Você está na página 1de 23

ANALISIS MODEL PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

TINGGI, TELAAH ATAS EKSISTENSI DAN TANTANGAN


PTAIS DAN PERUBAHAN IAIN MENJADI UIN
( Muhammad Azli )
A. PENDAHULUAN
Sejak tahun 1999 pemikiran merubah IAIN menjadi UIN sudah ada,
namun baru terealisasi pada tahun 2002. PTIAIN yan mula!mula berubah
menjadi UIN adalah PTIAIN Syari" #idayatullah $akarta, mereka mena%ali
denan membuka jurusan pr&ram studi umum yan kemudian diikuti &leh
beberapa IAIN dan satu STAIN menjadi UIN, seperti IAIN Sunan 'alijaa
(&yakarta menjadi UIN Sunan 'ali $aa (&yakarta, IAIN Syari" )asim
Pekanbaru menjadi UIN SUS'A *IAU, IAIN Sunan +unun $ati ,andun
menjadi UIN Sunan +unun jati ,andun IAIN Alauddin -akasar menjadi UIN
Alauddin -akasar, STAIN -alan -enjadi UIN -alan. Salah satu "akt&r yan
menyebabkan perubahan IAIN menjadi UIN dilatar belakani &leh adanya
anapan bah%a dik&t&mi pendidikan antara pendidikan aama dan pendidikan
umum, serta mun.ulnya kesadaran tentan takkala Islam meraih pun.ak kejayaan
dimasa lampau ketika itu tidak ada pemilihan ilmu umum dan ilmu aama dan
ilmu m&dern karena ilmu dipandan sebaai satu kesatuan, dan Islam sendiri
merupakan aama uni/ersal.
0emikian jua di bidan kajian Islam yan menjadikan Al!1uran dan
#adis sebaai sumber ilmu penetahuan. $ika ada pemisahan antara ilmu aama
dan ilmu umum berarti keuni/ersalan itu tidak terlaksana denan baik.
0alam sejarah, kehadiran peruruan tini Islam di Ind&nesia pada
a%alnya adalah untuk melahirkan ulama yan intelek, ahli dibidan aama2Islam
dan ilmu m&dern 3sain4 termasuk jua bahasa serta sekalius mampu memahami
Al!1uran dan #adis. 'ajian Al!1uran, #adist dan pemikiran!pemikiran Islam
menantarkan mahasis%a meraih presikat sebaai .al&n ulama, sedankan
1
menkaji ilmu m&dern untuk mendapatkan identitas sebaai .al&n intelek. 0apat
kah hal ini di.apai denan mudah5. Untuk meraihnya diperlukan usaha!usaha
yan dilakukan &leh berbaai pihak baik itu pemerintah, lembaa pendidikan dan
unsur masyarakat. munkin dapat diimplementasinya akan ditemukan berbaai
ma.am kendala atau rintanan. Namun hina saat ini pr&ses perubahan untuk
men.apai tara" penyempurnaan belum berhenti dan terus berjalan baik pada
tataran penembanan "il&s&"i hina pada implementasi yan bersi"at teknis.
,erikut ini akan diuraikan se.ara sinkat tentan analisis m&del
penembanan pendidikan tini, telaah atas eksistensi, dan tantanan PTAIS
serta perubahan IAIN menjadi UIN, yan dalam sub pembahasannya akan
diuraikan tentan keadaan pendidikan tini umum, m&del penembanan
pendidikan tini &leh masyarakat dan 6PT', m&del pennembanan pendidikan
tini aama, telaah eksistensi dan tantanan PTIAN, upaya!upaya
penembanan IAIN menjadi UIN, landasan "il&s&"is, s&lusi penataan PTAIN,
IAIN, STAIN, PTAISdan perubahannya menjadi UIN, serta masalah kurikulum
dan pendanaan.
B. PEMBAHASAN
1. -&del Penembanan Pendidikan Tini
-enurut -ahmud (unus Islami. 7&llee pertama telah didirikan suatu
lembaa Pendidikan Tini di Padan Sumatra ,arat pada tahun 1980 denan dua
"akultas, yaitu syariat2Aama dan Pendidikan2,ahasa Arab.
Pada tahun 1928 sek&lah teknik yan berada di ,andun, yan didirikan
pada tahun 1920, dijadikan Te.nis.he #&es.h&&l. Pada tahun yan sama murid!
muridnya yan pintar tamatan *e.hts.h&&l diperkenakan untuk menikuti testin
masuk sek&lah #akim tini atau *e.htkundie #&es.h&&l. Pada tahun 1929
St&/ia di $akarta se.ara beransur!ansur mulai ditrans"&rmasikan menjadi
sek&lah tini ked&kteran atau eneesskundie h&es.h&&l.
1
1
Haidar Putra Daulay, Pemberdayaan Pendidikan Islam di Indonesia.
(Jakarta: PT Rineka Cipta,2009), hal 5
2
Pada tahun 19:0 hanya ada dua peruruan tini neeri tanah air, yaitu
uni/ersitas +ajah -ada 3U+-4 di $&yakarta, yan didiran pada tahun 1989
sebaai mani"estasi perjuanan kemerdekaan, dan Uni/ersitas Ind&nesia 3UI4
yan diresmikan pada tahun 19:0.
0emikian jua peruruan Tini Aama Islam 3PTAI4, PTAI dikenal di
Ind&nesia pada akhir pemerintahan $epan 3; $uli 198:4 bertepatan tanal 29
*ajab 1<=8 # diresmikan berdirinya sek&lah Tini Islam 3STI4, pada tahun 198=,
STI dipindahkan ke (&yakarta, tahun 1989, STI berkemban menjadi
Uni/ersitas Islam Ind&nesia 3UII4 yan terdiri dari empat >akultas, >akultas
Aama, >akultas Pendidikan, >akultas ?k&n&mi, dan >akultas #ukum. Pada
atahun 19:0 "akultas Aama dineerikan menjadi Peruruan Tini Aama Islam
Neeri 3PTIAN4.
