Você está na página 1de 6

Teks Contoh Pidato Bhs Inggris Singkat tentang Budaya

Love for Cultures Love for Motherland


Assalamualaikum wr.wb
First of all, lets say our praise and gratitude to Allah Swt due to all of His rahmat, taufiq, and hidayah
upon all of us. shalawat and salam may everlastingly be upon our Great Prophet Muhammad Saw
who had guided and led us from dark into shining bright path.
To the honorable
ladies and gentlemen and all the audience,
We all know that some time ago that our and all of the Indonesian peoples moods were not in good
condition because of the cultures we have. Its because of the heritages of our ancestors belonged
to us were unashamedly claimed as Malaysians.
It is just an obvious snatching since the fact is that the world has known that those cultures they
claimed were ours, Indonesians.
To recall this incident, let us evaluate ourselves whether we have already loved our cultures. Today
there are lots of Indonesian children and youngsters who know the best the names of foreign singers
and celebrities. This is one of many globalization effects that have spread to the entire nation. R &
amp music; B, Rock, House music are known better by our youngsters than traditional dances that
are supposed to be perpetuated and developed. So, who is wrong?
Why did our cultures become marginalized by foreign cultures? In the educational point of view, it is
surely related strongly. The most ironical thing from our nations behavior towards our own arts and
cultures is the tendency of putting them into the lowest concern from early on.
To the honorable ladies and gentlemen and all the audience,
There are activities outside of academics which are known best as extracurricular activities. What
really saddens me is regarding why the total of extracurricular choices related to art and culture of
Indonesia are highly a few even no choices at all. Most of extracurricular activities are related to
modern arts from foreign countries, such as modern dances like disco, samba, salsa, anisa, and
many others. There are no choices of extracurricular activity (in West Java) like gamelan, jaipong
dance, and other kinds of art and culture especially from West Java (Sunda).
This really is pitiful and endangers our generation in the future time. The Department of Education of
West Java is supposed to make some kind of deal with the Department of Tourism and Culture in
keeping the values of art and culture from West Java. It could be a must of every school in West
Java to have some extracurricular activities related to art and cultures from West Java. Dont make
the arts and cultures of West Java meet the extinction because of the contribution in educational
fields that dont educate the children to love for their own art and cultures. For me, the most serious
issue is because this habit has been going on for years even tens of years. Dont be regretful due
to our arts and culture that were finally acquisitioned by other nations. This could be happening,
why not?
Where do we have to start?
Of course we should start from our own selves. If its not us who love our own cultures then who else
would? We must feel proud in showing our self-esteems through our cultures. Start from our selves,
our families, and our surroundings.
Introduce our cultures to our little children. Our cultures are our nations self-esteem, our self-esteem
as people of nation.
I wish my words can open up our eyes and rise our spirits on to begin loving own cultures. I am
proud of my ancestors heritages. I love my mother lands heritages. I love Indonesia. Please forgive
me for any mistake on my words.
Wassalamualaikum.
Terjemahan Contoh Pidato Bhs Inggris Singkat tentang Budaya
Cinta Budaya Cinta Ibu Pertiwi
Assalamu Alaikum wr.Wb
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rohmat, taufiq, dan hidayahnya kepada kita sekalian.
Solawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang
benderang.
Bapak-bapak, Ibu-ibu dan para hadirin semua yang saya hormati.
Kita semua tahu beberapa waktu kebelakang suasana hati kita dan seluruh masyarakat Indonesia
merasa sakit karena budaya yang kita miliki, warisan leluhur yang kita punyai ternyata dengan tanpa
rasa malu di klaim sebagai milik Malaysia.
Ini merupakan salah satu cara pencaplokan yang terang-terangan padahal seluruh
dunia tahu bahwa budaya yang mereka klaim adalah milik kita, milik bangsa Indonesia.
Mengingat kejadian ini, marilah kita evaluasi diri apakah kita sudah benar-benar mencintai budaya
kita. Saat ini banyak anak dan remaja Indonesia yang lebih hapal nama-nama penyanyi dan selebriti
asing. Ini salah satu dampak globalisasi yang menyebar ke semua penjuru negeri. Musik R & B,
rock, house music lebih dikenal ABG kita ketimbang tarian daerah, yang seharusnya dilestarikan
dan dikembangkan. Siapa yang salah?
Kenapa seni-budaya kita menjadi termarginalkan oleh budaya asing. Dari sudut pandang pendidikan
tentu saja seni-budaya ini terkait erat. Dan yang paling ironis dari sikap bangsa kita terhadap seni-
budaya sendiri adalah adanya kecendrungan
menganak-tirikan seni budaya sendiri sejak dini.
Bapak-bapak, Ibu-ibu dan para hadirin semua yang saya hormati.
Kegiatan luar sekolah (ekstrakurikuler) yang populer disebut ekskul. Yang sangat menyedihkan bagi
saya adalah kenapa minimnya bahkan tidak ada pilihan ekskul tentang seni-budaya Indonesia. Tapi
kebanyakan jenis ekskul terkait dengan seni modern dari negara luar. Seperti tari modern
bernuansa disko, samba, salsa, anisa, dan lainnya. Tidak ada pilihan (kalau di Jawa Barat) ekskul
gamelan, tari jaipong, dan jenis seni budaya khas Jawa Barat (Sunda) lainnya.
Ini sangat menyedihkan dan membahayakan generasi kita pada masa mendatang. Seharusnya
pihak Dinas Pendidikan Jawa Barat membuat semacam kesepakatan bersama dengan Dinas
Pariwisata dan Budaya dalam menjaga nilai-nilai seni dan budaya Jawa Barat. Bentuknya berupa
keharusan semua sekolah di Jawa Barat mengadakan ekskul bernuansa seni-budaya Jawa Barat.
Jangan sampai seni-budaya Jawa Barat punah gara-gara kontribusi bidang pendidikan yang justru
tidak mendidik anak-anaknya agar mencintai seni-budaya nya sendiri. Bagi saya ini permasalahan
yang amat serius karena jika kebiasaan ini berlangsung tahunan bahkan puluhan tahun jangan
kemudian kita menyesal karena seni-budaya kita sendiri akhirnya diakuisisi oleh bangsa lain. Ini bis
aterjadi, kenapa tidak?
Dari mana harus memulai?
Tentu kita harus memulai dari diri kita sendiri. Siapa lagi kalau bukan kita yang mencintai
kebudayaan kita sendiri. Kita harus bangga menunjukkan jati diri kita melalui budaya kita. Mulailah
dari diri kita, keluarga kita, lingkungan kita.
Kenalkan budaya kita kepada anak-anak kita yang masih kecil. Budaya kita adalah harga diri
bangsa, harga diri kita sebagai warganya.
Semoga uraian ini dapat menyadarkan kita semua dan bangkit semangat untuk mulai mencintai
kebudayaan kita sendiri. Aku bangga budaya leluhurku. Aku suka warisan ibu pertiwiku. Aku cinta
Indonesia. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan.
Assalamu alaikum wr. wb.

