Você está na página 1de 11

1

TUGAS I
STATISTIKA REKAYASA, KEANDALAN, DAN RESIKO

Judul Jurnal : Analisis Pasang Surut Perairan Muara Sungai Mesjid Dumai
Penulis : Musrifin

Ringkasan
Analisa pasang surut telah dilakukan pada debit Sungai Mesjid pada akhir tahun 2007.
Dihitung berkisar selama dua minggu dengan menggunakan Peil-Schall. Dengan
menerapkan admiralty harmonik dapat dianalisa untuk mengetahui nomor Formzahl. Kisaran
pasang surut rata-rata adalah 2,3 meter, level rendah muka air (MLWL) 0,39 meter, dan level
tinggi muka air (MHWL) adalah 2,7 meter. Berdasarkan nomor Formzahl F = 0,43, jenis
pasang surut dicampur terutama semidiurnal. Pasang dan surut terjadi dua kali sehari di mana
satu rentang pasang surut berbeda ketinggan dari yang lain.
Pasang surut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut
secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik benda-benda
astronomi terutama oleh bumi, bulan dan matahari. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat
diabaikan karena jaraknya lebih jauh dan ukurannya lebih kecil. Faktor non astronomi yang
mempengaruhi pasang surut terutama di perairan semi tertutup seperti teluk adalah bentuk
garis pantai dan topografi dasar perairan. Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan
lembah gelombang disebut pasang rendah. Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan
pasang rendah disebut rentang pasang surut (tidal range). Pasang surut sering disingkat
dengan pasut adalah gerakan naik turunnya permukaan air laut secara berirama yang
disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari, dimana matahari mempunyai massa 27 juta
kali lebih besar dibandingkan dengan bulan, tetapi jaraknya sangat jauh dari bumi (rata-rata
149,6 juta km) sedangkan bulan sebagai satelit bumi berjarak (rata-rata 381.160 km). Dalam
mekanika alam semesta jarak sangat menentukan dibandingkan dengan massa, oleh sebab itu
bulan lebih mempunyai peran besar dibandingkan matahari dalam menentukan pasut. Secara
perhitungan matematis daya tarik bulan 2,25 kali lebih kuat dibandingkan matahari. Periode
pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah
gelombang berikutnya. Harga periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga
24 jam 50 menit. Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari
berada dalam suatu garis lurus. Pada saat tersebut terjadi pasang tinggi yang sangat tinggi dan
pasang rendah yang sangat rendah. Pasang purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan
purnama. Pasang perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk
sudut tegak lurus. Pada saat tersebut terjadi pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah
yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pada saat bulan dan . Tipe pasang surut
ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan surut setiap harinya. Suatu perairan mengalami
satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, kawasan tersebut dikatakan bertipe
pasang surut harian tunggal (diurnal tides), namun jika terjadi dua kali pasang dan dua kali
surut dalam sehari, maka tipe pasang surutnya disebut tipe harian ganda (semi diurnal tides).
Tipe pasang surut lainnya merupakan peralihan antara tipe tunggal dan ganda disebut dengan
tipe campuran (mixed tides) dan tipe pasang surut ini digolongkan menjadi dua bagian yaitu
tipe campuran dominasi ganda dan tipe campuran dominasi tunggal. Selain dengan melihat
2

data pasang surut yang diplot dalam bentuk grafik, tipe pasang surut juga dapat ditentukan
berdasarkan bilangan formzahl (F).Karena sifat pasang surut yang periodik, maka ia dapat
diramalkan. Untuk meramalkan pasang surut, diperlukan data amplitudo dan beda fase dari
masing-masing komponen pembangkit pasang surut. Komponen-komponen utama pasang
surut terdiri dari komponen tengah harian dan harian. Bulan berputar mengelilingi bumi
sekali dalam 24 jam 51 menit, dengan demikian tiap siklus pasang surut mengalami
kemunduran 51 menit setiap harinya. Untuk menentukan jenis pasang surut pada suatu daerah
maka perlu dilakukan analisa pasang surut. Analisa pasang surut memerlukan data amplitudo
dan tinggi pasang surut selama dua minggu yaitu satu siklus pasang surut. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa pasang surut dengan menggunakan metode Admiralty.
Kemudian menentukan jenis pasang surut di perairan muara Sungai Masjid. Diharapkan hasil
penelitian ini dapat bermanfaat terutama bagi pengguna perairan ini dalam pelayaran atau
transportasi.

