PENGARUH KONSENTRASI KATALIS DAN TEMPERATUR REAKSI
PADA PEMBUATAN BIODIESEL DARI LEMAK BABI
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Labratrium Unit Prses Disusun O!eh" Muhama# Sa$utra %&'''%%&%'' Oktarina Mus#a!i$ah %&'''%%&%(( A#i Kun)hr %&'''%%&%*+ ,uni %&'''%%&%+- Gusti Siska Hartini %&'''%%&%.* /URUSAN TEKNIK KIMIA 0AKULTAS TEKNIK UNI1ERSITAS SRI2I/A,A (%'* KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan dan kesempatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah mengenai Pengaruh Konsentrasi Katalis Dan Temperatur Pada Pembuatan Biodiesel Dari Lemak Babi. Makalah ini disusun berdasarkan tinjauan pustaka, perbandingan dengan jurnal nasional maupun internasional mengenai Proses Pembuatan Methyl Ester atau Biodiesel dan data-data yang mendukung makalah. Penghargaan dan rasa terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung, membimbing dan membantu pembuatan makalah ini hingga pada tahap inalisasi. Terkhusus kepada ! ". Mulkan #ailani selaku koordinator shit yang telah banyak memberikan dukungan berupa saran pada metode penulisan yang baik. $. %ekan satu tim atas kerja sama dan koordinasi yang baik selama proses penyusunan makalah ini. &ebagaimana pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini yang masih terdapat kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari para penguji, sebagai bahan a'uan untuk men'iptakan makalah selanjutnya yang lebih baik. (nderalaya, $) *ktober $+", Penyusun DA0TAR ISI -alaman HALAMAN /UDUL....................................................................................... i KATA PENGANTAR...................................................................................... ii DA0TAR ISI ................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. " ".". .atar Belakang ................................................................................... " ".$. Batasan Masalah ................................................................................ $ "./. Tujuan ................................................................................................ $ ".,. Manaat .............................................................................................. $ BAB II TIN/AUAN PUSTAKA .................................................................... / $.". Biodiesel ............................................................................................ / $.$. Transesteriikasi ................................................................................. ) $./. 0atalis 0*- ..................................................................................... "+ $.,. .emak Babi ....................................................................................... "+ BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... "/ /.". 1lat 2an Bahan ................................................................................. "/ /.".". 1lat ........................................................................................ "/ /.".$. Bahan ..................................................................................... "/ /.$. Prosedur Penelitian ........................................................................... "/ BAB I1 PEMBAHASAN ............................................................................. "3 BAB 1 PENUTUP ........................................................................................ "4 3.". 0esimpulan......................................................................................... "4 3.$. &aran .................................................................................................. "4 DA0TAR PUSTAKA .................................................................................... $+ BAB I PENDAHULUAN '3'3 Latar Be!akang Energi merupakan salah satu kebutuhan primer bagi masyarakat saat ini. Tak heran jika permintaan terhadap bahan bakar osil semakin meningkat seiring dengan tingginya kebutuhan dan maraknya jenis kendaraan yang tersedia. -al inilah yang menyebabkan ketersediaan energi tak terbarukan seperti bahan bakar osil semakin menipis. *leh sebab itu, dibutuhkan pengembangan terhadap energi terbarukan untuk menggantikan