Você está na página 1de 37

ANALISA DATA

Achmad Yazid Bastomi


147845014
Analisa data merupakan proses mencari-
cari dan mengatur secara sistematis
transkrip wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain yang telah dihimpun untuk
menambah pemahaman mengenai bahan-
bahan tersebut dan untuk memungkinkan
melaporkan apa yang telah ditemukan
Banyak jenis penelitian dan banyak pula
cara menangani dan menganalisa datanya.
Ancangan-ancangan terdiriatas dua modus.
(1) ancangan analisa yang bersamaan
waktu dengan pengumpulan data dan bisa
selesai kira-kira pada waktu pengumpulan
data. (2) pengumpulan data terlebih dahulu
baru di analisa. Cara pertama addalah cara
yang efisien dan cocok bagi peneliti yang
sudah berpengalaman.

ANALISA DATA DI LAPANGAN

Saran-saran untuk menjadikan analisa menjadi bagian
berkesinambungan dari pengumpulan data dan yang akan selalu
berguna meski setelah meninggalkan lapangan.
1. Paksa diri sendiri mengambil keputusan
untuk mempersempitkan studi.
Dalam banyak studi, pengumpulan data
ibarat sebuah corong. Pertama kita
kumpulkan secara luas, termasuk subyek
yang berlainan, ruang fisik yang luas,
parameter latar subyek, ataupun isu-isu
kemudian sempitkan fokus penelitian
berdasarkan tujuan. Hal ini disaranakan
untuk dilakukan setelah tiga atau empat
kali kunjungan atau beberapa wawancara
awal.

2. Paksa diri sendiri untuk memutuskan
jenis studi yang hendak diselesaikan
Sebagai peneliti awam, kita tidak harus
mengkaitkan diri dengan tradisi tertentu atau
dengan data tertentu yang ingin
dikumpulkan. Mungkin kita tertarik dengan
hal-hal yang begitu rinci dengan interaksi
dalam wawancara atau tertarik pada proses
sosial yang terjadi?
3. Buat pertanyaan yang analistis.
Ketika kita akan meneliti, bekal membawa pertanyaan umum
akan dapat memberikan fokus dalam pengumpulan data.
Sebuah contoh, dalam studi mengenai program pelatihan
kerja untuk para pengangguran, terdapat pertanyaan, faktor
apa saja dalam sebuah program yang secara efektif
membawa perubahan terhadap para peserta pelatihan
untuk memperbesar peluangnya mendapatkan pekerjaan?.
Setelah melalui beberapa pemikiran bahwa ternyata
kebanyakan dari program tersebut tidak ada sangkut
pautnya dengan persiapan bekerja, maka pertanyaan di
atas diubah lebih efektif menjadi, bagaimana program ini
berlanjut bila apa yang berlangsung didalamnya begitu
asingbagi tujuannya? (Bogdan, 1971).

4. Rencanakan sesi pengumpulan data berdasarkan
temuan pada pengamatan sebelumnya
Dengan memperhatikan hal apa saja yang di
temukan pada waktu memeriksa hasil catatan
lapangan, dapat direncanakan arah tertentu dalam
sesi pengumpulan data berikutnya.kita dapat
bertanya pada diri sendiri tentang data apa yang
belum kita peroleh, maka dari situ akan muncul
temuan apakah kita perlu tinggal di satu tempat
agar pengamatan dapat memiliki hasil optimal atau
perlu mewawancarai subyek tertentu dengan
pertanyaan yang sama ataupun berbeda.

5. Buat banyak komentar pengamat mengenai
gagasan yang muncul dalam pikiran.
Setiap catatan lapangan seharusnya
memiliki komentar pengamat. Komentar
pengamat adalah bagian catatan lapangan
yang peneliti dapat kan dari pendapat dan
perasaan peneliti sendiri.

6. Tuliskan memo untuk diri sendiri
mengenai apa yang telah berhasil dipelajari.
Setelah beberapa kali terjun ke lapangan, kita
perlu memaksakan diri untuk mereview seluruh
hasil catatan lapangan dan menuliskannya dalam
beberapa halaman mengenai apa yang muncul
pada pikiran kita setelah mereviewnya. Hal ini
dapat mmeberikan kesempatan untuk
merefleksikan isu-isu yang muncul dalam latar
bagaimana hal itu berhubungan dengan isu-isu
teoritif, metodologis, dan substantif yang lebih
besar.

