Você está na página 1de 21

Keswara

Kesehatan J iwa Anak Remaja


Bandu J atra M.
RSJ Provinsi Jawa Barat
Grha Atma


Disampaikan pada kuliah Neurobehaviour 2
STIKes Dharma Husada Bandung
Kamis, 03062014

Diskusi
Task Assignment
Keluarkan Kertas Selembar
Tulis nama anda dan umur anda (Thn/Bln)
Jawab pertanyaan di bawah ini
Apa hobi anda dan jelaskan kenapa anda
menyukainya
Apa keinginan atau impian anda yang belum
terwujud dan mengapa anda menginginkan hal itu
Unit Keswara RSJ Prov Jabar
Pelayanan Rawat INAP
(R Garuda) dan Rawat
Jalan
Multidisiplin
dokter umum
Perawat
Psikiater/ Konsulen
Keswara
Perawat
Konsultan/Spesialis

Kompetensi Perawat:
KDM
Pelatihan Dasar
tentang Keswara





Unit Keswara Graha Atma
Gedung Utama Lantai 2
Layanan
Unit Rawat Jalan
Unit Tumbuh Kembang
Unit Konseling Keperawatan

Retardasi Mental
Retardasi mental adalah kondisi sebelum
usia 18 tahun yang ditandai dengan
rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-
nya di bawah 70) dan sulit beradaptasi
dengan kehidupan sehari-hari
- Prevalensi retardasi mental dari dari
populasi umum sekitar 1-3%
- Rasio laki-laki dan perempuan yaitu 1,5:1
- 85% dari seluruh kasus merupakan kasus
Ringan.
Retardasi Mental
Faktor risiko terjadinya retardasi mental diantaranya :
1. Genetik : kelainan biologis yang memungkinkan terjadinya
retardasi mental seperti sindroma Down, sindroma Fragile-X
2. Sosioekonomik : pendidikan orang tua yang rendah ditambah
dengan buruknya nutrisi atau kemiskinan yang dapat berisiko
menyebabkan retardasi mental.
3. Pengaruh lingkungan.(Inggris)
4. Kelainan Metabolik
5. Maternal substance abuse
6. Trauma atau penyakit (illness)
7. Idiopatik, kurang lebih 40%.
8. Infeksi maternal seperti infeksi Rubela, Cytomegalovirus, Sifilis
genital.
Penanganan RM
Multi Profesi
dr Anak
Psikiater
Perawat
Pekerja Sosial
Terapis
Autistic
Autisme adalah kelainan perkembangan sistem saraf
pada seseorang yang dialami sejak lahir ataupun saat
masa balita. Karakteristik yang menonjol pada
seseorang yang mengidap kelainan ini adalah kesulitan
membina hubungan sosial, berkomunikasi secara
normal maupun memahami emosi serta perasaan orang
lain


ATTENTION-DEFICIT/
HYPERACTIVITY DISORDER
Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktifitas (GPPH)
adalah gangguan yang ditandai dengan kemampuan
yang lemah untuk menyelesaikan tugas, aktifitas motorik
berlebihan dan impulsivitas. Anak-anak ini gelisah, sulit
duduk manis disekolah, mudah bingung, sulit menunggu
giliran, menjawab pertanyaan sekenanya, kesulitan
dalam mengikuti instruksi dan berkonsentrasi, cepat
berganti-ganti dari satu kegiatan yang belum selesai
kekegiatan yang lain, berbicara dengan sangat keras,
mengganggu anak lain, agaknya jarang mendengar apa
yang sedang dikatakan, sering kehilangan barang, dan
sering terlibat dalam kegiatan berbahaya secara fisik
tanpa mempertimbangkan akibat yang mungkin terjadi
Terapi
Penderita autis dengan spektrum ADHD,
anak harus menjalani dua macam terapi.
Pertama, ABA (Applied Behavioral
Analysis), yaitu terapi yang meminta dia
mengikuti semua aturan yang diberikan.
Dalam setiap aturan, ada punishment dan
reward. Kedua, SI (Sensory Integration),
yakni terapi untuk merangsang impuls
sensorinya, sehingga dia dapat
mengkoordinasikan gerakan otot tubuh
sesuai perintah dari otak.
Anxiety Disorder
Anxiety Disorders /Gangguan Cemas adalah gangguan yang paling
umum, atau sering terjadi berupa gangguan mental, dimana dalam
hal ini meliputi suatu kelompok kondisi-kondisi yang terbagi antara
gangguan cemas yang ekstrim atau patologis sebagai gangguan
yang mengenai suasana hati atau tekanan emosional. Kecemasan,
yang dipahami sebagai lawan dari ketakutan normal, adalah
jelmaan oleh gangguan suasana hati, seperti halnya berpikir,
perilaku, dan aktivitas fisiologis.
Kumpulan gejala ini meliputi palpitasi ,berkeringat, gemetar, nafas
tersengal ,rasa seperti tercekik,sakit dada (sesak),mual dan
gangguan saluran cerna ,pusing atau kepala berputar-putar ,
kesemutan,rasa panas yang menjalar di muka.Serangan ini
biasanya terjadi tiba-tiba , dengan lama serangan berkisar 10
sampai dengan 15 menit.
FOBIA
Fobia

