Você está na página 1de 28

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degenerative yang berkaitan dengan
kerusakan kartilago sendi. Osteoartritis yang juga disebut sebagai penyakit degeneratif
merupakan salah satu masalah kedokteran yang paling sering terjadi dan menimbulkan
gejala pada orang usia lanjut maupun setengah baya. Terjadi pada orang dari segala etnis,
lebih sering mengenai wanita dan merupakan penyebab tersering pada penyebab disabilitas
jangka panjang pada pasien dengan usia lebih daripada 6 tahun.
!

"revelensi OA lutut radiologis di #ndonesia $ukup tinggi, yaitu men$apai !.% pada
pria dan !&.'% pada wanita. (egenerasi sendi yang menyebabkan sindrom klinis
osteoarthritis mun$ul paling sering pada sendi tangan, panggul, kaki, dan spine meskipun
bisa terjadi pada sendi sinovial mana pun. "revalensi kerusakan sendi sinovial ini meningkat
dengan pertambahan usia. (iperkirakan ! sampai & juta orang usia lanjut di #ndonesia
menderita $a$at karena OA. Oleh karena itu tantangan terhadap dampak OA akan semakin
besar karena semakin banyaknya populasi yang berusia tua.
Osteoartritis seringkali terjadi tanpa diketahui penyebabnya yang dikenali sebagai
idiopatik. Osteoartritis sekunder dapat terjadi akibat trauma pada sendi, infeksi,
perkembangan, kelainan neurologi dan metabolik. Osteoartritis merupakan sekuen
retrogresif dari perubahan sel dan matriks yang berakibat kerusakan struktur dan fungsi
kartilago artikular, diikuti oleh reaksi perbaikan dan remodeling tulang. )arena reaksi
perbaikan dan remodeling tulang ini, degenerasi permukan artikuler pada OA tidak bersifat
progresif, dan ke$epatan degenerasi sendi bergantung pada tiap individu dan sendi.
"engobatan OA yang ada pada saat ini adalah bersifat simtomatik dengan obat anti
inflamasi non steroid dikombinasi dengan program rehabilitasi dan proteksi sendi. "ada
stadium lanjut dapat dipikrkan berbagai tindakan operatif.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Osteoartritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan
kerusakan kartilago sendi.

*ertebra panggul, lutut dan pergelangan kaki paling sering
terkena osteoarthritis.
!
Osteoartitis terjadi sebagai hasil kombinasi antara degradasi
rawan sendi, remodeling tulang dan inflamasi $airan sendi.
!,&
2.2 Epidei!l!gi
"revelensi OA lutut radiologis di #ndonesia $ukup tinggi, yaitu men$apai
!.% pada pria dan !&.'% pada wanita. )arena prevalensi yang $ukup tinggi dan
sifatnya yang kronik+progresif, OA mempunyai dampak sosio+ekonomi yang besar,
baik di negara maju maupun di negara berkembang. (iperkirakan ! sampai & juta
orang lanjut usia di #ndonesia menderita $a$at karena OA.
!
OA adalah penyakit sendi
yang paling sering dan penyebab disabilitas terutama di negara yang maju.
&
2." Klasifikasi
OA diklasifikasikan menjadi OA primer dan OA sekunder. OA primer atau
idiopatik yaitu OA yang kausanya tidak diketahui dan tidak ada hubungan dengan
penyakit sistemik maupun proses perubahan lokal pada sendi. ,edangkan OA
sekunder adalah OA yang disertai kelainan endokrin, inflamasi, metabolik,
pertumbuhan, herediter, jejas mikro dan makro serta immobilisasi yang terlalu
lama.
!,&
OA primer lebih sering ditemukan dibanding OA sekunder.
!
2.# $akt!r %esik!
-ntuk penyakit dengan penyebab yang tidak jelas, istilah faktor resiko adalah
lebih tepat.
!
(istribusi sendi OA pada pria dan wanita adalah sama untuk umur
kurang dari tahun. OA pada paha, pergelangan tangan dan leher lebih sering
terjadi pada laki+laki, sedangkan OA pada sendi interfalangealis dan thumb base
2
adalah lebih umum pada perempuan. .egitu juga, dari bukti radiografi OA lutut, dan
khususnya gejala OA lutut, lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
!,&
-mur merupakan faktor resiko paling tinggi untuk terjadinya OA. "revalensi
dan beratnya OA semakin meningkat dengan bertambahnya umur.
!
(alam sebuah
survei radiografi perempuan yang kurang dari / tahun, &% mengalami OA. Antara
usia / dan 6/ tahun, prevalensi adalah 01%, dan meningkat hingga 62% bagi
mereka yang berumur lebih dari 6 tahun. "ada laki+laki, prevalensi tersebut sama,
tapi sedikit lebih rendah, pada kelompok umur yang lebih tua.
&
Akan tetapi, OA
bukan akibat penuaan saja. "erubahan tulang rawan sendi pada penuaan berbeda
dengan perubahan pada OA.
!
Obesitas juga adalah faktor resiko untuk OA lutut dan OA tangan. .agi
mereka yang memiliki indeks massa tubuh yang tinggi pada pemeriksaan awal, risiko
relatif untuk mengembangkan OA lutut dalam 06 tahun berikutnya adalah !, untuk
pria dan &,! untuk perempuan. -ntuk OA lutut yang berat, risiko relatif meningkat
menjadi !,3 untuk pria dan 0,& untuk perempuan, ini menunjukkan bahwa obesitas
memainkan peran penting dalam menyebabkan kasus OA lutut. "ada mereka yang
mempunyai berat badan yang berlebih tetapi belum menderita OA, risiko bisa
dikurangi dengan penurunan berat badan. "enurunan kg dikaitkan dengan
penurunan 1% untuk kemungkinan menimbulkan OA lutut simptomatik.
&
)egemukan tidak hanya berkaitan pada sendi yang menanggung beban, tapi juga
pada sendi lain ( tangan atas sternoklavikula). Oleh karena itu, faktor+faktor yang
mungkin berperan selain dari faktor mekanis adalah faktor metabolik dan hormonal.
!
4aktor herediter juga berperan pada timbulnya OA. Adanya mutasi dalam gen
prokolagen ## atau gen+gen struktural lain untuk unsur+unsur tulang rawan sendi
seperti kolagen tipe #5 dan 5##, protein pengikat atau proteoglikan dikatakan
berperan dalam timbulnya ke$enderungan familial pada OA tertentu (terutama OA
banyak sendi).
!
3
"ekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus+menerus
berkaitan dengan resiko OA tertentu. (emikian juga $edera sendi dan olahraga yang
sering menimbulkan $edera sendi berkaitan dengan resiko OA yang lebih tinggi.
,elain itu, kelainan $ongenital dan pertumbuhan paha (dislokasi $ongenital paha)
juga telah dikaitkan dengan timbulnya OA paha pada usia muda.
!
2.& Pat!l!gi
6eskipun $ardinal patologis OA adalah kehilangan progresif tulang rawan
artikular, OA bukanlah penyakit yang hanya melibatkan tulang rawan, tetapi
sebenarnya adalah penyakit organ (sendi synovial) di mana semua jaringan bisa
terkena yaitu sub$hondral tulang, sinovium, meniskus , ligamen, dan otot+otot yang
bekerja melalui sendi. "ada tahap awal, tulang rawan akan lebih tebal dari biasanya
(kompensasi perbaikan), namun dengan perkembangan OA, permukaan sendi akan
menipis, tulang rawan menjadi lembut, integritas dari permukaan rusak, dan
terbelahnya permukaan sendi vertikal di beberapa tempat (fibrilasi).
!,&

