Você está na página 1de 7

Radikal Bebas suatu molekul oksigen pd orbit

terluarnya memiliki electron yg tidak berpasangan


dan menjadi tidak stabil,liar dan radikal

PENGENALAN ALKALOID
Alkaloid : senyawa bersifat basa yang diturunkan dari
asam amino yang dapat berfungsi sebagai racun, namun
dalam batas tertentu juga berguna sebagai penyegar.
Alkaloid dibagi menjadi 3, yaitu :
Alkaloid
Protoalkaloid
senyawa amin
sebenarnya
alkaloid ini
sederhana dgn
sebenarnya
nitrogen tidak
bersifat racun,
terdapat pada
namun dapat
cincin
berguna dalam
heterosiklik
batas tertentu.
cth: mescalin,
bersifat basa,
epdherin, N-Nnitrogen terdapat dimetil tryptamin
pada cincin
heterosiklik,
turunan asam
amino
Alkaloid Purin
suatu molekul dgn BM
rendah berfungsi sbg sumber
energy tinggi
Tumbuhan yang terdapat basa
purin, antara lain
- biji kopi, kafein
- daun teh, kafein
- buah/biji coklat,
kafein, teobromin
- Biji kola
- Daun ilex
Jenis alkaloid lainnya:
adenine,guanine,theopilin

Pseudo-alkaloid
senyawa yg
tidak diturunkan
dari asam amino.
Bersifat basa.
cth : alkaloid
steroidal
(mis:conesin)
alkaloid purin
(mis: kafein)

Alkaloid Xantin
Xantin suatu alkaloid
yang
diproduksi/dibentuk dlm
tubuh manusia
Xantin oksidase/ asam
amino L. Xantin
dehidrogenase suatu
enzim yg terdapat dalam
minuman susu, hati,
jeroan.
didalam hati berperan
penting dalam
perubahan basa purin
menjadi asam urat.
Alopurinol sebagai
zat
penghambat/pengganggu
enzim xantin oksidase
utk memproduksi asam
urat.

Bahaya rokok
- otak : mnyebebkan struk (lumpuh)
- jantung : serangan jantung mendadak
- paru-paru : kanker, bronchitis, saluran pernafasan
- Saluran makanan&lambung : kanker, maag
- Kelenjar ludah perut (pancreas) : kanker kolorektal
- Saluran darah tepi : penyakit pembuluh darah tepi
Metode pemisahan : pemisahan&pemurnian kandungan
tumbuhan dilakukan menggunakan salahsatu dari 4 teknik
kromatografi atau gabungan teknik tersebut.
Teknik kromatografi:
- kromatografi kertas (Kkr)
- kromatografi lapis tipis (KLT/TIC)
- kromatografi gas cair (KGC/GC)
- kromatogafi cair kinerja tinggi (KCKT/HPTC)
Cara identifikasi tanaman hrs dilakukan beberapa tahapan
perlakuan, antara lain:
1. pengumpulan bahan&determinasi botani
bahan yang diduga mengandung zat aktif :
daun,batang,bunga,akar,buah,biji
2. Penyiapan bahan
-pemotongan simplisia/pengecilan ukran
pengerinan/pelayuan
pembersihan/dibersihkan dr kotoran
penggilingan
3. Pemeriksaan farmakognosi/botanis
4. Pemeriksaan kualitatif gol. Senyawa kimia thd
alkalois, flavonoid
5. Ekstraksi dan fraksinasi ke dalam golongan yg
berlainan berdasarkan kepolaran
Antioksidan zat yang anti terhadap zat lain yg bekerja
sbg oksidan.

Jenis antioksidan / pencegahan radikal bebas:


Internal : agar tidak menyebar, tubuh
memproduksi 3 enzim endogen, yaitu :
- Superoksid dismutase (SOD)
- Glutation peroxidase (GSH Px)
Katalase
Serta non enzim yaitu senyawa protein kecil
glutation.
Eksternal :dibantu oleh vit. C,E beta karoten,
selenium (Se)
Tanaman yang mengandung antioksidan:
- kedelai,biji wihen,gandum,kulit beras,teh hijau,
jeruk, jintan hitam
- Lypoic acid : diekstrak dari kentang, bayam,
daging merah. Disintesis dalam tubuh untuk
membantu efek aantioksidan vit C,E, glutation
peroksidase
Sumber dan pemicu radikal bebas:
Internal
Eksternal
Metabolisme tidak
Polusi,asap
normal,
rokok,alcohol,obatstress,depresi,cemas,
obatan,sinar UV, sinar
radang dan luka,
X, kemoterapi, rontgen,
kelelahan&kerja
insektisida,food additive,
berlebihan,olahraga
virus, bakteri
berlebihan

