Você está na página 1de 13

ALIRAN KUFAH

DAN TOKOH-TOKOHNYA
-----------------------------------------------------------
Oleh : H. Abd. Halim K
I. PENDAHULUAN
Bahasa Arab merupakan wahana komunikasi yang sangat penting, tidak
hanya untuk memahami kultur bangsa-bangsa yang menggunakannya, tetapi
lebih dari itu untuk memahami dan mengkaji sejarah bangsa-bangsa yang
memainkan peranan dalam pengembangan ajaran Islam pada masa-masa awal.
Ini berarti bahwa bahasa Arab mempunyai kaitan historis yang sangat erat lahir
dan berkembangya agama Islam.
Salah satu komponen bahasa Arab adalah ilmu nahwu, dan penguasaan
terhadap ilmu nahwu ini adalah syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang
mufassir dalam menginterpretasikan ayat-ayat al-Quran.

Ilmu nahwu yang


dimaksud adalah ilmu tentang tata bahasa Arab yang menekankan pembahasan-
nya pada kedudukan kata dalam susunan kalimat. Sebuah kata di dalam bahasa
Arab dapat mempunyai kedudukan yang berma!am-ma!am sesuai dengan
susunan kalimat, seperti mubtada, khabr, fil, dan selainnya, perubahan
kedudukan ini ditandai dengan perubahan irb "tanda ba!a#.
$erubahan kedudukan kata dalam kalimat bahasa Arab akan membawa
perubahan makna yang sangat signifikan. %engan demikian, penekanan ilmu
nahwu adalah pada harakat terakhir sebuah kata atau kalimat. %i sisi lain,

&ihat 'al(l al-%)n al-Suy*tiy, al-Itqn f Ulm al-Qurn, ju+ I ",esir- al-Baby al-
.alab wa Awl(duh, /0#, h. 01.