energi osil, seperti biodiesel Biodiesel merupakan energi terbarukan yang berasal dari minyak nabati, tumbuhan dan lemak he5an. Biodiesel memiliki keuntungan antara lain ramah lingkungan karena menimbulkan emisi dan polusi yang rendah dibandingkan bahan bakar diesel. Biodiesel dihasilkan dari reaksi alkoholis antara trigliserida dengan alkohol. Banyaknya jenis dan jumlah sumber bahan baku pembuatan biodiesel di (ndonesia menjadi alasan tingginya potensial energi ini sebagai pengganti bahan bakar osil. &umber bahan baku pembuatan biodiesel yang paling banyak digunakan adalah berasal dari lemak nabati misalnya kelapa sa5it, biji jarak dan lain lain namun sumber lemak he5an jarang digunakan bahkan diteliti. &alah satu sumber lemak he5an yang dapat digunakan untuk menghasilkan biodiesel adalah lemak he5an babi. Beberapa alasan digunakan lemak babi dalam pembuatan biodiesel adalah dapat diperbaharui dan jumlahnya melimpah di (ndonesia misalnya di daerah Bali, Medan dan Manado. .imbah lemak babi yang dihasilkan dari rumah potong apabila tidak dilakukan pengolahan, maka dapat menimbulkan gas berbau busuk yang akan menjadi tempat bersarangnya mahkluk hidup pemba5a penyakit seperti! lalat, tikus, atau bakteri patogen yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas sanitasi yang ada. &elain itu, lemak 'enderung memiliki nilai ekonomi rendah dan kurang bermanaat selain diolah untuk makanan. 2engan demikian lemak babi memiliki potensi untuk dikembangkan ke nilai ekonomi yang lebih tinggi dan berguna bagi kehidupan. " '3(3 Batasan Masa!ah Batasan masalah pada makalah ini adalah pengaruh konsentrasi katalis 0*- dan temperatur terhadap 6 yield, 7iskositas dan densitas biodiesel yang dihasilkan dari lemak babi dengan reaksi transesteriikasi. '3&3 Tu4uan "8 9ntuk mengetahui pengaruh konsentrasi katalis 0*- dan temperatur reaksi terhadap 6yield, biodiesel dari lemak babi. $8 9ntuk mengetahui pengaruh temperatur reaksi dan konsentrasi katalis 0*- terhadap 7iskositas biodiesel dari lemak babi. /8 9ntuk mengetahui pengaruh temperatur reaksi dan konsentrasi katalis 0*- terhadap densitas biodiesel dari lemak babi. '3*3 Man5aat "8 Mengetahui potensi limbah lemak babi terhadap biodiesel dalam usaha penghematan energi dan mengurangi dampak pen'emaran lingkungan. $8 Mengetahui proses transesteriikasi berbahan baku minyak dari limbah lemak babi. /8 Memberikan inormasi mengenai kondisi optimum pemanaatan lemak babi menjadi bahan baku pembuatan biodiesel. BAB II TIN/AUAN PUSTAKA $ (3'3 Bi#iese! Biodiesel dideinisikan se'ara sederhana sebagai bentuk bahan bakar diesel yang menyebabkan lebih sedikit kerusakan lingkungan dibandingkan bahan bakar diesel standar. :ama biodiesel telah disetujui oleh Department Of Energi ;2*E8, Enviromental Protection Agency ;EP18 dan American ociety of Testting !aterial ;1&TM8, biodiesel merupakan bahan bakar alternati yang menjanjikan yang dapat diperoleh dari minyak tumbuhan, lemak binatang atau minyak bekas melalui esteriikasi dengan alkohol dan telah memenuhi spesiikasi 1&TM 2 <)3"-+$. Tabe!3 (3'3 &tandar mutu biodisel ;1&TM 2<)3"-+$8 Pr$erti Met#e ASTM Ni!ai Satuan Air #an se#imen 4/ Min. "++ + = Resi#u karbn ")4< Maks. +.+3 6 7olume Abu tersu!5at ,3/+ b Maks. +.+3 6 b > b 1isksitas kinematik 6*% % 78 ?), Maks. +.+$ 6 b > b Su!5ur ,,3 ".4 @ <.+ mm $ >s Bi!angan setan $<$$ Maks. +.+3 6 b > b Bi!angan asam <"/ Min. ,+ G!iser! bebas <<, Maks. +.?+ mg 0*->g G!iser! tta! A= = Maks. +.$+ 6 b > b Flash point A= = Maks. +.,+ 6 b > b "umber# harif $ossain dkk% &''() Beberapa jenis bahan baku yang telah dikenal se'ara luas di dunia telah diaplikasikan dalam skala pilot atau komersial adalah ! minyak ka'ang kedele dengan nama pasar &ME ;oybean*oil methyl ester8 yang dikembangkan di 1merika, minyak biji lobak dengan nama pasar %ME ;+apseed*oil methyl ester8 dikembangkan di Eropa dan :ikaragua, =ME ;coconut*oil methyl ester8 / dikembangkan di Bilipina dan P*ME ;Palm*oil methyl ester8 yang dikembangkan Malaysia. Pada dasarnya semua minyak nabati atau lemak he5an dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodisel. