Você está na página 1de 51

PENGERTIAN KEBIJAKAN , PRINSIP-

PRINSIP KEBIJAKAN, SIKLUS


KEBIJAKAN, DAN JENIS-JENIS
KEBIJAKAN
ANGGOTA KELOMPOK
1. Fani Marzela (101311133005)
2. Nesya Yulita A. (101311133015)
3. Elisa Dwi P. (101311133026)
4. Siti Aifatus (101311133036)
5. Irma Ike W. (101311133046)
6. Gilang Dwi P. (101311133161)
7. Fitri Widyacahya (101311133167)
8. Mahda Khairina (101311133171)
9. Defia Rosalina A. (101311133178)
10. Nafijah Muliah (101311133181)
PENGERTIAN KEBIJAKAN
DEFINISI KEBIJAKAN
Kebijakan secara etimologis berasal dari
bahasa Inggris yaitu dari kata policy. Kebijakan
(policy) secara etimologis berasal dari kata
polis dalam bahasa Yunani (Greek), yang
berarti Negara atau kota.
menurut Kamus Oxford Learners Pocket
Dictionary, policy is a plan of action agreed or
chosen by a political party, a business, etc.

DEFINISI KEBIJAKAN MENURUT PARA
AHLI
1. James Anderson (1995)
2. Thomas R. Dye (1987)
3. Robert Eyeston (1971)
4. Richard Wilson (2003)
5. Althaus et.al (1998)
6. Charles O. Jones (1997)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kebijakan merupakan rangkaian konsep atau
rencana yang dibuat oleh pimpinan organisasi
untuk bertindak dalam menyelesaikan suatu
permasalahan untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditentukan dan mencegah
terjadinya masalah.
ciri atau sifat yang mendasari
kebijakan
1. Regulatif
2. Distributif
3. Protektif
4. Redistributif
KARAKTERISTIK KEBIJAKAN
1. Kebijakan harus memiliki tujuan
2. Kebijakan sebagai Hipotesis
3. Kebijakan sebagai Tindakan yang Legal
4. Kebijakan Melibatkan Partisipasi dan Aspirasi
Masyarakat
5. Kebijakan Bentuknya Terstruktur dan Tersusun
Berdasarkan Hukum dan Undang-Undang.
6. Kebijakan Menghasilkan Dampak (outcome)


CONCLUSION
Policy is a series of concept or plans made by
leader of the organization to act in solving a
problem in order to achieve a goal.
Characteristic of policy is policy must have a
purpose, policy as hypothesis, policy as a legal
action, policy involve public participation and
aspiration, policy structure based by the law,
policy produce the outcome

PRINSIP KEBIJAKAN
Prinsip
Kebijakan
Prinsip
Kebijakan Publik
Prinsip
Kebijakan Privat
PRINSIP-PRINSIP KEBIJAKAN
Menurut Freegard dalam bukunya Ethical Practice for Health
Professionals (2006), yaitu:
1. Kebijakan didasarkan pada eksplisit
2. Kebijakan membantu pemecahan konflik
3. Kebijakan yang konsisten
4. Kebijakan bersifat fleksibel
5. Kebijakan bersifat dinamis
6. Beberapa orang yang menafsirkan dan menerapkan
kebijakan itu sendiri
7. Kebijakan didukung oleh pendidikan
8. Kebijakan dengan waktu terbatas


PRINSIP KEBIJAKAN PUBLIK
Menurut Association of Washington Business (2002), yaitu:

1. Kebijakan publik harus menjaga perkembangan sektor swasta
2. Kebijakan publik melibatkan rakyat dalam perkembangannya
3. Kebijakan publik dilandasi analisis manfaat sosial
4. Kebijakan publik bersifat fleksibel
5. Kebijakan publik harus mencapai tujuan lain dan terukur
6. Kebijakan publik harus disertai dengan dokumentasi
7. Kebijakan publik harus memberikan insentif berbasis pasar
8. Kebijakan publik harus dilaksanakan oleh pemerintah
fungsional
9. Kebijakan publik jelas dan realistis

