DIAGNOSTIK DAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Mardi Santoso, Efilda Silviana, Suanna Ndra!a
DEPARTEMEN ILMU PEN"AKIT DALAM #K UKRIDA$ STA## MEDIS #UNGSIONAL RSUD KO%A &''( PENDAHULUAN A)D*finisi Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit infeksi pada anak dan dewasa yang disebabkan oleh virus Dengue Famili Flaviviridae, Genus Flavivirus, dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, uji turniket +dengan atau tampa ruam disertai beberapa atau semua gejala perdarahan .(,!" #enyakit ini termasuk self limiting disease .($" B E+id*,iolo-i DBD pertama kali ditemukan di Filipina tahun %$&. (,',(,),*" +emudian menyebar ke seluruh negara tropis dan subtropis. +ini sekitar ',$ milyar (',$ penduduk dunia" punya risiko terserang virus dengue. -ebih dari ..negara tropis dan subtropis pernah mengalami letusan wabah demam dengue dan DBD .(*" /etiap tahun diperkirakan terdapat '. juta kasus infeksi dengue. ((" Di 0ndonesia +asus DBD pertama kali ditemukan di /urabaya pada tahun %)!. (,),*,!" +asusnya makin lama makin meningkat dan menyebar ke seluruh pelosok 1anah 2ir. Dari '* propinsi di 0ndonesia tahun %%*, sebanyak &.*!% menderita DBD *.$ di antaranya meninggal dunia./edangkan pada tahun %%!, /ebanyak )$.%)! orang menderita DBD dengan '*$ berakhir dengan kematian. (*" /tudi epidemiologi di daerah tropis dan subtropis3 4 5pidemi terjadi tiap '4$ tahun. (,(" 4 /ebelum tahun %%* kebanyakan menyerang usia 6 $ tahun kini baik dewasa maupun anak kasusnya seimbang . ((,*" 4 7eningkat pada musim hujan. (,(,*" /uhu dan turunnya hujan dapat mempengaruhi daya tahan hidup, laju penularan, pola makan dan reproduksi nyamuk. ((" 8amun epidemiologi DBD dapat berbeda4beda tergantung pada kondisi geografis dan serotipe virusnya. ((,),*,!" .)Etiolo-i Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus Dengue 9 4 virus :82 untai tunggal, ukuran $. nm (,',(,),*,!" 4 Famili Flaviviridae, Genus Flavivirus (,',&.(,),*,!" 4 1ermasuk kelompok B Arthropod Borne virus (Arbo viruses" (&" 4 1erdiri dari ( serotipe 9 Den , Den ', Den &, Den ( (,',&,(,),*,!"
4 0nfeksi salah satu serotipe menimbulkan antibodi terhadap serotipe yang bersangkutan dan kurang terhadap serotipe yang lainnya. /emua serotipe tersebar di berbagai daerah 0ndonesia. (&,(,),!" /erotipe Den & paling dominan dan diasumsikan menimbulkan manifestasi klinik yang berat. (&" 4 vektor utama adalah nyamuk 2edes aegypti, sedangkan vektor sekunder yang kurang efisien adalah nyamuk 2e. albopi;tus, 2e. polynesiensis,2e. s;utellaris ;omple<, 2e. finlaya niveus (&,(,*,!" =ektor sekunder kurang efisien karena hidup dan berkembang biak di kebun atau semak4semak sehingga relatif jauh kontak dengan manusia. >. /*0tor Uta,a 1A*) a*-2+ti3 Dinamakan 2e. aegypti sebab pertama kali ditemukan di 7esir tahun %.$,kemudian menyebar di seluruh dunia melalui kapal laut dan udara. (),*" 4 hidup optimal pada iklim tropis dan subtropis, biasa pada garis lintang &$? dan &$/ (,&,(,*" 4 habitatnya adalah tempat4 tempat penampungan air bersih yang tidak langsung berhubungan dengan tanah. suka istirahat pada benda4 benda yang tergantung dalam rumah. (*" 4 tersebar luas di seluruh pelosok tanah air baik kota maupun desa, tidak dapat hidup pada ketinggian @... m di atas permukaan laut. ((,*" 4 bersifat sangat antropofilik dan hidup dekat dengan manusia. ((" 4 kemampuan jarak terbang (.4 .. m dari tempat berkembang biaknya (*" 4 dari telur hingga dewasa perlu waktu .4' hari ((,*" 4 umur nyamuk betina rata4rata ) minggu (*" 4 hanya nyamuk betina yang mengigit dan menghisap darah. 