KOPI
Buah kopi terdiri dari atas:
1. lapisan kulit luar
(excocarp)
2. lapisan daging
(mesocarp)
3. lapisan kulit
(endoscarp)

Jenis tanaman kopi


Robusta
- tumbuh di dataran rendah
sampai 1000 mdpl, suhu 20
C
- kopi kelas 2
- lebih banyak kafein
- resisten terhadap lama
- lebih murah

Syarat mutu kopi


Arabika
- tumbuh di daerah tinggi
sampai 1700 mdpl, suhu
10-16 C
- -punya cita rasa terbaik
- tumbuh di iklim tropis
dan subtropics
- berukuran kecil
- berwarna hijau hingga
merah gelap
- contoh : luwak

Liberika
-curah hujan 2000-3000
mm per tahun
waktu musim kering
minimal 1-2 bulan
umur panen 4-5 tahun

Pemanenan Kopi
Syarat siap panen:
- kopi dipetik saat betul2 matang, warna kuning
kemerahan sampai merah tua
Pemanenan:
- buah kopi yang kering di pohon, luruh di lahan
dipanen secara terpisah dari buah masak
- pada akhir masa panen, semua buah di pohon
dipanen sampai habis (rampasan atau racutan)
tujuannya untuk memutus siklus hidup hama
bubuk buah
- pemetikan dilakukan secara manual
Jenis Minuman
Kopi
Kopi hitam

Espresso
Contoh senyawa alkaloid yang terkandung di kopi:
Kafein metabolisme sekunger golongan alkaloid dari
tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit.
fungsimeningkatkan kerja psikomotor shg tubuh dpt
terjaga dan memberikan efek fisiologis yaitu peningkatan
energy
Batas aman 100-150 mg
Manfaat kafein :
- mencegah penyakit jantung
- membuat tubuh tetap terjaga dan berkonsentrasi
- meningkatkan metabolism energy
- mengandung antioksidan, yaitu polifenol,
flavonoid,kumarin,tokoferol
kandungan kafein: kopi (86%) > minuman berenergi
(50%) >teh(35%) =
minuman berkarbonasi(35%)
Pengolahan buah kopi
Cara Basah
- disebut W.I.B (West
Indische Bereiding)
- pengupasan daging
buah,kulit tanduk, dan
kulit ari saat kopi masih
basah.

Cara kering
- disebut O.I.B (Ost
Indische Bereiding)
- pengupasan daging
buah,kulit tanduk dan
kulit ari saat kopi
kering(gelondong)

Latte
Caf au lait
Caf macchiato
Cappuccino
Dry cappuccino
Frappe
Kopi instan
Kopi irlandia
Kopi tubruk
Melya
Kopi muka
oleng

Hasil ekstraksi langsung dari


perebusan kopi tanpa penambahan
zat perasa
Kopi hasil ekstraksi kopi dengan uap
panas dan tekanan tinggi
Kopi espresso ditambah dengan susu
dgn ratio 3:1
Latte yang menggunakan campuran
kopi hitam
Espresso dengan susu, kopi:susu =
4:1
Kopi dengan penambahan susu, krim
dan serpihan coklat
Cappuccino sedikit krim dan tanpa
susu
Espresso yg disajikan dingin
Laritan kopi yang dikeringkan dan
digranulasi
Kopi dicampur dengan wiski
Kopi asli indo dgn tambahan gula
Kopi ditambah bubuk coklat dan
madu
Semua dengan cappuccino dan latte
tapi dengan penambahan sirup coklat
Kopi khas thailan dimasak dn
jagun,kedelai,wijen.