mengetahui perubahan dan kedudukan setiap kata akan membantu seseorang


untuk menentukan makna kata dalam konteks, atau sebaliknya, mengetahui
makna kata dengan baik akan membentuk menentukan kedudukan kata dalam
kalimat.
2elahiran ilmu nahwu dilatarbelakangi merebaknya kesalahan dalam
berbahasa "lahn#, dan karena itu seorang tokoh yang bernama Ab* Aswad al-
%uali di Bashrah atas inisitif khalifah Ali bin Ab* 3h(lib, menyusun kaidah-
kaidah ilmu nahwu. 2emudian ilmu nahwu ini berkembang ke berbagai daerah,
termasuk di 2*fah dan akhirnya membentuk aliran tersendiri yang disebut
dengan madrasah al-kfah.
4ksistensi aliran ilmu nahwu 2*fah, memiliki keterkaitan dengan aliran
ilmu nahwu Basrah, sehingga sangat menarik untuk di!ermati lebih lanjut.
5amun demikian, pembahasan ini akan membatasi pada kajian eksistensi aliran
ilmu nahwu 2*fah.
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka
permasalahan pokok yang dikaji dalam makalah ini adalah bagaimana
eksistensi aliran 2*fah dalam ilmu nahwu 6
%ari permasalahan pokok di atas, dirumuskan dua sub masalah penting
sebagai berikut -
. Bagaimana latar belakang lahirnya aliran 2ufah dalam ilmu
5ahwu 6
7
7. Siapakah tokoh aliran 2ufah dalam ilmu 5ahwu dan bagaimana
tingkatan-tingkatannya 6
%ari permasalahan di atas, maka kajian ini menggunakan pendekatan
sejarah dengan menelusuri kelahiran aliran 2ufah, dan tokoh-tokoh penting
yang terlibat di dalamnya.
III. PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Lahirnya Aliran Kufah dalam Ilmu Nahwu
&atar belakang lahirnya ilmu nahwu dan berbagai alirannya, tidak
terlepas dari sejarah tumbuh dan berkembangya bahasa Arab itu sendiri.
%alam hal ini, .. Abd. 2arim .afid dalam makalahnya menulis bahwa bahasa
Arab adalah salah satu bahasa Semit, tumbuh dan berkembang jauh sebelum
agama Islam datang yang dibawa oleh 5abi ,uhammad saw. 8ilayah
pemakaiannya meliputi daerah .ija+ dan 5ejed di Semenanjung Arabiyah.
.anya saja, teks tertua berupa dukumen sejarah yang dikemukakan hanya
berasal dari abad ke-9 ,.
7
Ini berarti bahwa !ikal bakal lahirnya ilmu nahwu
sudah berlangsung sejak lama. 5amun demikian, penyusunan ilmu nahwu
se!ara resmi baru dimulai ketika Ab* Aswad al-%uali tampil sebagai tokoh
utamanya sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya.
7
&ihat .. Abd. 2arim .afid, Nilai-nilai Bahasa Arab dalam Pendekatan Al-Quran
:,akalah ;rasi Ilmiah< $embukaan 2uliah =akultas 3arbiyah IAI5 Alauddin, tanggal
September //>, h.
9
Ab* Aswad al-%uali ini, memiliki beberapa murid, di antaranya adalah
5ashr bin Asim, Abd. rahman bin .unnu+, dan ?ahya bin ?amar.
9
%ari
muridnya yang bernama ?ahya bin ?amar ini, belajar seorang tokoh yang
bernama Ab* @Amr bin al-Al(i, dan darinya belajar Ab* 'afar al-Au(si.
3okoh yang disebutkan terakhir inilah yang mengembangkan ilmu nahwu di
2ufah dan akhirnya terbentuk aliran 2*fah yang disebut dengan madrasat al-
kfah atau mahab al-kfah dalam bidang nahwu. 2emudian aliran kufah ini
lebih berkembang lagi dengan tampilnya dua murid al-Au(si yang terkenal,
yakni al-2as(i dan al-=arr(.
B
Sebagaimana aliran nahwu lainnya, aliran 2ufah
ini menekankan peristilahan serta pengu!apan yang benar dalam bahasa Arab,
haruslah sesuai aturan tata bahasa "nah!u# dan sintaktis "sharaf#.
Aliran 2ufah ini, eksis pada masa Bani Abb(s tepatnya pada masa
kekhalifahan .arun al-Aasyid yang memerintah tahun >1-/B ..
C
%i masa
inilah aliran 2ufah sebagaimana dikatakan .j. Amrah Qashim, adalah sebagai
masa pertumbuhan dan perkembangan aliran ilmu nahwu "
#. Sementara aliran sebelumnya yakni aliran Basrah adalah masa
peletakan dan pembentukan aliran ilmu nahwu "
#. 2emudian ketika aliran nahwu berkembang di Bagdad dan
Andalus disebut dengan masa kematangan dalam penyusunan buku-buku
9
&ihat ,uhammad Syatif Ahmad ,uhammad, al-"u#i$ f Nas%ah al-Nah!u ",esir-
,aktabah al-,ulliyah al-A+har, /09#, h. C
B
&ihat Sa)d al-Afgh(ni, "in &rkh al-Nah! "Det. II- t.t.- %(r al-=ikr, />0#, h. B7
C
Syed ,ahmudun 5asir, Islam' Its ()n*e+ts and ,ist)r%, diterjemahkan oleh Adang
Affandi dengan judul Islam' -)nse+si dan .e#arahn%a "Det. IEF Bandung- Aemaja Aosdakarya,
//B#, h. 7C/
B
nahwu " #.
G
Adanya perbedaan fase di
antara aliran Basrah, 2ufah, Bagdad, dan Andalus mengindikasikan bahwa
ilmu nahwu mengalami fase perkembangan dari masa ke masa yang berbeda.
2aitannya dengan itu, 'arjay Haid(n menyatakan bahwa diskusi antara
aliran Basrah dan 2ufah dalam kaidah ilmu nahwu tidak berhenti, karena
mereka memiliki perbedaan yang banyak bagi dari hukum-hukum dan syarat-
syaratnya "...
!" #$ %&' () * +*,- +. #.
>
$ernyataan ini, sekaligus mengindikasikan bahwa kajian tentang perbedaan
kaidah-kaidah nahwu dalam berbagai aliran tidak dapat terhindarkan.
$erbedaan-perbedaan seperti itu, la+im terjadi di kalangan ahli nahwu,
bahkan di kalangan mufassir dalam menentukan ayat sebuah sering pula
terjadi. ,isalnya tentang jumlah ayat surah al 2ahfi, menurut ulama ,akkah
dan ,adinah adalah 1C ayat. Sedangkan menurut ulama Syam berjumlah 1G
ayat, dan menurut ulama Basrah ayat dan terakhir menurut ulama 2ufah
1 ayat.
0
$erbedaan ini semata-mata karena perbedaan dalam membagi
sebagian ayat menjadi dua ayat atau sebaliknya. %emikian pula perbedaan
tentang kaidah nahwu dalam berbagai aliran dikarenakan adanya perbedaan
pandangan dan pemikiran di antara mereka.
G
&ihat .j. Amrah Qashim, al-"adkhal Il al-Nah! dalam 'urnal :Al-.ikmah< Eol. 9
5omor 7117 ",akassar- IAI5 Alauddin, 711B#, h.7B7
>
&ihat 'arjay Haid(n, &rkh /db al-0u1ah al-Arabi%ah, ju+ I "Bair*t- %(r al-=ikr,
t.th#, h. B.
0
,uhammad al 3ahir ibn @Asyur, &afsir al &ahrir !a al &an!ir, 'ilid. EII, ju+. C,
"3unis - %Ir Sahnun, t, th#, h. 7B7.
C
B. !k!h"t!k!h Aliran Kufah dalam Ilmu Nahwu dan ingkatan"
tingkatanya
3elah disinggung sebelumnya bahwa Ab* 'afar al-Au(si adalah tokoh
utama aliran Ilmu 5ahwu 2ufah. Al-3hahth(wiy dalam bukunya Nas%at al-
Nah! menyatakan bahwa dialah penyusun buku nahwu yang pertama dan
ketuanya generasi pertama aliran nahwu 2ufah. .al ini dapat dimengerti
sebagaimana dinyatakannya dalam kutipan berikut F
/ 01 - $ 2 203
,%45 6 7- 289 : #2 +,) -
;* $ <2
>
%alam sejarah diketahui bahwa, aliran nahwu 2ufah melalui lima fase
dan tingkatan generasi. Setiap tingkatan masing-masing memiliki tokoh
penting.
3ingkatan +ertama "thabaqat al-la#, ialah Ab* 'afar ,uhammad bin
.asan, diberi gelar al-Au(si yang arti gelarannya menurut al-3hahth(wi
adalah karena kepalanya besar.
1
Beliau pernah ke Basrah dan memetik ilmu
dari Abi Amru bin Jla, seorang ulama Basrah dari tabaKat kedua, lalu
kembali ke 2ufah bersama pamannya ,ua+ al-.arr(.
%i samping itu, tokoh nahwu tingkat pertama yang !ukup populer,
yaitu Abu ,uslim ,ua+ al-.arr(, dan karena hari-harinya adalah penjual
pakaian di .arwiyah, dia beri gelaran al-.arr(. 3okoh ini lebih !enderung
/
Al-3hahth(wiy, Nas%at al-Nah! "tt.- t.t.p, t.th#, h. /1
1
Ibid2
G
mengkaji bin al-kalimah, sehingga para sejarawan nahwu mengatakan beliau
adalah peletak pertama ilmu sharaf.

