147845014 Analisa data merupakan proses mencari- cari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun untuk menambah pemahaman mengenai bahan- bahan tersebut dan untuk memungkinkan melaporkan apa yang telah ditemukan Banyak jenis penelitian dan banyak pula cara menangani dan menganalisa datanya. Ancangan-ancangan terdiriatas dua modus. (1) ancangan analisa yang bersamaan waktu dengan pengumpulan data dan bisa selesai kira-kira pada waktu pengumpulan data. (2) pengumpulan data terlebih dahulu baru di analisa. Cara pertama addalah cara yang efisien dan cocok bagi peneliti yang sudah berpengalaman.
ANALISA DATA DI LAPANGAN
Saran-saran untuk menjadikan analisa menjadi bagian berkesinambungan dari pengumpulan data dan yang akan selalu berguna meski setelah meninggalkan lapangan. 1. Paksa diri sendiri mengambil keputusan untuk mempersempitkan studi. Dalam banyak studi, pengumpulan data ibarat sebuah corong. Pertama kita kumpulkan secara luas, termasuk subyek yang berlainan, ruang fisik yang luas, parameter latar subyek, ataupun isu-isu kemudian sempitkan fokus penelitian berdasarkan tujuan. Hal ini disaranakan untuk dilakukan setelah tiga atau empat kali kunjungan atau beberapa wawancara awal.
2. Paksa diri sendiri untuk memutuskan jenis studi yang hendak diselesaikan Sebagai peneliti awam, kita tidak harus mengkaitkan diri dengan tradisi tertentu atau dengan data tertentu yang ingin dikumpulkan. Mungkin kita tertarik dengan hal-hal yang begitu rinci dengan interaksi dalam wawancara atau tertarik pada proses sosial yang terjadi? 3. Buat pertanyaan yang analistis. Ketika kita akan meneliti, bekal membawa pertanyaan umum akan dapat memberikan fokus dalam pengumpulan data. Sebuah contoh, dalam studi mengenai program pelatihan kerja untuk para pengangguran, terdapat pertanyaan, faktor apa saja dalam sebuah program yang secara efektif membawa perubahan terhadap para peserta pelatihan untuk memperbesar peluangnya mendapatkan pekerjaan?. Setelah melalui beberapa pemikiran bahwa ternyata kebanyakan dari program tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan persiapan bekerja, maka pertanyaan di atas diubah lebih efektif menjadi, bagaimana program ini berlanjut bila apa yang berlangsung didalamnya begitu asingbagi tujuannya? (Bogdan, 1971).
4. Rencanakan sesi pengumpulan data berdasarkan temuan pada pengamatan sebelumnya Dengan memperhatikan hal apa saja yang di temukan pada waktu memeriksa hasil catatan lapangan, dapat direncanakan arah tertentu dalam sesi pengumpulan data berikutnya.kita dapat bertanya pada diri sendiri tentang data apa yang belum kita peroleh, maka dari situ akan muncul temuan apakah kita perlu tinggal di satu tempat agar pengamatan dapat memiliki hasil optimal atau perlu mewawancarai subyek tertentu dengan pertanyaan yang sama ataupun berbeda.
5. Buat banyak komentar pengamat mengenai gagasan yang muncul dalam pikiran. Setiap catatan lapangan seharusnya memiliki komentar pengamat. Komentar pengamat adalah bagian catatan lapangan yang peneliti dapat kan dari pendapat dan perasaan peneliti sendiri.
6. Tuliskan memo untuk diri sendiri mengenai apa yang telah berhasil dipelajari. Setelah beberapa kali terjun ke lapangan, kita perlu memaksakan diri untuk mereview seluruh hasil catatan lapangan dan menuliskannya dalam beberapa halaman mengenai apa yang muncul pada pikiran kita setelah mereviewnya. Hal ini dapat mmeberikan kesempatan untuk merefleksikan isu-isu yang muncul dalam latar bagaimana hal itu berhubungan dengan isu-isu teoritif, metodologis, dan substantif yang lebih besar.
