Você está na página 1de 28

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kraniotomi mencakup pembukaan tengkorak melalui pembedahan
untuk meningkatkan akses pada struktur intrakranial. Prosedur ini dilakukan
untuk menghilangkan tumor, mengurangi TIK, mengevakuasi pembekuaan
darah, dan mengontrol hemoragi. Flap tulang dibuat kedalam tengkorak dan
dipasang kembali setelah pembedahan, ditempatkan dengan jahitan periosteal
atau kawat. Secara umum, ada dua pendekatan melalui tengkorak yang
digunakan !"# diatas tentorium !kraniotomi supratentorial# ke dalam
kompartemen supratentorialdan !$# di bawah tentorium kedalam kompartemen
in%ratentorial !%ossa posterior#. Pendekatan trans%enoidal melalui sinus mulut
dan hidung digunakan untuk membuat akses kekelanjar hipo%isis.
Struktur intrakranial dapat menjadi pendekatan melalui lubang buur,
yang adalah lubang sirkular yang dibuat ditengkorak baik melalui drill tangan
atau kraniotom automatik !yang mempunyai sistem kendali sendiri untuk
menghentikan drill ketika tulang ditembus#. &ubang burr dibuat untuk
eksplorasi atau diagnosis. &ubang'lubang ini dapat digunakan untuk
menentukan adanya pembekakan serebral dan cedera serta ukuran dan posisi
ventrikel. &ubang ini juga suatu cara evakuasi hematoma intrakranial atau
abses dan untuk membuat %lap tulang didalam tengkorak dan memungkinkan
akses pada ventrikel untuk tujuan dekompresi, ventrikulogra%i, atau prosedur
pirau !shunting#.
Karena kraniotomi merupakn prosedur yang digunakan untuk beberapa
kondisi dan penyakit, namun berdasarkan in%ormasi statistik untuk prosedur
itu sendiri tidak ditemukan. (agaimanapun juga, karena kraniotomi sering
dilakukan untuk mengangkat tumor otak, maka badan statistiktelah
memperbolehkan prosedur ini. Kira'kira )* + kanker otak yang utama terjadi
"
pada dewasa, biasanya pada laki'laki usia ,,'-, tahun. Tumor pada anak'anak
maksimal terjadi pada usia antara .'"$ tahun.
Terdapat beberapa gejala atau kumpulan gejala yang karakteristik pada
penyakit intrakranial yang sering merupakan masalah utama bago pasien
untuk memperoleh pertolongan medis. /ejala tersebut tidak jarang
menimbulkan persepsi atau interpretasi yang berbeda di antara yang mengeluh
!pasien# dengan yang mendengarkannya dalam hal ini tenaga kesehatan. Tidak
jarang pula suatu gejala medis tertentu diekspresikan secara berbeda'beda,
bergantung latar belakang pendidikan dan sosial budaya pasien, sehingga
diperlukan tehnik anamnesis yang spesi%ik untuk menyamakan persepsi.
Tindakan bedah intrakranial atau disebut juga kraniotomi,merupakan
suatu intervensi dalam kaitannya dengan masalah'masalah pada intrakranial.
0rtinya kraniotomi dilakukan dengan maksud pengambilan sel atau jaringan
intrakranial yang dapat terganggunya %ungsi %isiologis manusia atau dapat juga
dilakukan dengan pembedahan yang dimaksud pembenahan letak antomi
intrakranial.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti seminar ini, mahasiswa mampu memahami dan
mengerti asuhan keperawatan kritis dan emergency pada klien dengan post
kraniotomi.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti seminar ini, ditujukan agar mahasiswa mampu
a. 1enjelaskan pengertian dari 2raniotomy
b. 1enyebutkan tujuan dilakukan 2raniotomy
c. 1enyebutkan indikasi dari 2raniotomy
d. 1enyebutkan dan menjelaskan penatalaksanaan Post'
2raniotomy
e. 1enyebutkan komplikasi dari Post'2raniotomy
$
%. 1embuat dan melaksanakan asuhan keperawatan kritis
dan emergency pada klien dengan Post'2raniotomy
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANAT!I "ISIL#I
Kranium !tulang tengkorak# dibentuk oleh potongan tulang yang saling
bertautan membentuk kerangka kepala, tulang 3 tulang yang membentuk
kranium adalah 4euro kranium dan Spangko kranium.
". 4euro kranium !kerangka otak #, bagian ini terdiri dari
a. /ubah tengkorak !klavilaria# yang tersusun
oleh os %rontale !I buah#, os parietale !$ buah#, os oksipital !" buah#,
dan os temporale !$ buah#.
b. 5asar tengkorak !basis kranii# yang tersusu
oleh os spenoidale !" buah# dan os etmoidale !" buah#.
$. Spangko kranium !tengkorak wajah#, bagian ini terdiri
dari
a. (agian hidung yang tersusu oleh os lakrimale
!$ buah#, os nasale !$ buah#, os konka nasale !$ buah#,m dan septum
nasale !$ buah#.
b. (agian rahang yang tersusun oleh os
maksilaris !$ buah#, os 6igomatikum !$ buah#, os palatum !$ buah#, os
mandibularis !" buah#, dan os hyoid !" buah#.
.
