Você está na página 1de 18

ANALISA GAS DARAH

Suyamto, S.Kep.,Ns
Keseimbangan Asam Basa
Keasaman atau kebasaan suatu larutan tergantung
dari kadar Hidrogen di dalamnya. Peningkatan
kadar H+ akan menurunkan pH sehingga larutan
lebih asam.
Penurunan kadar H+ akan menambah asam ke
dalam plasma akan menaikkan pH.
Tubuh manusia dapat mempertahankan
keseimbangan asam-basa dengan menganti asam
dan basa kuat dengan asam dan basa lemah.
Keseimbangan Asam Basa
Asam adalah ion hydrogen atau donor proton. Suatu
cairan disebut asam bila mampu melepaskan atau
menyeimbangkan H+.
Basa adalah ion hydrogen atau askseptor proton,
suatu cairan bersifat basa bila sanggup menerima
H+.
Asam Karbonat (H2CO3) adalah asam karena dia
mampu mengeluarkan H+ untuk menjadi HCO3
Bikarbonat (HCO3-) adalah basa karena dia mampu
menangkap H+ untuk menjadi H2CO3.

Kadar oin hydrogen dalam serum 0,0000001 gr/lt
atau 10
-7
gr/lt, angka yang sulit diperhitungkan,
sehingga biasa dipakai logaritma negative dari angka
tersebut yang dinamakan pH.
Nilai pH normal CES ; 7,4 0,05 (sedikit alkalis),
sedangakan CIS : 6,8 7,00 (lebih netral)
Untuk mempertahankan keseimbangan tersebut
diperlukan mekanisme peyangga (buffer),
pengaturan CO2/H2CO3 melalui paru dan
pengeluaran urine yang bersifat asam-basa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi H+ :
1. Pemberian asam melalui makanan
2. Penambahan secara endogen dari hasil metabolisme
(laktat)
3. Penambahan secara endogen yang tidak fisiologis
(peragian dalam usus, DM)
4. Pengeluaran asam/basa oleh ginjal dan usus
5. Pengeluaran H2CO3 oleh paru
6. Pembentukan asam dalam jumlah besar oleh sel-sel
lambung
Sistem Penyangga (Buffer)
Dalam CES dan CIS, terdapat beberapa kombinasi
kimiawi bertindak sebagai penyangga terhadap
perubahan kadar H+ yang mendadak. Substansi-
substannsi ini akan mempertahankan cairan tubuh
dalam keadaan pH relative constant.
Sistem penyangga selalu terdiri dari 2 bagian yaitu
Asam lemah (donor H+) dan garam dari asam
tersebut.
Bila asam kuat ditambahkan ke dalam larutan, proton
bebas (H+) akan bergabung dengan penerima proton
(basa) untuk membentuk asam lemah. Bila basa kuat
(OH-) ditambah ke dalam larutan, akan menarik H+
dari asam lemah membentuk H2O, sehingga
mengurangi perubahan kadar H+.
Sistem Penyangga (Buffer)
Ada 4 sistim penyangga dalam tubuh
Bikarbonat dan asam karbonat (H2CO3-HCO3)
Fosfat
Protein
Hemoglobin dan sel darah merah
Walaupun Bikarbonat- Asam Karbonat merupakan
penyangga utama dalam plasma ( 90%), namun di
dalam sel kurang berarti. Hemoglobin di dalam sel
darah merah sebagai protein intraseluler memegang
peran penting dalam system penyangga.
Sistem Penyangga (Buffer)
Hemoglobin bertanggung jawab dalam transport CO2
baik dari jaringan maupun dalam paru. Bila kadar
CO2 dalam plasma naik, akan terjadi difusi ke dalam
sel darah merah, yang kemudian akan diubah oleh
enzyme karbonik dan hydrase menjadi asam
karbonat (CO2 + H2O H2CO3).
Dalam keadaan normal, perbandingan Asam
Karbonat : Bikarbonat dalam CES adalah 1:20.
Jumlah total Asam Karbonat tidaklah penting, yang
penting adalah perbandingannya harus tetap untuk
mempertahankan keseimbangan asam-basa.
Bikarbonat