4 hanya darah manusia yang dipilihnya untuk mematangkan telur (*" E) .ara +*nularan =irus Dengue masuk ke tubuh nyamuk 2e. aegypti pada saat menghisap darah manusia yang sedang terinfeksi virus dengue dalam keadaan viremia (' hari sebelum panas sampai dengan $ hari setelah demam". (,',&,(,),*,!" Bila terinfeksi, nyamuk tetap akan terinfeksi sepanjang hidupnya dan siap menularkan virus ke manusia yang rentan. (,',&,(,),*,!" 8yamuk betina yang terinfeksi dapat menularkan virus se;ara Transovarian. ((,),*" Dalam !4. hari virus dengue berlipat ganda dalam epitel usus tengah nyamuk lalu migrasi ke kelenjar ludah nyamuk (probosis) (extrinsic incubation period) dan siap ditularkan ke manusia bila nyamuk betina tersebut menggigitnya. ()" Dalam tubuh manusia, masa tunas yang diperlukan virus antara (4) hari sebelum menimbulkan penyakit. (Intrinsic Incubation Period). PATOGENESIS =irus merupakan organisme yang hanya dapat hidup dalam sel hidup. 7aka demi kelangsungan hidupnya virus harus bersaing dengan sel manusia sebagai pejamu, terutama dalam men;ukupi kebutuhan akan protein. #ersaingan tersebut sangat tergantung pada daya tahan pejamu. 1eori yang banyak dianut pada DBD adalah 9 1eori hipotesis infeksi sekunder (econdar! "eterogenous Infection Theor!) dan 1eori hipotesis Imunne #nhancement. (&,(" +edua teori tersebut se;ara tidak langsung menyatakan bahwa manusia yang mengalami infeksi yang kedua kalinya dengan serotipe virus dengue yang heterolog punya risiko berat lebih besar untuk menderita DBD berat. 2ntibodi heterolog yang telah ada sebelumnya akan mengenai virus lain yang menginfeksi membentuk kompleks antigen4antibodi. +ompleks tersebut berikatan dengan F; reseptor membran sel leukosit terutama makrofag. Aleh karena antibodi heterolog maka virus tidak dinetralisasikan oleh tubuh, maka bebas bereplikasi dalam sel makrofag. (&" 1eori lain yaitu Antibod! $ependent #nhancement (2D5" menyatakan bahwa suatu proses akan meningkatkan infeksi dan replikasi virus dengue dalam mononuklear sebagai tanggapan terhadap infeksi tersebut. 1erjadi sekresi mediator vasoaktif yang kemudian menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah sehingga mengakibatkan keadaan4keadaan seperti hipovolemia dan syok. (&" Berdasarkan teori secondar! "eterolog Infection bahwa akibat infeksi sekunder oleh tipe virus dengue yang berlainan pada seorang pasien, respon antibodi amnestik yang terjadi dalam beberapa hari mengakibatkan proliferasi dan transformasi -imfosit yang menghasilkan titer tinggi 2ntibodi 0g G anti dengue. 