#am$ar 1. tulang tengk%rak &kran'um(
Sutura Tulang Ke)ala
Pertemuan tulang yang membentuk kranium merupakan pertautan
yang kuat sekali. (atas'batas tempat pertemuan ini berupa garis yang
berliku'liku yang disebut dengan sutura !tautan#. Sutura merupakan garis
yang berkesinambungan dan saling berpotongan. Pembagian suturing
tulang kepala, yaitu
Sutura koronalis ada diantara os parietalis
dengan os %rontalis.
Sutura sagitalis ada diantara os parietalis kiri
dan kanan.
Sutura skuamosa ada diantara os parietalis
dengan os temporalis dan os apenoidale.
Sutura lamboidea ada diantara os parietal
dengan os oksipitalis.
Sutura parietal mastoidea ada diantara os
parietal dengan oprosesus mastoidea dari os temporalis.
Sutura speno%ronatalis ada diantara os
%rontale dengan os etmoidale.
7
Sutura spenortemporalis ada diantara os
etmoidale dengan os temporale.
Sutura spenomaksilaris ada diantara os
spenoidale dengan os maksilaris.
Sutura 6igomatikotemporalis ada diantara os
6igomatikum dengn 6igomatikum.
Sutura 6igomatikomaksilaris ada diantara os
maksilaris dengan os temporalis.
Sutura maksilarelakrimalis ada diantara bos
maksilaris dengan os lakrimalis.
Sutura maksilopalatina ada diantara os
maksilaris dengan os palatum.
Sutura palatina sagitalis ada diantara os
maksilaris dengan os platum durum kiri dan kanan.
Sutura palatine transversa ada diantara os
maksilaris dengan os palatinum !palatum durum#.
#am$ar 2. Sutura tulang ke)ala
,
Tulang Neur%kran'al &kerangka %tak(
4eurokranium terdiri atas sejumlah tulang yang menyatu pada
sendi tak bergerak yang disebut dengan sutura. Tulang'tulang tengkorak
dapat dibedakan menjadi kranium dan wajah yang terdiri dari lamina
eksternal dan lamina internal yang dipisahkan oleh lapisan spongeosa.
Tulang tengkorak dilapisi oleh bagian luar pericardium dan bagian dalam
endokardioum. Permukaan dalam klavaria menampakkan sutura
!koronalis, sagitalis, dan lambdoidea#, pada garis tengah teradapat alur
sagitalis dangkal yang menampung sinus sagitalis superior.
". 8s %rontale
Tulang ini melengkung ke bawah membentuk margo superior
orbita. 5apat dilihat adanya arkus supersiliaris dan insisura %oramen
supraorbita yang dibedakan atas tiga bagian, yaitu
a. S9uama %rontalis !bagian atas#, terdiri dari
%asies aksterna yang menghadap ke luar dan %asies interna %rontalis
yang menghadap ke dalam.
b. Pars nasalis, bagian tengah bawah os
%rontale yang menghubungkan os nasale di depan dan os etmoidale
di belakang, taju runcing yaitu spina %rontalis, di kanan kiri spina
terdapat lubang hiatus sinus %rontalis.
c. Pars ortalis, bagian lateral os %rontalis
samping kiri kanan dengan sutura lambdoidea, celah ini
membentuk segitiga dengan alas segitiga pada sutura lambdoidea.
$. 8s parietal
Tulang ini dibentuk oleh tulang pipih segi empat di atap
kranium.
a. Fasies eksterna permukaan luar os parietal
yang menonjol tuber parietale, pada samping !lateral# terdapat dua
garis lengkung yang berjalan sejajar yaitu linea temporalis superior
dan linea temporalis in%erior.
-
b. Fasie interna permukaan dalam menghadap
ke otak terdapat sulkus, antara lain
Sulkus sagitalis terdapat sepanjang
tepi atas margo parietalis sesuai dengan sinus sagitalis.
Sulkus arteriosus terdapat pada
permulaan antara margo %rontalis dan margo s9uamosa.
Sulkus trans%ersus terdapat pada
sudut antara margo skuamosa dan margo oksipitalis untuk sinus
!saluran# trans%ersus.
Ssulkus sagitalis berupa parit besar
yang disebut %aveola granularis pachieni sesuai dengan
.. 8s oksipitalis
Tulang pipih berbentuk trape6ium, terletak di belakang kepala
yang berlubang besar dibawahnya yang disebut %oramen magnum yang
menghubungkan rongga otak !kavum kranii# dengan kanalis
vertebralis dan dilalui oleh pangkal medulla spinalis !sumsum tulang
belakang#, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
a. Pars basilaris bagian depan %oramen
magnum berbentuk tonjolan memanjang yang berhubungan dengan
os spenoidalis.
Fasies eksterna bagian luar
menghadap ke bawah berhubungan dengan %aring, disini
terdapat tuberkulum %aringeus suatu tonjolan kecil.
Fasies interna bagian dalam
menghadap ke otak terdapat sulkus proteus in%erior bagian
samping berupa alur untuk sinus proteus.
b. Pars lateralis bagian disamping kiri dan
kanan %oramen magnum.
c. Pars skuamosa osis oksipitalis tulang pipih
berbentuk trapesium, pinggir tulang disebut margo
:
lumboideasebelah atas, margo mastoid sebelah bawah, batas antara
keduanya teradapat sulkus transversus yang terletak pada %asies
interna.
7. 8s temporalis
Tulang ini berada di samping kepala, dapat dibedakan menjadi
empat macam, yaitu
a. Pars skuamosa bagian lateral tengkorak
yang membentuk batok kepala.