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan bahan baku alternati yang dapat dikembangkan se'ara luas sebagai bahan baku pembuatan biodisel. Biodisel yang berasal dari minyak sa5it, minyak jarak, minyak kedelai merupakan salah satu bahan baku pembuatan biodisel yang telah diteliti oleh beberapa peneliti di dunia. :amun terjadi perdebatan penggunakan bahan baku terutama bahan baku dari biji kedelai mengingat kedelai merupakan salah satu bahan pangan sehingga tidak seharusnya digunakan sebaai bahan baku alternati yang akan dikembangkan se'ara luas dan dalam produksi yang besar. B"++ merupakan nama lain biodiesel yang menunjukkan bah5a biodiesel tersebut murni "++6 monoalkil ester. BCC merupakan tanda bah5a biodiesel tersebut merupakan biodiesel 'ampuran, dimana CC merupakan presentase komposisi biodiesel yang terdapat dalam 'ampuran biodiesel tersebut, seperti B/3 berarti memiliki kandungan biodisel sebesar /36 dan minyak soal <36. Biodisel mendapat perhatian khusus dan dukungan oleh 9ndang-9ndang .ingkungan -idup, hal itu dikarenakan bahan bakar ini terbaharui dan bebas dari gas &* $ dan Pb* sehingga ramah lingkungan. 9ndang-9ndang .ingkungan -idup membatasi emisi gas buang dimana gas &* $ sebesar ?++ kg>m / , :* D "++ g>m / , - $ & dan :- / masing-masing sebesar +,3 mg>m / . Beberapa keuntungan lain yang dimiliki oleh bahan bakar ini antara lain adalah sebagai berikut ini ! "8 Biodiesel merupakan bahan bakar alternati yang tidak bera'un dan biodegradable artinya dapat diuraikan oleh mikroorganisme dalam tanah dan diperoleh dari sumber terbarukan. Bahan bakar biodiesel dapat dibuat dari minyak jelantah, atau minyak nabati seperti kelapa sa5it, kedelai, kanola, dedak padi, bunga matahari, kelapa, minyak jagung, minyak ikan, lemak ayam dan ganggang yang sebagian akan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar berbasis bahan bakar osil seperti minyak bumi ;&hari -ossain dkk, $++?8. , $8 Memiliki keuntungan dalam proses produksi, dimana proses produksi biodisel relati lebih murah dibandingkan dengan produksi minyak bumi. /8 Biodisel memiliki titik nyala lebih rendah dari minyak bumi sehingga dapat men'egah terjadinya kebakaran yang akan menimbulkan kerugian. ,8 Proses pembakaran biodisel lebih bersih dari pada minyak bumi sehingga mengurangi emisi gas bera'un. Tabe! (3(3 Perbandingan Emisi Pembakaran Biodiesel dengan &olar Sen9a:a emisi Bi#iese! S!ar &* $ , ppm + )? :*, ppm /) <, :* $ , ppm " " =*, ppm "+ ,+ Partikulat, mg>:m / +,$3 3,< BenEen, mg>:m / +,/ 3,+" Toluen, mg>:m / +,3) $,/" Cilen, mg>:m / +,)/ ",3) Etil benEen, mg>:m / +,/ +,)/ "umber # ,dusuyi dkk% &'-&) 38 Biodisel yang terbakar mengeluarkan bau yang lebih tidak menyengat dibandingkan dengan bahan bakar dari minyak bumi. <8 -anya membutuhkan sedikit bahkan hampir tidak dibutuhkan modiikasi mesin untuk dapat menggunakan bahan bakar biodisel ini karena menghasilkan gas cetane yang tinggi dan mesin akan bekerja lagi. )8 Biodisel memberikan perorma mesin dan jarak tempuh setara dengan menggunakan minyak bumi ;(dusuyi dkk, $+"$8. $.".". &iat Bisik Biodiesel -asil produk biodiesel yang dihasilkan harus sesuai dengan &:(, salah dua parameter yang dikur adalah 7iskositas kinematik dan densitas. "8 Fiskositas kinematik Fiskositas adalah ukuran ketahanan sebuah luida terhadap deormasi atau perubahan perubahan bentuk. Fiskositas dipengaruhi oleh temperatur, tekanan kohesi dan laju perpindahan momentum molekularnya. Fiskositas Eat 'air 'enderung menurun dengan seiring bertambahnya kenaikan temperatur, hal ini disebabkan gaya - gaya kohesi pada Eat 'air bila dipanaskan akan mengalami 3 penurunan dengan semakin bertambahnya temperatur pada Eat 'air yang menyebabkan berturunnya 7iskositas dari Eat 'air tersebut. Fiskositas kinematik merupakan perbandingan antara 7iskositas dinamik dengan kerapatan luida. Fiskositas kinematik adalah ukuran bagi siat hambatan bagi 'airan. Fiskositas kinematis ini dipengaruhi oleh gra7itasi. Fiskositas 0inematik adalah 7iskositas absolut dibagi kerapatan 'airan ;bobot jenis8. &atuannya adalah stokes, s atau 'entistokes, 's. Fiskositas kinematik G H > r. Besarnya +ate of shear sebanding dengan hearing stress. 9ntuk produk tertentu termasuk biosolar>biodiesel kekentalan juga penting sebagai petunjuk Eat-Eat tertentu. 