Pengolahan basah
- Kadar air maksimum 13
% (bobot/bobot)
- Kadar kotoran berupa
ranting, batu, gumpalan
tanah dan benda-2 asing
lainnya, maksimum 0,5 %
(bobot/bobot)
- Bebas dari serangga
hidup
- Bebas dari biji berbau
busuk, berbau kapang dan
bulukan
- Biji tidak lolos ayakan
3x3 mm (8 mesh) dengan
maksimum lolos 1 %
(bobot/bobot)
- Untuk bisa disebut biji
berukuran besar, harus
memenuhi persyaratan
tidak lolos ayakan ukuran
5,6x5,6 mm (3,5 mesh) dgn
maksimum lolos 1 %
(bobot/bobot)

Pengolahan kering
- Kadar air maksimum 12
% (bobot/bobot)
- Kadar kotoran berupa
ranting, batu, gumpalan
tanah dan benda-2 asing
lainnya, maksimum 0,5 %
(bobot/bobot)
- Bebas dari serangga
hidup
- Bebas dari biji berbau
busuk, berbau kapang dan
bulukan

Ukuran biji kopi jenis robusta dibedakan:


Biji Ukuran Besar (L)

Biji Ukuran Sedang (M)

Biji Ukuran Kecil (S)

Tidak lolos ayakan


dgnlubang diameter 7.5
mm, maks lolos 2.5%
Tidak lolos ayakan dgn
lubang 6.5 mm maks lolos
2.5%
Tidak lolos ayakan 5.5 mm
dn maks lolos 2.5%

PENGOLAHAN BUAH KOPI MENJADI KOPI


BERAS
Fermentasi
Pengolahan kopi secara basah dan kering berturut-turut

Hasil akhir : biji kopi kering wp


Pengolahan cara kering biasanya dilakukan pada
perkebunan rakyat dan besar swasta. Tidak diperlukan air
selama pengolahannya, pengeringan biasa menggunakan
sinar matahari. Penghilangan kulit biah,daging buah, kulit
tanduk, dan kulit ari dilakukan setelah proses pengeringan
selesai.
Pengolahan cara basah biasanya dilakukan pada
perkebunan besar, diperlukan kebutuhan air yang cukup
banyak, pengupasan kulit buah dan daging buah
dilakukan pada cara basah.
Tujuan:
Sortasi basah

Pulping
Penghilangan lendir

Memisahkan buah kopi


merah yang tidak terserang
hama dari buah kopi merah
yang terserang hama, buah
kopi hijau dan hitam yang
masih terikut dan kotoran
yang terikut
Pengupasan epicarp dan
mesocarp.
Dengan cara fermentasi
alami,fermenasi
penambahan enzim, secara

mekanis, dan mengunakan


air panas
Fermentasi secara alami:
- fermentasi basah : biji
kopi berlendir direndam
dalam air dan air diganti
untuk setiap waktu
tertentu
- fermentasi kering : biji
kopi berlendir
dimasukkan suatu wadah
kemudian ditutup dengan
karung goni
- fermentasi dua tahap : 24
jam fermentasi secara
kering dan 12 jam
fermentasi secara basah.
Fermentasi dengan
menambah enzim:
1. Menambah enzim
pektolitik
2. Menghambar
mikroorganisme yg
merugikan
3. Mengembangkan
kualitas
4. Waktu fermentasi lebih
pendek
Fermentasi dengan
menambah zat kimia:
Ditambahkan NaOH (35%)/kapur/Na2CO3 (6-8%)
dengan waktu 0.5-1 jam

Faktor-faktor mempengaruhi kecepatan pengeringan


1. perbedaan suhu dry bulb dan wet bulb udara
pengering
2. suhu dry bulb udara pengering
3. kecepatan aliran udara pengering
4. tebal lapisan kopi
5. frekuensi pembalikan
6. ukuran bentuk kopi

Biji Hitam akibat penyakit, mempengaruhi


keasaman total (pH), gula reduksi, total nitrogen
Biji pecah mempengaruhi kealkalian abu, kadar
sari
Biji berlubang akibat srangan hama
Biji tutul akibat kulit tanduk terkelupas sebelum
dikeringkan menyebabkan perisa seduhan ringan,
tidak menarik
Biji coklat kekuningan akibat pengolahan jelek,
dan hasil seduhan menjadi tidak enak
Biji Stinkers : akibat fermentasi
a. biji yang coklat kekuningan atau pucat,
rapuh, kadang mengkilap
b. berbau busuk
c. rasa seduhan jelek

Kerusakan Biji Kopi


Pencegahan jamur pada pengolahan:
Kering
Basah
1. buah kopi segera 1. segera
dijemur
dikupas
2. jangan dijemur
pulpnya
diatas tanah
2. pencucian
3. tebal lapisan
harus bersih
kopi awal < 3cm 3. tebal lapisan
4. dilakukan
+- 4 cm
pembalikan
(sinar
beberapa kali
matahari)
5. dijaga jangan
atau +- 8cm
terkena air hujan
(alat
6. dikeringkan
pengering
sampai kadar air 4. dikeringkan
13%
sampai kadar
air 12%

