Você está na página 1de 3

2.

1Analisis Situasi Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit


Menular
Disusun oleh : Reisya Gina N. (12100113068)

Upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit dilaksanakan melalui upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit secara terpadu, peningkatan peran dan
tanggung jawab masyarakat dan koordinasi dengan program dan sektor terkait dengan
tujuan mencegah terjangkitnya penyakit , menurunkan angka kematian dan kesakitan
serta mengurangi akibat buruk penyakit. Upaya ini merupakan salah satu program
dari 6 program wajib Puskesmas. Pelaksanaan upaya tersebut diantaranya adalah
melaksanakan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) / Pengamatan Penyakit, melaksanakan
Imunisasi, melakukan pencegahan dan Pemberantasan penyakit tuberkulosis,
pencegahan dan Penanggulan penyakit Pneumonia pada balita, Eliminasi Penyakit
kusta, dan Eradikasi polio, Eliminasi Tetanus Neonatorum dan Reduksi Campak.
Dari hasil pelaksanaan program tersebut dalam periode 2013-2014 ditemukan
beberapa program yang belum mencapai target, antara lain program bulan imunisasi
anak sekolah (BIAS) untuk cakupan DT memiliki kesenjangan sebesar -7,96&,
cakupan TT sebesar -6,97%, dan cakupan campak sebesar -6,21%. Cakuoan imunisasi
TT bagi ibu hamil untuk cakupan TT 1 memiliki kesenjangan sebesar -30,93%,
cakupan TT 2 sebesar -42,39%, untuk cakupan TT 3 sebesar -47,1%, cakupan TT 4
sebesar -65, 86%, cakupan TT 5 sebesar -66,59%. Cakupan TT 1 bagi calon
pengantin memiliki kesenjangan sebesar -53,3%, dan untuk TT 2 sebesar -55,7%.
Serta untuk program penemuan penyakit pneumonia pada balita memiliki
kesenjangan sebesar -47,64%. (data lengkap pada tabel 2, dan 5 lampiran 1)
Dari analisis situasi upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular,
Sumber daya manusia belum mencukupi sehingga pelaksanaan kegiatan upaya P3M belum
optimal. Penanggung jawab program upaya P3M memiliki tanggung jawab lain seperti
merangkap pemegang program upaya yang lain sehingga sumber daya manusia (SDM) yang
dibutuhkan masih kurang. Kerjasama dan sosialisasi antara pengobatan praktek swasta,
bidan praktek swasta, paraji ataupun mantri belum optimal. Selain itu masih terdapat
Sarana belum memadai untuk menunjang pelaksanaan kegiatan di luar gedung, seperti vaksin
dan imunisasi bagi ibu hamil yang datang terlambat datang. Proses pencatatan dan pelaporan
P3M beberapa masih dilakukan secara manual sehingga untuk pencatatan laporan penyakit
membutuhkan waktu yang lebih. Pelaporan penyakit dari bidan desa dan kader masih belum
optimal dikarenakan belum adanya sistim informasi yang jelas untuk pelaporan penyakit
menular, seperti praktik swasta yang tidak melaporkan kejadian penyakit menular di empat
praktik tersebut bagi beberapa penyakit seperti pneumonia pada balita. (Data lengkap pada
tabel 5&6 lampiran 3&4).
Program yang belum mencapai target yaitu imunisasi dasar pada bayi dan ibu
hamil, serta program bulan imunisasi anak sekolah, kemudian dilakukan
penghitungan matriks agar didapatkan prioritas masalah pada upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular (P3M). Berdasarkan hasil dari penghitungan
matriks didapatkan bahwa kurangnya cakupan program imunisasi dasar dan ibu hamil
yang menjadi prioritas masalah di upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular (P3M). (Data lengkap pada tabel 6 lampiran 2 dan tabel 7 lampiran 3).
Kemungkinan-kemungkinan penyebab dari masalah tersebut adalah dilihat
dari manusia (man) yaitu masih terdapatnya kader dan bidan desa yang belum
diberdayakan secara optimal dalam mencatat atau melaporkan imunisasi wajib, dan
penemuan penyakit pneumonia pada balita, dari dana (money) yaitu tidak adanya
alokasi dana untuk para kader sehingga berakibat pada kinerja yang belum berjalan
optimal. Penyebab masalah dari sarana (material ) seperti pemasukan vaksin yang
terlambat, dan dari metode (method) yaitu pencatatan dan pelaporan yang belum
optimal antara bidan praktik swasta serta bidan desa ke Puskesmas Ciwidey, tidak ada
data imunisasi dari dokter praktek swasta ke Puskesmas Ciwidey, dan dari informasi
(Information) tidak ada sistim informasi yang jelas yang digunakan untuk pelaporan
imunisasi ataupun penemuan pneumonia pada balita diluar puskesmas ciwidey.
Kemungkinan-kemungkinan penyebab masalah tersebut dilakukan perhitungan
matriks, dan didapatkan penyebab utama dari masalah prioritas ini yaitu terletak pada


metode yaitu pencatatan dan pelaporan yang belum optimal antara bidan praktik
swasta serta bidan desa ke Puskesmas Ciwidey, tidak ada data imunisasi dari dokter
praktek swasta ke Puskesmas Ciwidey, penyuluhan mengenai imunisasi yang belum
optimal. (data lengkap pada tabel 9 & 10 lampiran 5).

Você também pode gostar