Você está na página 1de 14

I.

JUDUL PERCOBAAN
Alkana, Alkena, dan Alkuna

II. TUJUAN
1. Membedakan jenis reaksi yang terjadi pada alkana, alkena, dan alkuna
2. Mengetahui sifat alkana dan alkuna yang dapat dibakar

III. TANGGAL PERCOBAAN
08 Maret 2013 Pukul 11.00-12.30 WIB

IV. DASAR TEORI
Alkana adalah senyawa kimia yang hanya terdiri dari atom karbon dan atom
hidrogen yang berikatan khusus yaitu ikatan tunggal. Rumus umum alkana adalah
C
n
H
2n+2
. Alkana banyak terdapat di alam, antara lain pada gas alam. Gas elpiji terdiri
dari campuran propana dan butana. Alkana bereaksi dengan halogen disebut reaksi
halogenasi radikal bebas (Wikipedia, 2011). Reaksi halogenasi melalui 3 tahap yaitu
inisiasi, propagansi, terminasi. Reaksi antara propana dan brom digambarkan sebagai
berikut:

Alkana bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air. Namun
pada kondisi minim oksigen, alkana bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon
monoksida dan air. Berikut ini adalah reaksi pembakaran butana
2H
3
C(CH
2
)
2
CH
3
+ 18O
2
8CO
2
+ 10H
2
O
Sedangkan pembakaran tak sempurna menghasilkan karbon monoksida atau
kadang-kadang karbon dalam bentuk arang atau jelaga.
Misalnya:
2CH
3

CH
2
-
CH
3
+ 7O
2
6CO + 8H
2
O
CH
3
-
CH
2
-
CH
3
+ 2O
2
3C + 4H
2
O
Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang mengandung sekurang-
kurangnya satu ikatan rangkap antara atom karbon dengan atom karbon yang lain.
Alkena memiliki rumus umum C
n
H
2n
. Sifat fisika alkena praktis identik dengan alkan
induknya. Tititk didih deret homolog alkena naik kira-kira 30
o
C tiap gugus CH
2
.
Kenaikan ini sama dengan yang diamati pada deret homolog alkana. Seperti dengan
alkana, percabangan dalam alkena menurunkan sedikit titik didih itu.
Meskipun alkena dianggap non-polar, mereka sedikit lebih mudah larut dalam
air daripada alkana padanannya, sebab elektron pi, yang agak terbuka itu, ditarik oleh
hidrogen ( dari air ) yang bermuatan positif parsial(sebagian). Alkena dapat
mengalami reaksi adisi oleh halogen. Berikut ini adalah contoh reaksi adisi alkena
yaitu etena (etilena)
CH
2
=CH
2
+ Br
2
BrCH
2
-CH
2
Br
Alkena dapat teroksidasi menghasilkan karbon dioksida dan air apabila
terdapat banyak oxidizing agents. Berikut ini adalah reaksi pembakaran etena
CH
2
=CH
2
+ 3O
2
2CO
2
+ 2H
2
O
Alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga antara
dua atom karbon. Alkuna memiliki rumus umum C
n
H
2n-2
. Secara tradisional, alkuna
yang banyak digunakan adalah etuna (disebut juga asetilen). Asetilen dihasilkan dari
reaksi antara kalsium karbida (CaC
2
) dengan air. Alkuna dapat mengalami reaksi
adisi oleh halogen menghasilkan vinil dihalida atau alkil tetrahalida. Berikut ini
adalah contoh reaksi antara etuna dengan brom:
HCCH + 2 Br
2
HCBr
2
CHBr
2
(1,1,2,2-tetrabromo etana)
Alkuna bereaksi dibakar dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan
uap air. Berikut ini adalah contoh reaksi pembakaran etuna
2HCCH + 10O
2
4CO
2
+ 2H
2
O

V. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1) Tabung reaksi 2 buah
2) Pipa bengkok 1 buah
3) Sumbat gabus/karet 1 buah
4) Pipet tetes 1 buah
5) Pembakar bunsen 1 buah
6) Gelas ukur 1 buah
7) Bak 1 buah
8) Korek api 1 buah

b. Bahan
1) Kalsium karbida (CaC
2
) / karbit
2) Gas elpiji (propana + butana)
3) Air brom (Br
2
)
4) Air

VI. ALUR KERJA

1.

- dialiri gas elpiji ke dalam tabung reaksi
- diamati





2.


- dinyalakan melalui pembakar bunsen
- diamati








3.