Penyimpanan
1. jangan
disimpan
pada tempat
lembab
2. lantai dan
dinding
kedap udara
3. jarak
tumpukan
dari dinding
> 1m
4. ruang harus
gelap
5. agak jauh
dari
rumah/mesin
pengering

Pengolahan Kopi Instan


Kopi instan produk kering yang mudah larut dalam air,
diperoleh dengan cara mengekstrak biji tanaman kopi yang
telah disangrai, hanya menggunakan air.

dihasilkan harus mengalami agglomerasi. Cara ini dapat


menyebabkan bubuk kopi kehilangan flavor
Flavor kopi akibat penggunaaan spray dryer

KOMODITI TEH
Faktor penentu mutu teh olahan ditentukan oleh mutu dan
cara pengolahan
Faktor penentu mutu daun teh:
1. letak kebun dari permukaan laut
2. system petikan
3. gilitan pemetikan
4. pangkasan
yang akan berdampak pada kandungan kimia teh
Letak kebun dari permukaan laut
1. perkebunan dataran tinggi (high country) :
>1500 mdpl
2. Perkebunan dataran menengah : 800-1500 mdpl
3. perkebunan dataran rendah : <800 mdpl

Ekstraksi menggunakan air yang bertujuan untuk


mendapatkan ekstrak kopoi dalam bentuk cairan/liquid
3 cara ekstraksi :
Percolation
CounterSlurry extraction
batteries
current
extraction
extraction
Kopi ditempatkan
Kopi diletakkanAir dan kopi
pada bejana
dalam sebuah diaduk bersamakemudian air panas dilewatkansilinder yang sama dan akan
dalam
berotasi,
dipisahkan dengan
bejana tersebut, dan
kemudian
menggunakan
ada baterai yang berfungsi
disemburkan air
sentrifuse
sebagai pengisolasi ekstrak panas dari atas
silinder untuk
ekstraksi kafein
Pengeringan untuk mengurangi kadar air, membentuk
tekstur yang berporus dan memudahkan dalam pelarutan kopi
dalam air
Freeze drying : konsentrat didinginkan pada suhu -40 C
sehingga menjadi Kristal es, kemudian dikeringkan dengan
freeze dryer. Air hilang secara sublimasi, menghasilkan kopi
dengan aroma lebih baik.
Spray drying : ekstrak kopi disemprotkan melalui nozzle agar
turun ke bawah, kemudian udara panas (250C) disemprotkan
berlawanan dengan arah ekstrak kopi. Bubuk kopi kering yang

Sistem petikan
Petikan pucuk teh di perkebunan Indonesia, dibagi ke dalam 3
kategori, yaitu:
Petikan Halus

Petikan pucuk teh dimana yang dipetik


adalah kuncup yang masih tergulung
(peko) ditambah dengan 1 helai daun
muda (p+1)
Petikan sedang Petikan pucuk ditambah dengan 2 helai
daun muda (p+2)
Petikan kasar
Petikan pucuk ditambahn dengan 3 helai
daun muda atau lebih (p+3)
Terdapat dua macam ranting, yaitu :
- ranting peko : ranting yang masih mempunyai kuncup
(peko) yang masih tergulung dan merupakan ranting
yang tumbuh aktif
- ranting burung : ranting yang tidak mempunyai
kuncup dan merupakan ranting yang tidak aktif
Kandungan polifenol dan kafein pada berbagai daun

Artinya:
-sistem petikan mempengaruhi jumlah daun muda dan daun
tua serta ranting
- makin kasar petikan makin tinggi presentase daun tua dan
ranting, makin rendah mutu bubuk teh yang dihasilkan.
Giliran pemetikan waktu kembalinya pemetikan pucuk
teh ke tanaman semula
Ditentukan oleh jenis petikan yang dikehendaki.:
Untuk petikan halus, waktu rotasi petikan
dipersingkat
Untuk petikan kasar, waktu rotasi dapat
diperpanjang
Dipengaruhi oleh musim dan perbedaan letak kebun dpl :
Musim hujan, letak kebun di dataran rendah, pucuk
tumbuh dengan cepat, rotasi pemetikan dapat dipersingkat
Musim kemarau, letak kebun di dataran tinggi, pucuk
tumbuh lebih lambat, rotasi pemetikan diperpanjang
Pemangkasan
Tujuan:
Mencegah tanaman
terlalu tinggi
Memperbanyak jumlah
ranting pada tanaman yang
membentuk pucuk-pucuk
baru
Merawat tanaman
sehingga fase vegetatif
tetap
Membentuk
pertumbuhan tanaman
sehingga seragam untuk
seluruh kebun