0ekentalan juga penting sebagai petunjuk untuk menyatakan kemurnian 'airan minyak biosolar. 0ekentalan juga dapat digunakan sebagai petunjuk adanya kerusakan penyimpangan atau penurunan mutu pada beberapa produk, suatu Produk jika kekentalannya menurun atau disebut menjadi en'er maka memberikan petunjuk adanya kerusakan atau penyimpangan mutu. .a5an dari kental adalah en'er yaitu siat mudah mengalir. Mengalir adalah suatu prosses dimana tiap-tiap partikel atau molekul dalam benda itu bergerak pada arah yang sama. Produk dinyatakan kental apabila nilai kekentalannya tinggi, sebaliknya jika nilai kekentalannya rendah disebut en'er. #adi pengertian kental dan en'er ditentukan oleh nilai atau tingkat kekentalnnya. Pada dasarnya, transesteriikasi yang dilakukan adalah untuk menurunkan 7iskositas minyak sa5it agar dapat memenuhi spesiikasi minyak diesel. Fiskositas standar biodiesel 1&TM adalah ",4 @ <,+ '&t. $8 Berat #enis Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan 7olume benda. &emakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap 7olumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total 7olumenya. &ebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi ;misalnya besi8 akan memiliki 7olume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah ;misalnya air8. &atuan &( massa jenis adalah kilogram per meter kubik ;kgIm -/ 8. 9ntuk satuan =A& meliputi 'entimeter dan gram. &atuan massa jenis dinyatakan dalam gram per 'entimeter < kubik ;gr>'m / 8. Massa jenis tidak tergantung pada jumlah benda. 1pabila jenisnya sama maka nilai massa jenisnya juga sama. Misalnya, setetes air dan seember air mempunyai nilai massa jenis sama yaitu " gram>'m / . Berbagai logam memiliki nilai massa jenis besar dikarenakan atom-atom dalam susunan molekulnya memiliki kerapatan yang besar. 9ntuk massa jenis minyak, semua massa jenis minyak adalah sama yaiut +,? gr>'m/. 9ntuk menghitung massa jenis minyak tanah dapat diketahui dari perhitungan massa benda dibagi dengan 7olumenya. #ika di rumusskan massa jenis sama dengan massa benda dibagi dengan 7olume benda. &ehingga semakin besar tingkat kerapatan molekul penyusun akan semakin besar nilai massa jenis yang dimiliki benda tersebut. 2ari sinilah ditahui massa jenis air lebih besar dari minyak. &iat isik lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah Berat jenis. &tandar berat jenis biodiesel adalah +,?3 @ +,?4 g>ml. Pengukuran berat jenis biodiesel ini dilakukan menggunakan piknometer. Tabe! (3&3 &tandar :asional (ndonesia 9ntuk Biodiesel Karakteristiki Bi#iese! SNI .lash Point Min. "++ o = Fiskositas $,/ @ <,+ mm $ >s 2ensitas ?3+ @ ?4+ kg>m / Bilangan 1sam Maks. +,? mg-0*->gr Bilangan (odin Maks. ""3 ;gr ($>"++ gr biodiesel8 ulfated Ash Maks. +,+$ 6 b>b /alculated /etane ,nde0 Min. ,< "umber # $erman etia1an dkk% &'-') (3(3 Transesteri5ikasi 1sam lemak bebas yang telah dikon7ersi menjadi metil ester maka hanya trigliserida yang tersisa dalam minyak jarak. Transesteriikasi adalah reaksi ester untuk menghasilkan ester baru yang mengalami posisi asam lemak ;&5ern, "4?$8. Transesteriikasi dapat menghasilkan produksi biodiesel yang lebih baik daripada dengan menggunakan proses mikroemulsiikasi, pen'ampuran dengan petrodiesel. Proses transesteriikasi ini dimaksudkan untuk mengkon7ersikan trigliserida yang tersisa pada minyak jarak menghasilkan biodiesel. Transesteriikasi adalah tahap kon7ersi dari trigliserida menjadi alkil ester yang direaksikan dengan alkohol dan menghasilkan produk samping yaitu ) gliserol. 1lkohol yang digunakan dapat berupa metanol ataupun etanol. #enis metanol paling banyak digunakan karena mudah didapat dan harganya lebih murah dibandingkan dengan etanol. %eaksi transesteriikasi ini bersiat reversible dan alkohol berlebih digunkan untuk memi'u reaksi pembentukan produk. #umlah alkohol yang lebih dari ",)3 kali jumlah teoritis tidak akan memper'epat reaksi bahkan mempersulit pemisahan gliserol pada proses selanjutnya. Transesteriikasi dibagi kedalam tiga jenis reaksi, yaitu! a8 (nteresteriikasi yaitu pembentukan ester dari ester dengan ester b8 1lkoholis yaitu pembentukan ester dari reaksi suatu ester dengan alkohol '8 1sidosis yaitu reaksi antara ester dengan asam karboksilat. Terdapat beberapa 'ara agar kesetimbangan lebih kearah produk, yaitu! a8 Menambahkan pelarut ;alkohol8 berlebih ke dalam reaksi b8 Memisahkan gliserol '8 Menurunkan temperatur reaksi Berikut merupakan reaksi transesteriikasi dengan menggunakan reaktan etanol. %=**=- $ =- $ *- %=**=- J / =- / *- / %=**=- $ J =-*- ;Persamaan $."8 %=**=- $ =- $ *- trigliserida methanol metil ester gliserol $.