1. Kadang kala orang berbicara tidak menggunakan bahasa yang sopan.
Dari kalimat yang tertera di atas, merupakan contoh kalimat kontaminasi. Kontaminasi terjadi tak dengan sengaja karena dua pengertian atau dua bentukan yang sejajar timbul sekaligus sehingga yang dilahirkan itu sebagian diambilnya dari yang pertama dan bagian yang lain diambilnya dari yang kedua. Kemungkinan yang lain adalah karena ketidak mampuan seseorang untuk membentuk kalimat pasif atau aktif sehingga memungkinkan terjadinya ketidakjelasan suatu kalimat. Sehingga kalimat yang benar adalah : - Ada kalanya orang berbicara tidak menggunakan bahasa yang sopan. - Kadang-kadang orang berbicara tidak menggunakan bahasa yang sopan.
Contoh Kalimat Ambigu: 1. Menurut kabar burung Andi sakit.
Dari kalimat di atas terdapat 2 makna yang berbeda tergantung bagaimana membaca mengucapkannya, yaitu - Menurut kabar burung, Andi sakit. Makna kalimat ini adalah terdengar kabar yang belum jelas kebenarannya mengenai Andi yang dikatakan sakit. - Menurut kabar, burung Andi sakit. Makna pada kalimat ini adalah dari kabar yang beredar, diketahui bahwa burung peliharaan Andi sakit.
2. Ibu memasak ayah tertawa. Dari kalimat di atas, terdapat dua makna yang berbeda arti tergantung bagaimana kita membacanya seperti : - Ibu memasak, ayah tertawa. Kalimat ini memiliki makna saat ibu memasak, disaat yang bersamaan ayah sedang tertawa. - Ibu memasak ayah, tertawa Sedangkan kalimat ini bermakna ibu yang sedang memasak ayah, dan kemudian ibu itu tertawa.
Contoh Kalimat Pleonasme :
1. Surat undangan itu ditujukan kepada Kepala Sekolah SMA 1 Gianyar.
Kalimat ini termasuk ke dalam pleonastis karena di dalamnya terdapat dua kata yang bersinonim, yaitu Sekolah. Sekolah pada kata Kepala Sekolah memiliki makna yang sama dengan kepanjangan yang dimiliki SMA, yaitu Sekolah Menengah Akhir. Kalimat tersebut sebenarnya dapat diperbaiki menjadi : Surat undangan itu ditujukan kepada Kepala SMA 1 Gianyar.
2. Kedua anak itu saling berkasih-kasihan.
Kalimat ini termasuk ke dalam pleonastis karena di dalam kalimat tersebut terdapat bentuk jamak yang dinyatakan dua kali. Kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi : Kedua anak itu saling berkasihan.
Contoh kalimat Salah Nalar : 1. Orang yang bisu itu sebenarnya memiliki suara yang indah.
Kalimat ini tidak logis, karena sudah jelas bahwa orang bisu tidak bisa bicara dan kita tidak akan tahu seperti apa suaranya. Tapi dari kata sebenarnya kita dapat mengetahui bahwa sebelumnya orang itu tidak bisu, ia bisa bicara dan bersuara indah. Sehingga sekarang ketika ia menjadi bisu orang- orang tetap menghetahui bahwa suaranya indah.