Você está na página 1de 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada

orang lain atau dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal1.

Perjanjian itu bermacam-macam bentuknya, tergantung kepada kebutuhan

masing-masing pihak pembuat perjanjian. Pelaksanaan perjanjian mengacu

kepada ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yaitu pada buku

ketiga tentang perikatan yang menganut sistem terbuka, berarti memberikan

kebebasan kepada para pihak untuk menentukan setiap bentuk perjanjian yang

dikehendaki dan semua perjanjian dibuat secara sah berlaku sebagai undang-

undang bagi mereka pembuat perjanjian. Kebebasan yang diberikan adalah

bukan berarti bebas sebebasnya tapi dibatasi oleh undang-undang, kesusilaan

baik, dan ketertiban umum. Hal ini sesuai dengan Pasal 1337 Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata, yang berbunyi suatu sebab adalah terlarang, apabila

dilarang oleh undang-undang atau apabila berlawanan dengan kesusilaan baik

atau ketertiban umum.

Bentuk perjanjian tersebut diatas adalah surat perjanjian (kontrak)

antara Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Padang

Pariaman dengan CV. Regda Utama Padang, mengenai pemborongan yang

dilakukan oleh CV. Regda Utama Padang sebagai pemasok atau disebut juga

sebagai rekanan dalam pengadaaan bibit kopi arabika. Muslim Kasim dalam

1 R.Subekti, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta, 2005, Hlm. 1.

1
bukunya “Strategi dan Potensi Padang Pariaman dalam Rangka Pemberdayaan

Masyarakat di Era Globalisaasi” mengatakan sektor perkebunan sangat

potensial dikembangkan di wilayah Kabupaten Padang Pariaman. Pengaruh

iklim, letak geografis, tingkat kemiringan lahan, tekstur dan jenis tanaman

sangat cocok untuk pengembangan sektor perkebunan2.

Adapun alat/bahan perkebunan itu nantinya akan diberikan kepada

mereka yang sangat membutuhkan, yaitu kepada para petani kebun.

Pemberian itu sehubungan dengan upaya pemerintah untuk mensejahterakan

masyarakat petani menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan

Pancasila. Dalam surat perjanjian (kontrak), selanjutnya disebut dengan

perjanjian pemborongan pekerjaan antara Dinas Pertanian Tanaman Pangan

dan Perkebunan Kabupaten Padang Pariaman dengan CV. Regda Utama

Padang, disebutkan alat/bahan perkebunan yang dimaksud adalah bibit kopi

arabika. Bibit kopi arabika tersebut akan dibagikan kepada kelompok-

kelompok tani kebun setempat yang nantinya akan digunakan untuk

kepentingan bersama anggota kelompok tani kebun tersebut.

Dalam menjalankan upaya pemerintah untuk mensejahterakan

masyarakat petani menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan

Pancasila itu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten

Padang Pariaman tidak mungkin menjalankan sendiri, untuk itu diundanglah

para rekanan dari perusahaan swasta guna menyediakan bibit kopi arabika

tersebut. Rekanan tersebut diseleksi dan dipilih melalui prosedur, tata cara

2 Muslim Kasim, Strategi dan Potensi Padang Pariaman dalam Rangka Pemberdayaan
Masyarakat di Era Globalisaasi, Indomedia, Jakarta, 2004, Hlm. 115.

2
yang berlaku sesuai dengan ketentuan Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah. Berdasarkan hasil seleksi, panitia pengadaan barang/jasa

mengumumkan dan menunjuk CV. Regda Utama Padang sebagai Team Work

(teman kerja) atau rekanan yang berkualifikasi sebagai pengada barang/jasa

atau juga disebut sebagai pemasok kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan

dan Perkebunan Kabupaten Padang Pariaman dalam upaya mensejahterakan

masyarakat petani, khususnya petani di wilayah Kabupaten Padang Pariaman.

Berdasarkan itulah mereka membuat surat perjanjian, yaitu isinya untuk

pemborongan pekerjaan pengadaan bibit kopi arabika.