Selajutnya tahun 19=0 PTAIN yan di (&yakarta diabun denan A0IA
3Akademi 0inas Ilmu Aama4 yan ada di $akarta menjadi Istitut Aama Islam
Neeri 3IAIN4, dan pada tahun 1999 "akultas!"akultas IAIN yan ada didaerah!
daerah yan terpisah dari l&kasi IAIN induk, dilepaskan dari induk masin!
masin untuk mandiri menjadi Sek&lah Tini Aama Islam Neeri 3SATAIN4.
,erikutnya menjadi sesuai denan tuntutan perkembanan @aman sejak tahun
2002 sebaai IAIN dan STAIN telah berkemban pula menjadi Uni/ersitas Islam
Neeri 3UIN4
Pada tahun 198=, berbaai "akultas yan didirikan sebelum Peran 0unia
II yan tersebar dibeberapa k&ta besar dik&ns&lidasi di ba%ah naunan satu
payun kelembaaan bernama. ,alai Peruruan Tini *epublik Ind&nesia,
berkedudukan di $akarta. 6embaa pendidikan ini kemudian menjadi Uni/ersitas
Ind&nesia pada tahun 19:0.
Pada peri&de tahun 19:1!19=0, "akultas!"akultas di luar k&ta $akarta yan
ada pada tahun 19:0 menjadi baian dari Uni/ersitas Ind&nesia kemudian
berkemban menjadi empat lembaa pendidikan tini terpisah. Uni/ersitas
Airlana didirikan 19:8 di Surabaya, Uni/ersitas #asanuddin di -akasar
!
319:=4, Institut Tekn&l&i ,andun 319:94, Institut Pertanian ,&&r 319=<4.
Semua "akultas berkedudukan di $akarta menjadi ini dari Uni/ersitas Ind&nesia.
Pada peri&de 319:1!19=04 6embaa Pendidikan tini tumbuh sanat
pesat, selain U+- dan UI, lembaa pendidikan tini tumbuh menjadi 1= buah,
yaituA 1< Uni/ersitas dan Istitut Neeri, serta < Institut Pendidikan Tini Neeri,
tersebar diseluruh tanah air, kemudian pada peri&de 19=1!1990 dibanun 1=
uni/ersitas dan 9 Institut Pedidikan Tini Neeri. 'arena banyak penajar yan
dirkirim keluar neeri, Setelah kembalinya para penajar yan dikirim keluar
neeri untuk menimba ilmu, maka aasan!aasan baru dalam dunia pendidikan
mulai menemukan dan didukun pula &leh iklim p&litik pas.a tahun 19=:
memunkinkan aasan!aasan itu ter%ujud, pada tahun 1990!an
diselenarakan pr&yek per.&nt&han yan kemudian melahirkan system
penajaran baru yan memunkinkan mahasis%a menempuh studi se.ara lebih
teren.ana.
Pertumbuhan jumlah lembaa pendidikan tini yan demikian pesat serta
perubahan ke sistem studi yan teren.ana yan lebih menekankan kepada e"isiensi
dalam penyelenaraan pendidikan, telah menimbulkan situasi transisi yan
ditandai &leh dua halA Perkembanan tampa kesatuan p&la, dan kinerja yan
kuran meyakinkan. 'edua hal ini menjadikan telah mend&r&n pimpinan
0epdikbud untuk merumuskan serankaian kebijakan menenai penembanan
pendididkan tini. 0ikemikakan bah%a pendidikan tini harus menjadi daya
erak yan dinamis bai pr&ses m&dernisasi yan dapat menhubunkan keadaan
sekaran dan masa depan, dan menusahakan penemuan arah m&dernisasi menuju
penembanan masyarakat masa depan.
Pennembanan sistem tersebut bertujuan untuk meneakkan suatu sistem
pendidikan tini di Ind&nesia se.ara meliputi peruruan tini neeri dan s%asta
di dalam suatu p&la pembinaan yan lebih teratur dan terarah sebai berikutA
1. -erupakan baian yan interal dari usaha pembanunan Nasi&nal
maupun daerah
"
2. -erupakan penhubun antara dunia IPT?' dan kebutuhan masyarakat
<. -elakasanakan pendidikan berdasarkan p&la pemikiran analitik dan
ber&rientasi pada peme.ahan permasalahan pandanan masa depan
8. Partisipasi dalam perbaikan serta penembanan mutu kehidupan dan
kebudayaan, ilmu peneetahuan , dan penerapan serta kerja sama
internasi&nal dalam men.apai perdamaian dunia dan kesejahteraan umat
manusia
:. -eneembankan seluruh kemampuan dan kepribadian manusia,
m&bilitas dalam memper&leh penalaman pendidikan, di/ersi"ikasi dan
dem&kratisasi dalam pendidikan dan pr&ses belajar, m&bilisasi sumber
masyarakat untuk pendidikn, dan pertumbuhan keairahan riset.
Arah penembanan pendidikan tini di atas meliputi pembinaan
peruruan tini se.ara k&mprehensi" serta berbaai kebijakan yan luas
termasuk peren.ananya.
a. Penembanan Pendidikan Tini Bleh -asyarakat.
Peran serta masyarakat dalam penyelenaraan pendidikan pada
umumnya telah diatur dalam UU N&m&r 2219;9 Pasal 89 yan
menyatakan bah%a C -asyarakat sebaai mitra pemerintah berkesempatan
seluas!luasnya untuk berperan serta dalam penyelenaraan pendiddikan
Nasi&nalD. 'husunya untuk penyelenaraan pendididkan tini, peran
serta masyarakat telah diatur pula dalam PP N&. :92199;. 6ebih lanjut
dalam PP tersebut diatur p&la pembinaan p&la tunal &leh pemerintah
terhadap pendidikan tini yan diselenarakan &leh pemerintah maupun
masyarakat.
