1. Termoregulasi adalah proses fisiologis yang merupakan kegiatan integrasi
koordinasi yang digunakan secara aktif untuk mempertahankan suhu inti tubuh melawan perubahan suhu lingkungan yang dingin atau hangat. 2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya termoregulasi yaitu : usia, olahraga, kadar hormon, irama sirkadian, stres, lingkungan, aktivitas, jenis kelamin, Kecepatan BMR, masalah organ, sistem saraf, suhu tubuh, asupan makanan, iklim dan status malnutrisi (gizi) . 3. Dalam melakukan sebuah tindakan pemeriksaan suhu diperlukan ketepatan dan dalam pemilihan alat seperti termometer pada saat mengukur suhu harus sesuai dengan fungsinya masing-masing. 4. Suhu tubuh normal manusia adalah 35,6 0 C - 37,8 0 C.Cara mengukur suhu dilakukan dengan cara perrektal, peroral dan peraxiler. 5. Askep klien dengan gangguan termoregulasi dapat ditinjau dari pengkajian, perencanaan, diagnosa, implementasi , dan evaluasi. 6. Untuk mengetahui suhu tubuh, dilakukan pengukuran tubuh dengan menggunakan termometer badan. Bagian tubuh manusia yang biasanya digunakan untuk pengukuran tubuh: a. fossa axilaris/ketiak b. cavitas oris c. anus 7. Termoregulasi adalah proses pendapatan panas. Proses ini dapat diperoleh dari basal metabolisme rate, intake makanan,aktivitas otot. 8. Termolisis adalah proses kehilangan panas. Proses ini berlangsung dengan cara : a. Melalui kulit : radiasi, konduksi, konveksi, eksresi, evaporasi. b. Melalui traktus respiratorius c. Melalui urin dan feses