Pada pokoknya setiap perjanjian harus dilaksanakan dengan baik oleh

kedua belah pihak agar apa yang telah disepakati bersama dapat diwujudkan

dan direalisasikan dengan baik, namun dalam pelaksanaanya di lapangan

kadang-kadang ditemui penyimpangan dari apa yang telah diperjanjikan

seperti penyimpangan terhadap pelaksanaan prestasi yang harus dipenuhi para

pihak. Karena itu terhadap penyimpangan tersebut perlu adanya penyelesaian

sesuai dengan apa yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Hal-hal yang diuraikan diataslah yang menarik minat penulis untuk

melakukan penelitian dengan judul: Perjanjian Pemborongan Pekerjaan

Pengadaan Bibit Kopi Arabika Antara Dinas Pertanian Tanaman

Pangan Dan Perkebunan Kabupaten Padang Pariaman Dengan CV.

Regda Utama Padang.

3
B. Perumusan Masalah.

Adapun perumusan masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian

ini adalah:

1. Bagaimana prosedur pembuatan perjanjian pemborongan pekerjaan

pengadaan bibit kopi arabika antara Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Perkebunan Kabupaten Padang Pariaman dengan CV. Regda Utama

Padang?

2 Bagaimana pelaksanaan perjanjian pemborongan pekerjaan pengadaan

bibit kopi arabika antara Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Perkebunan Kabupaten Padang Pariaman dengan CV. Regda Utama

Padang?

3. Apa kendala-kendala dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan

pekerjaan pengadaan bibit kopi arabika antara Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Perkebunan Kabupaten Padang Pariaman dengan CV. Regda

Utama Padang?

C. Tujuan Penelitian.

Berdasarkan perumusan masalah diatas adapun tujuan penelitian yang

ingin dicapai oleh penulis adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pembuatan perjanjian

pemborongan pekerjaan pengadaan bibit kopi arabika antara

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten

Padang Pariaman dengan CV. Regda Utama Padang.

4
2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perjanjian

pemborongan pekerjaan pengadaan bibit kopi arabika antara

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten

Padang Pariaman dengan CV. Regda Utama Padang.

3. Untuk mengetahui kendala-kendala dalam pelaksanaan perjanjian

pemborongan pekerjaan antara Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Perkebunan Kabupaten Padang Pariaman dengan CV. Regda Utama

Padang.

D. Manfaat Penelitian.

Sedangkan manfaat yang hendak dicapai penulis melalui penelitian ini

adalah:

1. Manfaat Teoritis.

a. Dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan peneliti

dibidang hukum perjanjian.

b. Bermanfaat bagi peneliti untuk menggali dan mendalami

ilmu hukum, khususnya masalah yang peneliti teliti.

2. Manfaat Praktis.

a. Agar penelitian yang peneliti lakukan terhadap perjanjian

pemborongan pekerjaan pengadaan bibit kopi arabika antara Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Padang

Pariaman dengan CV. Regda Utama Padang dapat berguna bagi

pembaca maupun penulis secara khusus dan civitas akademika

5
Universitas andalas sebagai bahan referensi di perpustakaan dan bahan

masukan peneliti yang akan datang untuk dijadikan bahan

perbandingan.

b. Bagi masyarakat hasil penelitian ini dapat diketahui dengan jelas tata

cara atau prosedur serta pelaksanaan perjanjian yang sesuai dengan

ketentuan-ketentuan yang mengaturnya.

E. Metode Penelitian.

Agar suatu penulisan dapat dilakukan secara sistematika sehingga

dapat diperoleh suatu karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan

diperlukan adanya suatu metode penelitian. Berhubung penelitiaan ini bersifat

deskriptif artinya penelitian menggambarkan objek yang diteliti secara

objektif, maka metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah

yuridis sosiologis artinya penulis melihat bagaimana penerapan peraturan-

peraturan yang berhubungan dengan perjanjian, khususnya perjanjian

pemborongan pekerjaan pengadaan bibit kopi arabika antara Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Padang Pariaman dengan CV.

Regda Utama Padang tersebut dengan kenyataan dan fakta-fakta yang penulis

temui di lapangan.

Untuk melaksanakan metode yuridis sosiologis ini diperlukan teknik-

teknik tertentu agar penelitian ini terstruktur dengan baik. Teknik tersebut

adalah:

6
1. Penentuan Lokasi Penelitiaan.

Lokasi yang penulis pilih dalam penelitian ini terdiri dari dua

lokasi dimana penelitian dilakukan terhadap:

a. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Padang

Pariaman yang beralamat di jalan Imam Bonjol No.30 Pariaman.

b. CV. Regda Utama yang beralamat di Komp. Permata Biru Blok B

No.8 Padang.