Assalamualaikum Wr.Wb
Selamat Pagi & Salam Sejahtera untuk kita semua
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Swt,Tuhan Yang Maha Esa karena hingga
hari ini kita masih diberinya nikmat yaitu nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan, sehingga
kita dapat berkumpul di tempat ini.
Yang terhormat Bapak Kepala Kantor Perpustakaan Dokumentasi dan Arsip Kabupaten
Labuhan Batu Selatan.
Yang terhormat Bapak dan Ibu dewan juri.
Yang terhormat Bapak Ibu guru pendamping.
Dan tidak lupa pula,yang saya sayangi teman-teman peserta lomba,serta
Hadirin yang berbahagia.
Sebelum menyampaikan pidato ini,terlebih dahulu saya akan memperkenalkan diri.Nama : Nani
Chairani Lestari Lubis. Adapun tema pidato yang akan saya sampaikan adalah : Selamatkan
Budaya Indonesia.

Bebicara tentang Budaya Indonesia, kita bersama-sama mengetahui bahwa negara tercinta kita
ini sangat terkenal dengan keanekaragaman budayanya.Terdapat ratusan bahkan lebih suku
bangsa yang tersebar di Indonesia.Kemudian, dari suku-suku ini terbentuk suatu kebudayaan
yang berbeda antara satu sama lain. Budaya Indonesia memang sangat kaya namun, berapa
banyak kebudayaan Indonesia yang bisa kita sebutkan dari sedemikian banyaknya budaya yang
dimiliki Indonesia ? Mungkin jawaban kita hanya bisa dihitung dengan jari. Ironis memang. Tapi
inilah kenyataan yang ada. Kita, penerus generasi bangsa, seakan tidak peduli terhadap
kebudayaan kita sendiri. Kita harusnya melestarikannya. Tapi mengapa kita malah tak peduli dan
mengabaikannya ?

Tanggal 2 Oktober 2009,United Nations Educational, Scientific, and Cultural
Organization(UNESCO) telah meresmikan BATIK sebagai warisan asli Indonesia. Tapi
sebelum UNESCO bertindak apakah kita semua masih ingat ? BATIK dan beberapa kebudayan
kita telah diklaim oleh negara tetangga.Tentu kita geram akan tindakan mereka yang dengan
seenaknya mengklaim kebudayaan-kebudayaan kita,seperti : reog ponorogo, lagu sayange,
barong bali, tari pendet, batik dan baru-baru ini kita dengar Tari Tor-Tor dan Gordang Sambilan
dari daerah Sumatera Utara pun berusaha diklaim juga oleh negara tetangga. Ini merupakan
tamparan keras bagi kita semua, rakyat Indonesia khususnya para generasi muda. Kita tidak bisa
serta merta menyalahkan negara tetangga yang telah mengklaim kebudayaan kita. Kita sebagai
rakyat Indonesia juga harus sadar akan kesalahan kita. Kita harus introspeksi diri. Berapa banyak
dari kita yang sebelumnya perduli pada kebudayan asli Indonesia, sebelum kejadian ini terjadi ?
Untuk itu Marilah kita generasi muda sama sama merenung dalam hati nurani kita masing
masing.