Per%ujudan dan pembinaan p&la tunal itu sudah dilaksanakan
&leh pemerintah melalui pembentukan ,adan Akreditasi Nasi&nal 3,AN4
denan S' -endikbud N&,0<2=2U2 1998 yan telah diperbaharui dan
disempurnakan denan S' -endikbud N&. 1;92U2 199; yan meneaskan
5
bah%a ,AN merupakan suatu badan yan independen tidak membedakan
antara PTN dan PTS. ,ai pr&ram studi yan terakreditasi, perlakuan
pemerintah adalah sama, beitu jua untuk pr&ram studi yan elum
terakreditasi pembinaannya sama pula, yan membedakan hanya sekt&r
penel&laan dan sumber pembiayaan.
Paradima baru pendidikan tinin biasanya tertumpu pada tia
pilar utama yakni kemandirian dalam penel&laan, atau Bt&mi,
Akuntabilitas, dan jaminan mutu.
b. Penembanan 6embaa Pendidikan dan Tenaa 'ependidikan
36PT'4
6PT' terdiri atas I'IP, ST'IP, >'IP, untuk >'IP diperlukan kajian yan
.ermat aar >'IP tidak menjadi berbentuk I'IP ke.il dalam uni/ersitas, tetapi
harus berbentuk "akultas yan merupakan baian yan interal dari uni/ersitas
tersebut.
ST'IP merupkan pers&alan tersendiri yan masa depannya harus dikaji
sedemikian rupa aar dalam penembanan tidak tertinal. Sementara itu I'IP
merupakan 6PT' yan sudah matan untuk &t&n&m sebaaimana uni/ersitas
lainnya. Sebaai 6PT'!I'IP harus tetap merupakan Uni/ersitas yan misi
utamanya mempersiapkan tenaa!tenaa kependidikan dan untuk itu sebaiknya
diberikan &t&n&mi penuh untuk meninkatkan mutu pendidikan.
>asli $alal dalam bukunya Bt&n&mi Pendidikan meneemukakan bah%a
pendidikan tini Aama terdiri dari IAIN, STAIN dan STAIS memiliki tanun
ja%ab bersama dalam meninkatkan mutu S0- Ind&nesia yan bertujuan
menhasilkan lulusan yan memilki keimanan dan keta1%aan kepada tuhan yan
-aha ?sa, kepribadian denan akhlak mulia, serta keilmuan dan keterampilan
pr&"esi&nal. Pembanunan Ind&nesia menempatkan IAIN, STAIN, STAIS pada
p&sisi pentin dan starteis.

0i Ind&nesia terdapat << STAIN dan 18 IAIN, sejak didirikan pada akhir
tahun 19:0!an, IAIN2STAIN telah menhasilkan ratusan ribu Alumni dalam
beraai bidan, khususnya bidan aama. -ereka bekerja dalam berbaai sekt&r
pendidikan, khusunya pendidikan, dak%ah, keiatan s&sial kemasyarakatan.
0enan pendekatan dan k&munikasi keaamaan yan mereka miliki para alumni
IAIN2STAIN telah berperan pentin dalam pembanunan, dan sekalius
menurani dampak ekses neati" -&dernisasi. Terlepas dari keberhasilan dan
perannya selama ini, IAIN2STAIN masih menhadapi beberapa tantanan dan
masalah.
2
IAIN mesti membenahi dirinya yan selaras denan perubahan!perubahan
yan terjadi di masyarakat, sekalius jua memba%a masyarakat kearah yan
lebih baik lai denan tetap berpijak pada diri IAIN sebaai lembaa m&ralitas ke
Islaman umat di tenah!tenah penembanan keilmuan.
<
0enan demikian untuk sekaran ini IAIN tidak hanya bertahan sebaai
lembaa pendidikan yan hanya menkaji ilmu!ilmu aama saja melainkan harus
mensejajarkan dan meninterasikan ilmu Aama denan ilmu umum. Sehina
nantinya IAIN akan menhasilkan alumni!alumni yan bukan saja mampu
memasuki dunia pekerjaan yan berkenaan dalam bidan keaamaan saja, tetapi
dalam bidan!idan n&n keaamaan. #al inilah yan jua merupakan aksi
penembanan IAIN menuju UIN.
Selain itu Bt&n&misasi Sain dan tekn&l&i m&dern jua merupakan
tantanan yan harus disikapi se.ara bijak karena disuatu sisi sain dan tekn&l&i
yan mulai berkemban menjadikan semakin tininya ilmu penetahuan dan
In"&rmasi tetapi jua perkembanan Sain dan Tekn&l&i dapat menyebabkan
terpinirnya nilai!nilai aama, hal ini tentunya menjadikan tuas IAIN semakin
berat.
2
#a$li Jalal, Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah
(%&'yakarta: (di)ipta *arya +u$a,2001), hal. !5
!
,uh-idayeli, Membangun Paradigma Pendidikan Islam (Pekan.aru
PP$ /0+ 1/1*( Riau: 2&&2) hal. 103
2
II. Telaah ?ksistensi dan Tantanan PTAIN
a. 0ari Sei Penel&laan
-udjamil )&mar dalam bukunya -anajemen Pendidikan Islam
-enjelaskan bah%a dari sei tanun ja%ab penel&laan, Peruruan Tini
Aama Islam 3PTAI4 terp&larisasi menjadi dua, yaitu Peruruan Tini Aama
Islam neeri 3PTAIN4 dan Peruruan Tini Aama Islam S%asta 3PTAIS4 PTAIN
dikel&la dan didanai hampir sepenuhnya &leh masyarakat.
Pada umumnya PTAIN lebuh maju dari PTAIS karena PTAIN memper&leh
pendanaan yan lebih memadai, manajemen yan lebih pr&"esi&nal, k&ntr&l yan
lebih ketat, serta dukunan masyarakat yan leih kuat dan luas. Perbedaan kualitas
itu tidak hanya terjadi dikalanan peruruan tini Islam tetapi ke.enderunan
sama jua telah lama terjadi dikalanan peruruan tini umum. 'arena itu kesan
yan terbanun di ind&nesia adalah peruruan tini neri, baik yan berlabel
islam maupun umum, lebih berkualitas dari pada peruruan tini s%asta.