Jenis Pangkasan:
Pangkasan induk
Pangkasan bentuk:
Pangkasan produksi
Pangkasan dalam

Kandungan kimia daun teh sangat menentukan mutu bubuk


teh yang dihasilkan, akibat adanya reaksi yang terjadi selama
proses pengolahan dan terkait strength, warna, flavour dan
rangsangan seduhan teh
Secara pengelompokan, komposisi kimia daun teh terdiri dari:
Komponen anorganik
Sebagian besar
mengandung aluminium,
mangan, phospor,
calsium, magnesium, besi,
tembaga, kalium. 0.002%1.76% dr berat kering
daun.
Yang terpenting :
tembaga, karena berfungsi
sebagai aktivator pada
proses fermentasi
Ikatan-ikatan nitrogen
Terdiri dari protein dan
asam-asam amino ( 1,4
5 % bk daun) yang sangat
berperanan dalam
pembentukan aroma pada
teh. Asam amino yang
berperan : alanin, fenil
alanin, valin, leusin dan
isoleusin.
Asam amino bersama
karbohidrat dan katekin
akan membentuk senyawa
aromatis
Karbohidrat dan turunan
Gula-gula sederhana
diantaranya sukrosa,
glukosa dan fruktosa (
0,75 % bk daun)
Pektin ( 4,9 7,6 % bk
daun), terurai menjadi
asam-asam pektat dan
metil alkohol.
Asam pektat
membentuk gel yang
melapisi permuka-an teh
(menghambat proses
oksidasi), saat

Polifenol
Senyawa katekin yang ada
dalam daun teh:
Katekin (C)
Epikatekin (EP)
Galokatekin (GC)
Epigalokatekin
(EGC)
Proses oksimatis untuk
menghasilkan theaflavin
dan thearubigin

Pigmen

Enzim

pengeringan membentuk
lapisan mengkilat dari teh
(Bloom)
Turunan senyawasenyawa galat (tanin) dan
katekin,
- tidak bersifat menyamak
- tidak berpengaruh buruk
terhadap pencernaan
makanan
- bersifat anti-mikroba
(bakteri dan virus)
- antioksidan
- anti-radiasi,
- memperkuat pembuluh
darah
- melancarkan sekresi air
seni
- menghambat
pertumbuhan sel kanker
Klorofil ( 0,019 % bk
daun) mengalami
reaksi-reaksi kimia
selama proses pengolahan
dan dipecah selama proses
fermentasi.
Klorofil diubah menjadi
feofitin, dalam suasana
asam feofitin diubah
menjadi feoforbid yang
berwarna hijau
kecoklatan.
Zat warna kuning dan
merah dari anthosianin
dan flavon-flavon,
ditentukan oleh genetik
tanaman teh.
Enzim oksidase
mempengaruhi kecapatan
reaksi oksidasi polifenol
dengan bantuan udara
bebas.
Enzim peroksidase
mengoksidasi katekin di

dalam daun teh, tetapi


tidak berperanan dalam
proses fermentasi
Enzim pektinase
proses pemecahan pektin
menjadi asam-asam pektat
Aktif pada suhu 25
32oC, dibawah 15oC
aktivitas enzim akan
menurun dan diatas 50oC
enzim akan inaktif
vitamin

Dalam daun teh yang


utama asam askorbat
(vitamin C) da
n riboflavin (vitamin B2)
Asam askorbat (vitamin
C) teroksidasi selama
proses fermentasi
Riboflavin (vitamin B2)
selama pengolahan
tidak rusak dan tetap ada
pada daun tersebut.
Riboflavin (80 %)
akan terlepas di dalam
seduhan teh apabila
bubuk teh tersebut
diseduh.

