INTRODUCTION Untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi ditinjau dari aspek keuangan perlu dilakukan dapat diukur dengan beberapa kriteria. Setiap penilaian layak diberikan nilai standar untuk usaha yang sejenis dengan cara membandingkan dengan rata-rata industry atau target yang telah ditentukan. Dalam praktiknya ada beberapa kriteria untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak untuk dijalankan ditinjau dari aspek keuangan. Kriteria ini sangat tergantung dari kebutuhan masing-masing perusahaan dan metode mana yang akan digunakan. Setiap metode yang digunakan memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Dalam penilaian suatu usaha hendaknya penilai menggunakan beberapa metode sekaligus. Artinya, semakin banyak metode yang digunakan, maka semakin memberikan gambaran yang lengkap sehingga diharapkan memberikan hasil yang akan diperoleh menjadi lebih sempurna. Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi adalah : Payback Periode (PP) Average Rate of Return (ARR) Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Profitability Index (PI) Return On Investment (ROI) Return On Equity (ROE) Return On Assets (ROA) Rasio-rasio keuangan
a. Rasio likuiditas b. Rasio solvabilitas c. Rasio aktivitas d. Rasio profibilitas
Posted by Michael Gosal at 3:49 PM No comments: Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest Payback Periode (PP) Pengertian Payback Period : Periode Payback menunjukkan berapa lamanya ( dalam beberapa tahun ) pengembalian suatu investasi, suatu proyek atau usaha, dengan memperhatikan teknik penilaian terhadap jangka waktu tertentu. Periode Payback menunjukkan perbandingan antara initial investment dengan aliran kas tahunan, dengan rumus sebagai berikut :
Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut juga untuk mengukur kecepatan kembalinya dana investasi.
Kelebihan dan Kelemahan Payback Method Kelebihan Payback Method : 1) Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit. 2) Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat. 3) Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi. Kelemahan Payback Method : 1) Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang. 2) Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi. 3) Tidak memperhatikan arus kas setelah periode pengembalian tercapai.
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama
Periode pengembalian lebih cepat : layak Periode pengembalian lebih lama : tidak layak Jika usulan proyek investasi lebih dari satu maka periode pengembalian yang lebih cepat yang dipilih
Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda Suatu usulan proyek investasi senilai Rp. 600 juta dengan umur ekonomis 5 tahun, Syarat periode pengembalian 2 tahun, dengan tingkat bunga 12% per tahun, dan arus kas pertahun adalah :
Tahun 1 RP. 300 juta Tahun 2 Rp. 250 juta Tahun 3 Rp. 200 juta Tahun 4 Rp. 150 juta Tahun 5 Rp. 100 juta Arus kas dan arus kas kumulatif Tahun Arus kas Arus kas kumulatif 1 300.000.000 300.000.000 2 250.000.000 550.000.000 3 200.000.000 750.000.000 4 150.000.000 900.000.000 5 100.000.000 1.000.000.000
= 2,25 tahun atau 2 tahun 3 bulan v Periode pengembalian lebih dari yang disyaratkan oleh perusahaan maka usulan proyek investasi ini di tolak
Posted by Michael Gosal at 3:45 PM No comments: Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest Average Rate of Return (ARR) Definisi Tingkat pengembalian investasi yang dihitung dengan mengambil arus kas masuk total selama kehidupan investasi dan membaginya dengan jumlah tahun dalam kehidupan investasi. Tingkat pengembalian rata-rata tidak menjamin bahwa arus kas masuk adalah sama pada tahun tertentu; itu hanya jaminan yang kembali rata-rata untuk tingkat rata-rata kembali.
average rate of return dapat dihitung dengan Keuntungan neto tahunan / nilai investasi awal = nett income / initial investment
Penilaian investasi dengan metode Average Rate of Return didasarkan pada jumlah keuntungan bersih sesudah pajak.
Fungsi/Rumus AVERAGE RATE OF RETURN ( ARR ) : Average Earning After Tax ARR = Metode Average Rate of Return
Metode Average Rate of Return -Metode Payback -Metode Net Present Value -Metode Internal Rate of Return -Metode Profitability Index
- Metode masa pengembalian investasi merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan.
- Metode net present value NPV adalah selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan- penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan. Menghitung selisih nilai sekarang antara kas keluar (investasi) dengan kas masuk (pendapatan) per tahun.
NPV = -Investasi+ Kas thn1 + Kas thn.2 + Kas thn. n (1+ i ) 1 (1+ i ) 2 (1+ i ) n dimana i adalah suku bunga bank. Proyek dinilai layak jika NPV=positif.
