Você está na página 1de 12

FLU BABI

FLU BABI / SWINE FLU
























Di susun oleh :
BIMA TUNJUNG
SORAIDA




POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
DIII BERLANJUT DIV KEPERAWATAN SEMESTER 4

TAHUN 2011



FLU BABI
FLU BABI / SWINE FLU
A. PENDAHULAN
Pada tahun 1976, terjadi kasus penyakit flu babi di Fort Dix. Virus ini tidak sama
dengan kasus tahun 2009, tetapi mirip sebagai suatu virus influenza A yang mempunyai
kemiripan dengan virus flu babi. Terdapat satu korban meninggal di Fort Dix. Pemerintah
memutuskan untuk memproduksi vaksin untuk virus ini, tetapi vaksin tersebut
dihubungkan dengan komplikasi saraf (Guillain-Barre syndrome) dan tidak dilanjutkan.
Beberapa individu berspekulasi bahwa formalin yang digunakan untuk menginaktifkan
virus, mungkin berperan dalam terjadinya komplikasi ini pada tahun 1976. Tidak ada
bukti bahwa siapa pun yang memperoleh vaksin ini akan terlindungi terhadap flu babi
2009. Satu dari banyak alasan mengapa diperlukan waktu beberapa bulan untuk
mengembangkan vaksin baru adalah karena untuk menguji vaksin tersebut aman dan
terhindar dari komplikasi seperti pada vaksin tahun 1976. Vaksin baru untuk tipe virus flu
biasanya dibuat dengan menumbuhkan partikel virus di dalam telur. Suatu efek samping
yang serius (reaksi alergi seperti pembengkakan jalan nafas) terhadap vaksin dapat terjadi
pada orang yang alergi terhadap telur; orang-orang ini sebaiknya tidak mendapatkan
vaksin flu. Individu dengan infeksi atau penyakit aktif pada sistem saraf juga tidak
direkomendasikan mendapatkan vaksin flu.
JENEWA Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap jumlah korban
meninggal akibat flu babi di seluruh dunia mencapi 1.154 orang, sejak wabah pertama
kali muncul April lalu.Flu A(H1N1) juga telah menjangkiti 168 negara. Hingga 31 Juli,
Azerbaijan, Gabon, Grenada, Kazakhstan, Moldova, Monaco, Nauru, dan Suriname
menambah daftar penjang negara-negara yang telah melaporkan kasus flu terebut.
Demikian sperti diberitakan AFP, Rabu (5/8/2009).WHO juga telah menerima konfirmasi
sebanyak 162.328 kasus hingga Rabu ini, di seluruh dunia. Namun jumlah itu diyakini
masih di bawah kondisi sebenarnya.Sebanyak 1.008 korban meninggal terdapat di
wilayah Amerika, baik di Utara, Selatan, termasuk Meksiko dan Amerika Serikat. Dua
negara ditemuakan kasus flu A (H1N1) untuk pertama kalinya.Sebanyak 65 orang
meninggal di wilayah Asia Tenggara, 39 korban lainnya di Pasifik Barat, dan 41 korban
meninggal sejauh ini tercatat di Eropa.

B. PENGERTIAN
Flu babi (Swine Flu) adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh
virus (virus influenza) yang menginfeksi saluran pernafasan babi dan menyebabkan
sekresi hidung, batuk seperti menggonggong, penurunan nafsu makan, dan perilaku yang
lesu. Flu babi menyebabkan gejala yang kebanyakan sama dengan flu manusia. Flu babi
dapat bertahan hidup selama satu atau dua minggu pada babi. Swine influenza disebut
juga swine flu, hog flu, atau pig flu dan di Indonesia disebut flu babi) adalah infeksi yang
disebabkan oleh salah satu atau beberapa jenis Swine Influenza Virus / SIV. Disebut flu
H1N1 karena sebagian besar ditemukan menginfeksi manusia dan mempunyai dua
antigen permukaan utama, H1 (Hemagglutinin type 1) dan N1 (Neuraminidase tipe 1).