Fasies eksterna !permukan luar#
prosesus 6igomatikus dan %ossa mandibularis
Fasies interna !permukaan dalam;
%asies serebralis# pars skuamosa ossis temporalis dan par
skuamosa margo parietalis.
b. Pars petrosa bagian belakang os temporalis.
Pars mastoid, membentuk prosesus
mastoideus.
Pars piramidalis
c. Pars mstoidea terletak dibelakang lateral
neukranium.
Fasies eksterna insisura mastoid
dan %oramen stilomastoidea.
Fasies interna terdapat sinus
mastoideus tempat sinus sigmoideus.
d. Pars piramidalis os temporal yang
menonjol ke dalam membentuk basis kranii dengan %osa kranii
posterior.
Sara* Kran'al
Sara* Kran'al
K%m)%ne
n sara*
D'str'$us'+"ungs' Pemer'ksaan kl'n's
I
8l%aktorius
Sensorik 1ukosa ol%aktorius
dari rongga
5g mata tertutup, minta anak
mengidenti%ikasi bau kopi,
<
II 8ptikus
III
8kulomotoris
Sensorik
1otorik
hidung ;Penciuman
(atang dan kerucut
dari retina, sara%
optik;Ketajaman
penglihatan
8tot'otot
ekstraokular mata
=ektus
superior !S=#'
menggerakkan
bola mata ke atas
dan ke dalam
=ektus
in%erior !I=#'
menggerakkan
bola mata ke
bawah dan ke
dalam
=ektus
medialis !1=#'
menggerakkan
bola mata secara
nasalis
8bli9ue
in%erior !I8#'
menggerakkan
bola mata ke atas
alkohol dari swab, atau bau lain>
uji setiap lubang hidung secara
terpisah.
Periksa persepsi sinar, ketajaman
penglihatan peri%er, penglihatan
warna, dan diskus optikus
normal.
1inta anak mengikuti objek
!mainan# utau sinar enam
langkah posisi kardinal
)
I? Troklearis
? Trigeminus
?I 0bdusens
1otorik
1otorik
Sensorik
1otorik
dan ke luar
Konstriksi dan
akomodasi pupil
Penutupan mata
8tot obli9ue
superior !S8#'
menggerakkan mata
ke bawah dan ke
luar
8tot'otot mastikasi
Sensori wajah, kulit
kepala, nasal, dan
mukosa buka
8tot rektus lateral
&akukan P@==&0
Periksa pemempatan yang tepat
dari kelopak mata
1inta anak melihat kebawah dan
ke dalam
1inta anak menggigit dan
membuka rahangnya> periksa
kesimetrisan dan kekuatannya.
5engan mata tertutup,
lihat bila anak dapat
mendeteksi sinar yang
disentuhkan pada region
mandibular dan maksilaris.
Aji re%leks korneal dan
kedipan dengan menyentuh
kornea perlahan !dikati anak
dari samping agar anak tidak
berkedip sebelum kornea di
sentuh#
1inta anak ke arah sisi temporal
"*
?II Fasialis
?III 0uditorius,
akustik, atau
vestibuloko
kle'aris
IB
/loso%aringeal
1otorik
Sensorik
Sensorik
1otorik
!&=#'
menggerakkan mata
secara temporal
8tot'otot untuk
ekspresi wajah
0nterior
dua pertiga dari
lidah
=ongga
hidung dan
kelenjar
lakrimalis,
kelenjar sub
linggual dan sub
mandibula
Telinga dalam
1inta anak tersenyum, membuat
wajah lucu, atau memperlihatkan
gigi untuk melihat kesimetrisan
ekspresi
1inta anak
mengidenti%ikasi larutan
dengan rasa manis atau asin>
tempatkan setiap rasa pada
bagian anterior dan samping
lidah yang di julurkan> bila
anak menarik lidah, larutan
akan dilarutkan kearah bagian
posterior lidah.
Tidak di uji
Aji pendengaran> perhatikan
adanya kehilangan ekuilibrium
atau adanya vertigo !pusing#
Stimulus %aring posterior dengan
""
B ?agus
BI 0ksesori
BII Cipoglosal
Sensorik
1otorik
Sensorik
1otorik
1otorik
Faring, lidah
Posterior sepertiga
lidah !sensori#
8tot'otot laring,
%aring, beberapa
organ sistem
gastrointestinal,
serat'serat akar
lidah, jantung, paru.
8tot sternokleido'
mastoideus dan
trape6ius dari bahu
8tot'otot lidah
spatel lidah> anak harus
mengalami re%leks muntah
Tes rasa asam atau pahit pada
segmen posterior lidah
Perhatikan suara serak,
re%leks muntah, dan
kemampuan untuk menelan
Periksa apakah uvula
ada di garis tengah> bila
dirangsang dengan spatel
lidah, harus menyimpang ke
atas dan ke sisi yang
dirangsang
1inta anak menahan bahu sambil
memberikan tekanan sedang>
dengan tangan diletakkan di
bahu, minta anak memutar kepala
menghadap tekanan pada sisi
yang lain> perhatikan
kesimetrisan dan kekuatan
1inta anak
menggerakkan lidah ke semua
arah> minta anak menjulurkan
lidah sejauh mungkin>
perhatikan adanya
penyimpangan dari garis
tengah
"$
Tes kekuatan dengan
meletakkan spatel lidah pada
salah satu sisi lidah dan minta
anak menggerakkannya.