- Metode profitability index PI adalah nilai tunai semua kas masuk yang diterima sesudah investasi awal dibagi dengan investasi awal. Nilai tunai penerimaan sesudah investasi awal PI = Investasi awal
- Metode internal rate of return MIRR adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan persent value biaya sama dengan present value nilai terminal, dimana nilai terminal adalah future value dari kas masuk yang digandakan dengan biaya modal.
Nilai terminal S CIFt (1 + k ) n-t PV Biaya = (1 + MIRR )n (1 + MIRR )n dimana: CIF t : aliran kas masuk pada periode t MIRR : modified IRR n : usia proyek k : biaya modal proyek/tingkat keuntungan diinginkan
Nilai terminal : future value dari aliran kas masuk yang digandakan dengan biaya modal/return diinginkan.
Kelemahan metode rata-rata kembalian investasi: 1. Belum memperhitungkan nilai waktu uang. 2. Menitik beratkan maslah akuntansi, sehingga kurang memperhatikan data aliran kas dari investasi 3. Merupakan pendekatan jangka pendek. ARR yang paling sering digunakan secara internal ketika memilih proyek.Hal ini juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja proyek dan anak perusahaan dalam sebuah organisasi.Hal ini jarang digunakan oleh investor,dan tidak boleh digunakan sama sekali,karena:
1. Arus kas lebih penting untuk investor,dan ARR didasarkan pada angka-angka yang termasuk non- tunai item 2. ARR tidak memperhitungakan nilai waktu dari uang-nilai arus kas tidak berkurang dengan waktu sperti halnya NPV dan IRR 3. Ini tidak menyesuaikan resiko lebih besar untuk perkiraan jangka panjang 4. Ada alternative yang lebih baik yang tidak signifikan lebih sulit untuk menghitung
Posted by Michael Gosal at 3:44 PM No comments: Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest Net Present Value (NPV) NET PRESENT VALUE adalah selisih uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan dengan memperhatikan time value of money. Rumus time value of money yang present value adalah untuk mengetahui nilai uang saat ini. Oleh karena uang tersebut akan diterima di masa depan, kita harus mengetahui berapa nilainya jika kita terima sekarang.
Bila... Berarti... Maka... NPV > 0 investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi perusahaan proyek bisa dijalankan NPV < 0 investasi yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan proyek ditolak NPV = 0 investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan perusahaan untung ataupun merugi Kalau proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada keuangan perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan menggunakan kriteria lain misalnya dampak investasi terhadap positioning perusahaan. Contoh kasus:
A pada hari ini mendapat pinjaman dari B sebanyak Rp 100 juta yang ingin saya investasikan selama satu tahun. Ada 3 pilihan bagi saya untuk menanamkan uang saya tersebut, yaitu : 1. Deposito 12 bulan dengan bunga 8%/thn, 2. Beli rumah lalu dikontrakkan Rp 10 jt/thn untuk kemudian semoga bisa dijual di akhir tahun dengan harga Rp 150 juta, 3. Beli emas sekarang dan dijual akhir tahun.
Agar dapat lebih mudah memilih investasi yang paling menguntungkan, A ingin tahu berapa sih nilai sekarang dari hasil investasi untuk masing-masing pilihan? Atau dengan kata lain, berapa rupiahkan uang yang akan A terima dari masing-masing pilihan investasi seandainya hasil investasi tsb A terima sekarang, bukannya satu tahun kedepan?NPV digunakan untuk menjawab pertanyaan ini.
NPV merupakan hasil penjumlahan PV pengeluaran untuk investasi dan PV penerimaan dari hasil investasi.
Rumus untuk menghitung Present Value adalah :
PV = C1 / (1 + r)
Dimana C1 = Uang yang akan diterima di tahun ke-1. r = Discount rate/ opportunity cost of capital. Tingkat pengembalian/hasil investasi (%) dari investasi yang sebanding.
Sedangkan rumus untuk menghitung NPV adalah :
NPV = C0 + ( C1 / (1 + r))
Dimana C0 = Jumlah uang yang diinvestasikan (karena ini adalah pengeluaran, maka menggunakan bilangan negatif).
Untuk menghitung NPV Deposito, saya menggunakan discount rate (r) sebesar 4 %. Angka ini saya ambil dari tingkat bunga tabungan.
Jadi ,
NPV Deposito = (-100 jt) + (108 jt / ( 1 + 0,04 )) = (- 100 juta) + 103,85 juta = 3,85 juta Lumayan juga nih hasilnya.