CONTOH KOMENTAR
PENGAMAT

Berikut adalah contoh komentar pengamat sebuah studi integrasi
anak-anak cacat ke dalam kelas sekolah umum.
K.P : Kepala Sekolah Dasar FairView
menyebut guru-guru regular (bukan
pendidikan luar biasa) yang diminta data
di kelas anak-anak autistis untuk mengajar
musik itu sebagai rawat-didik. Saya tidak
pernah mendengar ada orang di
universitas mengartikan rawat-didik
seperti ini, kok sepertinya gurunya yang di
rawat didik di kelas luar biasa.

K.P : saya lihat tidak biasa guru mengatakan
bahwa ada anak yang berjalan ke ruangan
menggunakan sepatu roda walaupun tidak
cacat. Maksudnya adalah bahwa anak itu tidak
menerima layanan khusus apapun dan tidak
dibuat RPI (rencana Pendidikan Individual)
untuknya. Menurut pihak administrasi, anak itu
tidak cacat, tetapi berdasarkan keterangan
setiap orang yang melihatnya, anda mungkin
akan mengira dia itu
MEMO CATATAN LAPANGAN
Dari komentar pengamat, muncul sejumlah tema,
gagasan, dan bidang penyelidikan, yaitu :

1. Penggunaan kelas dan labelnya oleh para siswa
waktu merundingkan tempatnya disekolah.
Beberapa anak terkadang tidak mau disangkutpautkan
dengan program itu karena malu kok masuk pendidikan
luar biasa.
2. Penggunaan oleh guru terhadap konsep rawat-didik.
Berdasarkan pengamatan, perkiraan awal tentang guru
adalah mau atau tidak mau, atas perasaan dan
pengalamannya harus mau dengan anak berlabel itu.

3. Kategori anak cacat.
Dari sekian banyak anak cacat yang dikenali,
beberapa guru memiliki cara sendiri sendiri
dalam mengkategorinya. Ada yang berdasarkan
kepintarannya, kecerdasannya, kebiasaannya
maupun psikolognya. Atau bahkan ada yang
lebih dari itu, yaitu masa depan siswa, atau
mengklasifikasi antara siswa dibandingkan
dengan guru-guru. Hal itutentu menarik untuk
dikaji.

4. Hubungan program dengan struktur dan
keadaan sekitar sekolah
Ada beberapa orang yang berpendapat bahwa
anak-anak yang berprestasi tinggi adalah yang
tinggal di sekitar sekolah, sedangkan yang
berprestasi rendah adalah anak-anak yang
tinggal di pinggiran kota.
5. Uji cobakan gagasan dan tema pada subyek.
Mari kita uji cobakan gagasan pada subyek yang
penting, dalam artian memiliki perspektif sendiri
mengenai tema yang akan kita teliti.

5. Uji cobakan gagasan dan tema pada
subyek.
Mari kita uji cobakan gagasan pada subyek
yang penting, dalam artian memiliki
perspektif sendiri mengenai tema yang
akan kita teliti.

6. Mulailah mengkaji bahan pustaka selagi di lapangan
Ada pertentangan mengenai kapan seseorang yang
melakukan studi kualitatif harus mulai melakukan
tinjauan pustaka (Glase, 1978). Menurut buku
tersebut,setelah berada di lapangan walau sebentar,
kemudian melakukan kajian pustaka substantif bidang
yang diteliti, maka hal itu akan meningkatkan mutu
analisa kita, dengan temuan-temuan di lapangannya.
Namun demikian, perlu juga untuk membaca literatur
studi kualiatif di bidang lain sebagai pertimbangan
bagaimana peneliti lain mengolah datanya dan dapat
membeirkan model bagi pekerjaannya sendiri.

7. Gunakanlah metafora, analogi dan konsep.
Dalam pengumpulan data di suatu tempat
tertentu, peneliti begitu tertarik dengan hal-hal
khusus, rinci, sehinngga tidak bisa melihat
hubungan dengan latar lain atau dengan hasil-
hasil dari pengalaman. Maka akan muncul
pertanyaan, hal ini mengingatkan saya dengan
apa? mengenai berbagai segi latar. Hal ini
dapat mempermudah peneliti dalam
membandingkan apa yang di lihat dan apa yang
di ketahui.