C. ETIOLOGI
1. Penyebab utama
Flu babi merupakan penyakit yang disebabkan virus influenza Famili
Orthomyxoviridae tipe A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan oleh binatang, terutama
babi, dan ada kemungkinan menular antarmanusia. Swine Influenza Virus (SIV)
asalnya menyebabkan penyakit pada binatang babi. Sejak tahun 2009 SIV ini mulai
bikin panik dengan merebaknya flu babi yang juga merebak dan mematikan manusia
di Meksiko. SIV ini meliputi virus influenza C dan subtyoe influenza A yang dikenal
dengan kode virus H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, and H2N3 dan yang terpenting
adalah virus H1N1.Virus ini erat kaitannya dengan penyebab swine influenza, equine
influenza dan avian influenza (fowl plaque). Ukuran virus tersebut berdiameter 80-
120 nm. Selain influenza A, terdapat influenza B dan C yang juga sudah dapat
diisolasi dari babi. Sedangkan 2 tipe virus influenza pada manusia adalah tipe A dan
B. Kedua tipe ini diketahui sangat progresif dalam perubahan antigenik yang sangat
dramatik sekali (antigenik shift).Pergeseran antigenik tersebut sangat berhubungan
dengan sifat penularan secara pandemik dan keganasan penyakit. Hal ini dapat terjadi
seperti adanya genetic reassortment antara bangsa burung dan manusia. Ketiga tipe
virus yaitu influensa A, B, C adalah virus yang mempunyai bentuk yang sama
dibawah mikroskop elektron dan hanya berbeda dalam hal kekebalannya saja. Ketiga
tipe virus tersebut mempunyai RNA dengan sumbu protein dan permukaan virionnya
diselubungi oleh semacam paku yang mengandung antigen Haemagglutinin (H) dan
enzim Neuraminidase (N).
Peranan haemagglutinin adalah sebagai alat melekat virion pada sel dan
menyebabkan terjadinya aglutinasi sel darah merah, sedangkan enzim neurominidase
bertanggung jawab terhadap elusi, terlepasnya virus dari sel darah merah dan juga
mempunyai peranan dalam melepaskan virus dari sel yang terinfeksi. Antibodi
terhadap haemaglutinin berperan dalam mencegah infeksi ulang oleh virus yang
mengandung haemaglutinin yang sama. Antibodi juga terbentuk terhadap antigen
neurominidase, tetapi tidak berperan dalam pencegahan infeksi. Influensa babi yang
terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh influensa A H1N1, sedangkan di banyak
negara Eropa termasuk Inggris, Jepang dan Asia Tenggara disebabkan oleh influensa
A H3N2. Banyak isolat babi H3N2 dari Eropa yang mempunyai hubungan antigenik
sangat dekat dengan A/Port Chalmers/1/73 strain asal manusia. Peristiwa rekombinan
dapat terjadi, seperti H1N2 yang dilaporkan di Jepang kemungkinan berasal dari
rekombinasi H1N1 dan H3N2. Peristiwa semacam ini juga dilaporkan di Italy,
Jepang, Hongaria, Cekoslowakia dan Perancis. Beveridge (1977) melaporkan bahwa
pada tahun 1935, Wilson Mith menemukan virus influenza yang dapat ditumbuhkan
dengan cara menginokulasikannya pada telor ayam berembrio umur 10 hari. Setelah
diuji dalam 2 hari, cairan alantoisnya mengandung virus sebanyak 10.000 juta (1010)
partikel karena virus tersebut dapat menyebabkan aglutinasi sel darah merah, maka
dari kejadian tersebut dikembangkan uji HA dan HI. Teknik ini kemudian digunakan