Untuk menghitung NPV Rumah, saya gunakan discount rate 12 % untuk mengakomodasi tingkat risiko.
NPV Rumah = (- 100 jt + 10 jt) + (150 jt / ( 1 + 0,12)) = ( - 90 jt) + 133,93 jt = 43,93 jt Wow, makin kaya aja keliatannya.
Untuk menghitung NPV Emas, discount rate-nya 0 %, karena emas meskipun berfungsi sebagai store of value / alat penyimpan kekayaan, emas tidak memberikan hasil.
NPV Emas = (- 100 jt) + ( 100 Jt / (1 + 0,00)) = 0 jt
Untuk berikutnya mari ita coba menghitung harga emas 10 tahun kemudian: Harga Oktober 1998 adalah USD 300/oz dan harga Oktober 2008 adalah USD 900/oz. Dengan penghitungan sederhana, saya peroleh rata-rata kenaikan harga emas adalah 20%/thn.
Jadi penghitungan ulang untuk NPV Emas adalah :
NPV Emas = ( -100 jt) + (120 jt / (1+0,00)) = (- 100 jt) + 120 jt = 20 jt
Demikian pembelajaran singkat mengenai NPV, terimakasih dan semoga sukses :) Posted by Michael Gosal at 3:43 PM No comments: Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest Net Present Value (versi 2) NET PRESENT VALUE adalah selisih uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan dengan memperhatikan time value of money. Rumus time value of money yang present value adalah untuk mengetahui nilai uang saat ini. Oleh karena uang tersebut akan diterima di masa depan, kita harus mengetahui berapa nilainya jika kita terima sekarang.
Bila... Berarti... Maka... NPV > 0 investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi perusahaan proyek bisa dijalankan NPV < 0 investasi yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan proyek ditolak NPV = 0 investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan perusahaan untung ataupun merugi Kalau proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada keuangan perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan menggunakan kriteria lain misalnya dampak investasi terhadap positioning perusahaan.
RUMUs PV : Kas bersih/ (1+r)n Suatu proyek dengan dengan investasi sebesar Rp. 7,000 juta dan tingkat bunga yang relevan sebesar 18%. Proyek ini diharapkan akan menghasilkan nilai sebesar Rp. 9,000 juta. Maka berapakah besarnya net present value yang akan dihasilkan? PVpenerimaan = 9.000 / ( 1 + 0.18 )1 = Rp. 7,627 juta PVinvestasi = 7.000 / ( 1 + 0.18 )0 = Rp. 7,000 juta Maka Net Present Value yang dihasilkan adalah NPV = PVinvestasi + PVpenerimaan NPV = 7,000 + 7,627 = Rp. 627 juta Posted by Michael Gosal at 3:42 PM No comments: Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (IRR) adalah metode peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang.
Contoh 1: Sebuah proyek ini diharapkan memiliki Net Present Value dari $ 865 pada tingkat diskonto 20% dan NPV negatif dari $ 1.040 pada tingkat diskonto 22%. Hitung IRR.
Contoh 2: Informasi berikut berhubungan dengan proyek investasi Venture Ltd: Net Present Value (NPV) dengan biaya 25% dari modal: $ 1.714 NPV pada biaya 30% dari modal: ($ 2937) Hitung Internal Rate of Return.
Jika IRR lebih besar dari biaya modal, terima proyek tersebut. Jika IRR kurang dari biaya modal, tolak proyek tersebut.
Kelebihan : Memperhatikan nilai waktu dari uang Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan Hasilnya dalam persentase, sehingga pengambilan keputusan dapat membuat perkiraan bila r (discount rate) sulit diketahui. Kekurangan: Perhitungan lebih sulit bila tidak menggunakan komputer, karena harus dicoba-coba (trial and error). Tidak membedakan proyek yang mempunyai perbedaan ukuran dan keadaan investasi. Dapat menghasilkan IRR ganda atau tidak menghasilkan IRR sama sekali. Posted by Michael Gosal at 3:39 PM No comments: Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest Older PostsHome Subscribe to: Posts (Atom) Followers Blog Archive 2011 (10) October(10) INTRODUCTION Payback Periode (PP) Average Rate of Return (ARR) Net Present Value (NPV) Net Present Value (versi 2) Internal Rate of Return (IRR) Profitability Index (PI) Return On Investment (ROI) Return On Equity (ROE) Return On Assets (ROA) About Me
Michael Gosal View my complete profile Simple template. Template images by luoman. Powered by Blogger.