B. DE"INISI
1enurut DPoppy KumalaE !"))<#, craniotomy adalah tindakan setiap
operasi kranium !tulang tengkorak#.
1enurut D(runner F SuddartE !$**"#, kraniotomi adalah mencakup
pembukaan tengkorak melalui pembedahan untuk meningkatkan akses pada
struktur intracranial.
2raniotomy adalah suatu pembedahan untuk menghilangkan sebagian
dari tulang tengkorak untuk tujuan mengoperasi jaringan, biasanya otak.
Tulang ditutup kembali di akhir prosedur. Gika tulang penutup tidak diganti,
prosedur tersebut dinamakan kraniektomi. 2raniotomy digunakan dibeberapa
prosedur yang berbeda, meliputi kepala, trauma, tumor, in%eksi, aneurisma dan
lain'lain !TorchboH, $**,#.
Kraniotomi adalah ketika sebagian kecil tulang dihilangkan dari
tengkorak !kranium# untuk dapat mencapai atau masuk ke otak.
!www.neurosurgery.com#

#am$ar ,. -ran'%t%m.
Kraniotomi merupakan prosedur untuk menghilangkan luka pada otak
dengan cara membuka tulang tengkorak !kranium#
".
!in http;;www.google.com#
Kraniotomi adalah operasi membuka tulang tengkorak untuk
mengangkat tumor, mengurangi tekanan intrakranial, mengeluarkan bekuan
darah atau menghentikan perdarahan.
!Cinchli%%, Sue. ")))#
-. TUJUAN DILAKUKAN -/ANIT!0
Kraniotomi merupakan salah satu tipe pembedahan otak yang biasanya
dilakukan
Antuk mengangkat tumor
Antuk menghilangkan bekuan darah !hematoma#
Antuk mengontrol perdarahan
Antuk menghentikan kebocoran pembuluh darah
!aneurisma serebral#
Antuk memperbaiki letak pembuluh darah yang tidak pada
tempatnya !ketidakmampuan membuang sambungan pembuluh darah#
Antuk mengeluarkan abses otak !kumpulan nanah dalam
suatu rongga di otak akibat kerusakan jaringan#
Antuk mengurangi tekanan di dalam otak
Antuk melakukan biopsy
Antuk melihat otak
D. INDIKASI -/ANIT!0
Indikasi dilakukan kraniotomi adalah pada pasien dengan presentasi
klinik mempunyai riwayat; tanda kehilangan %ungsi pendengaran, tinitus
!berdengung pada telinga# dan gejala berkurangnya ketajaman, terdapat
perbedaan pada pemeriksaan audiogram, berkurangnya re%lek kornea, tumor
vestibula yang menetap yang merupakan komponen dari vestibulokokhlear.
Sebuah studi diagnosis menegaskan bahwa kejadian tumor serebral meluas
"7
sampai pada terusan telinga bagian dalam dan menetap pada vestibula
schwanoma.
Kriteria dilakukan pembedahan atau craniotomy adalah untuk
1engikat; menjepit bila terjadi aneurisma !dilatasi pembuluh darah#
Insisi jika ada ketidaktepatan letak pembuluh darah
Pembedahan tumor
Insisi adanya tumor selaput otak !meningioma#
Pengangkatan suatu lobus pada tulang pelipis !temporal lobectomy#
1engevakuasi adanya hematoma subdural akut.
1engontrol bekuan darah pembenahan organ'organ intrakranial
E. 1A/IASI BEDAH -/ANIT!0
#am$ar. 1ar'as' $e2ah 3ran'%t%m.
Frontal berkaitan dengan dahi dan menunjukkan bidang longitudinal
pada tubuh.
Frontotemporal berkaitan dengan tulang %rontal dan temporal
Temporal berkenaan dengan pelipis !tulang tengkorak bagian samping#
Pterional titik pada pertemuan tulang %rontalis, parietailis, temporalis
dan os s%enoidalis
",
". P/SEDU/4 !/TALITAS DAN !/BIDITAS -/ANIT!0
Pr%se2ur -ran'%t%m.
5isini terdapat dua metode yang biasa digunakan oleh para ahli
bedah untuk membuka tulang tengkorak. Salah satu perlukaan atau irisan
dibuat pada tengkuk dileher disekitar tulang belakang, atau garis irisan
dibuat didepan telinga yang melengkung diatas garis mata. Irisan tersebut
menembus sampai membrane tipis yang menutupi tulang tengkorak.
Selama kulit tersebut diinsisi; diiris, maka ahli bedah harus menutup
banyak pembuluh darah yang kecil karena kulit kepala mempunyai suplai
darah yang banyak.
Garingan kulit kepala kemudian membaik untuk menutup tulang
dengan menggunakan bor dengan kecepatan tinggi. 5okter mengebor
untuk membuat pola; lubang melalui kranium atau tulang tengkorak dan
menggunakan sebuah kawat terbaik untuk menghubungkan lubang
tersebut sampai bagian dari tulang yang dapat dibuka. Setelah
pembersihan luka otak bagian dalam atau prosedur telah lengkap, maka
tulang diletakkan kembali dan dilindungi menggunakan kawat yang lunak.
1embran, otot dan kulit kemudian dijahit. Gika terdapat luka seperti
aneurisma, maka kebocoran pembuluh darah harus segera ditutup.