3ingkatan kedua, antara lain al-2is(i "Ab* al-.asan Ali bin .am+ah#.
Beliau berkebangsaan $arsi. 2etika ditanya mengapa beliau digelari al-2is(i,
dia mengatakan - : ?: @* ,A) < artinyaF saya haramkan
memakai pakaian yang mewah. 5amun ada juga yang berpendapat bukan hal
yang demikian sebabnya.
,enurut SyauKi %aif, al-2isai adalah termasuk tokoh utama aliran
nahwu 2ufah bahkan dialah imamnya. .al ini dipahami dalam kutipan berikut
bahwaF B C D !,A E ,* 20* 2 .
7
%emikian pula, al-2isai ini adalah ahli Kiraat, yang dalam sejarahnya beliau
lahir tahun / . dan wafat tahun 0/ ..
3ingkatan ketiga, tokohnya adalah Abu .asan Ali bin al-.asan, yang
dikenal dengan al-Ahmar "w. /B .#. 3okoh lain yang menonjol adalah al-
farra, yakni Abu Hakaria ?ahya bin Hiyad "w. 71> .#. al-3ahtawi menukilkan
bahwa pendapat sebagian ulama, al-=arra artinya rajanya orang-orang mumin
dalam bidang ilmu nahwu " % *- *; $ #.
3ingkatan keempat, tokohnya antara lain Ibn Sadan, yakniAbu 'afar
al-%hahiri ,uhammad bin Sadan "w. 79 .#, juga Abu Abdullah ,uhammad
bin Ahmad "w. 7B9 .#.