1erbentuk kompleks virus4 antigen4antibodi. +ompleks tersebut mengaktifkan sistim komplemen9 terutama >& dan >$. /elanjutnya akibat aktivasi >& dan >$ dilepaskan >&a dan >$a yang menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah dan merembesnya plasma dari intravaskular ke ekstravaskular, yang ditandai dengan peningkatan kadar hematokrit, penurunan natrium, dan terdapat ;airan dalam rongga serosa ( efusi pleura, asites". (&,$,),*" /elain mengaktivasi sistim komplemen, kompleks virus4 antigen4antibodi juga menyebabkan agregasi trombosit dan mengaktivasi sistim koagulasi melalui kerusakan sel endotel pembuluh darah. +edua faktor tersebut menyebabkan perdarahan pada DBD. 2gregasi trombosit terjadi sebagai akibat perlekatan kompleks antigen4 antibodi pada membran trombosit sehingga dikeluarkan 2D# (Adenosin $iphosphate) akibatnya trombosit melekat satu sama lain. 2gregasi trombosit menyebabkan 3 4 penghan;uran oleh :5/ (:etikulo 5ndotelial /istim" sehingga mengakibatkan trombositopenia 4 pengeluaran pletelet faktor 000 sehingga terjadi koagulopati konsumtif (+0D" yang ditandai oleh peningkatan FD# (Fibrinogen Degradation Product) sehingga terjadi penurunan faktor pembekuan. 4 gangguan fungsi trombosit, sehingga walaupun jumlahnya ;ukup namun tidak berfungsi baik. 4 aktivasi koagulasi menyebabkan diaktifkannya faktor Bageman selanjutnya terjadi aktivasi sistim kinin yang mema;u peningkatan permeabilitas kapiler sehingga memper;epat terjadinya syok. +e empat hal tersebutlah yang menyebabkan perdarahan masif padaDBD. (&"
4 MANI#ESTASI KLINIS 7anifestasi klinis virus dengue sangat bervariasi tergantung daya tahan tubuh dan virulensi virus itu sendiri. (,',&,(,),*" 7ulai dari tanpa gejala (asimtomatik", demam ringan tidak spesifik (%ndifferentiated Fever", Demam Dengue, Demam Berdarah Dengue dan /indrom syok Dengue (//D". (,&,(,),*,!" A) DEMAM DENGUE #ada demam dengue (DD" dapat dijumpai keadaan4keadaan berikut 9 (,&,(,*" 4 Demam tinggi tiba4tiba (@&% o >", menetap '4* hari, kadang bersifat Bifasik 4 7uka kemerahan (Flushing Face) 4 8yeri seluruh tubuh 9 nyeri kepala, nyeri belakang mata terutama bila digerakkan, nyeri otot, nyeri tulang, nyeri sendi dan nyeri perut. 4 7ual, muntah4muntah, tidak nafsu makan 4 1imbul ruam merah halus sampai petekie 4 -aboratorium terdapat leukopeni hingga trombositopenia. 8amun demam dengue yang disertai perdarahan harus dibedakan dengan DBD. #ada penderita demam dengue tidak ada tanda4tanda kebo;oran plasma dan sebaliknya. B) DEMAM BERDARAH DENGUE #erbedaan DD dengan DBD terletak pada patofisiologi penyakit tersebut, di mana pada DBD terdapat kelainan homeostasis dan perembesan plasma yang dibuktikan dengan adanya trombositopenia dan peningkatan hematokrit. (,&,(,),*" +riteria diagnosis DBD menurut CBA %%* 3 (,&,(,),*,!" a" +linis Demam tinggi tiba4tiba selama '4 * hari, tanpa sebab yang jelas a" 1erdapat menifestasi perdarahan berupa 9 uji turniket +, petekie, ekimosis, purpura, perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena. b" #embesaran hati (hepatomegali" b" -aboratoris a" 1rombositopenia (trombosit 6 ......,Dl" b" Bemokonsentrasi 9 peningkatan hematokrit @'.E Diagnosis ditegakkan dengan dua kriteria klinis + dua kriteria laboratoris. 5fusi pleura dan atau hipoalbuminemia memperkuat diagnosis. 7enurut CBA %%*, DBD dibagi menjadi ( derajat, yaitu 3 . (&,(,),*,!"