(i pihak lain pada tulang akan terjadi perubahan sebagai reaksi tubuh untuk
memperbaiki kerusakan. "erubahan itu adalan penebalan tulang subkondral dan
pembentukan osteofit marginal, disusul kemudian dengan perubahan komposisi
molekular dan struktur tulang.
!,&
4
2.' Pat!genesis
7ambar !. "athogenesis terjadinya Osteoartritis.
0
OA disebabkan oleh perubahan biomekanikal dan biokimia tulang rawan yang terjadi
oleh adanya penyebab multifaktorial antara lain karena faktor umur, stress mekanis,
atau penggunaan sendi yang berlebihan, defek anatomik, obesitas, genetik, humoral
dan faktor kebudayaan, dimana akan terjadi ketidakseimbangan antara degradasi dan
sintesis tulang rawan. )etidakseimbangan ini menyebabkan pengeluaran en8im+
en8im degradasi dan pengeluaran kolagen yang akan mengakibatkan kerusakan
tulang rawan sendi dan sinovium (sinuvitis sekunder) akibat terjadinya perubahan
matriks dan struktur. ,elain itu juga akan terjadi pembentukan osteofit sebagai suatu
proses perbaikan untuk membentuk kembali persendian sehingga dipandang sebagai
kegagalan sendi yang progresif.
!,&
(ua keluarga en8im yang penting dalam degradasi matriks, baik dalam tulang
rawan yang sehat ataupun pada osteoarthritis adalah metaloproteinase dan
aggre$anases. 6etaloproteinase (stromelysin, collagenase, gelatinase) akan
meme$ah kolagen, gelatin, dan komponen protein lain dari matriks. 9n8im ini
5
disekresi oleh sinovial sel dan khondrosit. Aggre$anases (A(A6T,) akan
mendegradasi aggre$an. "eningkatan degradasi aggre$ans oleh en8im A(A6T,
adalah salah satu indikasi dari osteoarthritis awal, dan memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap hilangnya struktur tulang rawan dan fungsi.
&,0
"ada tulang rawan yang sehat, aktivitas degradasi en8im diseimbangkan dan
diregulasi oleh faktor pertumbuhan dan inhibitor degradasi en8im. 4aktor
pertumbuhan ini menginduksi khondrosit untuk mensistesis (:A dan protein seperti
kolagen dan proteoglikan. 4aktor pertumbuhan yang berperan adalah insulin-like
growth factor (#74+!), growth hormone, transforming growth factor b (T74+b) dan
coloni stimulating factors (;,4s). Tetapi pada keadaan inflamasi, sel menjadi kurang
sensitif terhadap efek #74+!.
!,&,0,/
Tissue inhibitor of metalloproteinase (T#6") dan
plasminogen activator inhibitor ("A#+!) adalah inhibitor+inhibitor en8im yang
berfungsi untuk mendegradasi $ollagenase dan aggre$anase.
&
"embentukan dan perkembangan OA sekarang diper$ayai melibatkan
keradangan bahkan pada tahap awal penyakit. )eseimbangan aktivitas sendi
terganggu melalui suatu degradative cascade dan penyebab terpenting adalah #<+!
dan T:4. ,ekresi dari fa$tor inflamasi seperti sitokin merupakan mediator yang bisa
menyebabkan terganggunya proses metabolisme dan meningkatkan proses katabolik
pada sendi. #<+! dan T:4 yang diproduksi oleh khondrosit, sel mononeuklear,
osteoblast dan tisu sinovial menstimulasi sintesis dan sekresi metalloproteinase dan
tissue plasminogen a$tivator serta mensupresi sintesis proteoglikan di dalam sendi.
&,/
2.( Pat!fisi!l!gi
)ebanyakan peneliti berpendapat bahwa perubahan utama pada OA bermula pada
tulang rawan. "erubahan pada penyusunan dan ukuran pada serat kolagen tampak
jelas. =alaupun >wear> mungkin menjadi faktor dalam kehilangan tulang rawan,
bukti kuat mendukung konsep bahwa metaloproteinase adalah sumber banyak
hilangnya tulang rawan matriks OA. ,intesis dan sekresi bisa distimulasi oleh #<+!
atau oleh faktor lain (misalnya, stimuli mekanik).