Data

Pengamatan pasang surut dilakukan dengan menggunakan papan berskala (peil schall)
dengan selang pembacaan pada rambu ukur setiap 1 jam dalam 24 jam dandilakukan selama
15 hari. Pengamatan ini bertujuan untuk menghitung kedudukan airtertinggi (high water
spring) dan ketinggian rata-rata permukaan (low water spring)sebagai faktor koreksi nilai
kedalaman perairan.Perhitungan data pasang surut menggunakan metode British Admiralty
yangpengolahannya memakai program Admiralty untuk mengetahui nilai konstantaharmonik
dari data pasang surut yang keluarannya berupa grafis sinusoidal tipe pasang surut.




3

Berkaitan dengan statistik deskriptif, maka data yang ada pada lampiran tabel akan kami olah
dengan pengelolahan statistik deskritif, yaitu :
1. Distribusi Frekuensi
2. Ukuran Pemusatan Data
3. Ukuran Penyebaran Data












































4

1. Distribusi Frekuensi

Menentukan interval kelas


Dengan :
k = 1 + 3,3 log n
Keterangan :
c = Lebar interval kelas (hasilnya dibulatkan)
R= Kisaran data (range) = selisih data terbesar dengan terkecil
k = Jumlah interval kelas
n = Jumlah seluruh data

Tabel 1 : Distribusi Frekuensi dari pasang surut muara sungai Mesjid Dumai
Frekuensi Data Tengah
INTERVAL fi Xt
Batas Nyata
Presentase
( fi x 100)/
Xt.fi
batas bawah batas atas
0 - 30 19 15 -0,5 - 30,5 5,3 285
31 - 61 25 46 30,5 - 61,5 6,9 1150
62 - 92 45 77 61,5 - 92,5 12,5 3465
93 - 123 70 108 92,5 - 123,5 19,4 7560
124 - 154 44 139 123,5 - 154,5 12,2 6116
155 - 185 40 170 154,5 - 185,5 11,1 6800
186 - 216 38 201 185,5 - 216,5 10,6 7638
217 - 247 45 232 216,5 - 247,5 12,5 10440
248 - 278 29 263 247,5 - 278,5 8,1 7627
279 - 309 5 294 278,5 - 309,5 1,4 1470

= 360

Keterangan :
fi = banyaknya data dalam interval
Xt = nilai tengah pada interval
n = 360 ( jumlah seluruh data)
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 360
= 9,44
Xmax = 297 (satuan dalam cm)
Xmin = 9 ( satuan dalam cm)

5

R = nilai max nilai min
= 297 9
= 288

C =


= 30,52 31

1.1 Histogram












1.2 Poligon








0
10
20
30
40
50
60
70
80
0 - 30 31 - 61 62 - 92 93 -
123
124 -
154
155 -
185
186 -
216
217-
247
248 -
278
279 -
309
F
r
e
k
u
e
n
s
i

Interval
HISTOGRAM
0
10
20
30
40
50
60
70
80
0 50 100 150 200 250 300 350
F
r
e
k
u
e
n
s
i

nilai tengah
Poligon
6



1.3 Distribusi Frekuensi Kumulatif
Diperlukan mengetahui banyaknya data yang bernilai di bawah (kurang dari) atau di
atas (lebih dari) suatu nilai tertentu daripada yang berada dalam satu interval
tertentu. Distribusi frekuensi dapat diubah menjadi distribusi kumulatif dan
direpresentasikan dalam grafik yang disebut ogive. Jika banyaknya data dalam
distribusi tersebut dinyatakan dalam prosentase terhadap banyaknya seluruh data
disebut distribusi kumulatif relatif.











Tabel 2. Distribusi Frekuensi
Kumulatif
Elevasi (cm) Frekuensi
< -0,5 0
< 30,5 19
< 61,5 44
< 92,5 89
< 123,5 159
< 154,5 203
< 185,5 243
< 216,5 281
< 247,5 326
< 278,5 355
<308,5 360
0
10
20
30
40
50
60
70
80
0
10
20
30
40
50
60
70
80
31 62 92 123 154 185 216 247 278 309
F
r
e
q
u
e
n
c
y

Interval
Histogram dan Poligon
Histogram
Poligon
7



2. Ukuran Pemusatan
Menunjukkan kecenderungan terpusat di sekitar suatu nilai. Nilai pusat ini kemudian
dapat digunakan sebagai suatu ukuran ringkas yang menggambarkan karateristik
umum data tersebut.