Adapun alasan penulis memilih lokasi penelitian tersebut diatas

adalah:

a. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Padang

Pariaman dan CV. Regda Utama Padang adalah pelaku atau pihak

yang terkait dalam pejanjian pemborongan pekerjaan pengadaan bibit

kopi arabika.

b. Untuk melihat dan mengetahui bagaimana pelaksanaan perjanjian

pemborongan pekerjaan pengadaan bibit kopi arabika antara Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Padang

Pariaman dengan CV. Regda Utama Padang dan penerapan peraturan

perundang-undangan yang berlaku langsung dilapangan.

2. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel.

Populasi adalah keseluruhan atau himpunan objek dengan ciri

yang sama. Populasi dapat berupa himpunan orang, benda (hidup atau

mati), kejadian, kasus-kasus, waktu atau tempat dengan sifat atau ciri yang

sama3. Dalam penelitian yang penulis lakukan yang menjadi populasi


3 Bambang Sunggono, Metodelogi Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,

7
adalah pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan perjanjian

pemborongan pekerjaan pengadaan bibit kopi arabika yang dibuat oleh

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Padang

Pariaman dengan CV. Regda Utama Padang. Pihak-pihak tersebut

langsung menjadi sampel dalam penelitian, yang ditentukan dengan cara

purposive sampling, yakni sampel dipilih berdasarkan pertimbangan

subjektif dari peneliti. Hal ini berarti peneliti menentukan secara langsung

siapa responden yang dianggap mampu mewakili populasi dengan

menekankan pada efisiensi dan efektifitas serta tujuan dari penelitian.

3. Teknik pengumpulan data.

Setelah dilakukannya teknik penentuan populasi dan sampel

selanjutnya penulis melakukan teknik pengumpulan data. Adapun teknik

pengumpulan data dapat diperoleh sebagai berikut:

a. Sumber dan jenis data dalam penelitian diperoleh dari:

1) Penelitin Kepustakaan:

a) Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Andalas Program

Ekstensi Padang.

b) Perpustakaan Pusat Universitas Andalas Padang.

c) Perpustakaan Wilayah Sumatera Barat.

2) Penelitian Lapangan:

a) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten


2007, Hlm. 118.

8
Padang Pariaman.

b) CV. Regda Utama Padang.

b. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1) Data Primer.

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

penelitian lapangan (fielt research). Dalam pengumpulan data

primer pada penulisan skripsi ini penulis melakukan:

a) Observasi adalah pengamatan

langsung pada objek yang akan

dilteliti. Perolehan data primer

dengan cara pengamatan atau

observasi ini, akan membantu peneliti

untuk mengetahui bagaimana tata

cara atau prosedur serta pelaksanaan

perjanjian pemborongan pekerjaan

pengadaan bibit kopi arabika antara

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Perkebunan Kabupaten Padang

Pariaman dengan CV. Regda Utama

Padang.

b) Wawancara adalah metode pengumpulan data yang digunakan

untuk mendapatkan keterangan-keterangan secara lisan

melalui tanya jawab, dimana peneliti memberikan pertanyaan

9
langsung kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan

perjanjian pemborongan pekerjaan pengadaan bibit kopi

arabika antara Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Perkebunan Kabupaten Padang Pariaman dengan CV. Regda

Utama Padang, diantaranya:

(1) Pihak Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan

Perkebunan Kabupaten

Padang Pariaman.

(2) Pihak CV. Regda Utama

Padang.

2) Data Sekunder.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bahan-bahan

pustaka. Bahan hukum yang digunakan untuk ini adalah:

a) Bahan Hukum Primer.

Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang

mengikat dan terdiri dari peraturan-peraturan dan ketentuan-

ketentuan yang berkaitan dengan judul dan permasalahan yang

dirumuskan. Adapun peraturan-peraturan dan ketentuan-

ketentuan yang dijadikan sebagai bahan hukum primer adalah:

1) Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata,

2) Keputusan Presiden Republik

10
Indonesia Nomor 80 Tahun 2003

tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

b) Bahan Hukum Sekunder.