Pengolahan dan Produk Olahan Teh


Produk olahan teh terbagi tiga, yaitu produk primer,
sekunder dan tersier. Produk primer meliputi Teh Hitam,
Teh Hijau, Teh Putih, Teh Oolong.
Teh Hitam, terdapat dua macam :
Teh Daun
Teh Bubuk/Teh hancur
bubuk teh yang berasal dari bubuk teh yang selama
daun teh yang selama
pengolahannya daun tidak
proses pengolahannya
tergulung tetapi tersobek-sobek,
mengalami penggulungan
sehingga diteruskan dengan
sempurna
menghancurkannya

Tahapan Proses:
1. Pelayuan pucuk segar
tujuan : untuk membuat pucuk sedemikian lentur
sehingga mudah digulung dan memudahkan cairan sel
keluar dari jaringannya sewaktu digulung.
penurunan kadar air dgn perlahan sehingga dihasilkan
daun layu dengan elastisitas yang tinggi
-lama waktu pelayuan 10-20 jam pada suhu 35 C
Derajat kelayuan pucuk layu:
perbandingan berat antara daun layu yang dihasilkan
dengan berat daun segar yang dilayukan, atau
perbandingan berat antara teh kering yang dihasilkan
dengan berat daun layu yang dikeringkan
2. Penggulungan dan Sortasi Basah
Proses penggulungan ini akan memelintir pucuk,
memotong-motong dan memeras cairan sel keluar.
Berdasarkan gerak meja dan silinder, ada 2 macam alat
penggulung : single action roller dan double action
roller
Silinder ada 2 : silinder berpenutup pressure roller
dan yang tidak berpenutup open top roller
3. Fermentasi
Proses perubahan kimia dalam pengolahan teh adalah
oksidasi polifenol-polifenol oleh oksigen dari udara
dengan bantuan enzim-enzim oksidase dalam jangka
waktu tertentu
Waktu fermentasi untuk menghasilkan warna seduhan
yang optimum: 2 4 jam pada suhu ruang fermentasi
26C atau 2 3,5 jam pada suhu ruang fermentasi 32C
4. Pemisahan dan Penentuan Mutu
Dilakukan secara fisik, hasilnya bubuk teh dengan
bentuk dan ukuran yang seragam
Teh Putih

Teh Hijau

Pucuk daun muda (kuntum


daun yang baru tumbuh)
tidaklah dioksidasi; pucukpucuk ini dihindarkan dari
sinar matahari demi
mencegah pembentukan
klorofil.
Proses oksidasi dihentikan
setelah sedikit oksidasi
dengan penerapan panas,
apakah itu dengan

Teh Oolong

Teh Hitam/Teh Merah

Teh Daun :
Orange Peko
(OP)

Peko (P)

Peko
Souchon
(PS)

pengukusan, atau dengan


penggongsengan, metode
tradisional Cina.
Oksidasi dihentikan pada
waktu standar teh hijau dan
teh hitam. Di dalam bahasa
Cina, istilah "oolong"
digunakan secara khusus
sebagai nama untuk teh
semi-oksidasi tertentu.
Daun teh hijau
dimungkinkan untuk
dioksidasi sempurna. Teh
hitam kemudian
digolongkan sebagai
ortodoks atau sebagai CTC
(Crush, Tear, Curl)
(Remas, Peras, Keriting);
Teh hitam proses ortodoks
kemudian dikelas-kelaskan
menurut mutu daun
pascaproduksi oleh sistem
Orange pekoe, sedan
gkan teh CTC
menggunakan sistem
klasifikasi berbeda.

teh hitam yang sebagian besar berasal dari


kuncup yang masih tergulung, merupakan
gulungan-gulungan panjang (tidak patahpatah), halus dan seragam.
sama dengan OP tetapi lebih pendek dan
lebih besar-besar, berasal dari kuncup daun
yang sudah agak mekar
tergulung pendek dan kasar

Da Hong Pao

Dasar kimia untuk menentukan mutu teh

3 jenis teh termahal di dunia


Darjeeling Tea

Tieguanyin Tea

Teh ini ditanam di


ketinggian 5000 - 8000
kaki di lereng pegunungan
Himalaya, inilah yang
mungkin membuatnya
sangat istimewa dan
memiliki aroma langka
ia punya aroma dan rasa
yang sangat pekat
walaupun sudah diseduh
selama 7 kali berturut-turut.

Jenisnya adalah jenis


Oolong tea, dan harganya
mencapai 18 juta per
kilogram.
teh ini juga bermanfaat
sebagai teh obat dan
harganya sekitar 15 milyar
rupiah per kilogramnya.
Teh jenis varietas oolong

Você também pode gostar