Gika seperti tumor, kemungkinan besar adalah diangkat atau
dihilangkan. Antuk kesalahan letak pembuluh darah, secara normal
biasanya dipotong dan diperbaiki untuk mengalihkan aliran darah
kepembuluh'pembuluh darah yang normal.
!%r$'2'tas 2an m%rtal'tas
Tidak ada in%ormasi yang spesi%ik tentang angka kematian dan
kesakitan pada tindakan kraniotomi. 8perasi dilakukan sebagai intervensi
neurologis untuk beberapa kondisi dan penyakit yang berbeda.
#. PE!E/IKSAAN DIA#NSTIK
2T Scan tanpa;dengan kontras# mengidenti%ikasi adanya
"-
hemoragik, menentukan ukuran ventrikuler, pergeseran jaringan otak.
1=I !magnetic resonance imaging# 5igunakan sama
seperti 2T'Scan dengan atau tanpa kontras radioakti% dan sebagai
pencitraan dengan adanya cedera kepala.
0ngiogra%i serebral menunjukkan kelainan sirkulasi
serebral, seperti pergeseran jaringan otak akibat edema, perdarahan,
trauma.
B'=ay mendeteksi perubahan struktur tulang !%raktur#,
perubahan struktur garis !perdarahan ; edema#, %ragmen tulang.
0nalisa /as 5arah medeteksi ventilasi atau masalah
pernapasan !oksigenasi# jika terjadi peningkatan tekanan intrakranial.
Kadar elektrolit untuk mengkoreksi keseimbangan
elektrolit sebagai akibat peningkatan tekanan intrakranial.
Screen ToHicologi Antuk mendeteksi pengaruh obat
sehingga menyebabkan penurunan kesadaran.
2erebral 0ngiography 1enunjukan anomali sirkulasi
cerebral, seperti perubahan jaringan otak sekunder menjadi udema,
perdarahan dan trauma.
":
H. PENATALAKSANAAN
Pada tindakan kraniotomi nyeri bukan menjadi masalah utama.
5iharapkan untuk proses penyembuhan dilakukan dengan pemberian perban
atau balutan yang tebal di kepala, seperti ikat kepala. Ini biasanya berlangsung
sampai . hari untuk membantu menghindari tekanan pada daerah luka,
sehingga akan mengurangi pembengkakan. Setelah pembedahan pada dahi
atau pelipis biasanya akan terjadi memar dan bengkak disekitar satu atau
kedua mata yang akan berkurang dalam waktu $ minggu.
1alam hari setelah pembedahan biasanya diletakkan diruangan
Intensive 2are Anit !I2A# yang harus dilakukan pemantauan atau diawasi
dengan teliti. Perawat harus membangunkan pasien untuk mengobservasi,
pasien biasanya mendapatkan sedikitnya satu terapi intravena dan seringnya
pada pembuluh darah arteri dipergelangan tangan untuk memantau tekanan
darah. Sebuah kateter biasanya dipasang dikandung kemih pada malam
pertama. Pada hari berikutnya setelah pembedahan dilakukan pemeriksaan
2T'Scan untuk melihat apakah ada perdarahan atau komplikasi lain diarea
yang dioperasi. Gika hasil 2T'Scan terlihat baik maka pasien akan dikirim
kebangsal perawatan dan diberi injeksi Clexane kedalam abdomen untuk
membantu mengurangi resiko terjadinya gumpalan darah pada kaki. Pasien
akan disupport untuk bangun dan berjalan pada hari'hari setelah pembedahan
dan pasien biasanya pulang setelah beberapa hari.
&amanya masa penyembuhan tergantung dari kondisi yang mendasari
dan ada atau tidaknya komplikasi selama atau setelah pembedahan. Secara
normal pasien tinggal di =umah Sakit kira'kira ,'"* hari kemudian istirahat
lebih lanjut dirumah antara -'"$ minggu. Antuk pasien yang bermasalah
dengan kondisi tersebut !terdapat komplikasi#, mereka kemungkinan
membutuhkan waktu lebih lama untuk tinggal di =umah Sakit !di unit
rehabilitasi#.
Galur arteri dan jalur tekanan vena sentral !2?P# dapat dipasang untuk
memantau tekanan darah dan mengukur 2?P. Pasien mungkin atau tidak
diintubasi dan mendapat terapi oksigen tambahan.
"<
!engurang' E2ema Sere$ral.
Terapi untuk mengurangi edema serebral meliputi pemberian
manitol, yang meningkatkan osmolalitas serum dan menarik air bebas dari
area otak !dengan sawar darah'otak utuh#. 2airan ini kemudian
diekskresikan melalui diuresis osmotik. 5eksametason dapat diberikan
melalui intravena setiap - jam selama $7 jam sampai :$ jam, kemudian
dosisnya dikurangi secara bertahap.
!ere2akan n.er' 2an men3egah kejang.
0setamino%en biasa diberikan selama tubuh diatas .:,,2 dan
untuk nyeri. Sering kali pasien akan mengalami sakit kepala setelah
kraniotomi, biasanya sebagai akibat sara% kulit kepala direngangkan dan
diiritasi selama pembedahan. Kodein, diberikan lewat parenteral, biasanya
cukup untuk menghilangkan sakit kepala. 1edikasi antikonvusan
!%enitoin, dia6epam# diresepkan kepada pasien yang telah menjalani
kraniotomi supratentorial, karena resiko tinggi epilepsi setelah prosedur
bedah neuro supratentorial. Kadar serum dipantau untuk mempertahankan
medikasi dalam rentang terapeutik.