Bahan hukum sekunder yaitu bahan-bahan yang berasal dari

literatur atau hasil-hasil penulisan, berupa buku-buku yang

berkaitan dengan permasalahan dan memberikan penjelasan

mengenai bahan hukum primer.

c) Bahan Hukum Tertier.

Bahan hukum tertier yaitu bahan-bahan yang memberi

petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer

dan sekunder, misalnya: kamus-kamus (hukum), ensiklopedia,

indeks komulatif, dan sebagainya4.

4. Teknik Pengolahan Dan Analisa Data.

Setelah dilakukannya teknis tersebut diatas, maka digunakan

teknik pengolahan dan analisa data, yaitu sebagai berikut:

a. Pengolahan Data.

Pengolahan data ini diperlukan untuk merapikan data yang telah

diperoleh atau dikumpulkan sehingga memudahkan dalam

menganalisis data, pengolahan data disini meliputi

1) Editing.

Editing adalah pemilihan yang dilakukan terhadap data yang telah

diperoleh sehingga dari data tersebut menjadi terstruktur.


4 Bambang Sunggono, Ibid, Hlm. 114.

11
Tujuannya adalah untuk memastikan apakah data tersebut sudah

lengkap dan cukup baik, guna meningkatkan kualitas data yang

hendak diolah dan dianalisis.

2) Coding.

Coding yaitu pemberian tanda-tanda terhadap data yang telah

diperoleh. Setelah data-data dikumpulkan baik hasil wawancara,

observasi lapangan dan studi literatur, dan terlebih dahulu

dipastikan apakah data tersebut sudah lengkap dan cukup baik,

guna meningkatkan kualitas data yang hendak diolah dan

dianalisis. Data-data yang telah dikumpulkan tersebut akan diberi

kode, dengan memberi tanda (V) untuk data yang dibutuhkan dan

tanda (X) untuk data yang tidak diperlukan.

3) Tabulating.

Tahap selanjutnya yang penulis lakukan adalah mengolah dan

menganalisis data secara komputerisasi. Untuk merapikan hasil

pengumpulan data sehingga siap disajikan, dilakukan pengeditan

dalam arti data-data diseleksi dan dikoreksi, agar diperoleh data

yang benar dan tertata rapi, dan akhirnya melahirkan suatu

kesimpulan.

b. Analisias Data.

Data yang diolah, kemudian dianalisis secara kualitatif dengan

menghubungkan permasalahan yang dikemukakan tanpa

menggunakan perumusan statistik, karena data tidak berupa angka-

12
angka. Data dianalisis berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, pendapat para ahli, dan pendapat penulis sendiri.

F. Sistematika Penulisan.

Agar penulisan karya ilmiah ini tidak menyimpang dari tujuan yang

ingin dicapai, maka perlu dibuatkan sistematika penulisannya yang dalam

karya ilmiah ini penulis bagi atas beberapa bab yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini menerangkan atau menggambarkan latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menerangkan tinjauan umum tentang perjanjian yang

terdiri dari pengertian umum perjanian dan pengaturan perjanjian

dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, jenis-jenis

perjanjian, azas dan syarat sahnya perjanjian, akibat perjanjian,

berakhirnya perjanjian. Selain itu juga menerangkan tinjauan

umum perjanjian pemborongan yang terdiri dari pengertian

perjanjian pemborongan dan pengaturannya, bentuk dan sifat

perjanjian pemborongan, jenis-jenis perjanjian pemborongan,

peserta dalam perjanjian pemborong, cara memborongkan proyek,

resiko perjanjian pemborongan dan berakhirnya perjanjian

pemborongan.

13
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan prosedur pembuatan perjanjian pemborongan

pekerjaan pengadaan bibit kopi arabika antara Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Padang Pariaman

dengan CV. Regda Utama Padang, bagaimana pelaksanaan

perjanjian pemborongan pekerjaan pengadaan bibit kopi arabika

antara Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan

Kabupaten Padang Pariaman dengan CV. Regda Utama Padang,

kendala-kendala dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan

pekerjaan pengadaan bibit kopi arabika antara Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Padang Pariaman

dengan CV. Regda Utama Padang.

BAB IV : PENUTUP

Disini penulis akan memberikan kesimpulan tentang apa yang

telah penulis paparkan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan

beberapa saran yang penulis anggap perlu serta daftar pustaka.

14

Você também pode gostar