$.". Baktor-Baktor 0e'epatan %eaksi 0e'epatan reaksi terhadap suatu proses berbeda-beda. Baktor-aktor yang mempengaruhi ke'epatan reaksi transesteriikasi pada proses pembuatan biodiesel misalnya temperatur, 5aktu, konsentrasi katalis dan sebagainya. Berikut ini penjelasan mengenai aktor yang mempengaruhi ke'epatan reaksi! "8 Temperatur Temperatur reaksi sangat mepengaruhi ke'epatan reaksi. Pada umumnya reaksi ini berlangsung pada temperatur yang mendekati titik didih metanol ;<+ o - )+ o =8 pada tekanan atmoser. 0e'epatan reaksi berbanding lurus dengan kenaikan temperatur. &emakin tinggi temperatur maka semakin banyak energi yang digunakan reaktan untuk men'apai reaksi akti7asi. -al ini akan ? menyebabkan tumbukan lebih sering terjadi antar molekul-molekul reaktan yang kemudian akan bereaksi sehingga ke'epatan reaksi meningkat. 1rhenius mengatakan bah5a hubungan antara konstanta ke'epatan reaksi dengan temperatur seperti persamaan berikut! ;Persamaan $.$8 2imana, 0 G 0onstanta ke'epatan reaksi % G 0onstanta gas 1 G Baktor rekuensi T G Temperatur absolut E G Energi akti7asi $8 Kaktu %eaksi &emakin lama 5aktu reaksi maka semakin banyak produk yang dihasilkan karena 5aktu reaksi tersebut memberikan 5aktu reaktan untuk bertumbukan satu sama lain lebih lama tetapi tambahan 5aktu reaksi tidak akan mempengaruhi reaksi jika telah men'apai kesetimbangan. /8 0atalis 0atalis homogen adalah katalis yang asenya sama dengan reaktan dan produk. 0atalis heterogen adalah katalis yang asenya berbeda dengan reaktan dan produknya. 0atalis homogen yang banyak digunkan dalam reaksi transesteriikasi adalah alkoksida logam seperti :a*- dan 0*-. 0atalis berungsi untuk memper'epat reaksi dengan 'ara menurunkan energi akti7asi tetapi tidak menggeser letak kesetimbangan. #ika tidak menggunakan katalis, reaksi transesteriikasi baru dapat bereaksi pada suhu $3+ o =. Bungsi katalis adalah menurunkan kondisi operasi. 0atalis yang biasanya digunakan pada reaksi transesteriikasi adalah katalis basa, asam, dan penukar ion. ,8 Pengadukan Pada reaksi transesteriikasi, reaktan-reaktan a5alnya membentuk sistem 'airan dua asa. %eaksi dikendalikan oleh diusi diantara ase-ase yang berlangsung lambat. &eiring dengan terbentuknya metil ester maka ia bertindak sebagai pelarut tunggal yang dipakai se'ara bersamaan oleh reaktan- reaktan dan sistem dengan ase tunggal akan terbentuk. 2ampak pengadukan 4 ini sangat berpengaruh besar selama reaksi. #ika sistem tunggal terbentuk maka pengadukan tidak berpengaruh lagi saat reaksi. Pengadukan bertujuan agar reaksi ter'ampur se'ara sempurna dan akan mengurangi hambatan antar massa. 38 Perbandingan %eaktan %asio molal antara alkohol dan minyak jarak juga mempengaruhi hasil reaksi transesteriikasi. &tokiometri reaksi transesteriikasi memerlukan / mol alkohol untuk setiap mol trigliserida yang akan menghasilkan / mol ester asam dan " mol gliserol. #ika banyak metanol yang digunakan maka reaksi kemungkinan besar akan berjalan lebih 'epat. &e'ara umum, proses alkoholis menggunkan alkohol berlebih sekitar ",$-",)3 dari perhitungan stoikiometri teoritisnya. (3&3 Kata!is KOH 0alium -idroksida, biasa disebut potas api dengan rumus 0*-. :ama lain 0alium -idroksida yaitu 0austik 0alium, Potash 1lkali, Potassia, 0alium -idrat. 0*- adalah senya5a kimia alkali kaustik yang mudah larut dalam air dan mudah terbakar. Lat ini 'epat menyerap karbon dioksida dan air dari udara. 0alium hidroksida merupakan jenis katalis homogen dalam proses produksi biodiesel dari minyak dan lemak. 