!emantau TIK &tekanan 'ntrakran'al(
Kateter ventrikel, atau beberapa tipe drainase, sering dipasang pada
pasien yang menjalani pembedahan untuk tumor %ossa posterior. Kateter
disambungkan kedalam sistem drainase eksternal. Kepatenan kateter
diperhatikan melalui pulsasi cairan dalam selang. TIK dapat dikaji dengan
menyusun sistem dengan sambungan stopkok keselang tekanan dan
trasduser. TIK dalam dipantau dengan memutar stopkok. Perawatan
diperlukan untuk menjamin bahwa sistem tersebut kencang pada semua
sambungan dan bahwa stopkok ada pada posisi yang tepat untuk
menghindari drainase cairan serebrospinal, yang dapat mengakibatkan
kolaps ventrikel bila cairan terlalu banyak dikeluarkan. Kateter diangkat
ketika tekanan venmtrikel normal dan stabil. 0hli bedah neuro diberi tahu
bila kapanpun kateter tampak tersumbat.
")
Pirau ventrikel kadang dilakukan sebelum prosedur bedah tertentu
untuk mengontrol hipertensi intrakranial, terutama pada pasien dengan
tumor %ossa posterior.
I. K!PLIKASI
Tidak ada pembedahan yang tidak beresiko. Komplikasi yang umum
terjadi pada beberapa pembedahan adalah termasuk perdarahan, in%eksi,
bekuan darah ! hematoma #, dan reaksi setelah anestesi. Komplikasi spesi%ik
yang berhubungan dengan kraniotomi adalah
Stroke
Kejang
Pembengkakan otak,
biasanya membutuhkan tindakan kraniotomi kedua
Kerusakan syara%,
kemungkinan disebabkan oleh paralisis otot atau kelemahan
Kehilangan %ungsi
mental
Kerusakan otak
permanen dengan sekumpulan ketidakmampuan !kelemahan#
!#
N%n5neur%l%g'3al
In%eksi ! dengan;
tanpa sepsis #
5isebabkan oleh penggunaan steroid, pencegahan in%eksi post'operasi
adalah dengan pemberian antibiotik selama operasi.
Pneumonia
1erupakan komplikasi yang sering terjadi pada pembedahan kepala.
Perdarahan /I
Penyebab perdarahan /I post'operasi adalah penggunaan steroid dan
adanya respon stres terhadap cidera kepala.
$*
0nemia
8tak membutuhkan banyak oksigen, anemia bisa membahayakan
karena pengiriman oksigen, berpotensial terjadi kerusakan jaringan
sara% yang disebabkan oleh perdarahan pre'operasi, luka goresan pada
kulit kepala.
Trombosis vena
bagian dalam
5isebabkan oleh vena yang statis pada pasien yang tidak melakukan
pindah posisi !mobilitas#. Pencegahannya dengan melakukan
mobilisasi dini, meremas; memijat kaki, pemberian lapisan secara sub
cutan.
Kerusakan kulit
0rea dari kerusakan kulit berdasarkan lamanya tekanan dan
diakibatkan oleh iskhemik yang terjadi pada saat pasien tidak mampu
bergerak atau immobilisas, dimana pasien meletakkan tempat
ekstremitas yang berhubungan dengan permukaan keras dimeja
operasi.
Neur%l%g'3al
Cematoma
intrakranial
(ekuan darah yang berulang dapat menyebabkan tidak adekuatnya
proses pembekuan darah pada saat penutupoan luka, tetapi dapat juga
dihasilkan dari perdarahan yang disebabkan oleh kehilangan atau
kekurangan %aktor pembekuan dan dari hipertensi. (eberapa %aktor
tersebut bisa langsung menimbulakan bekuan darah pada post'operasi,
sehingga menyebabkan inadekautnya pembekuan darah.
Cematoma
intrakranial yang pertama
$"
(ekuan darah pertama terjadi setelah operasi yang berasal dari
pembedahan, biasanya akan merubah tekanan dinamik atau perubahan
diantara isi intrakranial. !neurosurgery net, in http;;www.google.com#
1enurut (runner F Suddart !$**"# komplikasi post craniotomi
meliputi peningkatan TIK, in%eksi, dan de%isit neurologik.
Pen'ngkatan TIK dapat terjadi sebagai akibat edema serebral atau
pembengkakan dan diatasi dengan manitol, deuretik kosmotik. Pasien
juga memerlukan instubasi dan penggunaan agens paralisis.
In*eks' mungkin karena insisi terbuka. Pasien harus mendapat terapi
antibiotik, dan balutan serta sisi luka harus dipantau untuk tanda in%eksi,
peningkatan drainase, bau menyengat, drainase purulen, dan kemerahan
serta bengkak panjang garis insisi.
De*'s't neur%l%g'k dapat diakibatkan oleh pembedahan. Pada pasca
operasi status neurologik pasien dipantau dengan ketat untuk adanya
perubahan.