8
b. 0ari Sei *uan 6inkup Pr&ram Studi
Tradisi penembanan kurikulum ada dua aspek yaituA
a. 7uri.ulum plan yan meliputiA Perumusan standar k&mpetensi
lulusan, penentuan serankaian mata kuliah dan b&b&t S'S nya,
penyusunan silabus, dan penyusunan pr&ram keiatan 3SAP4
b. A.tual .uri.ulum, meliputi masalah pr&ses pembelajaran, pr&ses
e/aluasi 3assesment4 termasuk didalamnya uji k&mpetensi, dan
pen.iptaan suasana pembelajaran.
,erdasarkan Undan!Undan Sisdiknas N& 20 tahun 200< ,A, E
Tentan 'urikulum pada Pasal <= sebaai berikutA bah%a penembanan
kurikulum dilakukan denan mena.u kepada standar Nasi&nal pendiddikan
untuk me%ujudkan tujuan pendidikan Nasi&nal, denan memperhatikan
"
,u4a-il 5a-ar, Manajemen Pendidikan Islam, (,alan': Pener.it
6rlan''a,2002) hal. 101
3
peninkatan Iman dan ta1%a, peninkatan akhlak mulia, peninktan p&tensi,
ke.erdasan, dan minat peserta didik, keraaman p&tensi daerah dan linkunan,
tuntutan pembanunan daerah dan Nasi&nal, tuntutan dunia kerja, perkembanan
IPT?' dan seni, aama, dinamika perkembanan l&bal, persatuan Nasi&nal dan
nilai!nilai kebansaan. #al ini jua dikuatkan denan Pasal <9 ayat 2 bah%a
kurikulum pada pendidikan tini %ajib memuat pendidikan aama, pendiddikan
ke%aranearaan dan bahasa. 'eranka dasar dan struktur kurikulum pendidikan
tini dikembankan &leh peruruan tini yan bersankutan denan mena.u
pada standar nasi&nal pendidikan untuk setiap pr&ram studi 3Pasal <;4
-entri pendidikan Nasi&nal tidak menetapkan kurikulum inti untuk setiap
pr&ram studi, tetapi ditetapkan &leh kalanan peruruan tini bersama
masyarakat pr&"esi dan penuna lulusan, dalam keputusan -endiknas jua
dikemukakan bah%aA
1. '&mpetensi hasil didik suatu pr&ram studi terdiri dari atas A 14
k&mpetensi utamaF 24 k&mpetensi pendukunF <4 k&mpetensi lain
yan bersi"at khusus dan ayut denan k&mpetensi utama.
2. Perbandinan bean ?ki/alen dalam bentuk satuan kredit semester
antara k&mpetensi!k&mpetensi utama denan k&mpetensi pendukun
serta k&mpetensi lain didalam kurikulum.
:
Sebenarnya masalah kurikulum tidak menjadi masalah dan bukan penentu
utama keberhasilan dalam peninkatan mutu pendidikan, tetapi yan menjadi
masalah besar adalah lemahnya kesadaran untuk berprestasi, kesadaran untuk
sukses, kesadaran untuk meninkatkan S0-, kesadaran untuk menhilankan
keb&d&han, maupun kesadaran untuk berbuat yan terbaik.
0ari sei pelaku, kesadaran yan lemah itu terjadi pada semua pihak
se.ara merata baik pada pemerintah, kepala sek&lah, uru, sis%a maupun
masyarakat. Para uru hanya menajarkan tuas rutin jaran melakukan In&/asi!
5
,uhai-in ,(, Rekonstruksi Pendidikan Islam (,alan': Ra4a7ali
Per$,2009), hal. 152
9
In&/asi, sis%a bersikap Pramatis dan .enderun menejar pendidikan yan .epat
selesai dan .epat kerja, demikian jua pada le/el pendidikan tini, lemahnya
kesadaran semua pihak ini menjadikan pendidikan di Ind&nesia yan sanat
rapuh. -eskipun demikian, kurikulum sebaai ran.anan pendidikan tetap
mamiliki peran yan pentin dalam me%arnai kepribadian sese&ran, &leh
karenanya kurikulum tetap perlu dikel&la denan baik karena kurikulum jua
harus disesuaikan denan perkembanan @aman. Tuntutan @aman saat ini lebih
k&mplek sehina kuruikulum pendidikan Islam harus tetap diji%ai nilai!nilai
ketauhidan, dan dalam menhadapi perkembanan @aman aar dapat bersikap
adapti"!selekti".
.. 0ari Sei 'endala
Perkembanan PTAIN menhadapi kendala p&litisi, .ulture, s&sial, dan
psik&l&is
1. 'endala P&litisi
Pada @aman Brde ,aru IAIN sulit di kembankan menjadi UIN karena
tidak adanya dukunan dari pemerintah, PTAIN diperlakukan se.ara 0iskriminati"
berkaitan masalah pendanaan, ketika itu al&kasi dana yan diberikan untuk 18
IAIN seluruh Ind&nesia sama denan satu Peruruan Tini umum neri.
0emikian jua dana bantuan diberikan kepada para d&sen PTAIN berbeda denan
0&sen yan dari Peruruan Tini umum.
'&munitas yan menhuni PTAIN banyak yan berasal dari &ranisasi
dan pererakan!pererakan yan memiliki sentuhan p&litik. P&litik biasanya
didasarkan kepentinan!kepentinan tertentu yan salin bertabrakan.
