Você está na página 1de 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak pelita pertama dicanangkan oleh pemerintah orde baru tahun 1971,
kebijakan penempatan tenaga medis dan para medis lebih diprioritaskan untuk
mendukung upaya pengembangan pelayanan kesehatan (Muninjaya, 2004!
"umah sakit merupakan salah satu mata rantai dalam pemberian pelayanan
kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi
dengan lingkungannya untuk mencapai suatu keseimbangan yang dinamis
mempunyai #ungsi utama melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan (http$%&&&%portalkalbe%#ile%0'!
Menurut hasil lokakarya (epera&atan )asional (19*+, dikutip dalam
,raptianingsih, 200- bah&a kepera&atan adalah suatu bentuk pelayanan
pro#esional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat kepera&atan, berbentuk pelayanan bio.psiko.
sosio.spiritual yang komprehensi#, ditujukan kepada indi/idu, keluarga, dan
masyarakat baik yang sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus
hidup manusia!
(eberhasilan dari pelayanan kesehatan, khususnya kepera&atan sangat
ditentukan oleh kinerja pera&at! (inerja adalah penampilan hasil karya
personal baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi (0lyas, 1999!
1
,enilaian kinerja merupakan proses kontrol dimana kinerja pega&ai
di e/aluasi berdasarkan standar.standar tertentu (S&ansburg, 2000! 1/aluasi
terhadap kinerja pera&at dapat dilakukan dengan menilai berbagai hal yang
berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan pera&at, yaitu kualitas pekerjaan
yang diselesaikan, kuantitas pekerjaan, tanggung ja&ab dalam melaksanakan
pekerjaan, dan inisiati# serta ketetapan dalam bekerja! 2leh karena itu,
e/aluasi terhadap kinerja pera&at perlu dan harus selalu dilaksanakan melalui
suatu sistem yang terstandar sehingga hasil dari e/aluasi lebih objekti#
(3r&ani 4 Supriyatno, 200-!
3da beberapa #aktor yang bisa mempengaruhi kinerja pera&at dalam
memberikan asuhan kepera&atan yaitu antara lain tingkat pendidikan,
pengalaman kerja, beban kerja, pelatihan, tersedianya #asilitas dan kerjasama
tim kesehatan lainnya! 5alam menilai kualitas pelayanan kepera&atan kepada
pasien, digunakan standar praktik kepera&atan yang merupakan pedoman
bagi pera&at dalam melaksanakan asuhan kepera&atan! Standar praktik
kepera&atan telah dijabarkan oleh ,,)0 (2000, dikutip dalam )ursalam,2007
yang mengacu dalam tahapan proses kepera&atan yang meliputi pengkajian,
diagnosa kepera&atan, perencanaan, implementasi, e/aluasi, dan dokumentasi
merupakan hal yang sangat mendasar yang harus dimiliki oleh seorang tenaga
pera&at pro#esional!
3dapun data pega&ai yang diperoleh dari bagian "a&at 0nap
6ontara 0 0nterna "umah Sakit 5r! 7ahidin Sudirohusodo Makassar untuk
tahun 200* ini tercatat 47 pega&ai% pera&at yang akti#, dengan kemampuan
2
dan pengetahuan serta tingkat pendidikan dan pengalaman yang berbeda! (e
47 tenaga pera&at tersebut 1 orang diantaranya dengan latar belakang
pendidikan S,8, 2 orang diantaranya dengan latar belakang pendidikan S,",
- orang diantaranya dengan latar belakang pendidikan S,(, +1 orang
diantaranya dengan tingkat pendidikan 5iploma 000, 2 orang diantaranya
dengan tingkat pendidikan 5iploma 09, 1 orang diantaranya dengan tingkat
pendidikan Sarjana (esehatan Masyarakat dan 4 orang Sarjana (epera&atan
dengan masa kerja yang ber/ariasi pula!(5ata a&al
5an adapun data yang diperoleh tentang 82" (Bed Occupancy
Rate) yaitu presentase pemakaian tempat tidur di bagian "a&at 0nap 6ontara 0
0nterna "umah Sakit 5r! 7ahidin Sudirohusodo Makassar sebanyak 127
tempat tidur dengan data 82" dari bulan :anuari sampai September tahun
200*, yaitu ; :anuari $ 94,4' <, =ebruari $ 97,*+ <, Maret $ *0,24 <, 3pril $
79,77 <, Mei $ 79,'- <, :uni $ 79,72 <, :uli $ *',*4 <, 3gustus $ 71,2+ <,
dan September $ 70,19 <! :adi, data 82" untuk tahun 200* di "uang
,era&atan 0nterna 6ontara 0 dapat dikatakan memenuhi standar, karena rata.