J. DIS-HA/#E PLANNIN# PADA PST -/ANIT!0
Pasien seharusnya mengikuti peraturan yang ditetapkan =umah Sakit
diantaranya
1. $at
Pasien harus mematuhi obat yang harus dikonsumsi yang telah
ditetapkan =umah Sakit, ada pasien yang mencoba menunda pengobatan
bahkan ada yang menghentikan pengobatan. Sebenarnya harus dijelaskan
pada pasien bahwa obat tersebut penting untuk melanjutkan proses
penyembuhan dan berapa dosis obat tersebut. Guga harus dijelaskan bahwa
jika obat tersebut habis, maka bukan berarti pasien tersebut harus
menghentikan pengobatan.
Tipe obat yang biasa digunakan
Steroid medication ! Dexamethasone# obat ini digunakan
untuk mengurangi pembengkakan diotak.
$$
0nticonvulsan therapy, obat ini digunakan untuk
menghentikan serangan tiba'tiba; kejang. Gika pasien tidak mengalami
serangan tersebut itu bukan suatu masalah, karena hal itu bukanlah
sesuatu yang harus dialami pasien. 4amun biasanya pasien yang
mengalami keadaan tersebut biasanya diberi anticonvulsan. Pada
penggunaan obat ini perlu diketahui e%ek samping obat, dan jika ada
peningkatan perdarahan maka pasien harus diawasi secara teliti.
2. Pera6atan luka
Pada perawatan luka berbeda dokter yang mengelola maka berbeda
pula cara perawatannya. Setelah pulang dari =umah Sakit diharapkan luka
tersebut tetap kering dan tertutup. Gika luka tersebut basah segera
keringkan dan ganti balutan. (iarkan balutan tersebut selama $ hari setelah
pengangkatan jahitan. /anti balutan tiap $ hari sekali kecuali jika terdapat
luka yang basah atau kotor. Gika luka terlihat memerah atau mengeluarkan
cairan segera hubungi dokter.
,. Pengangkatan jah'tan
(eberapa pasien menggunakan benang jahit nylon namun ada yang
menggunakan bahan logam. 5okter akan menentukan kapan jahitan
tersebut diambil. 4ormalnya kira'kira hari ke ,': setelah operasi jika
pasien tidak operasi ulang atau hari ke "*'"7 jika pasien dioperasi ulang
atau sebelum terapi radiasi. 5alam hal ini pengangkatan bahan logam
dilakukan oleh tim dokter dibangsal perawatan.
7. N.er' ke)ala
4yeri kepala bisa bermacam'macam, beberapa pasien mengalami
nyeri kepala ringan. 4amun ada pasien yang sangat terganggu dengan
ketidaknyamanan tersebut. Amumnya mereka tidak terganggu dan
berespon terhadap panadol atau panadine.
Pasien tersebut bisa lebih buruk keadaannya menjelang hari ' hari
terakhir dan kemungkinan akan terjadi peningkatan keletihan. Cal ini
penting untuk menjaga cairan tetap dalam keadaan hangat !cuaca hangat#
$.
atau mempertahankan keseimbangan suhu tubuh. Seperti terjadinya
dehidrasi kemungkinan akan memperburuk nyeri kepala.
5ua minggu setelah operasi kebanyakan pada nyeri kepala
diputuskan untuk kraniotomi berdasarkan alasan tersebut. Sikap tubuh
dapat memiliki beberapa e%ek jika anda mengangkat kepala dari tidur
dengan segera; cepat kemungkinan anda tidak hanya merasakan nyeri
kepala tetapi dengan rasa pusing. &etakkan kepala anda diantara dua lutut
akan menambah tekanan pada kepala dan menyebabkan bertambahnya
nyeri. Keadaan tersebut dapat menimbulkan bertambahnya cairan dibawah
kulit kepala.
8. De*'3't neur%l%g' &)enurunan s'stem sara*(
(erikut ini beberapa masalah yang bisa terjadi seperti kelemahan,
kekakuan, bermasalah pada perkataan !gangguan berbicara#. Antuk
memperoleh kembali kemampuan tersebut dengan lebih baik tergangtung
pada bagian yang telah dilakukan pembedahan. Cal ini perlu didiskusikan
dengan ahli bedah; dokter bedah terlebih dahulu sebelum klien keluar dari
rumah sakit.
Pada umumnya semua penurunan %ungsi akan bertambah baik
dalam beberapa waktu lamanya. Cal ini tergantung apakah otak bagian
dalam telah rusak oleh suatu penyakit atau terdorong keluar. Pada pasien
dengan masalah pre'operasi yang signi%ikan kemungkinan membutuhkan
waktu yang lama untuk proses pemulihan; penyembuhan. &amanya wawtu
penyembuhan sulit diperkirakan; diprediksi.
9. Alk%h%l
0lkohol lebih baik dihindari pada awal'awal saat post'operasi,
tetapi sedikit anggur atau bir yang ringan !kadar alkoholnya rendah# yang
dikonsumsi perhari tidak akan menyebabkan masalah.
$7
0lkohol dapat mempengaruhi metabolisme beberapa obat anti
konvulsan dan menyebabkan obat tersebut tidak e%ekti% dan kemungkinan
akan menambah resiko terjadinya serangan tiba'tiba !kambuh#.
Periksalah obat tersebut agar tidak tercampur dengan pengobatan
yang lain yang pasien ambil; peroleh. Gika pasien ragu'ragu diskusikan
dengan dokter yang menangani pasien tersebut.
:. Pera6atan ram$ut
Pasien dapat mencuci rambutnya dua hari setelah pengangkatan
jahitan, kemungkinan bisa juga diwarnai setelah empat minggu setelah
operasi tersebut.