0 Demam disertai gejala tidak khas dan satu4satunya manifestasi perdarahan ialah uji turniket + 00 /eperti derajat 0, disertai perdarahan spontan di kulit atau perdarahan lain 000 Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi ;epat dan dalam, tekanan nadi menurun 6'. mmBg, hipotensi,sianosis sekitar mulut, kulit dingin dan lembab, tampak gelisah 0= /yok berat, nadi tidak dapat diraba tekanan darah tidak dapat diukur .) SINDROM S"OK DENGUE 1SSD3 Biasanya terjadi pada saat atau segera setelah suhu turun biasanya antara hari ke & sampai ke *". (&,(,*" Gejala yang timbul sesuai dengan keadaan syok 3 4 pasien tampak gelisah 4 akral dingin dan pu;at, kulit lembab 4 hipotensi, penurunan tekanan nadi (6'. mmBg" 4 nadi ;epat dan lemah 4 turgor kulit menurun 4 mata ;ekung 4 pada bayi ubun4ubun dapat terlihat ;ekung LABORATORIUM DAN PEMERIKSAAN PENUN%ANG A) La4oratoriu, (,&,(,),*,!" 4 1rombositopenia ( trombosit 6......,Dl " 4 Bematokrit meningkat @'.E 4 Bipoproteinemia, penurunan kadar fibrinogen, protrombin, faktor =000, faktor F00, dan anti trombin 000 4 #1 dan #11 memanjang 4 asidosis metabolik dan kadar B?8 (Basal ?rea 8itrogen" meningkat pada syok berat. 4 /GA1 dan /G#1 meningkat ringan 4 /erum komplemen menurun B) P*,*ri0saan P*nun5an- " :adiologis (,&,),*" a" &ontgen Thorax PA terdapat gambaran efusi pleura terutama pada hemitorak kanan. b" ?/G abdomen tampak asites dan efusi pleura bagian kanan. '" /erologis (&,*" Dikenal ) jenis uji serologi yang dapat menentukan adanya virus dengue, yaitu 3 a" ?ji Bemaglutinasi 0nhibisi (B0 test" paling sering dipakai dan merupakan 'old tandard serologi untuk dengue uji B0 sensitif, tidak spesifik. ?ntuk diagnosis positif terdapat kenaikan titer konvalesen (< lipat dari titer serum akut (@'!.". Baik pada serum akut maupun konvalesen b" 0g 7 5lisa +elebihan uji ini adalah hanya perlu satu serum akut saja. /pesifitas sama uji B0. /ensitifitas sedikit di bawah uji B0. ;" 0g 5 5lisa /edikit lebih spesifik dibanding 0g 7 5lisa. #ositif jika infeksi sudah lama. d" ?ji 8etralisasi #aling spesifik dan sensitif untuk virus dengue. 8amun rumit dan perlu lama sehingga jarang dipakai sebagai pemeriksaan rutin. e" ?ji komplement fiksasi (complement Fixation Test) Garang digunakan karena rumit dan perlu tenaga ahli f" #>: ( Pol!merase (hain &eaction) /angat spesifik dan sensitif. Basilnya ;epat dan dapat diulang dengan mudah. Belakangan ini teknik #>: makin berkembang. DIAGNOSIS BANDING +arena gejala4gejala DBD pada awal perjalanan penyakit hanya merupakan gejala umum dan tidak spesifik maka sulit membedakannya dengan penyakit4penyakit lain yang mempunyai gejala serupa. 4 2wal perjalanan penyakit 3 Demam >hikunguya, Demam 1ipoid, >ampak, 0nfluensa, -eptospirosis, dan 7alaria. /emua penyalit tersebut mempunyai gejala4gejala yang serupa dengan DBD tetapi adanya trombositopenia yang jelas dengan hemokonsentrasi dapat membedakannya. (&,(" 4 DBD derajat 00 sulit dibedakan dengan 0diopatik 1rombositopenia #urpura (01#" tetapi demam pada 01# ;epat hilang, dan tidak terjadi hemokonsentrasi. #ada masa penyembuhan jumlah trombosit pada DBD lebih ;epat kembali normal ketimbang pada 01#. (&,(,*" KOMPLIKASI PEN"AKIT Ens*+alo+ati D*n-u* 1erjadi akibat komplikasi syok yang berkepanjangan dengan perdarahan, gangguan metabolik seperti hipoksemia, hiponatremia, trombosis pembuluh darah otak akibat +0D ()oagulopati Intravas*ular $isemata". #ada ensefalopati dengue, kesadaran pasien menurun, dapat disertai kejang, peningkatan /GA1,/G#1, #1 dan #11 memanjang, alkalosis, hiponatremia, hipoglikemia B) Ga-al -in5al a0ut 1erjadi pada fase terminal akibat syok yang adekuat. Dapat dijumpai /indrom uremik hemolitik, dan acute