OA adalah terjadinya
ketidakseimbangan antara en8im degradasi dan T#6" yang hanya sedikit meningkat.
6
)artilago normal tidak memproduksi :O ke$uali atas rangsangan #<+!. 9fek :O
pada khondrosit meliputi inhibisi produksi kolagen dan proteoglikan, aktivasi
metalloproteinase, meningkatkan kepekaan trauma oksidan lain, menurunkan
ekspresi #<+! reseptor antagonis, inhibisi polimerisasi aktin dan sinyal #<+! integrin
dan apoptosis.
!,&
2.) *e+ala Klinis
"ada umumnya penderita OA mengatakan bahwa keluhannya sudah
berlangsung lama tetapi berkembang se$ara perlahan+lahan. "enderita OA biasanya
mengeluh nyeri pada sendi yang terkena yang bertambah dengan gerakan atau waktu
melakukan aktivitas dan berkurang dengan istirahat. :amun, seiring dengan
perkembangan penyakit, nyeri OA bisa menjadi persistent.

,elain itu juga terdapat
kaku sendi yang dapat timbul setelah immobilitas atau bahkan setelah bangun tidur.
)repitasi juga kadang+kadang terdengar pada sendi yang sakit, bentuk sendi berubah
(pembesaran sendi) dan gangguan fungsi sendi. 7angguan berjalan dan gangguan
fungsi bisa menyukarkan aktivitas pasien. ?ampir semua pasien OA pergelangan
kaki, tumit, lutut atau panggul berkembang menjadi pin$ang.
!,&
2., Diagn!sis
(iagnosis OA sudah dapat ditegakkan berdasarkan kriteria klasifikasi The American
College of Rheumatology yaitu adanya nyeri lutut dan gambaran radiografik osteofit
dan salah satu dari @ umur A 1 tahun, kaku sendi B 01 menit, serta krepitasi.
Peeriksaan $isik -
Ha.atan .ergerak
"erubahan ini seringkali sudah ada meskipun pada OA yang masih dini (se$ara
radiologis). .iasanya bertambah berat dengan beratnya penyakit, sampai sendi hanya
bisa digoyangkan dan menjadi kontraktur.
!
7
Krepitasi
7ejala ini lebih berarti untuk pemeriksaan klinis lutut OA. 7ejala ini mungkin timbul
karena gesekan kedua permukaan tulang sendi pada saat sendi digerakkan atau
se$ara pasif di manipulasi.
!
Pe.engkakan sendi
"embangkakan sendi pada OA dapat timbul karena efusi pada sendi yang biasanya
tidak banyak (B!11$$). ,ebab lain adalah karena adanya osteofit, yang dapat
mengubah permukaan sendi.
!
Tanda/tanda Peradangan
:yeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan
mungkin dijumpai pada OA karena adanya sinovitis. .iasanya tanda+tanda ini tak
menonjol dan timbul belakangan, seringkali dijumpai di lutut, pergelangan kaki dan
sendi+sendi ke$il tangan dan kaki.
!
Per0.a1an .ent0k 2def!ritas sendi3 4ang peranen
Timbul karena kontraktur sendi yang lama, perubahan permukaan sendi, berbaga
ke$a$atan dan gaya berdiri dan perubahan pada tulang dan permukaan sendi.
!
Per0.a1an ga4a .er+alan
)eadaan ini hamper selalu erhubungan dengan nyeri karena menjadi tumpuan berat
badan. Terutama dijumpai OA lutut, sendi paha dan OA tulang belakang. "ada sendi+
sendi lain, seperti tanagn bahu, siku dan pergelangan tangan, OA juga menimbulkan
gangguan fungsi.
!
%adi!l!gi -
7ambaran radiografi yang menyokong diagnosis OA ialah penyempitan $elah sendi
yang seringkali asimetris, peningkatan densitas (sklerosis tulang subkhondral), kista
tulang, osteofit pada pinggir sendi dan perubahan struktur anatomi sendi.
!
8
Peeriksaan La.!rat!ri0 -
(arah tepi (hemoglobin, leukosit, laju endap darah) dalam batas+batas normal,
ke$uali OA generalisata yang harus dibedakan dengan arthritis peradangan.
"emeriksaan imunologi (A:A, faktor rheumatoid dan komplemen) juga normal.
"ada OA disertai peradangan, mungkin didapatkan penurunan viskositas, pleositosis
ringan sampai sedang, peningkatan sel peradangan (B2111Cm) dan peningkatan
protein.
!
".5 Penatalaksanaan
N!n $arak!l!gis
9dukasi pasien dan, jika sesuai, edukasi kepada keluarga pasien, teman, atau
pengasuh lainnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ren$ana perawatan
untuk pasien dengan OA. #ndividu dengan OA dari tungkai bawah mungkin memiliki
keterbatasan yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas
hidup sehari+hari (A(<s), seperti berjalan, mandi, berpakaian, menggunakan toilet,
dan melakukan pekerjaan rumah tangga. Terapi fisik dan terapi o$$upational
memainkan peran sentral dalam manajemen pasien dengan keterbatasan fungsional.
Terapis fisik menilai kekuatan otot, stabilitas sendi, dan mobilitas,
merekomendasikan penggunaan modalitas seperti panas (terutama berguna sesaat
sebelum eDer$ise), menginstruksikan pasien dalam program latihan untuk
memelihara atau meningkatkan jangkauan gerak sendi dan kekuatan otot
periarti$ular dan menyediakan alat bantu, seperti tongkat, $rut$hes atau alat bantu
jalan, untuk memperbaiki ambulasi. (emikian pula, terapis o$$upational dapat
berperan dalam mengarahkan pasien dalam perlindungan sendi yang tepat dan
konservasi energi, penggunaan splints dan alat+alat bantu lainnya, dan meningkatkan
fungsi sendi.