- dimasukkan dalam tabung A - diisikan ke dalam tabung C
- ditempatkan terbalik ke dalam bak D
yang terisi air

- dihubungkan dengan pipa bengkok B
- dimasukkan air pada tabung A dengan pipet
- ditutup kembali
- dibiarkan sampai tabung C terisi penuh dengan gas
- diambil tabung C dan dibalik sampai mulut menghadap atas
- dinyalakan dengan korek api
- diamati apa yang terjadi
2 mL air brom
Larutan berubah menjadi tidak
berwarna
Gas Elpiji
Base region : biru muda
Inner region : merah
Outer region : biru

Butiran karbit (CaC
2
) Air (H
2
O)
Warna api jingga , terdapat
jelaga dan juga letupan

4.



- dimasukkan dalam tabung A - diisikan ke dalam tabung C


- dihubungkan dengan pipa bengkok B
- dimasukkan air pada tabung A dengan pipet
- ditutup kembali
- dialirkan gas asetilen ke dalam air brom
















VII. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pada percobaan pertama, 2mL air brom diukur dengan menggunakan gelas ukur,
kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Setelah itu, air brom dialiri gas
elpiji selama 1 menit dan diamati perubahan yang terjadi.
2. Pada percobaan kedua, disiapkan bunsen yang digunakan untuk mengamati nyala
api dari gas elpiji, setelah itu bunsen dinyalakan dan diamati warna nyala apinya
beberapa saat dan dimatikan segera.
3. Pada percobaan ketiga, disiapkan karbit yang telah dihancurkan menjadi butiran,
kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi A, dan tabung reaksi tersebut
diletakkan pada statif. Kemudian menyiapkan bak dan tabung reaksi C. Tabung
reaksi C diisi penuh air dan diletakkan terbalik didalam bak yang telah berisi air.
Kemudian antara tabung reaksi A dan tabung reaksi C dihubungkan dengan
selang / pipa bengkok. Pada mulut tabung A, diberi sumbat karet. Pada tabung A,
Gb. Rangkaian alat percobaan 3
A
B
C
D
Butiran karbit (CaC
2
) Air Brom (Br
2
)
Larutan berubah menjadi
tidak berwarna
diberi beberapa tetes air dengan menggunakan pipet tetes dan langsung ditutup
kembali. Dibiarkan tabung C terisi penuh dengan gas yang dihasilkan dari tabung
A. Setelah penuh, tabung C dibalik sampai mulut menghadap keatas dan segera
dinyalakan api diatasnya, kemudian diamati reaksi yang terjadi.
4. Pada percobaan keempat, disiapkan karbit yang telah dihancurkan menjadi
butiran, kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi A, dan tabung reaksi
tersebut diletakkan pada statif. Diambil 2mL air brom dengan gelas ukur
kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi B. Tabung reaksi A dan B
dihubungkan dengan selang / pipa bengkok. Pada mulut tabung A, diberi sumbat
karet. Pada tabung A, diberi beberapa tetes air dengan menggunakan pipet tetes
dan langsung ditutup kembali. Gas asetilen dibiarkan mengalir pada air brom
selama 1 menit dan diamati perubahan yang terjadi.

VIII. HASIL PENGAMATAN
No. Tindakan Hasil Pengamatan Reaksi Kesimpulan Gambar/Foto
1.

Air brom: berwarna
kuning muda

Setelah dialiri gas elpiji
Air brom: tidak
berwarna.
C
3
H
7
+ Br
2

C
3
H
7
Br + HBr

C
4
H
9
+ Br
2

C
4
H
9
Br + HBr

Pada gas C
3
H
7

dan C
4
H
9

yang
direaksikan
dengan gas air
brom terjadi
reaksi
substitusi.


2.

- dinyalakan melalui pembakar bunsen
- diamati








Warna nyala api dari
gas elpiji : biru
Warna nyala api
dari gas elpiji :
biru
Warna nyala
api dari gas
elpiji : biru

2 ml air brom
Larutan berubah menjadi
tak berwarna
- dialiri gas elpiji ke dalam tb.reaksi
- diamati
Gas Elpiji
Base region : biru muda
Inner region : merah
Outer region : biru

3.


-dimasukkan dalam tab.A -diisikan ke dalam
tabung C
-ditempatkan terbalik
ke dalam bak D
yang terisi air
- dihubungkan dengan pipa bengkok B
- dimasukkan air pada tabung A dengan pipet
- ditutup kembali
- dibiarkan sampai tabung C terisi penuh dengan
gas
- diambil tabung C dan dibalik sampai mulut
menghadap atas
- dinyalakan dengan korek api
- diamati apa yang terjadi












-CaC
2
berbentuk serbuk
abu-abu.

-ditambahkan air
terbentuk gas C
2
H
2

yang berbau menyengat.

-dialirkan ke dalam
tabung lain dan
dinyalakan dengan
korek api: terjadi
letupan api

-setelah terjadi letupan,
di dalam tabung
terdapat jelaga
berwarna hitam.