sebagai cara yang termudah untuk digunakan di laboratorium. Setelah penemuan
tersebut banyak para peneliti tertarik untuk mempelajari virus influenza. Oleh sebab
itu, sekarang banyak ilmu pengetahuan mengenai virus influeza telah diungkapkan
dibandingkan dengan virus lainnya yang menyerang manusia. Virus influenza selain
dapat ditumbuhkan dalam telur berembrio juga dapat ditumbuhkan pada sejumlah
biakan jaringan (sel lestari) seperti Chicken Embryo Fibroblast (CEF), Canine Kidney
(CK), Madin-Darby Canine Kidney (MDCK).
2. Penyebab flu babi dapat menginfeksi manusia.
Banyak peneliti sekarang mempertimbangkan bahwa dua seri kejadian utama
dapat menyebabkan flu babi (dan juga flu burung) menjadi penyebab utama sakit
influenza pada manusia.
Pertama, virus-virus influenza (tipe A,B,C) adalah virus RNA berselubung
dengan genome bersegmen, ini artinya kode genetik RNA virus tidak merupakan
untai tunggal RNA tetapi terdapat sebagai delapan segmen RNA yang berbeda pada
virus-virus influenza. Virus influenza manusia (atau burung) dapat menginfeksi sel
saluran pernafasan babi pada saat yang sama dengan virus influenza babi; beberapa
untai RNA yang bereplikasi dari virus manusia dapat terjadi kesalahan dan memasuki
selubung virus flu babi. Sebagai contoh, satu sel dapat berisi delapan segmen RNA flu
babi dan delapan segmen RNA flu manusia. Jumlah total tipe RNA dalam satu sel
menjadi 16; empat segemn RNA flu babi dan empat flu manusia dapat bergabung
dalam satu partikel, menjadi suatu virus flu dengan RNA bersegmen delapan yang
hidup dari 16 tipe segmen yang ada. Kombinasi yang bervariasi dari segmen RNA
dapat menghasilkan subtipe virus baru (dikenal dnegan pergeseran antigenik) yang
dapat mempunyai kemampuan kecenderungan menginfeksi manusia tetapi masih
menunjukkan karakter yang unik sebagi virus flu babi. Ini juga mungkin termasuk
untai RNA dari virus virus flu burung, babi dan manusiamenjadi satu virus jika sel
terinfeksi semua ketiga tipe influenza (misal, dua segmen RNA flu burung, tiga
segmen RNA flu babi dan tiga segmen RNA flu manusia menghasilkan tipe baru
genom virus flu delapan segmen yang hidup). Pembentukan suatu tipe virus baru
dipertimbangkan sebagai antigenik shift (pergeseran antigenik); perubahan kecil pada
suatu segmen RNA individual pada virus flu disebut dengan antigenic drift
(penyimpangan antigenik) dan menyebabkan perubahan kecil pada virus. Namun, ini
dapat terakumulasi dalam waktu lama untuk menyebabkan banyak perubahan kecil
yang secara akumulatif mengubah virus. (biasanya dalam hitungan tahun)
Kedua, babi dapat memainkan peran yang unik sebagai suatu host intermediet
bagi tipe flu baru karena sel-sel saluran pernafasan babi dapat terinfeksi secara
langsung virus flu burung, manusia dan mamalia lain. Konsekuensinya, sel-sel
pernafasan babi dapat terinfeksi banyak tipe flu dan dapat berfungsi sebagai wadah
penyampuran untuk segmen-segmen RNA flu. Virus flu burung, yang biasanya
menginfeksi sel saluran pencernaan pada banyak spesies burung keluar bersama
kotoran burung. Babi dapat memperoleh virus ini dari lingkungan dan tampaknya ini
merupakan cara utama segmen RNA virus flu burung masuk ke dalam populasi virus
flu mamalia.