$arak!l!gis
(osis harian a$etaminophen tidak boleh melebihi / gm. 6eskipun
merupakan salah satu analgesik paling aman, a$etaminophen dapat dikaitkan dengan
9
kejadian efek samping yang penting. Toksisitas hati dengan a$etaminophen jarang
dengan dosis BE/ gm C hari. 6eskipun demikian, obat tersebut harus digunakan
dengan pengawasan pada pasien dengan penyakit hati dan dihindari pada pasien
dengan penyalahgunaan alkohol kronis.


.erdasarkan hasil studi menunjukkan $y$looygenase (;O5+&) dan :,A#(
lebih efektif untuk nyeri. "ada dosis yang direkomendasi untuk terapi OA, $ele$oDib
dan rofe$oDib mempunyai toleransi yang lebih baik dengan insiden efek samping
yang rendah dibandingkan dengan nonselektif :,A#(. ,eperti :,A#( nonselektif,
bagaimanapun, spesifik inhibitor ;O5+& boleh menyebabkan toksisitas ginjal.
6ereka tidak boleh digunakan pada pesakit dengan insufisiensi ginjal berat. ,elain
itu, penggunaan $ele$oDib merupakan kontraindikasi pada pesakit dengan riwayat
reaksi alergi terhadap sulfonamide. Alternatif kepada penggunaan ;O5+& adalah
nonselektif :,A#( dengan agen gastroprotektif (misoprostol atau protein pump
inhibitor). (osis haruslah dimulai dengan dosis rendah (analgesik) dan ditingkatkan
kepada dosis inflamatori tinggi jika dosis yang rendah tidak memberikan efek
simtomatik relief yang adekuat.


"ada individu dengan OA lutut yang mengalami sakit ringan sampai sedang,
tidak berespon terhadap a$etaminophen, dan tidak ingin mengambil terapi sistemik,
penggunaan analgesik topikal (misalnya, methylsali$ylate atau krim $apsai$in)
adalah tepat sebagai pengobatan adjun$tive atau monoterapi. ;apsai$in krim harus
digunakan pada sendi simptomatik / kali sehari. Fasa panas lokal adalah umum,
tetapi jarang menyebabkan penghentian terapi. :,A#( topikal juga menunjukkan
efektivitas pada pasien dengan OA.

"endekatan alternatif untuk kegunaan agen oral dalam paliatif pada sendi
adalah penggunaan terapi intraarti$ular seperti ?yaluronan (asid hyaluroni$) atau
glukokortikoid. ?yaluronan intraarti$ular telah diluluskan oleh 4(A untuk rawatan
pesakit OA lutut yang belum berespon terhadap program terapi nonpharma$ologi$
dan a$etaminophen.

10
Terapi bedah diberikan apabila terapi farmakologis tidak berhasil untuk
mengurangi rasa sakit dan juga untuk melakukan koreksi apabila terjadi deformitas
sendi yang mengganggu aktivitas sehari+hari.