tubular necroti+ing. Diuresis merupakan #arameter penting dan mudah di kerjakan dalam monitor kelainan ginjal. (&,(,*" Od*, +aru 1erjadi akibat pemberian ;airan yg berlebihan (overload). #asien mengalamidistres pernafasan disertai sembab pada kelopak mata. &ontgen Thorax PA memberikan gambaran Bat ,ing Appearance yang sesuai dengan gambaran odem paru. (" S*+sis 1(3 2kibat penggunaan jalur intravena yang terkontaminasi S2o0 !in--a 0*,atian 16,(3 1erjadi karena penanganan yang tidak adekuat PENATALAKSANAAN Pada Ana07ana0 D*,a, D*n-u* 163 #asien DD dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat. (&,(,*" pasien dianjurkan3 4 tirah baring selama masa demam 4 pemberian antipiretik para;etamol untuk menurunkan panas 4 pemberian ;airan dan elektrolit per oral seperti jus buah, sirup, dan susu di samping air putih 4 monitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai fase konvalesen saat suhu turun pada umumnya merupakan tanda penyembuhan. D*,a, B*rdara! D*n-u* 16,(3 a"demam dapat di atasi dengan kompres air dingin antipiretik parasetamol &< sehari pemberian ;airan per oral periksa kadar Bematokrit berkala b" penggantian volume plasma 0ndikasi pemberian ;airan intravena 3 4 pasien terus muntah, tidak mau minum, demam tinggi 4 Bematokrit semakin meningkat Genis ;airan (rekomendasi CBA %%*" (&,(" " +ristaloid 4 -arutan :inger -aktat (:-" 4 -arutan :inger 2setat 4 -arutan 8a;l .,%E (garam faali" 4 De<trosa $E dalam :- (D$,:-" 4 De<trosa $E dalam :2 (D$,:2" 4 De<trosa $E dalam H larutan 8a;l ..%E (D$, H -GF" (;atatan 3 untuk resusitasi syok digunakan :-,:2, tidak boleh -arutan yang mengandung de<trosa" '" +oloid 4 De<tran (o 4 #lasma 4 2lbumin #asien datang, beri ;airan kristaloid )4* ml,kgBB ,jam. 7onitor tanda vital tiap ) jam. /elanjutnya evaluasi selama '4'( jam. Bila selama observasi keadaan umum membaik tetesan kurangi menjadi $ ml,kgBB,jam. Bila observasi selanjutnya makin membaik kurangi tetesan menjadi & ml,kgBB,jam sampai akhirnya setelah '(4(! jam ;airan dihentikan. Bila keadaan makin buruk tetesan di naikkan menjadi . ml,kgBB,jam. Bila dalam jam tidak ada perbaikan naikkan tetesan menjadi $ ml,kgBB,jam. Bila terjadi distres pernafasan dan Bt naik maka ganti menjadi ;airan koloid '.4&. ml,kgBB,jam maksimal $..ml,kali. 1api bila Bt turun berikan transfusi darah segar . ml,kgBB. Bila keadaan klinis membaik ;airan disesuaikan. Sindro, S2o0 D*n-u* 16,(3 /egera beri infus kristaloid .4'. ml,kgBB,&. menit berikut A' ' lt,mnt. ?ntuk //D berat ditambah larutan koloid .4'. ml,kgBB,kali diberikan bersamaan dengan lajur infus kristaloid. Abservasi tekanan darah tiap $ menit, hematokrit dan trombosit tiap (4) jam. #eriksa elektrolit dan gula darah. Bila dalam &. menit syok belum teratasi, penanganan sama seperti syok berat. Bila syok teratasi dengan tanda4tanda yaitu penurunan Bb,Bt, tekanan nadi @'.mmBg, nadi kuat maka tetesan kurangi menjadi . ml,kgBB,jam pertahankan hingga '( jam atau sampai klinis stabil dan Bt turun 6(.E. /elanjutnya tetesan dikurangi menjadi * ml,kgBB,jam kemudian $ ml,kgBB,jam kemudian &ml,kgBB,jam hingga (! jam setelah syok teratasi, bila keadaan makin membaik hentikan ;airan. Bila syok belum teratasi sedangkan Bt menurun @(.E berikan transfusi darah segar . ml,kgBB. Bila perdarahan masif berikan transfusi