Você está na página 1de 2

ANALISA KASUS

Keluarga Tn. J merupakan keluarga inti yang terdiri dari Tn. J, Ny. J dan 3 orang putranya
yang masing masing berusia 15 thn, 11 thn dan 6 thn. Untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangganya Tn. J dan Ny. J bekerja penuh waktu sebagai seorang teknisi dan
customer service.
Anak kedua dalam keluarga ini, An. B, didiagnosa menderita kanker tulang sejak usia 8
tahun. Tn dan Ny. J berupaya mencari pengobatan untuk anak kedua mereka. An. B
sering menjalani pengobatan yang mengharuskannya menjalani opname di rumah sakit
selama beberapa hari. Tn. dan Ny. J bergantian menjaga An. B selama di RS, begitu pula
dengan An. A, putri pertama mereka.
Setelah menjalani pengobatan An. B dinyatakan bersih dari kanker. Namun perlakuan
Tn. J dan Ny. J terhadap An. B tidak mengalami perubahan seperti saat ia dinyatakan
sakit. Tn dan Ny J menjadi over protektif terhadap An. B. Waktu bermainnya dibatasi
dan tidak diperbolehkan keluar rumah karena takut penyakitnya akan kambuh kembali.
Di satu sisi, An. A membutuhkan perhatian dari kedua orangtuanya. Awalnya ia sangat
mendukung upaya perawatan orangtuanya terhadap adiknya. Namun saat ini ia merasa
perhatian orang tua terhadap adiknya terlalu berlebihan sehingga ia merasa tersisihkan
dan merasa lebih nyaman menghabiskan waktu di luar rumah.
Saat hamil anak ketiga, dokter mendiagnosis bahwa janin tersebut mengalami cacat
kongenital sehingga dokter menyarankan untuk mengaborsi. Namun Tn dan Ny J
menolak dan memilih mempertahankan janinnya. Saat An. C lahir, ia lahir dengan
ventricular septal defect dan telah mengalami pembedahan korektif terkait kondisinya.
Kini kondisi An. C dinyatakan sehat.
Dua tahun yang lalu, Ny. J merasakan ada benjolan di payudaranya. Pada awalnya ia
hanya menceritakan kondisinya pada suaminya namun menolak untuk memeriksakan
diri ke dokter karena khawatir akan diagnosa yang akan muncul dan masih ingin
berkonsentrasi pada pengobatan putra keduanya. Ketika kondisinya makin parah,
akhirnya Ny. J memeriksakan diri ke dokter dan didiagnosa mengalami Ca mammae
stadium 3.
Ketika kondisi anak keduanya berangsur membaik, kondisi Ny. J justru menurun drastis.
Kemoterapi yang dijalani membuat keadaan umum Ny. J menurun. Mencoba
beradaptasi, Tn J mulai menyesuaikan kehidupan keluarganya. Tn J berusaha mengambil
alih peran ibu. An. B dan An. C sangat mendukung ayahnya. Namun tidak dengan putri
pertama mereka. Ketika Tn J mencoba memberi pengertian tentang kondisi ibunya,
percakapan mereka berakhir dengan perselisihan.
Suatu hari, kondisi Ny. J menurun. Ia mengeluh nyeri dan sesak nafas. Ny J segera
dibawa ke RS untuk mendapatkan pertolongan. Ketika kondisinya kritis Tn J, An B dan An
C menerima ibu mereka di RS. Ny J mengatakan ingin bertemu dengan An. A. Namun An.
A menolak dengan alasan ia harus menyelesaikan tugas sekolahnya. Hingga Ny J
meninggal tanpa didampingi putri pertamanya. Mengetahui ibunya meninggal, An A
merasa menyesal dan marah pada dirinya sendiri

Lakukan analisa kasus berdasarkan model konsep keperawatan keluarga

Você também pode gostar