;. !engemu2'
Pasien seharusnya tidak boleh mengemudi sampai dokter sidah
memperbolehkannya, biasanya setelah . bulan. 0lasannya adalah
konsentrasi pasien akan berkurang setelah dilakukan kraniotomi, karena
ada penurunan %ungsi sara% dan ini merupakan resiko terjadinya serangan
epilepsi.
<. Perjalanan u2ara
Periksalah dengan dokter anda, pada beberapa kasus yaitu jika
terjadi peningkatan tekanan intrakranial pasien akan dilakukan kraniotomi
dengan dilakukan pemasangan lapisan tetanium pada tulang tengkorak.
Antuk itu beberapa perusahaan penerbangan akan meminta surat
keterangan dari dokter anda, jika terdapat lapisan tetanium di kepala anda
dan mereka tidak akan mengerakkan deteksi tembaga. Gika deteksi
tembaga digerakkan, maka pasien akan merasa nyeri kepala dan akan
terdeteksi alat tersebut.
1=. lah raga+ e>er3'se
Pada tahap awal permulaan ltihan; olah raga bisanyebabkan
bertambahnya nyeri kepala. Kelemahan dan latihan yang berlebihan
kemungkinan menambah resiko terjadinya serangan tiba'tiba. (iasanya
pasien disarankan untuk menghindari senua kegiatan yang berhubungan
dengan oleh raga. Kemungkinan kurang lebih dari "$ bulan atau " tahun
$,
setelah pembedahan diperbolehkan berakti%itas sebagaimana mestinya,
tujuannya agar terhindar dari serangan !seperti terpukul# pada kepala.
11. Ph.s'%thera).
Pasien biasanya membutuhkan phisiotherapy utnuk beberapa
penurunan gangguan sara%. Cal ini berarti pasien berhak untuk masuk ke
pusat rehabilitasi. &atihan yang dianjurkan adalah berjalan, seharusnya
dimulai dengan jalan perlahan'lahan dengan jarak yang tidak melelahkan,
kemudian jarak tersebut ditambah sedikit demi sedikit. Cindari bekerja
atau latihan terlalu berat.
Setelah pembedahan pada tulang temporal dilakukan, biasanya
pasien merasakan beberapa kesulitan dalam membuka mulut secara
sempurna. Cal ini bisa diperbaiki dengan perlahan'lahan membuka;
melebarkan mulut ke atas dan ke bawah kurang lebih , menit selama . kali
sehari.
12. Kem$al' $ekerja
Konsultasikan dengan ahli bedah. Antuk kembali normal kembali
setelah pembedahan craniotomy anda memerlukan kurang lebih - minggu
agae bisa bekerja seperti biasanya. Setelah itu mungkin anda mampu
kembali bekerja dengan mengurangi jam kerja.
Kembali bekerja tergantung pada saat penyembuhan dan biasanya
dikonsultasikan pada saat kunjungan pertama setelah operasi !post'
operasi#. Ketika anda bekerja, anda tidak dapat atau tidak boleh
mengoperasikan mesin kurang lebih . bulan setelah pembedahan. Gika
ansa memiliki masalah dengan sara% anda, anda tak harus berhenti bekerja
mungkin anda memerlukan latihan.
1,. Serangan t'$a5t'$a &se'?ures(
Serangan ini biasa terjadi pada beberapa orang yang telah
dilakukan craniotomy. =esiko terjadinya serangan tergantung pada bagian
yang dilakukan pembedahan dan juga tipe operasi yang diperoleh.
(eberapa pasien diberi anti konvulsan yang merupakan pengobatan utama
untuk pembedahan craniotomy. Tim dokter akan memulai pengobatan
$-
selama tindakan operasi, waktu minimal untuk penggunaan anti konvulsan
diantaranya .'"$ bulan post operasi.
Gika tim yakin bahwa resiko terjadinya serangan sangat ringan, tim
akan mendiskusikannya dengan pasien pada waktu saat sebelum operasi
dan kemungkinan tidak menggunakan obat anti konvulsan karena
mempunyai e%ek samping yang sangat berat.
=esiko tinggi terjadi serangan adalah pada awal setelah operasi.
5an saat ini juga merupakan resiko tinggi terjadinya injuri; luka. Gika
pasien sangat memperhatikan tentang resiko dari terjadinya serangan,
maka pasien bisa menghentikan dengan valium suppositoria yang akan
membantu untuk menghentikan serangan ketika menunggu ambulance.
Gika pasien menggunakan obat'obatan untuk mengatasi serangan, maka
pasien jangan menghentikan konsumsi obat tersebut secara tiba'tiba.
Perbedaan tipe serangan
(iasanya yang terpengaruh pada pasien post'operasi adalah
tipe dimana anda menjadi tak sadar dan kejang, yang biasanya
berhenti setelah beberapa menit. Tim dokter akan menghubungi
ambulance dengan segera saat serangan tersebut berlangsung.
Tipe yang kedua biasanya terjadi adalah dimana anggota
badan terasa kaku; kejang atau seperti tersentak'sentak, tetapi
pasien tidak kehilangan kesadarannya !sadar#. Keadaan ini
mungkin akan mengalami kemajuan sampai tipe berat. Pada tipe
ini diperlukan perlakuaan khusus; pengobatan.
$:
$<

Você também pode gostar