D. TANDA DAN GEJALA
Dikenal dua gejala utama flu babi : panas tinggi 38C atau lebih Dan batuk.
Gejala lain termasuk dalam Gejala Swine Flu / flu babi : Sakit kepal, Lemes,
badan Panas dingin pegel, Nyeri di tulang dan sendi, Diare, Masalah pada pencernaan,
Sakit tenggorokan, Hidung meler, Bersin, Hilangnya nafsu makan, muntah-muntah.

Gejala lain pada anak-anak, meliputi : Nafas terengah-engah atau susah
nafakulit menjadi keabuan atau biru, malas minum muntah-muntah, Tidak bisa bangun,
Tidak bisa interaks kadang tidak mau disentuh, Kadang gejala flu lenyap tapi muncul
demam dan batuk.
Golongan orang yang berisiko tinggi : Orang-orang dengan penyakit paru-
paru, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit syaraf (neurological
disorders termasuk penyakit motor
neuron dan beberapa sclerosis Parkinson ), immunosuppression (baik yang disebabkan
oleh penyakit atau perawatan), diabetes mellitus, pasien yang mengkonsumsi obat untuk
perawatan / penyembuhan asma selama tiga tahun terakhir, ibu hamil, orang berusia 65
tahun atau lebih, dan Anak-anak di bawah usia lima tahun.


E. EPIDEMIOLOGI (PENYEBARAN PENYAKIT)
Penyebaran virus influenza dari babi ke babi dapat melalui kontak moncong babi,
melalui udara atau droplet. Faktor cuaca dan stres akan mempercepat penularan. Virus
tidak akan tahan lama di udara terbuka. Penyakit bisa saja bertahan lama pada babi
breeder atau babi anakan. Kekebalan maternal dapat terlihat sampai 4 bulan tetapi
mungkin tidak dapat mencegah infeksi, kekebalan tersebut dapat menghalangi timbulnya
kekebalan aktif. Transmisi inter spesies dapat terjadi, sub tipe H1N1 mempunyai
kesanggupan menulari antara spesies terutama babi, bebek, kalkun dan manusia,
demikian juga sub tipe H3N2 yang merupakan sub tipe lain dari influensa A. H1N1,
H1N2 dan H3N2 merupakan ke 3 subtipe virus influenza yang umum ditemukan pada
babi yang mewabah di Amerika Utara, tetapi pernah juga sub tipe H4N6 diisolasi dari
babi yang terkena pneumonia di. Manusia dapat terkena penyakit influenza secara klinis
dan menularkannya pada babi. Kasus infeksi sudah dilaporkan pada pekerja di kandang
babi di Eropa dan di Amerika. Beberapa kasus infeksi juga terbukti disebabkan oleh sero
tipe asal manusia. Penyakit pada manusia umumnya terjadi pada kondisi musim dingin.
Transmisi kepada babi yang dikandangkan atau hampir diruangan terbuka dapat melalui
udara seperti pada kejadian di Perancis dan beberapa wabah penyakit di Inggris. Babi
sebagai karier penyakit klasik di Denmark, Jepang, Italy dan kemungkinan Inggris telah
dilaporkan.
Melalui kontak dengan penderita. Jadi bila ada yang bersin-bersin jauhi. Virus yang
tersebar dari bersin bisa juga bertahan hidup beberapa jam dan melekat di barang-barang
yang ada di rumah / lingkungan kita, misalnya di gagang / pegangan pintu, peralatan
makan, meja, jendela,apa saja. Karena itu cuci tangan yang bersih sebelum makan atau
kalo baru pulang dari tempat umum