BAB III
11
LAP6%AN KASUS
".1 IDENTITAS PASIEN
:ama @ 6(
-mur @ '& Tahun
Genis kelamin @ <aki+laki
.angsa @ #ndonesia
,uku @ .ali
Agama @ ?indu
"endidikan @ Tamat akademiC universitas
,tatus @ 6enikah
"ekerjaan @ "ensiunan
Alamat @ Gl .adak Agung 55C!1, (enpasar
".2 ANA7NESIS
KELUHAN UTA7A
:yeri sendi
ANA7NESIS KHUSUS
"asien datang ke poli "enyakit (alam F, ,anglah dengan keluhan nyeri sendi sejak &
minggu yang lalu. :yeri pertama kali dirasakan di sendi lutut kanan dan diikuti yang kiri,
selanjutnya naik ke jari+0 tangan kanan. :yeri sendi digambarkan seperti keseleo ringan,
dirasakan biasanya setelah baru bangun dari tidur pagi hari terutama saat udara dingin. :yeri
awalnya se$ara perlahan+lahan, semakin hari semakin parah, dirasakan menetap, terus
menerus, dan tidak berkurang dengan istirahat malah dikatakan dirasakan semakin nyeri jika
pasien diam terlalu lama. ,endi yang nyeri dikatakan tampak berwarna merah dan terasa
kaku. ,endi yang terlibat pernah dikompres hangat oleh pasien dan rasa nyerinya sempat
berkurang seketika, namun kembali nyeri beberapa saat kemudian. :yeri sendi dikatakan
tidak pernah berkurang dengan obat penahan nyeri yg didapatkan dari rumah sakit.
12
,elain itu pasien pernah mengeluhkan sendi+sendinya membengkak. ?al ini dirasakan
pasien sejak & bulan yang lalu dan mulai dirasakan setiap kali sendi baru dirasakan nyeri dan
kaku. ,endi yang membengkak terasa seperti ada benda yang mendesak dari dalam lutut,
warna kulit lebih memerah dibandingkan disekitarnya, terasa hangat dan bila ditekan akan
mudah kembali dengan $epat. .engkak sendi terjadi se$ara perlahan+lahan dan saat ini
menetap di jari+0 tangan kanan.
,elain keluhan di sendi, pasien juga mengeluh nyeri otot sekitar sendi, timbul bersamaan
dengan nyeri sendi namun menetap walaupun nyeri dan bengkak sendi telah berkurang.
:yeri otot ini digambarkan pasien seperti tertarik dan amat mengganggu aktivitas pasien.
"asien sempat berobat alternatif yaitu pijatan untuk keluhan nyeri ototnya namun tidak
membaik.
"asien tidak pernah mengalami kaku lebih dari 01 menit sampai ! jam. )eluhan nyeri
pinggang tidak ada. )eluhan rasa panas, kemerahan dan nyeri di tulang+tulang tidak ada.
"asien tidak pernah mengalami benjolan seperti kelereng pada lutut dan di tempat lain
seperti di telinga, siku dan kaki. .engkak pada jempol kaki, kelainan seperti melengkung ke
sisi dan kekejangan disangkal. . Fiwayat suka makan daging tidak ada. Fiwayat trauma
disangkal oleh pasien.
6akan dan minum pasien sehari+hari dikatakan biasa saja, apa yang dimasak dipagi hari, itulah juga
makanan yang dimakan pada siang maupun malam hari. .A) dan .A. pasien juga diakui lan$ar.
%i8a4at Pen4akit Da10l0
"asien mengatakan saat muda pasien sering mengalami keluhan rematik. "asien belum
pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Fiwayat trauma, fraktur, infeksi, operasi
disangkal oleh pasien.
%i8a4at Peng!.atan
"asien sempat berobat ke bidan sebelumnya dan hanya diberi obat penahan nyeri.
)emudiannya pasien berobat ke F, ,anglah (poli umum) kurang lebih & bulan yang lalu dan
diberikan obat anti inflamasi non steroidal (OA#:,), ;elebreD yang mana dosis obat sempat
13
dinaikkan setelah kontrol poli kali kedua dari !11 mg kepada &11mg. ,aat pasien melakukan
terapi alternative ,O)# di daerah sekitar rumah pasien. (ikatakan pasien sudah !1 hari
melaksakan terapi dan dikatakan keluhan berkurang se$ara perlahan.
%i8a4at Pen4akit Kel0arga
Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengeluhkan keluhan yang sama seperti ini.
Adanya kelainan bawaan di keluarga juga disangkal.
%i8a4at Pri.adi9 S!sial dan Ek!n!i
"asien bekerja mengurusi tokonya bersama suami tanpa pegawai tambahan. "ekerjaan
mengangkat barang di toko dilakukan sendiri oleh pasien dan suami. "asien mengatakan
sering harus mengangkat barang berat misalnya galon+galon aHua seberat !3< dari dan ke
kendaraan pembeli. "asien mengaku tidak pernah olahraga karena tidak mempunyai waktu
untuk hal itu. (alam ! rumah (satu lantai saja) pasien tinggal bersama suaminya dan orang
anaknya dimana semuanya masih kuliah maupun sekolah. )eluarga pasien merupakan
golongan sosial ekonomi menengah. "enghasilannya sebagai pemilik toko grosir dikatakan
$ukup untuk membiayai kehidupan sehari+hari pasien bersama keluarganya.

