Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Prevalensi nyeri dada dalam populasi berkisar 10-30%.
Merupakan keluhan utama 1-2% pasien rawat jalan.
Kasus nyeri dada di UGD > 50% disebabkan penyakit
kardiovaskular (infark miokard, angina, emboli paru, dan
gagal jantung).
Kasus nyeri dada di IRJ disebabkan oleh non kardial
(muskuloskeletal, gastrointestinal, gangguan psikologis,
dan penyakit paru) dan < 20% kasus merupakan
penyebab kardial.
Penting membedakan nyeri dada kardial dengan non
kardial perbedaan tatalaksana dan prognosis
Epidemiologi
Prevalensi nyeri dada non kardial pada populasi
keseluruhan sekitar 25%.
Prevalensinya menurun dengan bertambahnya usia.
Wanita < 25 tahun dan usia 45-55 tahun prevalensi
tertinggi.
Wanita juga lebih sering mendatangi unit gawat darurat
dibandingkan laki-laki.
Penderita yeri dada non kardial berusia lebih muda, lebih
sedikit gejala tipikal, konsumsi alkohol dan merokok lebih
banyak, cenderung cemas dan mempunyai rekam
jantung normal.
PROGNOSIS
anya sedikit pasien dengan nyeri dada non kardial
H
yang pada akhirnya mengalami penyakit jantung
koroner dan penyakit kardiovaskuler lainnya.
Sebagian besar pasien nyeri dada non kardial
mengalami episode nyeri dada jangka panjang.
7
5%
pasien nyeri dada non kardial melaporkan adanya
nyeri dada setelah 11 tahun kemudian.
asien nyeri dada non kardial mengalami gangguan
P
status fungsional dan menggunakan sumber daya
pelayanan kesehatan karena keluhan nyeri dadanya.
SPASME ESOFAGEAL
Definisi: kontraksi otot yang nyeri yang mempengaruhi
esofagus.
Gejala: nyeri dada tiba-tiba, dapat berlangsung dalam
menit hingga jam, menimbulkan gangguan makan dan
minum. adanya obyek yang tersangkut di dalam
kerongkongan.
Penyebab:
makanan/minuman sangat dingin atau sangat
panas, GERD dan anxietas.
Pengobatan
: hindari makanan atau situasi yang menimbulkan
spasm esofageal. Bila tidak membaik dapat diberikan obatobat dasar penyakit seperti GERD, depresi, anxietas,
pengobatan untuk merilekskan otot esofagus dan bedah.
ESOFAGITIS
Penyebab:
luka bakar karena zat kimia yang bersifat korosif
seperti asam kuat, basa kuat dan zat organik, infeksi virus
herpes zoster/ herpes simpleks, infeksi jamur candida.
Faktor
predisposisi: makanan berlemak, berbumbu,asam,
cokelat, kopi, alkohol dan kelebihan berat badan.
ULKUS PEPTIKUM
efinisi: penyakit saluran gastrointestinal atas yang
D
berhubungan dengan sekresi asam lambung bersama
gastritis dan erosi lambung.
Ulkus peptikum
Faktor resiko: usia > 60 tahun, riwayat ulkus
Ulkus peptikum
Gejala: rasa terbakar, kembung, perasaan perut
penuh,
nyeri malam hari pukul 12 malam- 3 pagi, mulas,
bersendawa, dan kembung yang sering disertai rasa
nyeri, mual, muntah dan anoreksia lebih sering terjadi
pada pasien ulkus lambung dibanding ulkus
duodenum.
Pengobatan: PPIs, H2RAs, mengganti jenis AINS
nonselektif dengan AINS yang selektif COX-2 ,
modifikasi diet, modifikasi gaya hidup,kurangi stres,
stop merokok.
KOLESISTITIS
Definisi: radang kandung empedu yang disertai
Faktor
resiko: wanita 2x lebih besar dari laki-laki, usia
> 40 tahun, obesitas, hiperlipidemia, diet rendah
serat,
obat antihiperlipidemia (clofibrate), penyakit lain
(seperti fibrosis sistik, diabetes mellitus, sirosis hati,
pankreatitis dan kanker kandung empedu).