0atalis homogen merupakan katalis yang mempunyai asa sama dengan reaktan dan produk. Penggunaan katalis homogen ini mempunyai kelemahan yaitu! men'emari lingkungan, dan tidak dapat digunakan kembali. &elain itu katalis homogen juga umumnya hanya digunakan pada skala laboratorium ataupun industri bahan kimia tertentu, sulit dilakukan se'ara komersil, oprasi pada ase 'air dibatasi pada kondisi suhu dan tekanan, sehingga peralatan lebih kompleks dan diperlukan pemisahan antara produk dan katalis. =ontoh dari katalis homogen lain yang biasanya banyak digunakan dalam produksi biodiesel, seperti basa ;:a*-8, asam ;-=l, - $ &* , 8. (3*3 Lemak Babi "+ .emak babi adalah bahan dasar makanan yang biasa digunakan sebagai minyak goreng atau sebagai pelengkap masakan seperti layaknya lemak sapi atau kambing, atau sebagai mentega. 0ualitas rasa dan kegunaan dari lemak babi sendiri bergantung pada bagian apa lemak tersebut diambil dan bagaimana lemak tersebut diproses. .emak babi memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang lebih rendah daripada mentega. .emak pada babi perlu melalui proses pengolahan untuk dapat menjadi lemak babi yang dapat menjadi bahan makanan. .emak babi mengandung /))+ k# energi per "++ gram. Titik didihnya antara ?<- ""/ o = tergantung pada letak lemak tersebut pada tubuh babi. Titik asapnya "$"- $"? o =. :ilai iodinnya ,3-)3. Memiliki p- sekitar /., dan nilai saponiikasi "4+- $+3. $.,." 0omposisi .emak Babi .emak babi, seperti namanya, terdiri dari lemak berupa trigliserida. Trigliserida terdiri dari tiga asam lemak dan persebarannya berbeda pada masing- masing minyak. 9mumnya, komposisi lemak babi dan lemak sapi tidak jauh berbeda. .emak babi memiliki kandungan lemak jenuh sebanyak /?-,/6 dan lemak tak jenuh sebanyak 3<-<$6. .emak jenuhnya terdiri dari asam palmiti' sebanyak $3-$?6, asam steari' sebanyak ""-"/6 dan asam myristi' sebanyak $6. &edangkan lemak tak jenuhnya terbagi menjadi dua, yaitu lemak tak jenuh rantai tunggal ;mono8 yang terdiri dari asam olei' sebanyak ,,-,)6 dan asam palmitolei' sebanyak ,6M dan lemak tak jenuh rantai banyak ;poly8 berupa asam linolei' sebanyak <-""6. $.,.$. Produksi .emak Babi .emak babi didapatkan dari bagian tubuh babi manapun asalkan pada bagian tersebut terdapat jaringan lemak dengan konsentrasi yang tinggi. .emak babi dengan kualitas terbaik didapatkan dari bagian di sekitar ginjal dan di dalam daging pinggang babi. .emak babi dengan kualitas terbaik selanjutnya didapatkan dari bagian punggung, pada bagian di antara otot dan lemak keras babi. .emak babi dengan kualitas terendah didapatkan dari lemak yang terdapat di sekitar organ pen'ernaan. "" .emak pada tubuh babi dapat diubah menjadi lemak babi untuk bahan makanan melalui dua ma'am proses, basah dan kering. Pada pengolahan basah, lemak dari babi direbus dalam air atau dikukus pada suhu tinggi dan lemak babi yang tidak dapat larut dalam air dipisahkan dari 'ampuran tersebut, atau melalui proses sentriugal pada industry. Pada pengolahan kering, lemak dipanaskan di 5ajan atau o7en tanpa menggunakan air. 0edua ma'am proses menghasilkan produk yang berbeda. .emak yang diolah menggunakan pengolahan basah memiliki rasa yang lebih netral, 5arna yang lebih terang, dan titik asap yang tinggi. .emak yang diolah dengan pengolahan kering ber5arna lebih 'oklat dan lebih berasa serta memiliki titik asap yang lebih rendah. .emak yang sudah diolah menghasilkan bau ketika di'ampur dengan oksigen. .emak babi olahan yang diproduksi oleh industri diolah dari 'ampuran lemak kualitas tinggi dan rendah pada babi. 9ntuk meningkatkan stabilitas pada suhu ruang, lemak olahan biasanya dihidrogenasi. .emak olahan yang dihidrogenasi mengandung kurang dari +,3g lemak trans per "/g sajian. .emak olahan juga biasanya diolah dengan pemutih dan agen penghilang bau, pengemulsi, dan antioksidan. Perlakuan-perlakuan ini membuat lemak olahan lebih konsisten dan men'egah kebusukan. Tanpa perlakuan tersebut, lemak olahan harus selalu beku untuk men'egah bau tengik. .emak babi olahan dapat diolah sendiri dari lemak pada babi pada skala rumahan dengan menggunakan kedua proses di atas. BAB III METODOLOGI PENELITIAN &3'3 A!at #an Bahan /.".". 1lat "$ "8 Motor pengaduk $8 Pengaduk merkuri /8 0ondenser bola ,8 Termometer 38 #aket pemanas )8 .abu leher tiga /.".