"." PE7E%IKSAAN $ISIK
Peeriksaan U0
)ondisi umum @ sedang
)esadaran @ $ompos mentis
7;, @ 9/ * 66
.erat badan @ 61 kg
Tinggi badan @ !61 $m
,tatus 7i8i @ .. normal dan #6TI&0,/ (normal)
Tekanan darah @ !&1C31 mm?g
:adi @ '& kaliCmenit
Fespirasi @ !2 kaliCmenit
Temp. aDila @ 06,3
o
;
Peeriksaan K10s0s
14
6ata @ anemis +C+, ikterus +C+, reflek pupil JCJ isokor
T?T @ tonsil T!CT!, faring normal,
@ tidak dijumpai tophus pada telinga kanan dan kiri
<eher @ G*" J 1 $m ?&O
@ pembesaran kelenjar getah bening (+)
Torak @
;or @
#nspeksi @ iktus kordis tak tampak
"alpasi @ iktus kordis tak teraba
"erkusi @ batas atas @ #;, ## 6;< sinistra
batas kanan @ ",< (
batas kiri @ 6;< #;, * sinistra
Auskultasi @ ,! ,& tunggal regular murmur (+)
"ulm @
#nspeksi @ simetris
"alpasi @ pergerakan dada simetris, vo$al fremitus :C:
"erkusi @ sonorCsonor
Auskultasi @ vesikuler JCJ, ronkhi +C+, whee8ing +C+
Abdomen@
#nspeksi @ bentuk asimetris, distensi (+)
15
Auskultasi @ .- (J) normal
"alpasi @ ?epar dan <ien tidak teraba
"erkusi @ timpani
Peeriksaan L!kal Sendi
Sendi Sik0 2D3 Sendi Sik0 2S3
.engkak (+)
6erah (+)
<uka (+)
)elainan bentuk (+)
?angat (+)
:yeri tekan (+)
:yeri (+)
:yeri otot (+)
4leksi !/1K
9kstensi 1K
.engkak (+)
6erah (+)
<uka (+)
)elainan bentuk (+)
?angat (+)
:yeri tekan (+)
:yeri (+)
:yeri otot (+)
4leksi !/1K
9kstensi 1K
Sendi pergelangan tangan 2D3 Sendi pergelangan tangan 2S3
16
.engkak (+)
6erah (+)
<uka (+)
)elainan bentuk (+)
9kstensi 'K
4leksi '1K
(iviasi ulnar 01K
(iviasi radial &1K
6engepal !11K
.engkak (+)
6erah (+)
<uka (+)
)elainan bentuk (+)
9kstensi 'K
4leksi '1K
(iviasi ulnar 01K
(iviasi radial &1K
6engepal !11K
Sendi l0t0t 2D3 Sendi l0t0t 2S3
.engkak (+)
6erah (+)
<uka (+)
)elainan bentuk (+)
?angat (+)
:yeri tekan (+)
N4eri 2:23
4leksi !01K
9kstensi 1K
Krepitasi 2:3
N4eri !t!t .etis 2:3
.engkak (+)
6erah (+)
<uka (+)
)elainan bentuk (+)
?angat (+)
:yeri tekan (+)
N4eri 2:23
4leksi !01K
9kstensi 1K
Krepitasi 2:3
N4eri !t!t .etis 2:3
Pergelangan kaki 2D3 Pergelangan kaki 2S3
17
Bengkak 2:3
6erah (+)
<uka (+)
)elainan bentuk (+)
?angat (+)
:yeri tekan (+)
:yeri (+)
$leksi ;1&<
9kstensi 0K
Bengkak 2:3
6erah (+)
<uka (+)
)elainan bentuk (+)
?angat (+)
:yeri tekan (+)
:yeri (+)
$leksi ;1&<
9kstensi 0K
".# DIA*N6SA KE%JA
4$ ##C OA 7enu (() (,)
4$ ##C OA Ankle (() (,)
".& DIA*N6SA BANDIN*
+ Feumatoid Arthritis
+ Fheumatoid :on Arthritis
".' PLANIN* DIA*N6STIK
+ 4oto manus kanan kiri A"CObliHue
+ 4oto 7enu kanan kiri A"Clateral
+ 4oto 7enu kanan kiri ,ky <ine
+ "emeriksaan #munologi (Fheumatoid fa$tor)
+ "emeriksaan <9(
+ Anti ;;"
".( HASIL PE7E%IKSAAN PENUNJAN*
Peeriksaan I0n!l!gi
"arameter ?asil ,atuan :ilai rujukan
Fheumatoid fa$tor + #-Cm< B2
18
$!t! *en0 kanan kiri AP=lateral 2"5=#=113
Alignment baik
Trabe$ulasi tulang normal
Tampak osteofit pada immenensia inter$ondyler tibia kanan kiri yang disertai
penyempitan femuro tibial joint medial kanan kiri
,ub$hondral bone layer baik
,oft tissue swelling (+)
)esan@ Osteoarthritis genu kanan kiri
$!t! *en0 kanan kiri Sk4 Line 2"5=#=113
19
sul$us angle kanan@ !01K (normal !02KJC+!!K)
sul$us angle kiri@ !01K ( normal !02JC+!!K)
$ongruen$e angle kanan@ !K (normal +6JC+!!K)
$ongruen$e angle kiri@ +!K (normal +6JC+!!K)
)esan@ tidak tampak tanda+tanda subluksasi os patella
$!t! an0s kanan kiri AP=6.li>0e 2"5=#=113
alignment baik
trabe$ulasi tulang normal
$elah dan permukaan sendi baik
sub$hondral bone layer baik
20
tak tampak dislokasiCdestruksiCfraktur tulang
tak tampak soft tissue swelling
)esan@ tulang dan sendi pada manus tak tampak kelainan
".( DIA*N6SIS KE%JA
+ 4$ ##C OA 7enu (() (,)
+ 4$ ##C OA Ankle (() (,)
".) PENATALAKSANAAN
Terapi N!n $arak!l!gi -
+ )#9 @
6enyampaikan dan menjelaskan tentang arti, penyebab, faktor risiko
dan penatalaksanaan penyakit pasien.
6enjelaskan teknik dalam mengangkat beban yang benar dan posisi
kerja yang baik.
+ Fehabilitasi
+ )ompres air hangat
+ Olah raga ringan ( berenang, bersepeda)
Terapi $arak!l!gi -
+ ;ele$oDib ! D &11mg
".( P%6*N6SIS
- Ad *itam @ dubius et bonam
+ Ad 4ungsionam @ dubius et bonam
".) DA$TA% PE%7ASALAHAN
Adapun sejumlah permasalahan yang masih menjadi kendala pasien dalam hal menghadapi
penyakitnya@
21
+ "asien belum sepenuhnya mengerti mengenai penyakit yang dideritanya antara lain@ arti
dari penyakit yang dideritanya, faktor resiko, penanganan awal yang dapat dilakukan
serta komplikasi yang dapat ditimbulkan jika terlambat mendapatkan penanganan
+ <ingkungan rumah pasien $ukup besar dan pasien bertanggungjawab mengurus
rumahnya sendiri. (alam mengurus rumah pasien dibantu oleh istrinya, karena anak+
anak pasien tidak tinggal bersama pasien. Anak+anak pasien tinggal di luar kota.
+ ,elain itu, bagian+bagian penting di lingkungan rumah pasien seperti kamar mandi,
dapur, tempat tidur dan juga tempat su$i jaraknya agak jauh antara satu sama lain
sehingga pasien harus berjalan banyak untuk melakukan kegiatan dari satu tempat ke
tempat lain di areal pekarangan rumah pasien. Guga didapati di area kamar mandi pasien,
lantai area ini li$in sehingga meningkatkan risiko jatuh pada pasien.
+ "asien juga memiliki kesibukan yang lain yaitu mengurus toko pada siang harinya,
dalam mengurus tokonya pasien dibantu beberapa karyawan. :amun apabila
karyawannya $uti, pasien biasanya mengangkat sendiri barang+barang di toko seperti
elpiji, aHua galon, dan sebagainya termasuk pekerjaan menimbang tepung dan beras
dimana pasien harus banyak merubah posisi dari berdiri ke duduk untuk melakukan hal