2. 'endala 'ulture
0alam PTAIN berkemban beberapa budaya yan berkemban yan
membuat PTAIN tidak berkemban dan bersain denan pendidikan tini
umum, .&nt&h adanya budaya m&ti/asi para .i/itas akedemika hanya menekankan
tentan dak%ah tanpa teren.ana yan matan, lein menutamakan penampilan
10
dari pada kekaryaan dan berkreasi, adanya ke.enderunan menjadi masyarakat
yan suka mendenar dan ber.akap!.akap 3 Listening-speaking society4 dari pada
masyarakat yan senan menba.a dan menulis 3Reading-writing-society4 serta
lebih senan menunakan pendekatan d&.trinal dari pada pendekatan rasi&nal
kritis dan lain!lain.
<. 'endala 0imensi S&sial
Adanya anapan masyarakat bah%a PTAIN hanya menajarkan mata
kuliah aama, hanya bai masyarakat santri saja, apakah statusnya neeri atau
s%asta, menyebabkan PTAIN kuran diminati, karena yan merasa bukan santri
tidak akan mampu menikuti mata kuliah. 'esalahan presepsi dan kurannya
in"&rmasi ke masyarakat menyebabkan PTAIN kuran menarik.
8. 'endala Psik&l&i
Se.ara psik&l&i pada umumnya masyarakat Ind&nesia masih sulit untuk
diajak maju, karena adanya kebiasaan yan merupakan karakter bansa termasuk
para .i/itas Akademika, mahsis%a dan 0&sen pada PTAIN, jika mendenar
adanya himbauan untuk meninkatkan mutu pendidikan, banyak yan
menaapinya se.ara dinin karena imasnya akan memper&leh tuas dan
pekerjaan yan lebih banyak. +erakan merintis kemajuan meman menharuskan
para 0&sen dan mahasis%a untuk semakin 'reati", In&/ati" dalam meran.an
pr&ses pembelajaran, menadakan penelitian serta melakukan penabdian kepada
masyarakat, tetapi sebaian masyarakat tidak siap mental, mahasis%a banyak
tidak siap untuk belajar denan keras dan diberikan aturan!aturan yan ketat, tidak
siap menerima beban tuas tambahan, hal ini kadan!kadan di ?ekspresikan
melalui 0em&nstrasi yan menkambinhitamkan pimpinan yan menerapkan
sistem yan salah.
,erbai pr&blem di atas jua dialami &leh Pendidikan Tini Aama Islam
S%asta bahkan lebih para lai, para d&sen PTAIS jaran yan memiliki
pankat2jabatan yan sini"ikan karena pihak peruruan tini belim dapat
menkaji mereka denan layak, para mahasis%a jua kebanyakan sudah bekerja
11
sehina tidak dapat menikuti perkuliahan denan akti" dan berk&sentrasi
menjalankan tuas perkuliahan dan pada akhirnya .enderun bersi"at praktis!
pramatis karena mereka tidak menutamakan prestasi
-asalah pendanaan jua .enderun lebih parah kesannya ditelantarkan
&leh pemerintah demikian jua pendanaan pada peruruan Tini umum s%asta
lainnya 3PTAIS lebih parah dari PTS4
Uraian!uraian diatas merupakan realita yan harus di.ermati dan perlu
di.arikan s&lusinya munkin peerlu penataan baik ai PTAIN maupun PTAIS4
III. S&lusi Penataan PTAI
Untuk menatasi kendala!kendala yan telah disebutkan diatas diperlukan
tanun ja%ab para pemimpin pendidikan tini sebai penendali, %alaupun
penyebabnya bukan dari pemimpin itu sendiri, para .i/itas Akademika jua
hendaknya ikut berperan dan mendukun kebijakan pemimpin pada PTAI tersebut
dalam upaya pembenahan. PTAI harus seera melakukan pembenahan berbaai
aspek, baik yan berhubunan denan perankat keras maupun perankat lunak
dalam ranka menhadapi tantanan masa depan.
=
Upaya penataan ini dapat dilakukan &leh para pemimpin dan .i/itas
Akademika untuk betah didalam kampus untuk terus menerus menurus
meninkatkan Sumber 0aya -anusia 3S0-4, karena hanya denan ketekunan
dan kesunuhan para pemimpin dan .i/itas Akademika pr&ses pembanunan
manusia Pr&"esi&nal!Intelektual, yan mampu beraul ditenah!tenah k&munitas
l&bal se.ara dinamis kreati", dan in&/ati" dapat ter%ujud. #al ini termasuk usaha
dalam meninkatkan mutu pendidikan. Perlu adanya peninkatan mutu Peruruan
Tini Aama Islam termasuk UIN, IAIN, STAIN, PTAIS. 'arena suatu
masyarakat m&dern tidak akan ter%ujud tanpa adanya peruruan tini atau
uni/ersitas.
9

Ibid, hal. 10
2
,an$ur, ,ah8ud Junaedi, Rekonstruksi Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia, (Jakarta: Depa' R0, 2005), hal. 11
12
-embanun manusia yan Pr&"esi&nal!Intelektual diperlukan pelatihan,
pendidikan, penalaman, dan keahlian yan dipr&ses dalam dalam %aktu relati/e
panjan dan memerlukan penuatan!penuatan akdemis.
IG. Penataan IAN dan STAIN
Pada dasarnya IAIN memikul dua harapan yaitu sebaai s&sial eHpe.tati&n
dan a.ademi. eHpe.tati&n
0ari sei ekpektasi s&sial IAIN dapat diharapkan mampu memberikan
resp&n dan ja%aban Islami terhadap tantanan!tantanan @aman, dan pada saat
yan sama pula IAIN harus mampu menembankan dirinya dalam bidan 2sei
ekspektasi akademik 3Pusat Studi dan Penembanan Islam4 dalam
pelaksanaannya tekadan berjalan berbenturan, ketika ekspe.tasi s&sial menjadi
d&minan, maka sepertinya IAIN hanya ber"unsi sebaai lembaa dak%ah dan
hanya menyiarkan ajaran Islam kepada masyarakat, dan ketika eskpektasi
akademik menjadi d&minan, maka IAIN terasa sebaai lembaa ilmiah yan harus
mampu menembankan ilmu terutama ilmu Islam. #al ini sekarn diperlikan
peneasan ekspektasi yan menjadi k&sentrasi IAIN supaya menjadi jelas untuk
melankah kedepan.