F. GAMBAR SKLUS FLU BABI

Gambar. 1

Gambar. 2

G. PENGOBATAN PADA PASIEN FLU BABI
Dengan obat antiflu/antiviral : Tamiflu atau Relenza, ada juga yang menganjurkan
obat antiflu Symmetrel (amantadine) atau Flumadine (rimantadine).Dan Paengobatan
pasien di tentukan dengan keadaan pasien :
1. Pada pasien dengan positif flu babi. Pasien tersebut yaitu seorang pasin dengan sakit
pernafasan akut dengan laboratorium menegaskan terinfeksi virus influensa A (H1N1)
pada CDC dengan satu atau lebih tes berikut: real-time RT-PCR, kultur virus,
peningkatan empat kali lipat antibodi neutralizing spesifik virus swine influenza A
(H1N1). Untuk pengobatan antiviral bagi kasus flu babi positif, baik oseltamivir
(Tamiflu) atau zanamivir (Relenza) dapat diberikan. Lamanya pengobatan yang
direkomendasikan adalah lima hari. Antiviral-antiviral yang sama ini juga harus
diberikan untuk pengobatan kasus yang positif influenza A tetapi negatif untuk Virus
influenza musiman H3 dan H1 dengan PCR.

2. Pada pasien dengan sangkaan Flu babi. Kasus sangkaan infeksi virus influenza A
(H1N1) (suspect) didefinisikan sebagai orang dengan masalah pernafasan akut dengan
onset selama 7 hari dari sejak kontak dekat dengan kasus positif.Kontak dekat
didefinisikan dalam jarak sekitar 6 kaki dari orang sakit yang merupakan kasus positif
atau kasus sangkaan.Masalah pernafasan akut: rhinorrhea (pilek basah) atau nasal
congestion (pilek mampet), sakit tenggorokan, batuk (dengan atau tanpa panas atau
demam). Terapi dengan antiviral direkomendasikan bagi semua kasus sangkaan
infeksi virus flu babi. Terapi antiviral baik dengan zanamivir saja atau kombinasi
dengan oseltamivir dan baik amantadine maupun rimantadine harus mulai diberikan
sesegera mungkin setelah munculnya gejala. Lamanya pengobatan yang
direkomendasikan adalah 5 hari. Rekomendasi dalam penggunaan antiviral dapat
berubah jika telah ada data kelemahan antiviral tersebut. Dosis dan jadwal pemberian
antiviral yang direkomendasikan untuk pengobatan flu babi sama dengan yang
direkomendasikan untuk influenza musiman.


H. PENCEGAHAN
1. Pencegahan umum
Secara umum beberapa langkah berikut untuk menghindari / mencegah Flu
Babi antara lain : Hindari orang yang bersin-bersin, Selalu cuci tangan sebelum
makan apapun. Siapkan tisue basah atau cari tempat cuci tangan untuk cuci tangan
sebelum makan snack sekalipun. Pastikan kondisi fisik yang fit kalau akan jalan-jalan
atau traveling. sebaiknya. Kalau tidak fit dan tidak penting sekali, sebaiknya jangan
travelling. Makan makanan bergizi, tidur teratur, Bila perlu memakai masker di
tempat umum yang tertutup seperti di pesawat, KA, bus dan rumah sakit.
Kemoprofilaksis (terapi pencegahan) dengan antiviral. Kemoprofilaksis
dengan obat-obat antiviral virus flu babi, baik oseltamivir maupun zanamivir
direkomendasikan. Lamanya kemoprofilaksis antiviral adalah 7 hari setelah paparan
terakhir yang diketahui dengan penderita flu babi positif. Dosis dan jadwal pemberian
antiviral yang direkomendasikan untuk kemoprofilaksis infeksi virus swine influenza
A sama dengan yang direkomendasikan untuk influenza musiman. Kemoprofilaksis
antiviral (sebelum terpapar atau setelah terpapar) dengan oseltamivir atau zamavir
direkomendasikan untuk individu-individu berikut ini:
1. Kontak dekat dalam satu rumah orang yang beresiko tinggi terhadap komplikasi
influenza (orang dengan kondisi medis kronis tertentu, usia lanjut) dengan kasus
positif atau kasus suspect.
2. Anak sekolah yang beresiko terkena komplikasi influenza ( dengan kondisi medis
kronis tertentu) yang ada riwayat kontak dekat (berhadap-hadapan) dengan kasus
positif atau suspect.
3. Orang-orang yang melakukan perjalanan ke wilayah endemi yang beresiko tinggi
terkena komplikasi influenza (orang dengan kondisi medis kronis tertentu, usia
lanjut)
4. Pekerja daerah perbatasan yang beresiko tinggi mengalami komplikasi influenza
(orang-orang dengan kondisi medis kronis tertentu, usia lanjut)
5. Pekerja-pekerja di pusat pelayanan kesehatan yang berkontak dekat tanpa
perlindungan dengan kasus positif selama periode infeksius.