-warna api: jingga
kemerahan.
CaC
2
+ 2H
2
O
Ca(OH)
2
+
C
2
H
2
(g)

Gas asetilan
(warna nyala api:
jingga
kemerahan)
-Warna nyala
api pada gas
asetilen:jingga
kemerahan

-terdapat
jelaga
berwarna
hitam


Butiran karbit (CaC
2
) Air (H
2
O)
Warna api jingga ,
terdapat jelaga dan
juga letupan
4.


-dimasukkan dalam tabung A -diisikan ke dalam
tabung C

- dihubungkan dengan pipa bengkok B
- dimasukkan air pada tabung A dengan pipet
- ditutup kembali
- dialirkan gas asetilen ke dalam air brom

- Air brom: kuning
muda.
- Setelah dialiri gas
elpiji: tidak berwarna

CHCH + Br
2

CH=CH + Br
2


Br Br
Br Br

Br CH
-
CH Br
Pada gas C
2
H
2

yang
direaksikan
dengan air
brom, terjadi
reaksi adisi.

Butiran karbit (CaC
2
) Air Brom (Br
2
)
Larutan berubah menjadi
tidak berwarna
IX. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama, bertujuan untuk mengetahui jenis reaksi yang terjadi
pada alkana, yakni reaksi substitusi (halogenasi). Langkah pertama yakni mengisi tabung
reaksi dengan 2 mL air brom, kemudian mengaliri tabung reaksi tersebut dengan gas
elpiji melalui selang penghubung. Setelah dialiri gas elpiji, air brom yang berwarna
kuning berubah menjadi tidak berwarna, karena elpiji mengandung gas propana dan
butana (C
3
H
7
dan C
4
H
9
). Hal ini menunjukkan bahwa reaksi tersebut merupakan reaksi
substitusi (halogenasi) alkana. Berikut persamaan reaksinya :
CH
3
CH
2
CH
3
+ Br
2
CH
3
CHCH
3
atau CH
3
CH
2
CH
2
+ HBr


CH
3
CH
2
CH
2
CH
3
+ Br
2
CH
3
CH
2
CH
2
CH
2
atau CH
3
CH
2
CHCH
3
+ HBr

Pada percobaan kedua, bertujuan untuk mengetahui reaksi pembakaran pada
alkana. Hal yang dilakukan adalah dengan menyalakan gas elpiji melalui pembakar
bunsen. Setelah dibakar api yang tercipta berwarna biru. Hal ini menunjukkan bahwa
pembakaran yang terjadi merupakan pembakaran sempurna, artinya gas yang dibakar
akan diubah menjadi CO
2
dan H
2
O. Pembakaran disertai dengan pembebasan kalor
(panas) dan cahaya. Pembakaran propana akan menghasilkan kalor sekitar 531 kkal/mol
(H = -531 kkal/mol). Sedangkan pembakaran butana akan menghasilkan kalor sekitar
688 kkal/mol (H = -688 kkal/mol). Berikut adalah persamaan reaksinya :
CH
3
CH
2
CH
3
+

O
2
3CO
2
+ 4H
2
O H = -531 kkal/mol
CH
3
CH
2
CH
2
CH
3
+

O
2
4CO
2
+ 5H
2
O H = -688 kkal/mol
Pada percobaan ketiga, bertujuan untuk mengetahui reaksi pembakaran pada
alkuna. Pertama menyusun alat sesuai dengan prosedur praktikum setelah itu ke dalam
tabung reaksi besar dimasukkan beberapa butir kabit atau kalsium karbida (CaC
2
), setelah
itu karbit di basahi dengan air hingga terjadi reaksi dan menghasilkan gas asetilena
sebagai berikut :
CaC
2 (s)
+ 2H
2
O
(aq)
C
2
H
2 (g)
+ Ca(OH)
2

(aq)

Setelah memberi air pada butiran karbit (berwarna abu-abu) akan terbentuk gas
asetilen yang berbau tajam, gas yang terjadi dialirkan ke dalam tabung reaksi besar yang
lain yang sudah terisi penuh air dan ditutup dengan penutup karet menggunakan selang
plastik. Setelah air dalam tabung reaksi terdesak habis oleh gas yang dhasilkan lalu
dengan cepat tutup karet dibuka dan ke dalam gas pada tabung reaksi dinyalakan
Br
Br
Br
Br
menggunakan korek api, nyala api berwarna jingga kemerahan, berikut persamaan
reaksinya :
CH CH +