0ikalanan IAIN sendiri harus dianun kesadaran bah%a menantarkan
IAIN menjadi lembaa akademis merupakan hal yan lebih pentin dari pada
mempertahankan IAIN sebaai lembaa keaamaan atau dak%ah.
;
0enan demikian IAIN harus berk&sentrasi untuk menjadikan dirinya
pusat kajian ke Islaman, penemban dan penemu ilmi!ilmu Islam. Untuk
selajutnya saat ini peran IAIN lebih luas lai dan sanat sini"ikan dalam
membanun dam memperbaharui sistem pendidikan di Ind&nesia.
IAIN harus siap menhadapi perubahan!perubahan saat ini sebaai akibat
dari era re"&rmasi denan bekerja lebih keras lai aar kapasitas pendidikannya
menjadikan para alumninya memiliki kemampuan yan bukan hanya ahli
3
Ibid, hal. 111
1!
dibidan aama tetapi mampu melahirkan pemimpin!pemimpin dan pemikiran!
pemikiran yan termuka dan dapat menaplikasikan dalam setiap sei kehidupan
dan bekerja didalam instansi!instansi yan bukan hanya instansi aama saja
Penembanan IAIN ke depan menurut A@yumardi A@ra perlu
direk&mendasikan sebaai berikutA
1. *e"&rmulasi tujuan IAIN
2. *estrukturisasi kurikulum
<. Simplikasi beban perkuliahan
8. 0ek&mpartmentalisasi
:. 6iberalisasi sistem S'S
Untuk meninkatkan kualitas IAIN perlu mempri&ritaskan aspek
1. -eninkatkan dan memperkuat jantun peruruan tini, d&sen,
perpustakaan dan lab&rat&rium
2. Sistem pembelajaran, yaitu denan ber&rientasi pada pendalaman
in"&rmasi keilmuan dan multitinjauan dan multi perspekti" sehina
menunakan met&de kritik dan perbandinan
<. Upaya penembanan keilmuan di tempuh melalui pendekatan
epistem&l&i
8. -emperkuat tradisi penelitian, penulisan karya ilmiah dan
dipublikasikan keruan publi.
:. -emperkuat penuasaan bahasa internasi&nal
=. -enembankan hubunan kerja sama denan berbaai peruruan
tini yan lebih maju
G. Penetapan PTAIS
1"
PTAIS merupakan pendidikan tini yan dimiliki &leh pribadi atau
keluara tertentu sehina masalah pendanaan, dan kebijakan disandarkan &ekeh
pemilik s%adaya masyarakat, sehina dalam perkembanan terkadan banyak
pr&blem dan banyak dalam sei penalamannya, seperti rendahnya semanat
bersain untuk berprestasi.
Untuk itu dalam membanun PTAIS aar lebih maju dperlukan lankah!lankah
sebai berikutA
a. -emperkuat p&la kepemimpinan yan lebih pr&"esi&nal dan menurani
d&minasi keluara
b. -enhindari praktek!praktek yan bersi"at praktis dan pramatis dan
menantikan denan ke.enderunan idealis
.. -emperketat pr&ses perkuliahan dan kelulusan
d. -emperkuat jantun peruruan tini
e. -e%ujudkan pembelajaran yan berbasis e""istem&l&i dan riset
". -em"asilitasi publiksi karya!karya ilmiah
e. Akti" menali sumber!sumber "inan.ial yan bersi"at dana rutin selan spp
. -enjalin kerja sama denan peruruan tini maju untuk penuatan
akademik
IG. Perubahan IAIN menjadi UIN
0alam perkembanan PTAIN, UIN merupakan perkembanan yan palin
sini"ikan saat sekaran ini, hal ini merupakan %ujud perjuanan kelembaaan,
karena perubahan IAIN menjadi UIN apalai STAIN memiliki implikasi yan
sanat luas baik yan menyankut kelembaaan pembukuan pr&ram studi
persainan Akademik maupun penhapusan dik&t&mi ilmu aama dan ilmu
umum yan menjadi dasar pemikiran dan alasan berdirinya UIN dilatarbelakani
&lehA
15
1. Adanya perubahan jenis pendidikan pada madrasah aliyah
2. Adanya dik&t&mi antara ilmu!ilmu aama dan ilmu!ilmu umum
<. Perubahan IAIN menjadi UIN akan memberikan peluan yan lebih
luas bai para lulusannya untuk memasuki lapanan kerja yan lebih
luas
8. Perubahan IAIN menjadi UIN diperlukan dalam ranka memberikan
peluan kepada lulusan IAIN untuk melakukan m&bilitas /ertikal,
yakni kesempatan dan peran untuk memasuki medan erak yan luas
:. Perubahan IAIN menjadi UIN sejalan denan tuntutan umat Islam,
yan selain menhendaki adanya pelayanan penyelenaraan
pendidikan pr&"esi&nal yan berkualitas tini jua dapat mena%arkan
banyak pilihan
9

Sebenarnya usaha untuk merubah IAIN menjadi UIN telah lama
diren.anakan, tetapi terbentur &leh kebijakan p&litik masa depan &rde baru, %aktu
itu pemerintahan Brde ,aru sanat tertutup dan diskriminati".