rata presentasi 82" per bulannya sesuai dengan nilai Standar )asional untuk
3suhan (esehatan "umah Sakit di 0ndonesia yaitu 7'.*'< (Muninjaya,
2004!
8erdasarkan laporan dan hasil pengamatan yang telah di lakukan
pada bagian "a&at 0nap 6ontara 0 0nterna, menunjukkan bah&a penerapan
3suhan (epera&atan belum berjalan maksimal, dimana masih seringnya
ditemukan lembar status asuhan kepera&atan yang masih kosong, dan tidak
+
jarang ditemukan lembar asuhan kepera&atan terisi setelah pasiennya sudah
keluar dari rumah sakit!
>al inilah yang mendasari sehingga penulis tertarik untuk meneliti
tentang ?=aktor.#aktor yang berhubungan dengan kinerja pera&at pelaksana
dalam pelaksanaan asuhan kepera&atan di ruang ra&at inap 6ontara 0 0nterna
"umah Sakit 5r! 7ahidin Sudirohusodo Makassar@!(data a&al
8! Rumusan Masalah
5ari latar belakang yang telah dikemukakan, penulis merumuskan
masalah dengan pernyataan penelitian sebagai berikut $
?>ubungan kinerja pera&at pelaksana dalam pelaksanaan asuhan kepera&atan
di ruang ra&at inap 6ontara 0 0nterna "umah Sakit 5r! 7ahidin Sudirohusodo
Makassar A@
B! Tujuan Penelitian
0! Cujuan Dmum $
Mengetahui tentang hubungan kinerja pera&at dalam pelaksanaan asuhan
kepera&atan di "uang "a&at 0nap 6ontara 0 0nterna "umah Sakit 5r!
7ahidin Sudirohusodo Makassar!
2! Cujuan (husus
a! Mengetahui hubungan tingkat pendidikan pera&at pelaksana terhadap
pelaksanaan asuhan kepera&atan
4
b! Mengetahui hubungan pengalaman kerja pera&at pelaksana
terhadap pelaksanaan asuhan kepera&atan
c! Mengetahui hubungan beban kerja pera&at pelaksana terhadap
pelaksanaan asuhan kepera&atan
D. Manfaat Penelitian
1! Ceoritis
Meningkatkan pengetahuan dalam bidang ilmu kepera&atan dasar dan
&a&asan dalam penerapan proses asuhan kepera&atan yang pro#esional!
2! ,raktisi
a! 8agi ,ro#esi
Menjadi bahan masukan dalam menambah pengetahuan ilmu
kepera&atan terutama mengenai #aktor.#aktor yang berhubungan dengan
kinerja pera&at pelaksana dalam pelaksanaan asuhan kepera&atan!
b! 8agi 0nstansi Cerkait
>asil penelitian ini dapat memberi gambaran atau in#ormasi bagi
instansi, khususnya "S 5r!7ahidin Sudirohusodo Makassar tentang
#aktor.#aktor yang berhubungan dengan kinerja pera&at pelaksana
dalam pelaksanaan asuhan kepera&atan yang akhirnya dapat
meningkatkan produkti/itas asuhan kepera&atan pada khususnya dan
rumah sakit pada umumnya!
'
c! 8agi ,asien
Memberikan suatu pelayanan yang lebih komprehensi# dan pro#esional
untuk memberikan kepuasan kepada konsumen kesehatan!

-

Você também pode gostar