Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK Teknologi informasi masih menjadi isu hangat baik di negara maju
maupun di negara berkembang. Seiring zaman globalisasi perjalanan teknologi
informasi masuk ke berbagai aspek kehidupan termasuk perpustakaan. Pada bagian
awal, tulisan ini menguraikan kondisi teknologi informasi di perpustakaan kemudian
dilanjutkan dengan penjelasan faktor-faktor berkembangnya teknologi informasi
dalam perpustakaan. Metode penelitian yang digunakan ialah metode pustaka dengan
melihat bahan literatur yang tersedia di perpustakaan. Pada akhir pembahasan, akan
terlihat bahwa faktor-faktor berkembangnya teknologi informasi dalam perpustakaan
disebabkan oleh beberapa hal di antaranya munculnya berbagai variasi perangkat
lunak komputer, murahnya perangkat keras komputer di pasaran dan banyaknya
sumber daya manusia yang tertarik dengan teknologi informasi.
KATA KUNCI Teknologi Informasi, Perpustakaan, Kebutuhan Informasi
keduanya sama besar mempengaruhi hidup kita; terkadang yang satu lebih kuat
daripada yang lainnya. Teknologi baru juga hampir selalu memerlukan solusi baru
karena biasanya selalu harus ada perubahan dan setiap perubahan itu menimbulkan
perombakan, baik besar maupun kecil.
Secara khusus, makalah ini akan menjelaskan faktor-faktor berkembangnya
teknologi informasi dalam perpustakaan disebabkan oleh beberapa hal di antaranya
munculnya berbagai variasi perangkat lunak komputer, murahnya perangkat keras
komputer di pasaran dan banyaknya sumber daya manusia yang tertarik dengan
teknologi informasi. Fokus ini dilandasi oleh harapan dari penulis agar hasil kajian
tidak hanya menjawab persoalan proses pemberian layanan, tetapi juga proses
terbentuknya kebutuhan informasi bisa lebih antisipatif dibandingkan reaktif.
Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah
metode pustaka atau bisa juga disebut studi pustaka. Menurut Zed (2004), studi
pustaka ialah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data
pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penting. Metode ini memilki
empat ciri utama yaitu peneliti berurusan langsung dengan teks, data pustaka bersifat
siap pakai, data pustaka pada umumnya sumber sekunder dan yang terakhir adalah
kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Di dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat kebutuhan informasi di
perpustakaan, kondisi teknologi informasi di perpustakaan dan faktor-faktor
perkembangan teknologi informasi. Makalah ini akan ditutup dengan kesimpulan
hasil penelitian tentang perkembangan teknologi informasi dalam perpustakaan.
pesan dalam bentuk rangkaian simbol-simbol secara apa adanya; sebagai sesuatu
yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan dapat saling dipertukarkan dan
sebagai makna yang terkandung di dalam keseluruhan medium yang digunakan dan
yang dapat diartikan secara berbeda antara si pengirim dan si penerima.
Menurut Wersig dan Belkin (dalam Belkin dan Vickery, 1985), ada tiga
elemen penting dalam proses masuknya informasi ke dalam diri manusia, yaitu :
a. Kebutuhan informasi merupakan suatu kebutuhan untuk mengisi kekosongan
tertentu dalam diri manusia, yaitu dalam kondisi pengetahuannya (dan dengan
demikian merupakan kondisi pikirannya).
b. Informasi merupakan sesuatu yang berada di antara sumber eksternal dan
“tempat kosong” di dalam pikiran manusia.
c. Dengan demikian, informasi terjadi pada saat manusia memindahkan sesuatu
dari sumber eksternal ke dalam pikirannya; informasi bukan berada di dalam
sumber eksternal itu.
Kebutuhan informasi merupakan objek penelitian yang mulai dilakukan
secara intensif pada tahun 70-an, dengan pusat perhatian pada persoalan : bagaimana
informasi itu bisa terasa sebagai kebutuhan? setiap pengguna tentu menginginkan
informasi yang mereka butuhkan cepat sampai ke tangan mereka, khusunya mereka
yang berkecimpung dalam bidang penelitian dan pengelolaan. Salah satu fungsi
perpustakaan ialah sebagai tempat penyediaan informasi yang bersumber pada
literatur, karena di perpustakaanlah segala hasil karya hasil penelitian dan pemikiran
manusia dikumpulkan. Ada berbagai jenis perpustakaan sesuai dengan koleksi yang
dikumpulkan dan sifat layanannya (Hardjoprakoso, 1992), seperti:
1. Perpustakaan umum menyediakan koleksi literatur yang mengandung
informasi guna menambah pengetahuan bagi anggota masyarakat umum di
sekitarnya.