'ehadiran UIN harus dipandan sebaai sebuah perjuanan panajan dan
harus diresp&n se.ara p&siti"!k&nstrukti". Setelah perjuanan itu berhasil, lankah
berikutnya adalah meneembankan UIN aar benar!benar menjadi peruruan
tini yan berkualitas menjadi rujukan umat Islam ind&nesia, memiliki
ke%iba%aan Akademik, menhasilkan berbaai ta%aran ilmiah, dan memiliki
penaruh dalam skala Internasi&nal.
a. 6andasan >il&s&"is
Seperti telah di unkapkan pada bab pendahuluan bah%a pada @aman
keemasan umat islam ketika iti pendidikan sebenarnyan tidak ada
pemilahan2dik&t&mi ilmu penetahuan antara ilmu umum dan ilmu aama, sesuai
denan si"at dan ajaran Islam itu sendiri yaitu aama yan uni/ersal, kajian Islam
9
Ibid, hal. 11
1
tidak hanya dipertahankan dan dibatasi &leh ritual!ritul aama saja tetapi harus
men.ankup semua sendi kehidupan, peneetahuan, kehidupan pribadi da s&sial
keadilan dan kerja pr&"esi&nal dan dalam kehidupan mausia diperlukan
kemampuan!kemampuan untuk meman"aatkan sumber daya manusia dalam
memakmurkan bumi. -emahami ajaran!ajaran Islam se&lah!se&lah dianap
mapan, khusus ilmu!ilmu s&sial denan k&nsep dan te&ri untuk kehidupan dapat
terus berubah sesuai denan perubahan dunia empiris yan menjadi sumber
inspirasi lahir dan berkembannya suatu ilmu, ilmu lahir bermula dari keadaannya
yan relati" sederhana. 6alu berkemban melalui interaksi denan ilmu!ilmu lain
yan telah lebih dulu de%asa.
0emikian jua halnya denan ilmu!ilmu aama, jika tidak dikembankan
se.ara kreati" maka ilmu!ilmu itu kesannya seperti statis, akan kelihatan tertinal
baik dari sei kualitas maupun kuantitas, &leh karena itu diperlukan
penembanan pr&ram!pr&ram studi keislaman, karena sejatinya ilmu itu
berpijak pada kebutuhan dan k&ndisi empiris kehidupan yan tak pernah berhenti
berubah.
0alam setiap lembaa pendidikan baik lembaa pendidikan dasar dan
menah sampai kependidikan tini pada dasarnya mempelajari suatu ilmu dan
k&nsekuensinya menembankan ilmu se.ara spesi"ik amupun eneral yan
menyankut substansi dari ilmu itu sendiri, khususnya yan meliputi aspek
Bnt&l&i dan ?"istem&l&i.
,erkenaan denan ilmu, bah%a ilmu itu berkemban. Ia tidak statis, tidak
berhenti pada k&nsep!k&nsep behenti berubah. ?ksistensi suatu ilmu jua
dipenaruhi &leh kebutuhan manusia akan suatu k&nsep, te&ri yan baru yan
rele/an sehina ilmu baru itu diperlukan untuk lebih memahami, menanalisis
atau munkin memprediksi "en&menal s&.ial yan berkemban, sehina manusia
membutuhkan alat baru untuk memnuhi kebutuhan. 0alam k&nteks inilah se.ara
aksi&l&i ilmu itu berkemban.
12
Penembanan UIN harus ber&rientasi pada dunia dan akhirat sehina
mampu me%ujudkan lembaa pendidikan tini yan membanun khaira ummah.
0alam penyelenaraanya diperlukan sistem penel&laan yan lebih baik, terpadu
dan berkesinambunan, bukan saja untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan
bansa yan menhendaki re"&rmasi diseala bidan, tetapi jua harus
memperhatikan persainan denan kemajuan yan dihadapi bansa!bansa lain
terkait denan era l&balisasi dan era pasar besar menjelan tahun 2020.
'epemimpinan yan pia%ai dan pr&"esi&nal sanat diperlukan dalam menel&la
manajemen yan baik aar men.apai pendidikan yan trans"&rmati".
b. Upaya penembanan IAIN menjadi UIN
UIN merupakan uni/ersitas yan baru lahir, keberadaan masih diliputi
kekuranan dan kelemahan, yan harus seera dibenahi &leh para pemimpin
denan .ara menidenti"ikasi pr&blem atau kelemahan yan dihadapi untuk
di.arikan jalan keluarnya, setidaknya mereka bisa membuat skala pri&ritas se.ara
berjenjan, sehina bisa terlihat aspek!aspek apa saja yan perlu penananan
yan harus di utamakan dan aspek!aspek mana yan bisa menyusul kemudian
kate&ri pri&ritas ini didasarkan pada tinkat kebutuhan UIN sebaai Uni/ersitas
yan masih baru.
Terkait denan skala pri&ritas penel&laan itu, misalnya tentan bidan
penataan kelembaaan, bidan Akademik, dan bidan administrasi.
Selain itu hal!hal yan perlu diperhatikan dalam menembankan UIN
jua menyankut masalahA
! '&mitmen -&ralitas
! Sistem dan iklim
! ,udaya 0&sen dan mahasis%a
! Sta" dan jajaran pemimpin
13
0ari pemaparan di atas maka dapat diajukan beberapa lankah strateis
yaitu sebaai berikutA
a. -enjaa kelansunan dan kemajuan "akultas aama sebaai basis
m&ral
b. -elakukan peninjauan islam dari berbaai aspek untuk menakap
pesan!pesan %ahyu sebaai kenenaran mutlak
.. -enadakan l&mpatan untuk menejar ketinalan dan uni/ersitas
neri lainnya.
d. -enjadikan UIN sebaai kampus yan berbasis e"istim&l&i dan riset
yan menarah pada temuan!temuan ilmiah
e. -enenejar reputasi internasi&nal melalui upaya memper&leh hak
paten atas karya yan m&numental dan temuan ilmiah
". -embanun jarinan kerja sama internasi&nal denan peruruan tini
yan maju
. -emperkuat jantun peruruan tini 30&sen, perpustakaan, dan
6ab&rat&rium4 membanunsentra!sentra "inan.ial untuk mendukun
penembanan kampus
h. ,erusaha memberikan k&ntribusi riil kepada masyarakat sebaai hasil
penembanan sains dan tekn&l&i
i. ,erusaha me%ujudkan penerbitan hasil!hasil karya .i/itas Akademik
UIN se.ara besar!besaran dan berkelanjutan
#al jua yan tak kalah pentinnya adalah tentan &t&n&mi pendidikan
sesuai denan PP *I tentan penel&laan pendidikan Pasal :0 ayat = yan
berbunyi peruruan tini menentukan kebijakan dan memiliki Bt&n&mi dalam
menel&la pendidikan di lembaanya.