KOLESISTITIS
PANKREATITIS
Definisi: peradangan pada pankreas, organ yang
PANKREATITIS
Komplikasi:
gagal jantung, paru-paru, atau ginjal. Jika
terjadi pendarahan di pankreas, mengakibatkan shock
bahkan kematian penderita.
Pengobatan:
antibiotik, analgesik, pada kasus berat
memerlukan bantuan pemberian makan nasogastrik,
pengankatan batu empedu,, teknik pengobatan ERCP
(endoscopy retrograde cholangio pancreatography)
COSTOCHONDRITIS
efinisi: suatu peradangan pada tulang rawan yang
D
menghubungkan tulang rusuk dengan tulang dada,
sebuah persimpangan yang dikenal sebagai sendi
costosternal.
Penyebab:
Cedera, angkat berat dan olahraga berat,
arthritis, infeksi, tumor.
Pengobatan: biasanya hilang dengan sendirinya,
analgesik , mencakup latihan peregangan dan
stimulasi, suntikan obat mati rasa dan kortikosteroid
langsung ke dalam sendi.
MYOSITIS
Penyebab:
infeksi, penyakit autoimun, obat, latihan,
penyakit kronis.
Definisi:
keadaan terjadinya obstruksi sebagian atau
total sirkulasi arteri pulmonalis atau cabang cabang
akibat tersangkutnya emboli thrombus atau emboli
yang lain.
Penyebab: emboli tumor, amnion, udara, lemak,
sumsum tulang, fokus septik( endokarditis).
Gejala: sesak makin bertambah berat, nyeri dada,
hemoptisis , hipotensi atau circulatory collapse, batuk,
bengkak atau nyeri pada ekstremitas bawah.
PNEMONIA
Definisi: peradangan parenkim paru.
Penyebab:
infeksi virus (virus RSV dan influenza A &
PNEMONIA
Pengobatan: antibiotik (cephalosporins kedua dan
PNEUMOTHORAX
Definisis: adanya udara dalam rongga pleura.
Gejala:
sesak nafas progressif sampai sianosis gejala
syok.
DISEKSI AORTA
Definisi: aliran darah yang mengisi lumen aorta
Pengobatan:
tindakan operatif, kontrol tekanan darah
ANEURISMA AORTA
Definisi: kondisi medis yang ditandai dengan
PENYAKIT
CEREBRO
Definisi: sekelompok disfungsi otak yang
VASKULA
berhubungan
dengan penyakit pembuluh darah yang
mensuplai otak.
R
Penyebab: hipertensi, DM
Gejala:
stroke termasuk : pening, tidak sadar, nausea,
muntah, sakit kepala, tekanan dalam kepala, kebas,
lemah atau paralisis, hilangnya keseimbangan dan
koordinasi, gangguan bicara, hilangnya penglihatan,
paralisis salah satu sisi wajah, kebingungan, kesulitan
memahami atau bicara.
FRAKTUR IGA
Definisi: terputusnya kontinuitas jaringan tulang /
Gejala:
Nyeri tekan dada, gerakan paradoksal, sesak
nafas, nafas dengan cepat, dangkal dan tersendat,
nyeri tajam pada daerah fraktur
Pengobatan: analgetika,
RINGKASAN
Prevalensi nyeri dada dalam populasi berkisar 10-
30%.
Merupakan keluhan utama 1-2% pasien rawat jalan.
Kasus nyeri dada di UGD > 50% disebabkan
penyakit kardiovaskular (infark miokard, angina,
emboli paru, dan gagal jantung).
Penting membedakan nyeri dada kardial dengan non
kardial perbedaan tatalaksana dan prognosis
Sebagian
besar pasien nyeri dada non kardial mengalami
episode nyeri dada jangka panjang.
RINGKASAN
Penyebab nyeri dada non kardial
RINGKASAN
Dengan analisis melalui anamnesis yang adekuat,
Evaluasi
jangka pendek harus dilakukan untuk menilai
kemajuan dan kemungkinan salah diagnosis, sehingga
langkah selanjutnya dapat dilakukan.