2. Perpustakaan perguruan tinggi menyediakan koleksi berbagai bentuk bahan
publikasi untuk menunjang studi maupun penelitian para mahasiswa maupun
sudah menggunakan peralatan otomatis berupa komputer yang didisain khusus untuk
keperluan itu. Kumpulan lagu-lagu yang sebelumnya hanya dapat didengarkan
melalui media kaset atau piringan hitam, saat ini sudah mulai dikemas dalam bentuk
compact disc (CD) dan DVD yang dapat didengarkan dengan menggunakan
komputer multimedia. Belum lagi perkembangan teknologi komputer di bidang
kesehatan yang maju sangat pesat untuk membantu diagnosa penyakit dan proses
penyembuhannya.
Satu bidang yang tidak mau ketinggalan adalah perpustakaan. Salah satu
perpustakaan yang sudah menerapkan teknologi komputer dalam kegiatan mereka
adalah perpustakaan pusat universitas Indonesia. Saat ini, peminjaman dan
pengembalian tidak perlu menggunakan kartu dan kantong kartu buku lagi karena
setiap buku sudah diberi kode buku (barcode) yang mengidentifikasikan buku
tersebut. Dapat dipastikan bahwa setiap aspek dalam kehidupan manusia diatur
melalui sebuah perangkat cerdas seperti komputer. Jika awalnya saat zaman kertas
dan tinta, tugas pustakawan ialah membuat cantuman bibliografi untuk disusun dalam
katalog lokal, sekarang tugas mereka ialah membuat cantuman yang cocok untuk
suatu katalog universal untuk sumber-sumber berbasis web.
tertarik dengan teknologi informasi. Sebagai bahasan pertama marilah kita lihat
definisi perangkat lunak seperti berikut.
Zeeya (2008) mengungkapkan perangkat lunak (software) merupakan suatu
program yang dibuat oleh pembuat program untuk menjalankan perangkat keras
komputer. Perangkat Lunak adalah program yang berisi kumpulan instruksi untuk
melakukan proses pengolahan data. Perangkat lunak sebagai penghubung antara
manusia sebagai pengguna dengan perangkat keras komputer, berfungsi
menerjemahkan bahasa manusia ke dalam bahasa mesin sehingga perangkat keras
komputer memahami keinginan pengguna dan menjalankan instruksi yang diberikan
dan selanjutnya memberikan hasil yang diinginkan oleh manusia tersebut.
Komputer dapat menyimpan data dokumen dalam junlah yang sangat besar.
Perangkat lunak saat ini sudah dapat mengendalikan jumlah berkas (file) dan rekod
(record) yang sangat besar. Selain kemampuannya yang luar biasa dalam menyimpan
data, proses temu kembalinya (retrieval) bisa dilakukan dengan cepat. Perangkat
lunak yang digunakan untuk otomasi perpustakaan saat ini sudah mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Tersedianya produk di pasaran yang bisa dipilih baik
yang bersifat komersil (proprietary) maupun sumber terbuka (open source).
Perangkat lunak bersifat open source inilah yang menjadi faktor
berkembangya TI di perpustakaan. Pengertian perangkat lunak open source ialah
ketika kode programnya bisa dilihat tapi termasuk di dalamnya kebebasan bagi para
pemrogram untuk melihat, mengubah dan mendistribusikan ulang. Contoh perangkat
lunak bersifat open source ialah Openbiblio, Koha, dan Senayan (dikembangkan oleh
orang Indonesia). Dengan adanya open source diharapkan bahwa akan ada banyak
orang yang mau mengembangkan, sehingga akan ada dari mereka yang memperbaiki
bugs yang ada sehingga perangkat lunak akan terus berevolusi dan semakin canggih.
Jika ada perangkat lunak maka akan ada perangkat keras komputer sebagai
satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Perangkat keras (hardware) komputer
mengarah kepada peralatan/ perkakas mesin. Karena itu, perangkat keras terdiri dari
komputer itu sendiri yang terkadang sering disebut sebagai central processing unit
(CPU) dan semua pendukungnya. Gambaran yang lebih jelas tentang perangkat keras
dengan perkembangan TI adalah bentuk/ wujud perangkat keras yang semakin kecil
dengan kemampuan semakin besar dan harga semakin terjangkau bagi masyarakat
maupun organisasi seperti perpustakaan. Beberapa contoh perangkat keras ialah
monitor, mouse, keyboard dan yang paling terpenting yaitu central processing
unit(CPU).