CONTOH KOMENTAR PENGAMAT
Berikut adalah contoh komentar pengamat sebuah studi integrasi anak-anak cacat ke dalam kelas sekolah umum. K.P : Kepala Sekolah Dasar FairView menyebut guru-guru regular (bukan pendidikan luar biasa) yang diminta data di kelas anak-anak autistis untuk mengajar musik itu sebagai rawat-didik. Saya tidak pernah mendengar ada orang di universitas mengartikan rawat-didik seperti ini, kok sepertinya gurunya yang di rawat didik di kelas luar biasa.
K.P : saya lihat tidak biasa guru mengatakan bahwa ada anak yang berjalan ke ruangan menggunakan sepatu roda walaupun tidak cacat. Maksudnya adalah bahwa anak itu tidak menerima layanan khusus apapun dan tidak dibuat RPI (rencana Pendidikan Individual) untuknya. Menurut pihak administrasi, anak itu tidak cacat, tetapi berdasarkan keterangan setiap orang yang melihatnya, anda mungkin akan mengira dia itu MEMO CATATAN LAPANGAN Dari komentar pengamat, muncul sejumlah tema, gagasan, dan bidang penyelidikan, yaitu :
1. Penggunaan kelas dan labelnya oleh para siswa waktu merundingkan tempatnya disekolah. Beberapa anak terkadang tidak mau disangkutpautkan dengan program itu karena malu kok masuk pendidikan luar biasa. 2. Penggunaan oleh guru terhadap konsep rawat-didik. Berdasarkan pengamatan, perkiraan awal tentang guru adalah mau atau tidak mau, atas perasaan dan pengalamannya harus mau dengan anak berlabel itu.
3. Kategori anak cacat. Dari sekian banyak anak cacat yang dikenali, beberapa guru memiliki cara sendiri sendiri dalam mengkategorinya. Ada yang berdasarkan kepintarannya, kecerdasannya, kebiasaannya maupun psikolognya. Atau bahkan ada yang lebih dari itu, yaitu masa depan siswa, atau mengklasifikasi antara siswa dibandingkan dengan guru-guru. Hal itutentu menarik untuk dikaji.
4. Hubungan program dengan struktur dan keadaan sekitar sekolah Ada beberapa orang yang berpendapat bahwa anak-anak yang berprestasi tinggi adalah yang tinggal di sekitar sekolah, sedangkan yang berprestasi rendah adalah anak-anak yang tinggal di pinggiran kota. 5. Uji cobakan gagasan dan tema pada subyek. Mari kita uji cobakan gagasan pada subyek yang penting, dalam artian memiliki perspektif sendiri mengenai tema yang akan kita teliti.
5. Uji cobakan gagasan dan tema pada subyek. Mari kita uji cobakan gagasan pada subyek yang penting, dalam artian memiliki perspektif sendiri mengenai tema yang akan kita teliti.
6. Mulailah mengkaji bahan pustaka selagi di lapangan Ada pertentangan mengenai kapan seseorang yang melakukan studi kualitatif harus mulai melakukan tinjauan pustaka (Glase, 1978). Menurut buku tersebut,setelah berada di lapangan walau sebentar, kemudian melakukan kajian pustaka substantif bidang yang diteliti, maka hal itu akan meningkatkan mutu analisa kita, dengan temuan-temuan di lapangannya. Namun demikian, perlu juga untuk membaca literatur studi kualiatif di bidang lain sebagai pertimbangan bagaimana peneliti lain mengolah datanya dan dapat membeirkan model bagi pekerjaannya sendiri.
7. Gunakanlah metafora, analogi dan konsep. Dalam pengumpulan data di suatu tempat tertentu, peneliti begitu tertarik dengan hal-hal khusus, rinci, sehinngga tidak bisa melihat hubungan dengan latar lain atau dengan hasil- hasil dari pengalaman. Maka akan muncul pertanyaan, hal ini mengingatkan saya dengan apa? mengenai berbagai segi latar. Hal ini dapat mempermudah peneliti dalam membandingkan apa yang di lihat dan apa yang di ketahui.