10
10
/ndan'9/ndan' 1i$dikna$ (Jakarta: 1inar :ra;ta, 2003), hal. !!
19
Pasal :1 dinyatakan bah%a penel&laan satuan pendidikan tini
dilaksanakan berdasarkan prinsip &t&n&mi, akuntabilitas, jaminan mutu, e/aluasi
yan transparan.
11
#ali ini jua di unkapkan &leh #asbullah suatu pendidikan memerlukan
&t&n&mi bukan hanya Bt&n&mi dalam bentuk kebebasab Akademik dan kebebasan
mimbar Akdemik seperti yan dikenal selama ini tetapi jua Bt&n&mi lembaa
dalam masalah!masalah manajemen, penyusunan pr&ram, dan anaran.
12
Untuk maslah pelaksanaan manjemen hendaknya dilaksanakan se.ara
0em&kratis, memberdayakan masyarakat, menutamakan pelayanan yan lebih
.epat, e"isien dan e"ekti", menharai keanekaraaman aspirasi, nilai, dan m&ral
dalam penuatan sistem pendidikan Nasi&nal. 0enan demikian Akuntabilitas
peruruan tini merupakan a.uan dasar dalam penembanan .i/itas
Akademika.
-asalah penyusunan pr&ram bai pendidik diberikan ke%enanan untuk
meren.anakan dan melaksanakan pr&ses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran dan sebaainya sesuai denan undan!undan Sisdiknas N& 20
tahun 200< pada Pasal <9 ayat 2 yan berbunyiA Pendidikan merupakan tenaa
Pr&"esi&nal yan bertuas meren.anakan dan melaksanakan pr&se pembelajaran,
melakukan bimbinan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan penabdian
kepada masyarakat, terutama bai pendidik pada peruruan tini.
1<
0enan demikian bai pendidik jua perlu diberikan kebebasan terutama
dalam pemilihan pr&ram unulan pendidikan, keiatan, atau penentuan mata
kuliah yan sesuai denan kebutuhan masyarakat yan menyankut kebutuhan
dasar atau yan berhubunan denan kebutuhan dunia kerja, penentuan sistem
pembelajaran 3S'S4
11
Ibid, hal. !!
12
Ha$.ullah, <t&n&-i Pendidikan, (Jakarta: Ra4a7ali Per$, 2010), hal.
1!0
1!
/ndan'9/ndan' 1i$dikna$, &p, )it, hal. 22
20
GI. Pendanaan
-asalah anaran2 pembiayaan pada PTAIS, PTAIN, IAN dan UIN
penel&laan dananya berbeda, bai PTAIS pendanaanya hampir seratus persen
dikel&la &leh pemilik peruruan tini tersebut dan partisipasi masyarakat,
seandainya ada bantuan 2I saja dari pemerintah itu sudah dianap luar biasa,
jika ada ku.uran dana dari pemerintah sanat sedikit sekali, untuk PTAIN, IAIN,
dan UIN pendanaan banyak dibantu &leh pihak Pemerintah selain dari partisipasi
masyarakat dan ada jua bantuan dari luar neri. Namun terdapat perbedaan jika
dibandinkan denan bantuan pembiyaan yan diterima &leh pendidikan tini
umum , untuk pendidikan tini yan diba%ah naunan kemene atau depa lebih
sedikit dari yan pendidikan tini umum karena mendapat bantuan dari
pemerintah puast dan AP,0.
. KESIMPULAN
0ari uraian!uraian di atas dapat diambil kesimpulan bah%a dalam upaya
penembanan IAIN menjadi UIN diperlukan pemikiran yan antisi"ati" dan
0ek&nstruksi masyarakat dalam seala aspek kehidupan yan Islami.
6embaa pendidikan harus mempunyai /isi, misi dan aksi yan dapat
men.iptakan terjalinnya hubunan antara ilmu aama dan ilmu umum yan
te&ritis, akademik, praktis dan aplikati", sehina terjalin nilai!nilai Islam dalam
amal yan pada akan terbanun kehidupan s&sial masyarakat yan 0inamis dan
?mansipat&ris.
UIN jua dituntut membuka diri dalam penembanan ilmu yan luas
yan tidak hanya menkaji keaamaan saja tapi jua menyentuh empiris!hist&ris
manusia serta men.akup kebutuhan masyarakat terutama yan ber&rientasi pada
pen.iptaan lapanan kerja, UIN jua ber"unsi sebaai %adah pentrans"&rmasian
s&sial menuju kehidupan s&sial yan lebih baik, menjadikan ilmu penetahuan
dan nilai!nilai aama dan tidak bertentanan denan ilmu!ilmu lainnya.
21
DA!TAR PUSTAKA
>asli $alal, Reformasi Pendidikan Dalam konteks Otonomi Daerah 3(&yakartaA
Adi.ita 'arya Nusa, 20014
#aidar Putra 0aulay Pemberdayaan Pendidikan Islam di Indonesia 3jakartaA
*ineke 7ipta, 20094
#asbullah, Otonomi Pendidikan 3$akarta *aja%ali Pers, 20104
-ujamil )amar, Manejmen Pendidikan Islam 3-alanA ?rlana, 20094
-uhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam 3-alan A *aja%ali Pers 20094
-uhmidayeli, Membangun Paradigma Pendidikan Islam 3PekanbaruA PPs UIN
SUS'A *iau 2009
-ansur, -ahmud $unaedi, Rekonstruksi Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia 3$akartaA 0epa *I, 200:4
Undang-Undang Sisdiknas 3$akartaA Sinar +ra"ika, 20104, .et <,


22

2!

Você também pode gostar