TAMBAHAN ANALISA DI
LAPANGAN

Sebelum berlanjut kepada bagian Analisa Data
Setelah Terkumpul, ada baiknya kita mempelajari
tiga hal umum tak kalah penting. Yaitu
Jangan Takut Berspekulasi
Curahan Perasaan, Venting (Glaser,
1978).
Beri tanda pada data-data penting
anda.
MENYUSUN KATEGORI SANDI

Seperti halnya ketika kita melihat mainan adek
kita berserakan di lantai, kita juga dapat memilah-
milah mainan yang berserakan tersebut menjadi
tumpukan-tumpukan menurut skema yang kita
harus susun sendiri. Kita perhatikan mainannya
dan kita ambil, kemudian dapat kita sortir menurut
ukuran besarnya, warnanya, negara pembuatnya,
bahan apa yang dibuatnya, permainan seperti apa
yang menggunakan alat itu, cocok untuk usia
berapa dan lain-lainnya.
Menyusun sandi ada langkah tersendiri, yaitu
memeriksa data untuk mencari hal-hal yang
muncul secara teratur dan pola-pola maupun
topik-topik, kemudian Menuliskan kata-kata dan
ungkapan untuk menggambarkan pola-pola dan
topik-topik tersebut. Hal inilah yang disebut
kategori sandi.
Kelompok sandi yang akan dibahas hendaknya
bisa memberikan beberapa alat untuk
menyusun kategori sandi yang berguuna dalam
pensortiran. Beberapa sandi itu diantaranya
adalah :
1. Sandi latar / konteks
Adalah sandi yang dipergunakan dalam
memilah informasi-informasi paling umum
mengenai latar, topik atau subyek. Bahan
yang memungkinkan peneliti menempatkan
penelitiannya dalam konteks yang lebih luas
terdapat dalam sandi ini.

2. Sandi situasi
Dengan jenis sandi ini, tujuan peneliti
yang menggunakan sandi tersebut adalah
menempatkan satuan data sehingga dapat
memberi tahu bagaimana subyek
mendefinisikan latar atau topik khusus.
Misalnya ialah bagaimana pandangan
seorang guru tentang rapor online, atau
kurikulum 2013, atau sebagainya.perhatikan
contoh data yang cocok berikut tentang
pandangan guru mengenai pekerjaannya.

3. Perspektif subyek
Perspektif subyek meliputi sandi-sandi
yang berorientasi terhadap cara berpikir
yang sama-sama dipunyai semua atau
beberapa subyek yang tidak seumum
seperti halnya keseluruhan definisi mereka
tetapi yang menunjukkan orientasi terhadap
segi-segi khusus suatu latar
4. Cara berpikir subyek mengenai
orang dan obyek
Ialah sandi yang menampung pemahaman
subyek mengenai sesamanya, orang luar,
dan obyek yang membentuk dunia mereka.
5. Sandi proses
Yaitu kata-kata dan ungkapan-ungkapan
sandi yayng dapat mempermudah
pengkategorian urutan kejadian, perubahan
yang terjadi, peralihan dari satu status ke
status lain.
6. Sandi aktifitas
Sandi-sandi yang dimaksudkan untuk
jenis-jenis tingkah laku yang terjadi secara
teratur. Tingkah laku ini bisa relatif bersifat
formal ataupun informal. Contohnya ialah
siswa perokok, lelucon, senam pagi dan
lainnya.

7. Sandi peristiwa
Sandi ini dimaksudkan untuk satuan data
yang ada hubungannya dengan kegiatan-
kegiatan khusus yang terjadi di luar atau di
dalam kehidupan subyek yang
diwawancarai.
8. Sandi siasat
Yang dimaksud sandi siasat ialah taktik,
metode, cara, teknik, manuver, muslihat,
dan cara-cara sadar yang digunakan oran
guntuk mencapai berbagai hal.
9. Sandi hubungan dan struktur sosial
Pola tingkah laku yang ajeg antara orang-
orang yang tidak secara resmi teroganisir
adalah yang dimaksud hubungan. Satuan-
satuan data yang mengarahkan pada klik
persahabatan, percintaan, koalisi, musuh
dan mentor adalah hal yang disebut dengan
istilah sandi hubungan. Pertalian hubungan
secara menyeluruh dalam suatu latar
disebut struktur sosial.
10. Sandi metode
Sandi ini mengisolasi bahan yang sesuai
prosedur, masalah, kegairahan, dilema
penelitian dan hal-hal sebangsanya
11. Sistem sandi yang ditetapkan lebih dulu.
Terkadang peneliti meneliti masalah-
masalah atau aspek-aspek suatu latar atau
subyek khusus. Dalam hal ini biasanya
kategori-kategori sandinya telah ditetapkan.
Dengan sistem sandi ini diharapkan dapat
digunakan oleh peneliti yang pada waktu
mengumpulkan data.

Você também pode gostar