$. Bahan "8 .emak Babi $8 Metanol /8 0*- ,8 1ir &3(3 Prse#ur Pene!itian Penelitian ini dia5ali dengan proses rendering terhadap lemak babi yang berasal dari tempat pemotongan he5an di &urabaya. Proses rendering bertujuan untuk mengurangi kandungan air serta menghilangkan pengotor yang terkandung di dalam lemak babi. Produk yang dihasilkan yaitu minyak babi. 0emudian pada tahap selanjutnya dilakukan proses acid*pretretament yang dilakukan untuk mengurangi kadar ..A dalam minyak babi sampai pada batas yang diijinkan yaitu N +,3 6 b>b, dengan 'ara mereaksikannya dengan metanol menggunakan perbandingan mol metanol terhadap mol minyak babi <!". Pada tahap ini digunakan jenis asam yang mampu menurunkan kadar ..A yang tertinggi yaitu -=l. #umlah katalis asam yang digunakan +,)3 6 b>b minyak babi. Tahap akhir dari penelitian yaitu dilakukannya reaksi transesteriikasi dengan menggunakan katalis 0*-. 2i mana pada penelitian ini jumlah katalis yang di7ariasi adalah! " 6 b>bM ",3 6 b>b M $ 6 b>b M $,3 6 b>bM dan / 6 b>b minyak babi. &uhu reaksi transesteriikasi yang digunakan adalah )+ dan ?+ O=. Keterangan: "8 Motor pengaduk $8 Pengaduk merkuri /8 1ir pendingin masuk ,8 1ir pendingin ke luar "/ 38 0ondenser bola <8 Termometer )8 #aket pemanas ?8 .abu leher tiga Gambar &3'. %angkaian Peralatan Transesteriikasi ;&umber! -erma &etia5an, $+"+8 BAB I1 PEMBAHASAN *3'3 Pengaruh Knsentrasi Kata!is KOH #an Tem$eratur Reaksi Terha#a$ ;,ie!# ", Gra5ik *3'3 -ubungan antara konsentrasi katalis 0*-, temperature reaksi dan 6Yield ;sumber! -erna &etia5an, $+"+8 Pada graik diatas dijelaskan mengenai pengaruh temperatur terhadap 6yield. Pada temperatur )+ o = 6yield biodiesel maksimum yang diperoleh adalah sekitar )?6 sedangkan pada temperatur ?+ o =, 6yield biodiesel maksimum adalah ?,,4<6. &emakin tinggi temperatur maka semakin tinggi 6yield yang dihasilkan. 0e'epatan reaksi akan meningkat sejalan dengan kenaikan temperatur yang berarti semakin banyak energi yang dapat digunakan reaksi untuk men'apai energi akti7asi sehingga akan menyebabkan semakin banyak tumbukan yang terjadi antara molekul-molekul reaktan. Tumbukan-tumbukan tersebut yang meme'ahkan ikatan pada trigliserida hingga menjadi monogliserida. :amun, temperatur yang tinggi akan berpengaruh terhadap 7olatilitas metanol oleh sebab itu rangkaian alat dilengkapi dengan kondensor agar metanol yang menguap kembali diembunkan menjadi metanol dalam bentuk 'airan. Pada graik ini juga dibahas mengenai konsentrasi katalis terhadap 6yield biodiesel. 0atalis bertujuan untuk menurunkan energi akti7asi pada reaktan sehingga proses berjalan 'epat dan tidak membutuhkan energi yang besar. Penelitian bertujuan untuk menentukan konsentrasi katalis optimum pada proses pembuatan biodiesel dari lemak babi. #ika konsentrasi lebih ke'il dibandingkan kondisi optimum maka 6yield yang dihasilkan akan ke'il, karena katalis yang ditambahkan dengan metanol akan bereaksi membentuk metoksida yang berungsi sebagai nukleoil, menyerang gugus karbonil dari trigliserida pada "3 transesteriikasi lemak babi. 2engan demikian jika jumlah katalis yang ditambahkan terlalu ke'il maka akan mengurangi kekuatan serangan nukleoilik, yang merupakan tahapan penting reaksi transesteriikasi lemak babi membentuk biodiesel. 1pabila konsentrasi katalis yang ditambahkan lebih besar maka akan terbentuk gel seperti emulsi karena adanya reaksi antara asam lemak dengan katalis basa sehingga akan menyebabkan 6yield menurun. Pada graik diatas dapat dilihat bah5asanya konsentrasi katalis optimum adalah sekitar $6. *3(3 Pengaruh Knsentrasi Kata!is Dan Tem$eratur Reaksi Terha#a$ Densitas Gra5ik *3(3 -ubungan antara 0onsentrasi katalis dan 5aktu reaksi terhadap densitas ;sumber! %anggita, $+"/8 2ensitas merupakan ukuran berat jenis suatu biodiesel dan sangat mempengaruhi penentuan 7iskositas kinematik. 2ensitas dari suatu B1ME sebanding dengan 7iskositas, artinya semakin besar 7iskositasnya semakin besar pula 7iskositasnya "Benedict% &'-')2 2ensitas semakin menurun seiring dengan meningkatnya temperatur hal ini diaEaskan berdasarkan teori termodinamika yang menyatakan bah5a semakin tinggi temperatur maka molekul luida akan bergerak semakin 'epat dan memperlebar jarak antar molekulnya. #arak antar molekul yang lebar mengakibatkan kerapatan dan 7iskositasnya menurun. Pada graik dapat dilihat bah5asannya semakin tinggi temperatur 7iskositas akan semakin ke'il oleh sebab itu densitas pun akan semakin ke'il, hal ini dapat dilihat pada "< titik kedua dan tiga pada graik, garis biru yang menunjukan nilai densitas pada temperatur )+ o = lebih besar dibandingkan dengan temperatur ?