Lanjutan....
10. Kebijakan publik disertai hukum yang sederhana
11. Kebijakan publik harus konsisten dengan hukum yang
ada
12. Kebijakan publik harus mendukung inovasi pemerintah
13. Kebijakan publik memprioritaskan efisiensi penggunaan
sumber daya publik dan swasta.
14. Kebijakan publik memastikan kedudukan stakeholder
komite dan dewan
15. Kebijakan tepat sanksi
16. Kebijakan publik membatasi hukuman sipil untuk
restitusi ekonomi
17. Kebijakan publik disertai waktu yang jelas


PRINSIP KEBIJAKAN PRIVAT
Menurut Queensland Council of Social Service (2006), yaitu:
1. Kebijakan sesuai dengan visi dan misi organisasi
2. Kebijakan yang diambil harus sesuai dengan jenis layanan
3. Kebijakan meningkatkan pelayanan
4. Kebijakan berguna bagi pengguna
5. Kebijakan praktis dan realistis
6. Kebijakan mudah dibaca
7. Kebijakan mudah diakses, dan pengguna dapat
membacanya.
8. Kebijakan termasuk dalam semua bidang yang relevan
9. Kebijakan menginspirasi pembaca.


CONCLUSION
Thus, the principle of the policy is used as a reference
in the creation of good policy. The principle of the
policy is divided into two according to the application
of the principle in the policy, that is: the principle of
public policy, which is used in the formation of public
policy and private policy principles, which are used in
the formation of private policy.

SIKLUS KEBIJAKAN
Pengertian Siklus
Siklus merupakan kegiatan atas sistem yang berjalan
dengan tahapan tahapannya sehingga berulang
kembali dan menghasilkan sesuatu.
Siklus Kebijakan adalah Menyadari bahwa kebijakan
merupakan rangkaian proses yang sifatnya kompleks
dan salingberkaitan
Tahapan Siklus Kebijakan menurut para ahli
Proses pembuatan sebuah kebijakan melibatkan
berbagai aktivitas yang kompleks.
Para ahli kemudian mengembangkan sejumlah
kerangka untuk memahami proses kebijakan (policy
process) atau seringkali disebut juga sebagai siklus
kebijakan (policy cycles)
Menurut Dye proses kebijakan sebagai suatu siklus
meliputi identifikasi masalah, penetapan agenda,
perumusan kebijakan, legitimasi kebijakan,
implementasi kebijakan dan evaluasi kebijakan.
Menurut Anderson, proses kebijakan terdiri atas lima
tahapan yaitu agenda kebijakan, perumusan
kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan
dan evaluasi kebijakan.
Menurut W.N. Dunn, proses kebijakan terdiri dari
penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi
kebijakan, implementasi kebijakan, dan penilaian
kebijakan

Setiap tahapan merupakan aktivitas yang terus
berlangsung dan terjadi sepanjang waktu.
Setiap tahap berhubungan dengan tahap berikutnya,
dan tahap terakhir (penilaian kebijakan) dikaitkan
dengan tahap pertama (penyusunan agenda).

Agenda Setting
Dalam agenda setting terdiri dari 4subsistem:
- Problem identification
- Agenda Setting
- Policy research
- Policy options and strategis

Penting untuk menentukan suatu isu publik yang akan diangkat
dalam suatu agenda pemerintah.
Menurut William Dunn (1990), isu kebijakan merupakan produk
atau fungsi dari adanya perdebatan baik tentang rumusan, rincian,
penjelasan maupun penilaian atas suatu masalah tertentu.
Namun tidak semua isu bisa masuk menjadi suatu agenda kebijakan.

