuk protein siklus sel. Laju proliferasi yang tinggi berkaitan dengan prognosis yang lebih buruk. 8. Aneuploidi. Karsinoma dengan kandungan DNA abnormal (aneuploidi) memiliki prognosis sedikit lebih buruk dibandingkan dengan karsinoma dengan kandungan DNA serupa sel normal. 9. Ekspresi berlebihan ERBB2. Ekspresi berlebihan dapat ditentukan dengan imunohistokimia atau dengan fluorescence in situ hybridization. Ekspresi berlebihan berkaitan dengan prognosis yang buruk.