Diagnosis asidosis atau alkhalosis metabolic dapat
dibuat dengan melihat kadar bikarbonat dalam
plasma, angka normalnya 22-26 mEq untuk darah
arteri dan 24-48 mEq untuk darah vena. Kadar
bikarbonat dalam plasma diatur oleh ginjal melalui
keasman urin.
Asidosis respiratorik ditandai dengan penimbunan
CO2 karena hipoventilasi. Asam Bikarbonat akan
meningkat sehingga ratio 1:20 kurang dan pH turun.
Sebaliknya pada alkalosis respiratoar terdapat deficit
H2CO3 akibat hiperventilasi, akibatnya peningkatan
ratio 1:20 sehingga pH naik
Pusing.????



Sama..
Keseimbangan Asam Basa
Enzime & proses metabolisme sel tubuh butuh
suasana asam & basa yang baik
Gangguan pernafasan menyebabkan retensi CO2
shg tjd perubahan PH darah.
Mekanisme tubuh menjaga PH :
pernafasan di paru
ion hidrogen di ginjal
buffer
Asam basa mjd pertanda dini perub klinis yang
segera mengikuti, henti jantung, ggn elektrolit dsb
Bahaya Gangguan Asam Basa
1. Asidosis menyebabkan kadar kalium darah naik
& fungsi sel dan enzim tubuh menjadi buruk.
Hiperkalemi diperberat oleh asidosis. Tanda klinis :
PVC , VF , Henti Jantung
2. Alkalosis menurunkan kadar kalium, hipokalemi
memudahkan aritmia & Intoksikasi digitalis
3. PCO2 yg tinggi 80 100 mmHg menyebabkan
coma, aritmia ventrikuler serta vasodilatasi
pembuluh darah otak, TIK & aliran darah ke otak
meningkat
4. PCO2 < 25 mmHg menyebabkan vasokontriksi
pembuluh darah otak & penurunan aliran darah ke
otak menyebabkan hipoksia
Keseimbangan Asam Basa
Fokus pemeriksaan darah arteri krn bawa O2 &
nutrisi ke tingkat sel di jaringan
Darah yg diambil tdk beku dgn ditambah
antikoagulan ( heparin )
Empat parameter pokok yg penting : PH , PO2 ,
PCO2 , BE ( HCO3 )
Angka Normal :
PH = 7,35 -7,45
PCO2= 35 45 mmHg
PO2 = 80 100 mmHg
BE = -2 - +2
HCO3= 21 25 mMol/L
Keseimbangan Asam Basa
Data gas darah dpt dibaca berdasarkan kreteria
normalitas
Namun secara sendiri tidak mempunyai arti klinis
Data AGD minimal harus dibaca dalam satu paket :
PH,PO2,PCO2,BE / HCO3
PO2 < 80 mmHg - Hipoksia Metabolisme
anaerob
PO2 > 100 mmHg Hiperoksi Oksigen toxic

Keseimbangan Asam Basa
PH ASIDOSIS < 7,35 7,45 > Alkalosis
PCO2 Hypercarbia > 45 35 < Hypocarbia
BE Asidosis < -2 +2 > Alkalosis

Tentukan asidosis atau alkalosis : baca PH
Tentukan penyebab primer dari asidosis atau
alkalosis :
baca BE jika menyimpang searah dg PH >
metabolik
baca PCO2 jika menyimpang searah dg PH >
Respiratorik
Contoh
PH 7,25 7,25 7,50 7,50 7,25 7,48
PCO2 70 40 25 40 20 20
BE +2 -10 -2 +8 -17 -8
HCO3 31 18 19 32 8 13
T CO2 33 19 20 33 9 15
----------------------------------------------------------------------------
A B C D E F
Contoh
A. Asidosis PH 7,25 Resp PCO2 70
B. Asidosis PH 7,25 Metab BE 10
C. Alkalosis PH 7,50 Resp PCO2 25
D. Alkalosis PH 7,50 Metab BE +8
E. Asidosis PH 7,25 Metab BE 17 & kompensasi
PCO2 20
F. Alkalosis PH 7,48 Respi PCO2 20 & Kompensasi
BE -8
Terima kasih

Você também pode gostar