Policy Formation

Dalam tahap ini terdiri dari 3 subsistem :
policy negotiation
policy formulation
policy organization
Jika proses perumusan tidak dilakukan secara tepat
dan komprehensif, hasil kebijakan yang dirumuskan
tidak akan mencapai tataran yang optimal

Policy Implementation

Dalam tahap ini terdiri dari 2 subsistem :
Policy Implementation
Policy enforcement
Implementasi mengacu pada tindakan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam
suatu keputusan.
Tindakan ini berusaha untuk melakukan keputusan-
keputusan tersebut menjadi pola-pola operasional
serta berusaha mencapai perubahan-perubahan besar
atau kecil sebagaimana yang telah diputuskan
sebelumnya.


Policy Review
Dalam tahap ini terdiri dari 2 subsistem :
Policy Accountability
Policy Evaluation
Policy review dapat dikatakan sebagai kegiatan
yang menyangkut estimasi atau penilaian
kebijakan yang mencakup substansi,
implementasi dan dampak.
Review kebijakan tidak hanya dilakukan pada
tahap akhir saja, melainkan dilakukan dalam
seluruh proses kebijakan.
Manfaat siklus kebijakan
Menegaskan proses kebijakan melibatkan banyak
institusi dan bukan sekedar institusi yang berdiri
independen tanpa korelasi dengan pihak lain.
Merupakan suatu model yang dapat digunakan untuk
membantu mempermudah kompleksitas kebijakan.
Mempermudah melakukan kajian-kajian kebijakan
secara sistimatis dan analitis.


Memberikan gambaran yang komprehensif dan
berbagai implikasi yang perlu dimengerti oleh para
pihak yang berkepentingan dengan kebijakan
tersebut.
Digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai
efektifitas dan efesiensi sebuah kebijakan dilihat
berdasarkan masing-masing tahapan itu.
Model analisis Kebijakan
Model Deskriptif
Model Normatif
Model Verbal
Model Simbolis
Model Prosedural
Model sebagai Pengganti dan Perspektif


Isu Publik
Isu publik adalah suatu masalah yang telah
menjadi pembicaraan masyarakat luas,
mempunyai pengaruh dalam masyarakat, dan
juga menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
Karakteristik issue
1. Issue is a real world question or situation.
2. Multiple points of view.
3. Researchable.
4. Worthy topic and personal involvement.
5. Source requirements.


Tingkatan isue
Kebijakan Operasional

Kebijakan Strategis



Isu utama
Isu sekunder
Isu fungsional
Isu minor
Conclusion
Policy cycle is to realize that the policy is a set of processes that
are complex and interrelated.
Policy-setting process is cyclical and continuous process that
consists of four main stages: agenda setting, policy formulation
(policy formulation), policy implementation (policies), and policy
review (policy evaluation).
Public issue is an issue that has been the talk of the community,
have an influence in society, and also raises concerns for the
community.
Depth issues are major issues, secondary issues, functional
issues and minor issues.




ANALISIS SIKLUS KEBIJAKAN
ANALISIS SIKLUS KEBIJAKAN
PUBLIK
DEFINISI ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
MENURUT :
1. William N. Dunn, 2000
2. E.S. Quade
Jadi analisis kebijakan public adalah suatu
kajian terhadap kebijakan yang telah dibuat
oleh pemerintah sebagai sarana untuk
memperbaiki atau meningkatkan kualitas dari
kebijakan tersebut sehingga kebijakan itu akan
dapat bertahan lebih lama.

SIKLUS ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
MENURUT WILLIAM N DUNN
Perumusan
Masalah
Peramalan
Rekomendasi
Pemantauan
Evaluasi
untuk mengetahui sebab akar dari munculnya
masalah dapat menggunakan 4 fase
perumusan masalah yang saling berkaitan,
yaitu :
Pencarian masalah, (problem search),
Pendefinisian masalah (problem definition),
Spesifikasi masalah (problem spesification),
Pengenalan masalah (problem sensing).