+ o =. Pengaruh terhadap konsentrasi katalis adalah semakin besar konsentrasi maka semakin besar potensi terbentuknya akibat adanya reaksi penyabunan. Emulsi yang terbentuk inilah yang meningkatkan densitas pada biodiesel. *3&3 Pengaruh Knsentrasi Kata!is Dan Tem$eratur Reaksi Terha#a$ 1isksitas Gra5ik *3&3 -ubungan antara 0onsentrasi katalis dan 5aktu reaksi terhadap densitas ;sumber! -erna &etia5an, $+"+8 &alah satu karakteristik utama dalam pembuatan biodiesel yang harus diperhatikan adalah 7iskositas kinematik. Fiskositas kinematik adalah ukuran siat hambatan biodiesel. &emakin ke'il 7iskositas kinematik maka semakin ke'il hambatan alir biodiesel. 1dapun standar 7iskositas kinematik sesuai dengan standar nasional (ndonesia adalah $,/ @ <,+ '&t. Fiskositas kinematik merupakan raio antara 7iskositas dan densitas. Fiskositas yang tinggi akan berpengaruh terhadap besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan biodiesel ke piston. :amun apabila terlalu en'er, hal itu merupakan tanda bah5a biodiesel ber'ampur banyak dengan impurities seperti air, sisa metanol dan gliserol. *leh sebab itu, biodiesel harus sesuai standar. 2ari graik diatas dapat dikatakan bah5a lemak babi memiliki nilai 7iskositas kinematik sesuai standar dengan seluruh ") range 7ariabel bebas yang diteliti. Pada temperatur ?+ o =, data yang dihasilkan menurun seiring dengan tingginya konsentrasi katalis. BAB 1 PENUTUP +3'3 Kesim$u!an "? "8 &emakin tinggi temperatur reaksi dan konsentrasi katalis maka ke'epatan reaksi semakin tinggi pula sehingga 6yield biodiesel semakin tinggi. Temperatur optimum ?+ o = dan konsentrasi katalis optimum $6 $8 &emakin tinggi temperatur reaksi maka 7iskositas akan semakin ke'il oleh sebab itu densitas pun akan semakin ke'il dan semakin besar konsentrasi katalis maka densitas biodiesel semakin akibat adanya reaksi penyabunan. /8 Pada temperatur optimum ?+ o =, 7iskositas yang dihasilkan menurun seiring dengan tingginya konsentrasi katalis. +3(3 Saran "8 Perlu adanya penelitian pembuatan biodiesel dari lemak babi dengan menggunakan jenis katalis lainnya untuk mengetahui 6yield biodiesel yang dihasilkan. $8 Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk menge7aluasi temperatur optimum pembuatan biodiesel dari lemak babi /8 Pada penelitian ini diharapkan tidak menggunakan jenis kondensor tabung untuk men'egah penguapan methanol se'ara berlebih ke lingkungan selama proses reaksi dengan temperature )+ + = sampai ?+ + =. DA0TAR PUSTAKA "4 1bdullahM #aka 2arma #aya dan %odiansono. $+"+. *ptimasi 3umlah Katalis KO$ dan 4aO$ pada Pembuatan Biodiesel dari !inyak Kelapa a1it !enggunakan Kopelarut. ains dan Terapan Kimia, Fol.,, :o. " 1andi, %anggita 25i :indyaM Toni %iEki 1ruan dan Taslim, (riany. $+"/. Produksi Biodiesel Dari Lemak api Dengan Proses Transesterifikasi Dengan Katalis Basa 4aO$. #urnal Teknik 0imia 9&9M &umatera 9tara 1nonim. $+"/. .emak Babi. https!>>555.s'ribd.'om>do'umentPdo5nloads>dire't>$"4<+4)+?Q eDtensionGdo'DRtG","/?<?)+$RltG","/?)$/"$RuserPidG$,+33/43,Ru ahkGle<13mEy7&J)A&lsB$Spd04ld''. 2i akses pada $" *ktober $+", Brady, #ames E. "4?<. Kimia 5niversitas Asas 6 truktur 3ilid &2 Tangerang! Binarupa 1ksara. (dusuyi, :. $+"$. Biodisel As An Alternative Energy +esource ,n outh1est 4igeria. 9ni7ersitu * (badan ! :igeria. -ossain, &hari. $++?. Biodisel .uel Production .rom Algae As +ene1able Energy. 9ni7ersity * Malaya ! 0uala .umpur.. &5ern, 2. "4?$. Bailey7s ,ndustrian Oil and .at Product. Folume $ #ohn Kiley &ons ! :e5 York. MairiEon, Yopi. $+"/. %endering .emak &api. http!>>notesilmu.blogspot.'om>$+"/>+,>rendering-lemak-sapi.html. 2i akses pada "3 *ktober $+",. Kidhayarani, 0husna. $+"/. 0atalis 0alium -idroksida. http!>>duniakimianana.5ordpress.'om>$+"/>+,>$">katalis>. 2i akses pada $" *ktober $+",.