Selain faktor yang telah disebutkan sebelumnya, masih ada unsur lain yang
juga penting dan diperlukan dalam pengembangan sistem informasi yaitu sumber
daya manusianya. Tersedianya sumber daya manusia yang tertarik di bidang TI
menjadi faktor mengapa TI berkembang dalam perpustakaan. TI yang sudah masuk
ke berbagai aspek kehidupan membawa pengaruh positif pada lapangan pekerjaan.
Masyarakat melihat adanya kesempatan emas dalam TI. Jika ada teknologi maka
harus ada sumber daya manusia yang bisa mengoperasikannya. Menurut Aditirto
(2007), sumber daya manusia yang dibutuhkan sebagai berikut.
1. Database Administrator (DBA), jabatan ini bertanggung jawab terhadap
kelancaran operasional dari basis data.
2. Network Administrator, bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional
jaringan komputer di dalam lingkungan organisasi. Jika jaringan komputer tidak
dapat beroperasi maka praktis pengguna tidak akan bisa mengakses komputer-
komputer yang ada.
3. System Administrator, jabatan ini lebih terfokus pada sistem komputer yang
meliputi sistem operasi, utilitas-utilitas, serta program aplikasi yang ada di
dalamnya. Pengaturan siapa saja yang berhak mengakses sistem termasuk hak
aksesnya juga menjadi tangggung jawab seorang system administrator.
4. Web Master, jabatan ini bertugas menjaga agar website beserta seluruh halaman
yang ada di dalamnya tetap beroperasi sehingga bisa diakses oleh pengguna.
Jabatan ini mungkin tidak asing lagi karena biasanya di setiap halaman depan
sebuah website selalu dicantumkan pernyataan bahwa jika ada masalah terhadap
website, agar dilaporkan ke web master.
Kesimpulan
Seperti yang telah dijelaskan dalam makalah ini, teknologi informasi mempunyai
tujuan dan peranan penting dalam perpustakaan. Teknologi informasi akan berjalan
sesuai dengan tujuan dan peranannya apabila faktor-faktor yang telah dijelaskan di
antaranya munculnya berbagai variasi perangkat lunak komputer, murahnya
perangkat keras komputer di pasaran dan banyaknya sumber daya manusia yang
tertarik dengan teknologi informasi dapat berjalan seimbang sehingga nantinya
mengarah pada hasil positif seperti peluang kepemimpinan, penghematan waktu,
biaya dan tenaga, kemudahan jasa layanan referensi, pinjam antar perpustakaan,
transaksi secara online, pendayagunaan bersama informasi serta pengaruh lainnya
yang berdampak positif bagi masyarakat luas.
Daftar Acuan
Aditirto, Irma U. Metadata : Pengatalogan untuk Abad ke-21 dalam Pendit, Putu
Laksman, dkk. Perpustakaan Digital : Perspektif Perpustakaan Perguruan
Tinggi di Indonesia. Jakarta : Sagung Seto, 2007.
Bangun, Antonius, dkk. Kepustakawanan Indonesia : Potensi dan Tantangan. Jakarta
: Kesaint Blanc, 1992.
Basuki, Sulistyo. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung : Remaja
Rosdakarya, 1994.
Belkin, N.J dan Vickery A. Interaction in Information System. London : British
Library, Library and Information Research Report 35, 1985.
Budiardjo, Bagio. Komputer dan Masyarakat. Jakarta : Elex Media Komputindo,
1991.
Hardjoprakoso, Mastini. Sistem Jaringan Informasi bagi Kegiatan Nasional maupun
Intenarnasional dalam Bangun, Antonius, dkk. Kepustakawanan Indonesia :
Potensi dan Tantangan. Jakarta : Kesaint Blanc, 1992.
Biografi Penulis
Dini Aryani lahir di Jakarta, 23 September 1989.
Menamatkan pendidikannya di SDN 11 Ciledug, Tangerang,
SMPN 134 Meruya Ilir, Jakarta Barat, dan SMAN 78
Kemanggisan, Jakarta Barat. Setelah lulus SMA Dini Aryani
kuliah di Universitas Indonesia mengambil Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi pada tahun 2007.
Saran, kritik, pertanyaan, dan segala hal tentang tulisan ini dapat dikirimkan ke email
Dini Aryani di luvme_diary@yahoo.com
Artikel ini boleh digunakan, dimodifikasi, dan disebarkan secara bebas, dengan syarat
mencantumkan nama penulis dan sumber artikel pada daftar pustaka atau referens.
Dilarang mengetik ulang, merubah nama pengarang, dan merubah copyright yang ada
pada artikel ini.