Tidak jauh-jauh,dari fakta yang ada kebudayaan di ruang lingkup kita sendiri,Kabupaten
Labuhan Batu Selatan pun sekarang semakin hari semakin jarang ditemui. Seperti Ulame
makanan khas Labuhan Batu Selatan, kita temui hanya setahun sekali itu pun hanya pada saat
Hari Raya Idul Fitri saja.Kesenian Endeng-endeng pun juga, kita bisa menyaksikannya hanya
pada acara resepsi pernikahan sebuah keluarga itu pun belum tentu. Tradisi Zikir Bordah yang
tidak mempunyai penerus. Begitu juga dengan tradisi Cenggak-Cenggok yang kehabisan
generasi. Kemana kita semua selama ini wahai putra-putri Labuhanbatu Selatan ???

Tidak hanya tari-tarian, lagu-lagu daerah, pertunjukan seni, tapi budaya dalam kehidupan kita
sehari-hari,juga tidak mencerminkan suatu budaya bangsa yang memiliki norma prilaku yang
tinggi. Banyak masyarakat Indonesia khususnya remaja yang membuang percuma waktunya.
Sehingga terjadilah krisis ilmu, kebodohan mewarnai kehidupan, dan tentunya menurunkan
minat membaca masyarakat. Padahal dengan membaca kebutuhan otak terpenuhi sehingga
pengetahuan dan nalar bisa terlatih. Pemerintah pun sudah berupaya membuat masyarakat
menjadi pintar melalui perpustakaan yang nyaman dan juga perpustakaan keliling. Untuk itu
marilah kawan, kita manfaatkan perpustakaan yang ada, untuk meningkatkan pengetahuan
melalui budaya membaca buku yang ada di perpustakaan. Dengan banyak membaca,kita akan
terhindar dari kebodohan.

Hadirin yang terhormat !!!
Seperti yang telah kita ketahui bersama, rasa bangga dan kepedulian melestarikan kebudayaan
kurang tertanam digenerasi muda Indonesia saat ini. Kita lebih tertarik mempelajari kebudayaan
asing, salah satu faktor penyebabnya adalah banyaknya sarana yang memperlihatkan kebudaya
asing yang dibawa oleh arus globalisasi dan moderenisasi. Memang tidak semua yg dibawa oleh
arus globalisasi tersebut berdampak negatif bagi kehidupan kita. Masyarakat Indonesia khusus
nya generasi muda kebanyakan tidak dapat menyaring baik buruknya kebudayaan asing tersebut.

Hadirin yang terhormat !!!
Mari sama-sama kita cintai kebudayaan kita,siapa lagi yang mencintainya kalau bukan kita,
orang Indonesia.

Sebelum mengakhiri pidato ini saya akan menyampaikan beberapa pantun :

Ada hewan bernama kera
Ada juga bernama buaya
Indonesia kaya akan budaya
Mari semua melestarikannya

Pergi ke pasar membawa kaca
Lihat kanan kiri, biar tak tertabrak kereta
Janganlah jadi anak remaja malas membaca
Bisa-bisa menjadi manusia buta

Hijaunya rumput di dalam taman
Jadi idaman si anak rusa
Marilah sobat marilah teman
Kita membaca sepanjang masa

Burung irian
Burung cendrawasih
Cukup Sekian
Dan terimakasih

Demikianlah pidato yang saya sampaikan.Semoga apa yang telah saya sampaikan bisa
memotivasi diri kita untuk menjadi pemuda yang lebih bertanggng jawab atas apa yang
ditinggalkan oleh nenek moyang kita dan dapat membantu melestarikannya

Akhir kata,mohon maaf jika ada kesalahan.
Wabillahitaufikwalhidayah Assalamualaikum Wr.Wb




Assalamualaikum w.r w.b
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulilahirobillalamin assola tuwassalamu aasrofil ambiyaiwaiwal mursalin waalaalihi
wasohbihi ajmain amma badu

First of all I would like to say thank you very much of course to Allah S.W.T because
Allah has given us healthy until this time so we can do our activity today. Sholawat following
salam will given to our prophet Muhammad S.A.W to his dear friends, his family and also all of
moslems in the world that follow his guideline till the end of world. Secondly I want to say thank
you very much for the grand jury that has given me chance to give my speech with the title
Drugs.

Ladies and gentleman

Você também pode gostar