Ibid2
7
Ibid2
>
Selanjutnya tingkatan kelima, tokohnya adalah antara lain Abu al-
Abb(s Ahmad bin ?ahya. 3okoh ini sebelumnya, telah banyak belajar di
sejumlah guru di Bashrah, karena itu praktis bahwa tokoh ini banyak mengenal
kaidah-kaidah nahwu aliran Basrah.
2embali pada uraian sebelumnya dikemukakan bahwa al-Auasi adalah
termasuk tokoh pada tingkatan pertama. 2arya pertama tentang nahwu di
aliran 2ufah dan disusun sendiri oleh al-Au(si adalah kitab al-3aishal. %alam
karya aliran 2ufah ini, terdapat perbedan dengan aliran Basrah dan selainnya.
Sebagai !ontoh kasus yang dikemukakan Sa)d al-Afg(ni adalah, segala yang
terdapat dalam kitab Sibawaih dikatakan oleh aliran 2ufah begini " F)# maka
yang dimaksudkan menurut al-2as(i adalah ini "FG#.
9
$erbedaan seperti ini,
sebenarnya bukanlah yang esensial tetapi memiliki pengaruh tersendiri.
8alaupun demikian, di kalangan tokoh-tokoh aliran Basrah justeru
menilai bahwa apa yang dikatakan aliran 2*fah sebagai kelemahan dalam
masalah-masalah tertentu dan hal demikian terjadi pada diri al-Au(si.
B
$enilaian seperti ini mungkin saja dapat dibenarkan dalam satu sisi, karena
bila dilihat dari segi kredibilitasnya, Sibawaih memiliki pemahaman yang
lebih mendalam dalam ilmu nahwu dibandingkan dengan al-Au(si. 3idak
dapat disangkal bahwa Imam Sibawaih yang telah menyusun suatu buku
nahwu dengan judul al-kitab, oleh kebanyakan ulama dianggapnya sebagai
9
Sa)d al-Afgh(ni, )+2 *it2, h. B
B
Ibid2
0
kitab utama ilmu nahwu "Quran al-Nah!i#, yang belum ada taranya baik
sebelum maupun sesudahnya.
%i sisi lain, tokoh al-Au(si dalam menhadapi tantangan yang
demikian, mema!u dirinya untuk lebih giat lagi sehingga di belakangan hari
dia menyusun berbagai kitab, dan para tokoh aliran 2ufah mendalaminya.
Buku-buku al-Au(si dalam hal ini terdiri atas beberapa judul, yakni kitb al-
tash1r, al-afrd, al-#amu, al-!aqfu !a al-ibtid, mani al-Qurn.
C
Bahkan salah satu keberhasilan al-Au(si yang !emerlang, adalah ia telah
melahirkan murid terkenal, yakni al-2as(i dan al-=arr( dan murid inilah yang
mengembangkan lebih lanjut pemikiran al-Au(si.
$ada gilirannya, al-Au(si mendapat simpatisan dan dianggap seleLel
dengan tokoh aliran Bashrah semisal al-2hal)l. Al-Au(si dan al-2halil adalah
dua tokoh yang shaleh terhomat. Setiap terjadi diskusi ilmiah di antara mereka
tentang suatu materi, menghasilkan pemikiran yang baik dan !emerlang.
G
%engan demikian, dapat dipahami bahwa kedudukan aliran Basrah dan 2ufah
pada hakikatnya memiliki derajat yang sama. 8alaupun tetap harus diakui
bahwa sering terjadi perbedaan pemikiran.
$erbedaan pemikiran dalam dua aliran tersebut, antara lain dapat
disimak lebih lanjut dalam diagram berikut -
>
C
Ibid2, h. B7
G
Ibid2, h. BC
>
%iagram ini dikutip dari 'arjay Haid(n, )+2 *it2, h. C
/