tersebut.
+ "asien mengaku tidak pernah berolahraga dari muda, hal ini terjadi karena pasien terlalu
sibuk dengan pekerjaannya. ,emenjak pensiun dan sakit pada sendinya pasien mulai
berolahraga namun frekuensinya jarang karena pasien sibuk mengawasi karyawannya di
toko.
+ "asien merasa frustasi dengan penyakit yang dideritanya sekarang, pasien merasa tidak
membaik dengan pengobatan dari rumah sakit. ,ehingga pasien men$oba meminum
obat+obatan tradisional seperti jamu. ,elain itu pasien juga mengkonsumsi multivitamin.
+ ,aat pasien masih bekerja sebagai pegawai .ank, pasien mengatakan ia bekerja dengan
aktivitas duduk dari pukul 2 pagi sampai sore.
"., DA$TA% ANALISIS KEBUTUHAN PASIEN
A. Ke.0t01an fisik/.i!edis
Ke?0k0pan *i@i
Tabel :utrisi ?arian )eluarga
Genis Gumlah GadwalChari GadwalCminggu
)arbohidrat
:asi ! piring nasi 0 kali &! kali
22
Foti
6ie
<ainnya
"rotein
?ewani
:abati
,ayur
.uah
<ainnya
+
+
+
! potong
! potong
! mangkok
& bijiCpotong
+
+
+
+
& kali
0 kali
0 kali
& kali
+
+
+
+
!/ kali
&! kali
&! kali
!/ kali
+
6enurut pengakuan pasien, dalam sehari pasien makan tiga kali sehari dengan uraian
menu untuk sarapan, makan siang dan malam berupa nasi, daging, tempeCtehuCtelur dan
ditambah buah+buahan. (ari data nutrisi harian keluarga tersebut, sudah $ukup untuk
memenuhi kebutuhan energi pasien, namun perlu dikurangi pengambilan makanan yang
berlemak dan tinggi kolestrol.
Akses pela4anan kese1atan
Akses pelayanan kesehatan dari rumah pasien tergolong mudah. F, ,anglah hanya
berjarak sekitar J & km dari rumah pasien, yang dapat ditempuh dalam waktu !1 menit.
"asien sendiri memiliki mobil sehingga memudahkan pasien untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan. .iasanya jika sakit, pasien berobat ke poliklinik F, ,anglah dimana akses ke
F,-" ,anglah juga tergolong mudah bagi pasien.
Lingk0ngan
,aat ini pasien tinggal bersama istrinya. Fumah pasien terdiri dari buah kamar
tidur, & buah kamar mandi, ! ruang dapur, dan beberapa tempat su$i. )eadaan rumah pasien
yang seluas kurang lebih / are tergolong $ukup, hanya saja jarak dari satu bagian ke bagian
yang lain menjadi agak jauh. <ingkungan rumah pasien tidak terlihat banyak menggunakan
tangga. *entilasi dari keseluruhan lingkungan rumah pasien juga memuaskan. )eadaan
kamar mandi pasien tergolong memuaskan. ,umber air minum dan air 6;) untuk keluarga
23
pasien adalah dari air pam. <ingkungan tempat pasien bekerja dikatakan $ukup nyaman dan
bersih.
Ke.0t01an Bi!/psik!s!sial
1. Lingk0ngan Bi!l!gis
(alam lingkungan biologisC keluarga langsung pasien tidak ada yang mengalami keluhan
serupa seperti yang dialami pasien.
2. $akt!r psik!s!sial
(alam keadaan sakit seperti saat ini, pasien sangat membutuhkan pengertian dan dukungan
dari keluarga. "eranan istri pasien, sangat mendukung kesembuhan pasien yang mana pasien
sangat memerlukan bantuan dari istrinya dalam meringankan beban kerjanya setiap hari.
".15 SA%AN DAN PE7EAAHAN 7ASALAH
"eme$ahan masalah pada pasien harus dilakukan se$ara berkesinambungan, dimana harus
melibatkan kesadaran dari pasien sendiri dan dukungan dari banyak pihak, terutama dalam
mengatasi masalah yang berkaitan dengan kerja keseharian pasien dan juga kepatuhan terapi
penyakit pasien. .eberapa saran yang bisa diberikan antara lain@
+ 6enjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang dideritanya. "emahaman yang baik
dari pasien, akan memudahkan kita dalam mengubah persepsi pasien terutama berkaitan
dengan penyakitnya.
+ 6emberikan )#9 kepada pasien termasuk istri tentang penyakit yang diderita pasien
dan menyarankan agar istri pasien lebih sering membantu pasien dalam pekerjaannya
sehari+hari.
+ 6enyarankan pasien agar mengurangi aktivitas dan pekerjaan sehingga tidak terlalu
banyak menggunakan sendi lutut dan lebih banyak beristirahat untuk mengurangi nyeri.
,elain itu, pasien juga diberitahu bagaimana teknik mengangkat beban dengan posisi
yang baik agar tidak menimbulkan nyeri ataupun mengurangi beban pada sendi.
+ 6enyarankan istri pasien agar membantu pasien di toko saat keryawan tokonya $uti
sehingga pekerjaan mengangkat barang maupun menimbang terasa lebih ringan jika
24
dibantu oleh istrinya. ,elain itu pasien juga dijelaskan tentang $ara yang benar
mengubah posisi saat mengangkat barang agar tidak terlalu membebani sendi+sendinya
yang sakit.
+ 6enyarankan pasien agar bisa meluangkan waktu untuk berolahraga sesuai dengan
kondisi penyakit pasien yang mana di sini pasien disarankan menghindari olahraga lari
maupun jogging yang terlalu memberi beban kepada lutut pasien, sebaliknya
melakukan olahraga senam aerobik low impact irama lambat, tanpa membebani tubuh L
01 menit sehari, 0 kali seminggu, berenang ataupun bersepeda.
+ 6emberikan )#9 pada pasien agar meragamkan diet sehari+hari pasien namun tetap
membatasi pengambilan lemak dan kolestol agar tidak tejadi penambahan berat badan
yang akan memperburuk kondisi penyakit pasien.
+ 6enjelaskan pada pasien bahwa penyakit pasien adalah kronis dan memerlukan terapi
jangka waktu panjang, yang mana kepatuhan pasien untuk sering kontrol ke F, serta
minum obat yang teratur amat menentukan keberhasilan pengobatan pasien dan
memperbaiki kualitas hidup. Tentang obat+obatan tradisional yang dikonsumsi pasien
saat ini, pasien tidak dilarang sama sekali namun menyarankan pasien agar men$ari tau
lebih dalam tentang obat+obatan tradisional tersebut termasuk keuntungan maupun
kekurangannya.
".11 DENAH %U7AH PASIEN