Kemoprofilaksis antiviral (sebelum terpapar maupun setelah terpapar) dengan
oseltamivir maupun zanamivir dapat juga dipertimbangkan pemberiannya pada:
1. Pekerja kesehatan yang beresiko tinggi mengalami komplikasi influenza (orang
dengan kondiei kronis tertentu, usia lanjut) yang bekerja di area yang telah
terdapat kasus flu babi positif dan yang merawat pasien-pasien dengan gangguan
pernafasan akut dengan panas.
2. Orang-orang yang tidak beresiko tinggi yang melakukan perjalanan ke wilayah
endemi atau pekerja-pekerja daerah perbatasan yang bekerja di wilayah yang
terdapat kasus infeksi flu babi positif.
2. Rekomendasi untuk petugas kesehatan masyarakat
Untuk mewawancarai individu-individu yang sehat ( yaitu, yang tanpa
masalah pernafasan), termasuk kontak dekat dengan kasus-kasus positif infeksi virus
flu babi, tidak diperlukan perlengkapan perlindungan diri atau pengobatan
pencegahan dengan antiviral. Lihat bagian pengobatan pencegahan dengan antiviral
untuk pedoman lebih lanjut.
Untuk mewawancarai orang yang sakit, kasus sangkaan atau kasus positif
virus influenza A, berikut ini direkomendasikan:
1. Jaga jarak sekurangnya 6 kaki (1,8288 meter) dari orang yang sakit, atau
2. Peralatan perlindungan personal : respirator N95 yang dalam kondisi bagus (jika
tidak tersedia, pakailah masker)
Untuk mengumpulkan spesimen pernafasan dari kasus positif atau kasus
sangkaan, berikut ini direkomendasikan:
1. Peralatan perlindungan personal : respirator N95 disposible yang dalam kondisi
bagus (jika tidak tersedia, pakailah masker bedah) sarung tangan disposible,
jubah, dan kacamata.
2. Jika telah telah selesai, tempatkan semua peralatan perlindungan di sebuah tas
biohazard untuk pembuangan yang tepat.
3. Cucilah tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air atau gel tangan berbahan
alkohol
3. Pengendalian flu babi
Pengendalian infeksi yang direkomendasikan untuk pasien yang tidak di rawat
di rumah sakit (UGD, klinik atau home visit) adalah pemisahan dari yang lain dalam
satu ruangan sampai gejala hilang. Jika orang yang sakit perlu pindah ke bagian lain
dari rumah, mereka harus memakai masker. Orang yang sakit harus dianjurkan untuk
sering mencuci tangan dan menjalankan praktik higiene pernafasan. Cangkir dan
perkakas lain yang digunakan orang yang sakit harus dicuci bersih dengan sabun dan
air sebelum digunakan orang lain.









SUMBER
Mengutip dari sumber internet. Jempol, Ibu (diakses 18 maret 2010), Transparency
International (Online) Www.ibujempol.com. flu Babi (Swine Flu) Gejala Dan
Pencegahan.

Mengutip dari sumber internet, (diakses 18 maret 2010), Transparency
International (Online). KBRI Buenos Aires - Argentina merangkap Uruguay dan Paraguay.
http://www.kbri-buenosaires.org.