H0B I* * H0 H0B I* * A
2E* ?,*
,0: 2A 2E*
D,*
I* * JE% JE% I* *

H0B K6 ,
L?4 2$&9) B
, D
ME* JE *: K*
- +E N - %5* B,
O
N DP D,) ,0
,N* B O
,8
B ,8 ,8* JQ,%
RS *
3 E%
D,0 HE? TU DVE D,*
* 3A W,
B JE CE *
D:
B X
X 85 ' T
,6&Q
X B X 85 ,(0B
- V ,8 Y"
1
2AN Q ,G3
X B ,8 2AN ,G3
III. PENUTUP
Berdasar dari uraian-uraian yang telah dikemukakan maka dapat
dirumuskan kesimpulan bahwa latar belakang lahirkan aliran-aliran nahwu
terkait dengan sejarah kelahiran bahasa Arab itu sendiri yang mengalami fase
perkembangan dari masa ke masa. Bahasa Arab ini, tumbuh dan berkembang
jauh sebelum agama Islam didakwahkan oleh 5abi ,uhammad saw.
%i sisi lain, lahirnya aliran "madrasah# disebabkan faktor daerah. Bagi
ahli nahwu yang menetap di Basrah disebutlah sebagai aliran Basrah,
sementara yang menetap di 2ufah disebutlah sebagai aliran 2ufa. ?ang
mempelopori aliran nahwu di 2ufah adalah Ab* 'afar al-Au(si, dan
dikembangkan lebih lanjut oleh dua orang muridnya yakni al-2as(i dan al-
=arr(. Aliran 2ufah ini mulai eksis di masa pemerintahan .arun al-Aasyid dan
masa itu ilmu nahwu mengalami pertumbukan dan perkembangan yang
diistilahkan dengan : <.
2arya pertama tentang nahwu di aliran 2ufah adalah kitab al-3aishal
yang disusun oleh al-Au(si, kemudian masa berikutnya mun!ul lagi karyanya
yang berjudul kitb al-tash1r, al-afrd, al-#amu, al-!aqfu !a al-ibtid,
mani al-Qurn. %alam keadaan demikian, pemikiran al-Au(si dalam
bidang nahwu mendapat simpatisan, dan dia disederajatkan dengan dengan
tokoh aliran Basrah. %alam keadaan demikian juga, tetap harus diakui bahwa

aliran 2ufah memiliki perbedaan dengan aliran-aliran lainnya. %i sinilah letak


keunikan dan keuniLersalan nahwu yang mengalami per-kembangan sampai
masa kematangannya.MN
DAFTAR PUSTAKA
Al-Afgh(ni, Sa)d. "in &rkh al-Nah!2 Det. II- t.t.- %(r al-=ikr, />0
%haif, SyauKy, al-"adarisu al-Nah!u2 ,esirF Det. IIIF t.tp., t.th,
.afid, .. Abd. 2arim. Nilai-nilai Bahasa Arab dalam Pendekatan Al-Quran
:,akalah ;rasi Ilmiah< $embukaan 2uliah =akultas 3arbiyah IAI5
Alauddin, tanggal September //>.
Ibn @Asyur, ,uhammad al 3ahir. &afsir al &ahrir !a al &an!ir, 'ilid. EII, ju+. C.
3unis - %Ir Sahnun, t, th
,uhammad, Syatif Ahmad ,uhammad, al-"u#i$ f Nas%ah al-Nah!u2 ,esir-
,aktabah al-,ulliyah al-A+har, /09
5asir, Syed ,ahmudun. Islam' Its ()n*e+ts and ,ist)r%, diterjemahkan oleh
Adang Affandi dengan judul Islam' -)nse+si dan .e#arahn%a2 Det. IEF
Bandung- Aemaja Aosdakarya, //B.
Qashim, .j. Amrah. al-"adkhal Il al-Nah! dalam 'urnal :Al-.ikmah< Eol. 9
5omor 7117. ,akassar- IAI5 Alauddin, 711B
Al-Suy*tiy, 'al(l al-%)n. al-Itqn f Ulm al-Qurn, ju+ I. ,esir- al-Baby al-
.alab wa Awl(duh, /0.
Al-3hahth(wiy, Nas%at al-Nah!2 tt.- t.t.p, t.th.
Haid(n, 'arjay. &rkh /db al-0u1ah al-Arabi%ah, ju+ I. Bair*t- %(r al-=ikr, t.th.
7
9

Você também pode gostar