darah segar '. ml,kgBB,jam dan lanjutkan dengan kristaloid . ml,kgBB,jam. Bila syok masih juga belum teratasi, pasang kateter urin untuk memonitor balans ;airan. Dan berikan obat4obatan vasopresor. Berikan terapi simtomatik sesuai indikasi. Proto0ol 8 9 1ersangka DBD #asien pulang bila 3 Bb,Bt normal, trombosit @...... ,Dl dalam '( jam. Dengan ;atatan kontrol kembali bila keadaan malin buruk. Bila masih meragukan, observasi dan berikan infus kristaloid $.. ;; per ( jam, ulang Bb, Bt, trombosit. #asien di rawat bila Bb, Bt normal tapi trombosit 6 ......, Dl. 2tau Bb, Bt tetap,meningkat dengan trombosit normal, menurun. 7onitor vital serta jumlah urin tiap ( jam. Proto0ol & DBD 3 tanpa perdarahan masif dan syok Berikan infus larutan kristaloid ( jam, kolf. Bila Bb,Bt normal dan trombosit @ ...... 4$..... maka ;ukup monitor lagi tiap '( jam. 1api bila Bb, Bt meningkat periksa ulang tiap ' jam. /etelah '( jam bila Bb, Bt, dan trombosit 3 4 stabil, pasien boleh pulang 4 normal, meningkat trombosit @......, ulang periksa tiap ' jam selama '( jam. Bila normal dan stabil, boleh pulang. 4 klinis memburuk, menunjukkan tanda syok, terapi di sesuaikan seperti pada syok. #asien pulang bila 3 tidak demam, hemodinamik baik. +ontrol poliklinik '( jam kemudian sambil periksa darah perifer lengkap. Bila keadaan memburuk harus segera kembali dirawat. Proto0ol 6 3 DBD dengan perdarahan spontan dan masif tanpa syok /egera infus larutan kristaloid ( jam, kolf. #eriksa tanda4tanda vital, darah perifer lengkap, dan homeostasis tiap (4) jam. Bila ada tanda4tanda +0D berikan heparin. 1ransfusi komponen darah diberikan sesuai indikasi. Fresh roIen plasma (FF#" diberikan bila terdapat defisiensi faktor4faktor pembekuan (#1 dan #11 memanjang". #a;ked :ed >ells (#:>" diberikan bila nilai Bb kurang dari . gE. transfusi trombosit diberikan pada DBD dengan perdarahan spontan dan masif dengan jumlah trombosit 6 ...... disertai atau tanpa +0D. #ada kasus dengan +0D pemeriksaan homeostasis diulang '( jam kemudian, sedangkan pada kasus tanpa +0D pemeriksaan dikerjakan bila masih ada perdarahan. #enderita DBD dengan gejala4gejala tersebut bila dijumpai di puskesmas perlu dirujuk dengan infus, idealnya dengan plasma e<pander (dekstran" 4,$ lt,'( jam. Bila tidak tersedia dapat diberikan kristaloid. Guga diberikan terapi simtomatik sesuai indikasi. Proto0ol ( 3 DBD dengan syok dan perdarahan spontan. Fase awal segera berikan infus larutan kristaloid terutama :- '. ml,kgBB,jam. Berikan A' '4( lt,mnt periksa elektrolit dan ureum, kreatinin. 5valuasi selama &.4'. menit. /yok dikatakan teratasi bila keadaan umum membaik, keadaan /istim /araf #usat baik, sistol di atas .. mmhg dengan tekanan nadi @ '. mmBg. 8adi kurang dari ..F,menit dengan volume yang ;ukup. 2kral hangat, tidak pu;at serta diuresis .,$4 ml,kgBB,jam. Bila syok telah teratasi infus dikurangi menjadi . ml,kgBB,jam lanjut evaluasi ).4'. menit berikut. Bila klinis menjadi stabil kurangi lagi menjadi ( jam,kolf. /elama ini periksa ulang Bb, Bt, trombosit, serta elektrolit tiap (4) jam. Bila hemodinamik masih belum stabil dengan Bt @&.E anjuran kombinasi kristaloid dan koloid dengan perbandingan &4(3 namun bila Bt 6&.E berikan transfusi darah merah. Bila syok dari awal tidak teratasi langsung berikan lar koloid .4'. ml,kgBB,jam maksimal $.. ml,'( jam. Bila Bt6&.E segera transfusi darah merah. Bila syok masih juga belum teratasi berikan obat4obatan vasopresor seperti dopamin, dobutamin atau epinefrin. Bila ternyata ada +0D berikan heparin dan transfusi komponen darah sesuai indikasi. #eriksa homeostasis '( jam setelah pemberian heparin. 