Você também pode gostar

  • Leaflet KB
    Leaflet KB
    Documento3 páginas
    Leaflet KB
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Kusta New
    Leaflet Kusta New
    Documento2 páginas
    Leaflet Kusta New
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Komunitas
    Leaflet Komunitas
    Documento2 páginas
    Leaflet Komunitas
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet KB
    Leaflet KB
    Documento2 páginas
    Leaflet KB
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Puskesmas JD Print
    Puskesmas JD Print
    Documento31 páginas
    Puskesmas JD Print
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Leafleat
    Leafleat
    Documento2 páginas
    Leafleat
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Hiv
    Leaflet Hiv
    Documento3 páginas
    Leaflet Hiv
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Jiwa
    Leaflet Jiwa
    Documento3 páginas
    Leaflet Jiwa
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Jajanan Sehat Anak Sekolah
    Leaflet Jajanan Sehat Anak Sekolah
    Documento3 páginas
    Leaflet Jajanan Sehat Anak Sekolah
    Elyzabeth Hilda Piaster
    50% (2)
  • LEAFLEAT
    LEAFLEAT
    Documento2 páginas
    LEAFLEAT
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Diare Devi
    Leaflet Diare Devi
    Documento3 páginas
    Leaflet Diare Devi
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Nutrisi Ibu Hamil, Makalah
    Nutrisi Ibu Hamil, Makalah
    Documento12 páginas
    Nutrisi Ibu Hamil, Makalah
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • LEAFLET Hipertensi
    LEAFLET Hipertensi
    Documento2 páginas
    LEAFLET Hipertensi
    Elyzabeth Hilda Piaster
    100% (1)
  • Leaflet Anemia
    Leaflet Anemia
    Documento2 páginas
    Leaflet Anemia
    Elyzabeth Hilda Piaster
    100% (1)
  • Leafleat Imunisasi
    Leafleat Imunisasi
    Documento3 páginas
    Leafleat Imunisasi
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Leafled Gizi Usia Lanjut'
    Leafled Gizi Usia Lanjut'
    Documento3 páginas
    Leafled Gizi Usia Lanjut'
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Penatalaksanaan Medik Craniotomy
    Penatalaksanaan Medik Craniotomy
    Documento13 páginas
    Penatalaksanaan Medik Craniotomy
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Materi Anemia
    Materi Anemia
    Documento6 páginas
    Materi Anemia
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Transparan Craniotomy
    Transparan Craniotomy
    Documento10 páginas
    Transparan Craniotomy
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Craniotomy Pasca Operasi Jalur
    Craniotomy Pasca Operasi Jalur
    Documento1 página
    Craniotomy Pasca Operasi Jalur
    Dwi Bodhi Setyawan
    100% (8)
  • Sap Asma
    Sap Asma
    Documento11 páginas
    Sap Asma
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Anemia
    Makalah Anemia
    Documento34 páginas
    Makalah Anemia
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Askep Post Kraniotomi
    Askep Post Kraniotomi
    Documento28 páginas
    Askep Post Kraniotomi
    Elyzabeth Hilda Piaster
    100% (1)
  • Leaf Let Senam Ibu Hamil
    Leaf Let Senam Ibu Hamil
    Documento3 páginas
    Leaf Let Senam Ibu Hamil
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Komunitas Rumah Sehat
    Komunitas Rumah Sehat
    Documento16 páginas
    Komunitas Rumah Sehat
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Format Satuan Acara Pembelajaran Senam Ibu Hamil
    Format Satuan Acara Pembelajaran Senam Ibu Hamil
    Documento6 páginas
    Format Satuan Acara Pembelajaran Senam Ibu Hamil
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • EVALUASI
    EVALUASI
    Documento2 páginas
    EVALUASI
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Breast Care
    Breast Care
    Documento19 páginas
    Breast Care
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações
  • Demam Chikungunya dan DHF
    Demam Chikungunya dan DHF
    Documento26 páginas
    Demam Chikungunya dan DHF
    Elyzabeth Hilda Piaster
    Ainda não há avaliações