2.1 Rata-rata (Average)
Mean Aritmatika (Rata-rata) :


= 141,892
2.2 Median
Menyatakan posisi tengah dari nilai data terjajar. Membagi daerah di bawah poligon
menjadi dua bagian.
=



= (92,5) + {(360/2 89)/70 }31
= 138,523



0
50
100
150
200
250
300
350
400
F
r
e
k
u
e
n
s
i

Elevasi (cm)
Ogive
Ogive
8

Keterangan :
Li = Batas bawah nyata kelas dari median (kelas yang memuat median)
n = Banyaknya data (jumlah seluruh frekuensi)
(f)
l
= Jumlah frekuensi seluruh kelas yang lebih rendah dari kelas median
f median = Frekuensi kelas median
c = Lebar interval kelas median
Batas bawah kelas dikurangi setengah dari satuan terkecil data yang dicatat (0,005)

2.3 Modus
Modus dari sekumpulan data adalah nilai yang paling sering muncul atau yang
frekuensinya terbesar.
=

(prinsip interpolasi)

Keterangan =
Li = batas bawah nyata kelas dari kelas modus (kelas berfrekuensi terbesar)

1
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya

2
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
C = lebar interval kelas median

=


= 92,5 +


= 107,929

2.4 Kuantil : Kuartil, Desil, dan Persentil
Kuantil adalah nilai-nilai yang membagi suatu jajaran data menjadi bagian bagian yang
sama.
Kuartil : Membagi jajaran data menjadi empat bagian yang sama (Q1, Q2,Q3)
Desil : Membagi jajaran data menjadi sepuluh bagian yang sama (D1-D10)
Persentil : Membagi jajaran data menjadi 100 bagian yang sama (P1,P2, ...P100)
Dengan rumus kuantik ke-i :





Dari persamaan di atas, didapat nilai :
9

Kuartil
Q
1
=




= 92,5 + [ { (360) 89}/ 70] 31 = 92,9493
Q
2
= Median = 138,523
Q
3
=




= 185,5 + [{3/4(360) 243}/38] 31 = 207,864
Desil
D
1
=




= 30,5+ [{1/10(360)- 19 }/360] 31 = 31,986
D
9
=




= 71,5 + [{9/10(360) - 281}/ 70] 31 = 177,169
Persentil
P
10
=




= 30,5 + [{10/100(360) 19}/ 25] 31 = 51,58
P
90
=




= 216,5 + [{90/100(360) 281}/ 45] 31 = 246,12


Keterangan :
L
l,i
= batas bawah nyata kelas dari kelas kuantil ke-i
n = banyaknya data (jumlah seluruh frekuensi
r = konstanta (untuk kuartil r = 4, desil r = 10, persentil r =100)
(f)l,i = jumlah frekuensi seluruh kelas yang lebih rendah daripada kelas
kuantil ke-i
f
kunatil,i
= frekuensi kelas kuantil ke-i
c = lebar interval kelas kuantil








10

3. Ukuran Penyebaran
Ukuran penyebaran menunjukkan seberapa jauh data menyebar dari nilai rata-ratanya.
Selain itu ukuran penyebaran digunakan untuk menilai seberapa baik suatu nilai rata-
rata menggambarkan data.
a. Range: Menyatakan perbedaan dari nilai terbesar dan terkecil dari suatu jajaran
data.
Range = Xmax Xmin = 297 - 9= 288
b. Kisaran Persentil :
R
P10-90
= P
90
P
10
= 246,12 51,58 = 194,54

c. Qd (Simpangan Quartil) :
Qd = [Q3 Q1] / 2 = (207,187 - 92,94) / 2 = 57,124
d. Simpangan Mutlak Rata-rata (Mean Deviation)
Ukuran penyebaran yang meninjau besarnya simpangan setiap nilai data terhadap
nilai rata-rata (mean)-nya. Simpangan mutlak rata-rata didefinisikan:

Mean Deviation (MDx) =
||

||


= 141,892



Tabel 3 Ukuran Penyebaran Data

|xti-X| fi|xi-X| (xti-X)
2
fi(xti-X)
2

126,9 2410,9 16101,5 305928,4
95,9 2397,3 9195,2 229880,3
64,9 2920,1 4210,9 189491,8
33,9 2372,4 1148,6 80405,2
2,9 127,2 8,4 367,9
28,1 1124,3 790,1 31603,1
59,1 2246,1 3493,8 132764,2
90,1 4054,9 8119,5 365378,0
121,1 3512,1 14667,2 425349,6
152,1 760,5 23136,9 115684,7
fi|xi-X| = 21926,02 fi(xi-X) = 1876853,3
INTERVAL f Xt
0 - 30 19 15
31 - 61 25 46
62 - 92 45 77
93 - 123 70 108
124 - 154 44 139
155 - 185 40 170
186 - 216 38 201
217 - 247 45 232
248 - 278 29 263
279 - 309 5 294
11

Mean Deviation (MDx) =
||

||


= 60,91
e. Deviasi Standart/ Simpangan Baku
Simpangan Baku :


Dari Tabel 3 didpat nilai Sx =

72,204

f. Varians (Kuadrat dari deviasi standart)
Varians S
2
x,c
=

= (72,204)
2
= 5213,48
g. Koefisien Varian
Vx =

Você também pode gostar