TAMBAHAN ANALISA DI LAPANGAN
Sebelum berlanjut kepada bagian Analisa Data Setelah Terkumpul, ada baiknya kita mempelajari tiga hal umum tak kalah penting. Yaitu Jangan Takut Berspekulasi Curahan Perasaan, Venting (Glaser, 1978). Beri tanda pada data-data penting anda. MENYUSUN KATEGORI SANDI
Seperti halnya ketika kita melihat mainan adek kita berserakan di lantai, kita juga dapat memilah- milah mainan yang berserakan tersebut menjadi tumpukan-tumpukan menurut skema yang kita harus susun sendiri. Kita perhatikan mainannya dan kita ambil, kemudian dapat kita sortir menurut ukuran besarnya, warnanya, negara pembuatnya, bahan apa yang dibuatnya, permainan seperti apa yang menggunakan alat itu, cocok untuk usia berapa dan lain-lainnya. Menyusun sandi ada langkah tersendiri, yaitu memeriksa data untuk mencari hal-hal yang muncul secara teratur dan pola-pola maupun topik-topik, kemudian Menuliskan kata-kata dan ungkapan untuk menggambarkan pola-pola dan topik-topik tersebut. Hal inilah yang disebut kategori sandi. Kelompok sandi yang akan dibahas hendaknya bisa memberikan beberapa alat untuk menyusun kategori sandi yang berguuna dalam pensortiran. Beberapa sandi itu diantaranya adalah : 1. Sandi latar / konteks Adalah sandi yang dipergunakan dalam memilah informasi-informasi paling umum mengenai latar, topik atau subyek. Bahan yang memungkinkan peneliti menempatkan penelitiannya dalam konteks yang lebih luas terdapat dalam sandi ini.
2. Sandi situasi Dengan jenis sandi ini, tujuan peneliti yang menggunakan sandi tersebut adalah menempatkan satuan data sehingga dapat memberi tahu bagaimana subyek mendefinisikan latar atau topik khusus. Misalnya ialah bagaimana pandangan seorang guru tentang rapor online, atau kurikulum 2013, atau sebagainya.perhatikan contoh data yang cocok berikut tentang pandangan guru mengenai pekerjaannya.
3. Perspektif subyek Perspektif subyek meliputi sandi-sandi yang berorientasi terhadap cara berpikir yang sama-sama dipunyai semua atau beberapa subyek yang tidak seumum seperti halnya keseluruhan definisi mereka tetapi yang menunjukkan orientasi terhadap segi-segi khusus suatu latar 4. Cara berpikir subyek mengenai orang dan obyek Ialah sandi yang menampung pemahaman subyek mengenai sesamanya, orang luar, dan obyek yang membentuk dunia mereka. 5. Sandi proses Yaitu kata-kata dan ungkapan-ungkapan sandi yayng dapat mempermudah pengkategorian urutan kejadian, perubahan yang terjadi, peralihan dari satu status ke status lain. 6. Sandi aktifitas Sandi-sandi yang dimaksudkan untuk jenis-jenis tingkah laku yang terjadi secara teratur. Tingkah laku ini bisa relatif bersifat formal ataupun informal. Contohnya ialah siswa perokok, lelucon, senam pagi dan lainnya.
7. Sandi peristiwa Sandi ini dimaksudkan untuk satuan data yang ada hubungannya dengan kegiatan- kegiatan khusus yang terjadi di luar atau di dalam kehidupan subyek yang diwawancarai. 8. Sandi siasat Yang dimaksud sandi siasat ialah taktik, metode, cara, teknik, manuver, muslihat, dan cara-cara sadar yang digunakan oran guntuk mencapai berbagai hal. 9. Sandi hubungan dan struktur sosial Pola tingkah laku yang ajeg antara orang- orang yang tidak secara resmi teroganisir adalah yang dimaksud hubungan. Satuan- satuan data yang mengarahkan pada klik persahabatan, percintaan, koalisi, musuh dan mentor adalah hal yang disebut dengan istilah sandi hubungan. Pertalian hubungan secara menyeluruh dalam suatu latar disebut struktur sosial. 10. Sandi metode Sandi ini mengisolasi bahan yang sesuai prosedur, masalah, kegairahan, dilema penelitian dan hal-hal sebangsanya 11. Sistem sandi yang ditetapkan lebih dulu. Terkadang peneliti meneliti masalah- masalah atau aspek-aspek suatu latar atau subyek khusus. Dalam hal ini biasanya kategori-kategori sandinya telah ditetapkan. Dengan sistem sandi ini diharapkan dapat digunakan oleh peneliti yang pada waktu mengumpulkan data.