1anpa +0D periksa homeostasis di ulang bila masih ada perdarahan. Berikan juga obat4 obatan sesuai gejala yang ada. (terapi simtomatik" Proto0ol : 3 DBD dengan syok tanpa perdarahan #ada dasarnya sama prinsipnya seperti protokol ( hanya saja pemeriksaan klinis dan laboratorium dilakukan seteliti mungkin untuk menentukan kemungkinan perdarahan tersembunyi disertai +0D, maka heparin dapat diberikan. Bila tidak didapatkan tanda4 tanda perdarahan, walau hasil pemeriksaan homeostasis menunjukkan +0D maka heparin tidak diberikan, ke;uali bila ada perkembangan ke arah perdarahan. UPA"A PEN.EGAHAN (*" Gerakan & 7 3 4 7enguras tempat4tempat penampungan air minimal seminggu sekali, dan menaburkan bubuk 2bate ke dalamnya. 4 7enutup rapat tempat4tempat penempungan air 4 7engubur barang4barang bekas yang dapat menampung air hujan '" #emberantasan vektor 4 penyemprotan (fogging" 4 abatisasi selektif 4 kerjabakti lingkungan dalam rumah seperti 3 jangan menggantung #akaian, semprot dengan ra;un serangga terutama pagi hari. 4 kerjabakti lingkungan luar rumah 4 penyuluhan masyarakat &" #emakaian repellent (lotion anti nyamuk", menyemprot anti serangga di dalam rumah (" -apor ke puskesmas setempat. KESIMPULAN Demam Berdarah Dengue sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah dan korban meninggal dunia yang tidak sedikit masih terus saja ada hingga saat ini. 1erakhir kembali mewabah pada awal tahun '..( yang lalu. #enyakit ini disebabkan virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk 2edes aegypti sebagai vektor utama. 7anifestasi klinis penyakit dapat berma;am4ma;am mulai dari demam tidak khas, demam dengue, demam berdarah dengue, sindrom syok dengue, hingga berakhir kepada kematian. 1erapi ditujukan terutama pada pengantian volume plasma yang hilang. /elain dibarengi dengan terapi simtomatik sesuai indikasi. ?paya pen;egahan penyakit harus semakin ditingkatkan guna men;egah atau mengurangi kasus, morbiditas serta mortalitas akibat DBD. Daftar #ustaka " Buku 2jar 0lmu #enyakit Dalam Gilid 0 F+?0 edisi 000. Gakarta, %%). Bal 3 (*4(') '" BarrisonJs #rin;iples of 0nternal 7edi;ine ( th edition volume '. 0nternational edition. ?/2,%%!. #age3 (4($. &" 1atalaksana Demam Berdarah Dengue di 0ndonesia. Departemen +esehatan. Dirjen #emberantasan #enyakit 7enular dan #enyehatan -ingkungan, edisi ' tahun '.. (" Demam Berdarah Dengue. Diagnosis, #engobatan, #en;egahan dan #engendalian. Corld Beatlh ArganiIation. Gakarta 3 5G>,%%% )". #angalila #52. Demam Berdarah Dengue pada remaja, dewasa. #resentasi pada simposium Demam Berdarah Dengue, 0#D F+ ?ntar,:/ /umber Caras. Gakarta 3 %%* *" Demam Berdarah Dengue. 8askah -engkap #elatihan bagi pelatih dokter spesialis anak dan dokter spesialis penyakit dalam pada tatalaksana kasus Demam Berdarah Dengue. #enyunting /rie :ejeki B. Badinegoro, Bindrawan 0rawan . F+?0, Gkt3 '..' !" www.infesksi.;om (infeksi tropik4demam berdarah dengue" %" http3,, ;ybermed.;bn.net.id ." www.kesgadar.dki.org