O
2
2CO
2
+ H
2
O
Pada percobaan keempat, bertujuan untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada
alkuna yakni reaksi adisi. Seperti langkah pada percobaan ketiga yaitu mengalirkan gas
yang keluar ( gas asetilen ) dengan menggunakan selang plastik menuju ke dalam tabung
reaksi yang berisi 2 mL air brom. Air brom yang semula berwarna kuning setelah dialiri
dengan gas asetilen menjadi tidak berwarna. Berikut persamaan reaksinya :
Br Br
CH CH + Br
2
CH

CH + Br
2
CH CH
Br Br
Persamaan reaksi di atas menunjukkan bahwa alkuna (ikatan rangkap tiga) akan
mengalami reaksi adisi jika direaksikan dengan halogen menjadi alkena (ikatan rangkap)
dan jika terus direaksikan dengan halogen berlebih maka akan membentuk ikatan tunggal
(alkana).

X. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan:
1. Ketika alkana direaksikan dengan halogen, akan terjadi reaksi subtitusi (halogenasi)
2. Pembakaran sempurna alkana akan menghasilkan CO
2
dan H
2
O. Dimana, api yang
dihasilkan berwarna biru.
3. Pembakaran sempurna alkuna akan menghasilkan CO
2
dan H
2
O. Dimana, api yang
dihasilkan berwarna jingga kemerahan.
4. Alkuna yang direaksikan dengan halogen, akan terjadi reaksi adisi (ikatan rangkap
berubah menjadi ikatan tunggal)

XI. DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralph J. Dan Fessenden, Joan S. 1982. Kimia Organik Jilid 1, Edisi II.
Jakarta: Erlangga. (diterjemahkan oleh Pudjaatmaka, A. Hadyana)
Hart, Harold, dkk. 2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat, Edisi XI. Jakarta:
Erlangga. (alih bahasa oleh Achmadi, Suminar Setiati)
Siregar, Morgong. 1988. Dasar Dasar Kimia Organik. Jakarta: Depdikbud
Tim Dosen Kimia Organik. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Surabaya:
UNESA
Br Br
XII. JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah isi dari gas elpiji? Tulis rumus kimianya!
Jawab :
Gas elpiji berisi gas propana (C
3
H
8
) dan butana (C
4
H
10
)

2. Gas apakah yang terjadi sewaktu karbit diberi air?
Jawab :
Gas yang terbentuk yakni gas asetilen (C
2
H
2
)

3. Tuliskan reaksi reaksi yang terjadi dari gas tersebut setelah dimasukkan
kedalam air brom !
Jawab :
Reaksi yang terjadi setelah gas elpiji dialirkan ke air brom:
CH
3
CH
2
CH
3
+ Br
2
CH
3
CHCH
3
+ HBr

CH
3
CH
2
CH
2
CH
3
+ Br
2
CH
3
CH
2
CH
2
CH
2
+ HBr


Reaksi yang terjadi setelah gas asetilen dialirkan ke air brom:
Br Br Br Br
CH = CH + Br
2
CH

=

CH + Br
2
CH CH
Br Br

4. Bedakan sifat reaksi yang terjadi antara gas kota dan gas elpiji dan gas karbit
terhadap air brom !
Jawab :
Gas karbit yang dialiri air brom: terjadi reaksi adisi yaitu sifatnya memutuskan ikatan
dari ikatan rangkap tiga menjadi rangkap dua dan rangkap dua menjadi rangkap satu.
Gas elpiji yang dialiri air brom: terjadi reaksi substitusi yaitu 2 atom H yang diikat
oleh atom C digantikan oleh 2 atom Br.

5. Tuliskan reaksi pembakaran dari gas kota atau gas elpiji dan gas karbit serta
bedakan nyala yang terjadi dari masing masing hasil pembakaran gas tersebut
pada pengamatan !
Br
Br
Pembakaran gas kota/gas elpiji
2H
3
CCH
2
CH
3
+

O
2
6CO
2
+ 7H
2
O
2H
3
C(CH
2
)
2
CH
3
+ 18O
2
8CO
2
+ 10H
2
O
Warna nyala api yang dihasilkan adalah biru.
Pembakar gas karbit
2HCCH + 10O
2
4CO
2
+ 2H
2
O
Warna nyala api yang dihasilkan adalah jingga kemerahan.



























XIII. DOKUMENTASI







































Air Brom sebelum
dialiri gas elpiji
Air Brom setelah
dialiri gas elpiji
Warna nyala api
gas elpiji

Warna nyala api
dari gas asetilen
Gas asetilen
















Jelaga yang dihasilkan
saat gas asetilen disulut
api, selain menghasilkan
jelaga,juga menghasilkan
letupan.
Air Brom sebelum dialiri
gas Asetilen
Air Brom setelah
dialiri gas Asetilen

Você também pode gostar