Fobia adalah ketakutan yang berlebihan yang disebabkan oleh benda,
binatang ataupun peristiwa tertentu. sifatnya biasanya tidak rasional, dan
timbul akibat peristiwa traumatik yang pernah dialami individu. Fobia juga
merupakan penolakan berdasar ketakutan terhadap benda atau situasi
yang dihadapi, yang sebetulnya tidak berbahaya dan penderita mengakui
bahwa ketakutan itu tidak ada dasarnya.

a. Fobia Spesifik
Ketakutan berlebih yang disebabkan oleh benda, atau peristiwa traumatik
tertentu, misalnya: ketakutan terhadap kucing (ailurfobia), ketakutan
terhadap ketinggian (acrofobia), ketakutan terhadap tempat tertutup
(agorafobia), fobia terhadap kancing baju, dsb.

b. Fobia Sosial
Ketakutan berlebih pada kerumunan atau tempat umum. ketakutan ini
disebabkan akibat adanya pengalaman yang traumatik bagi individu pada
saat ada dalam kerumunan atau tempat umum. misalnya dipermalukan
didepan umum, ataupun suatu kejadian yang mengancam dirinya pada saat
diluar rumah.
Ada tapi kasusnya jarang
TOURETTES DISORDER (Gagap)
OPPOSITIONAL DEFIANT
DISORDER (Nakal, keras kepala)
Conduct Disorder (Marah)

ISU
Isu-isu Unik yang Perlu Dipertimbangkan
dalam Penanganan Masalah Anak-anak
Mempertimbangkan usia/umur sebagai variabel kunci
dalam psikopatologi (developmental perspectives)
Menggunakan sistem diagnostik yang berbeda untuk
anak-anak
Umur dan sex trends
Taraf fungsi dan progresi perkembangan
Tugas-tugas perkembangan
Kepermanenan gangguan masa anak-anak
Kontinuitas gangguan (psikopatologi)
Durasi untuk menentukan perilaku anak dianggap normal
atau patologis
Durasi untuk menentukan perlunya dilakukan intervensi
Konteks Intervensi Tipe Interevensi
Intervensi anak-
remaja Psikoterapi individual
Psikoterapi kelompok
Terapi bermain
Terapi behavioral dan kognitif behavioral
Latihan keterampilan
Psikofarmakologi
Intervensi orangtua Konsultasi
Latihan - pendidikan
Intervensi keluarga Terapi keluarga
Dukungan pemberdayaan keluarga
Intervensi sekolah
dan masyarakat Konsultasi dengan pelayanan sosial
Konsultasi dengan sistem hukum
Konsultasi dalam setting medis
Model Model Pelayanan untuk Menangani
Anak
Terapi untuk
anak remaja
dianggap
sebagai de
facto family
context
therapy
Isu-isu Kontekstual
Agar dapat memberikan pelayanan terbaik
sesuai dengan kesehatan mental anak remaja
harus menangani anak dan keluarganya, serta :
Bekerjasama dengan para profesional, lembaga, dan
sistem lain (sistem peradilan anak, kesejahteraan
anak, dsb)
Pelayanan kesehatan mental berbasis sekolah
Pendidikan dan pelayanan untuk murid dengan
disabilitas
Keanekaragaman dan budaya

Daftar Pustaka
Bahan Bacaan
- Mental Health Nursing Townsend

Você também pode gostar