7 LANGKAH DASAR DALAM ANALISIS
KEBIJAKAN PUBLIK
1. Formulasi Masalah Kebijakan
2. Formulasi Tujuan
3. Penentuan Kriteria
4. Penyusunan Mode
5. Pengembangan Alternatif
6. Penilaian Alternatif
7. Rekomendasi kebijakan
PENDEKATAN ANALISIS KEBIJAKAN
PUBLIK
1. Pendektan Empiris
2. Pendekatan Evaluativ
3. Pendekatan Normatif
Conclusion
public policy analysis is a review of the policy that
was created by the government as a means to
improve or enhance the quality of the policy so
that the policy would be able to last longer.
William N Dunn formulate a policy analysis
method that is problem structuring, forecasting,
recommendation, monitoring and evaluating.
Attempts to produce the information and
arguments, can use several approaches, namely
empirical approach, evaluative and normative.

JENIS KEBIJAKAN
Jenis Kebijakan Berdasarkan Area
Cakupan
1. Kebijakan Publik
Menurut James E. Anderson ( 1970 )
Kebijakan publik adalah kebijakan-kebijakan
yang dikembangkan oleh badan-badan dan
pejabat-pejabat pemerintah.

Jadi Kebijakan publik adalah keputusan-keputusan
yang mengikat bagi orang banyak pada tataran
strategis atau bersifat garis besar yang dibuat oleh
pemegang otoritas publik. Kebijakan publik ini harus
dibuat oleh otoritas politik, yaitu mereka yang
menerima mandat dari publik atau orang banyak.
Kebijakan publik juga harus memihak kepada
kepentingan orang banyak.
Contoh dari kebijakan publik adalah: Peraturan
Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2008 Tentang
Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok

Jenis Kebijakan Berdasarkan Area
Cakupan
2. Kebijakan Privat
Kebijakan privat adalah kebijakan yang
digunakan untuk organisasi atau kelompok
tertentu. Kebijakan privat berlaku dalam
oraganisasi atau kelompok itu saja, serta
sangat memungkinkan bahwa kebijakan
antara kelompok atau organisasi yang satu
berbeda dengan yang lain.

Contoh kebijakan private: Keputusan
Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor : 11 Tahun 2004 Tentang
Pengendalian Merokok Di Tempat Kerja Di
Lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta
Jenis Kebijakan Berdasarkan Tingkatan
1. Kebijakan Mikro
Kebijakan mikro merupakan kebijakan yang
memiliki lingkup sangat kecil. Kebijakan ini
hanya mencakup di lingkup perusahaan,
organisasi, komunitas atau kelompok.
Contoh kebijakan mikro dalam bidang kesehatan
adalah tentang shift malam pada buruh pabrik
disuatu perusahaan. Perarturan shift malam
hanya berlaku pada orang yang bekerja pada
perusahaan tersebut

2. Kebijakan Meso
Kebijakan meso adalah kebijakan yang berlaku
di lingkup wilayah atau daerah tertentu.
Kebijakan meso ini harus berlandaskan
kebijakan makro yang berlaku
Contoh dari Kebijakan Meso dalam bidang
kesehatan adalah Peraturan Gubernur
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 88 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Nomor 75 Tahun 2005 Tentang
Kawasan Dilarang Merokok. Daerah Surabaya
pun mempunyai kebijakan lain, yaitu
Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5
Tahun 2008 Tentang Kawasan Tanpa Rokok
dan Kawasan Terbatas Merokok
3. Kebijakan Makro
Kebijakan yang mencakup suatu negara dan
dapat mempengaruhi di suatu negara
tersebut. Contoh kebijakan makro adalah
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah
(PP).
Contoh kebijakan makro adalah Undang-
Undang kesehatan no 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
Conclusion
The types of policy are divided into two. It is
divided by area and and its level. By the area
there are public policy and private policy. And
by the level there are micro (local level), meso
( state level ) and macro ( national level)

Você também pode gostar