25
4
halaman
)amar
nyu$i
)amar
mandi
1 1
2
1
1
Kamar
tidur
pasien

U
T
)eterangan@
!. )amar tidur anak+anak pasien
&. Fuang tamu
".12 $6T6 KUNJUN*AN
26
7erbang pintu masuk
dapur .ale
dangin
Daftar P0staka-
!. , Goewono, # ?aryy, ) ?andono, . Fawan, " Fiardi. ;hapter &'3 @ Osteoartritis. .uku
Ajar #lmu "enyakit (alam 9disi #* 4)-# &116. !!3+!&1&
&. (. )enneth. ?arrison "rin$iple of #nternal 6edi$ine !6
th
edition. ;hapter 0!& @
Osteoartritis. 6$ 7raw ?ills &11. &106+&1/
0. . 6andelbaum, = (avid. 9tiology and "athophysiology of Osteoarthritis. OFT?O
,upersite 4ebruari ! &11.
/. )apoor, 6. et al. Fole of "ro+inflammatory ;ytokines in "athophysiology of
Osteoarthritis. :at. Fev. Fheumatol. ', 00M/& (&1!!)
27
. ,ub$ommittee on Osteoarthritis 7uidelines. Fe$ommendations for the 6edi$al
6anagement of Osteoarthrits of the ?ip and )nee. Ameri$an ;ollege of Fheumatology
Ganuary &3, &111
28

Você também pode gostar

  • Biografi Pak Badudu
    Biografi Pak Badudu
    Documento2 páginas
    Biografi Pak Badudu
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Documento5 páginas
    Presentation 1
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • 10 Besar Penyakit
    10 Besar Penyakit
    Documento7 páginas
    10 Besar Penyakit
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • 10 Besar Penyakit
    10 Besar Penyakit
    Documento8 páginas
    10 Besar Penyakit
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Resep
    Resep
    Documento3 páginas
    Resep
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • KATETERISASI
    KATETERISASI
    Documento8 páginas
    KATETERISASI
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Kolestasisi Edit
    Kolestasisi Edit
    Documento24 páginas
    Kolestasisi Edit
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Pengantar Praktikum Female Genital Histology
    Pengantar Praktikum Female Genital Histology
    Documento4 páginas
    Pengantar Praktikum Female Genital Histology
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Lapsus Digestiv Adeno Ca Recti Fix
    Lapsus Digestiv Adeno Ca Recti Fix
    Documento13 páginas
    Lapsus Digestiv Adeno Ca Recti Fix
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Ricky
    Ricky
    Documento12 páginas
    Ricky
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • FIbroadenoma Mamae
    FIbroadenoma Mamae
    Documento5 páginas
    FIbroadenoma Mamae
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Lapsus Keratitis
    Lapsus Keratitis
    Documento7 páginas
    Lapsus Keratitis
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Documents - Tips - PBL DHF I
    Documents - Tips - PBL DHF I
    Documento33 páginas
    Documents - Tips - PBL DHF I
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Copas
    Copas
    Documento7 páginas
    Copas
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Bab 7 Simpulan Saran
    Bab 7 Simpulan Saran
    Documento2 páginas
    Bab 7 Simpulan Saran
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Identifikasi Hipertensi Stadium 1 (Mild) Sebagai
    Identifikasi Hipertensi Stadium 1 (Mild) Sebagai
    Documento2 páginas
    Identifikasi Hipertensi Stadium 1 (Mild) Sebagai
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Buku Log Puskesmas
    Buku Log Puskesmas
    Documento10 páginas
    Buku Log Puskesmas
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Buat Engga
    Buat Engga
    Documento4 páginas
    Buat Engga
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Surat Pernyataan Memiliki Tempat Praktek
    Surat Pernyataan Memiliki Tempat Praktek
    Documento1 página
    Surat Pernyataan Memiliki Tempat Praktek
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Pustaka Jurnal
    Daftar Pustaka Jurnal
    Documento1 página
    Daftar Pustaka Jurnal
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Secure Download
    Secure Download
    Documento1 página
    Secure Download
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Pustaka Jurnal
    Daftar Pustaka Jurnal
    Documento1 página
    Daftar Pustaka Jurnal
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Bab 6
    Bab 6
    Documento2 páginas
    Bab 6
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Engga Titip
    Engga Titip
    Documento8 páginas
    Engga Titip
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Penyembuhan Tulang
    Penyembuhan Tulang
    Documento6 páginas
    Penyembuhan Tulang
    Aan Nak Borneo
    Ainda não há avaliações
  • BAB I Lapsus
    BAB I Lapsus
    Documento24 páginas
    BAB I Lapsus
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Divisi Produksi Dan Properti Kih 2012
    Divisi Produksi Dan Properti Kih 2012
    Documento8 páginas
    Divisi Produksi Dan Properti Kih 2012
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Female
    Female
    Documento3 páginas
    Female
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações
  • Responsi Wangaya
    Responsi Wangaya
    Documento1 página
    Responsi Wangaya
    Engga Candranata
    Ainda não há avaliações