Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENGENALAN ALKALOID
Alkaloid : senyawa bersifat basa yang diturunkan dari
asam amino yang dapat berfungsi sebagai racun, namun
dalam batas tertentu juga berguna sebagai penyegar.
Alkaloid dibagi menjadi 3, yaitu :
Alkaloid
Protoalkaloid
senyawa amin
sebenarnya
alkaloid ini
sederhana dgn
sebenarnya
nitrogen tidak
bersifat racun,
terdapat pada
namun dapat
cincin
berguna dalam
heterosiklik
batas tertentu.
cth: mescalin,
bersifat basa,
epdherin, N-Nnitrogen terdapat dimetil tryptamin
pada cincin
heterosiklik,
turunan asam
amino
Alkaloid Purin
suatu molekul dgn BM
rendah berfungsi sbg sumber
energy tinggi
Tumbuhan yang terdapat basa
purin, antara lain
- biji kopi, kafein
- daun teh, kafein
- buah/biji coklat,
kafein, teobromin
- Biji kola
- Daun ilex
Jenis alkaloid lainnya:
adenine,guanine,theopilin
Pseudo-alkaloid
senyawa yg
tidak diturunkan
dari asam amino.
Bersifat basa.
cth : alkaloid
steroidal
(mis:conesin)
alkaloid purin
(mis: kafein)
Alkaloid Xantin
Xantin suatu alkaloid
yang
diproduksi/dibentuk dlm
tubuh manusia
Xantin oksidase/ asam
amino L. Xantin
dehidrogenase suatu
enzim yg terdapat dalam
minuman susu, hati,
jeroan.
didalam hati berperan
penting dalam
perubahan basa purin
menjadi asam urat.
Alopurinol sebagai
zat
penghambat/pengganggu
enzim xantin oksidase
utk memproduksi asam
urat.
Bahaya rokok
- otak : mnyebebkan struk (lumpuh)
- jantung : serangan jantung mendadak
- paru-paru : kanker, bronchitis, saluran pernafasan
- Saluran makanan&lambung : kanker, maag
- Kelenjar ludah perut (pancreas) : kanker kolorektal
- Saluran darah tepi : penyakit pembuluh darah tepi
Metode pemisahan : pemisahan&pemurnian kandungan
tumbuhan dilakukan menggunakan salahsatu dari 4 teknik
kromatografi atau gabungan teknik tersebut.
Teknik kromatografi:
- kromatografi kertas (Kkr)
- kromatografi lapis tipis (KLT/TIC)
- kromatografi gas cair (KGC/GC)
- kromatogafi cair kinerja tinggi (KCKT/HPTC)
Cara identifikasi tanaman hrs dilakukan beberapa tahapan
perlakuan, antara lain:
1. pengumpulan bahan&determinasi botani
bahan yang diduga mengandung zat aktif :
daun,batang,bunga,akar,buah,biji
2. Penyiapan bahan
-pemotongan simplisia/pengecilan ukran
pengerinan/pelayuan
pembersihan/dibersihkan dr kotoran
penggilingan
3. Pemeriksaan farmakognosi/botanis
4. Pemeriksaan kualitatif gol. Senyawa kimia thd
alkalois, flavonoid
5. Ekstraksi dan fraksinasi ke dalam golongan yg
berlainan berdasarkan kepolaran
Antioksidan zat yang anti terhadap zat lain yg bekerja
sbg oksidan.
KOPI
Buah kopi terdiri dari atas:
1. lapisan kulit luar
(excocarp)
2. lapisan daging
(mesocarp)
3. lapisan kulit
(endoscarp)
Liberika
-curah hujan 2000-3000
mm per tahun
waktu musim kering
minimal 1-2 bulan
umur panen 4-5 tahun
Pemanenan Kopi
Syarat siap panen:
- kopi dipetik saat betul2 matang, warna kuning
kemerahan sampai merah tua
Pemanenan:
- buah kopi yang kering di pohon, luruh di lahan
dipanen secara terpisah dari buah masak
- pada akhir masa panen, semua buah di pohon
dipanen sampai habis (rampasan atau racutan)
tujuannya untuk memutus siklus hidup hama
bubuk buah
- pemetikan dilakukan secara manual
Jenis Minuman
Kopi
Kopi hitam
Espresso
Contoh senyawa alkaloid yang terkandung di kopi:
Kafein metabolisme sekunger golongan alkaloid dari
tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit.
fungsimeningkatkan kerja psikomotor shg tubuh dpt
terjaga dan memberikan efek fisiologis yaitu peningkatan
energy
Batas aman 100-150 mg
Manfaat kafein :
- mencegah penyakit jantung
- membuat tubuh tetap terjaga dan berkonsentrasi
- meningkatkan metabolism energy
- mengandung antioksidan, yaitu polifenol,
flavonoid,kumarin,tokoferol
kandungan kafein: kopi (86%) > minuman berenergi
(50%) >teh(35%) =
minuman berkarbonasi(35%)
Pengolahan buah kopi
Cara Basah
- disebut W.I.B (West
Indische Bereiding)
- pengupasan daging
buah,kulit tanduk, dan
kulit ari saat kopi masih
basah.
Cara kering
- disebut O.I.B (Ost
Indische Bereiding)
- pengupasan daging
buah,kulit tanduk dan
kulit ari saat kopi
kering(gelondong)
Latte
Caf au lait
Caf macchiato
Cappuccino
Dry cappuccino
Frappe
Kopi instan
Kopi irlandia
Kopi tubruk
Melya
Kopi muka
oleng
Pengolahan basah
- Kadar air maksimum 13
% (bobot/bobot)
- Kadar kotoran berupa
ranting, batu, gumpalan
tanah dan benda-2 asing
lainnya, maksimum 0,5 %
(bobot/bobot)
- Bebas dari serangga
hidup
- Bebas dari biji berbau
busuk, berbau kapang dan
bulukan
- Biji tidak lolos ayakan
3x3 mm (8 mesh) dengan
maksimum lolos 1 %
(bobot/bobot)
- Untuk bisa disebut biji
berukuran besar, harus
memenuhi persyaratan
tidak lolos ayakan ukuran
5,6x5,6 mm (3,5 mesh) dgn
maksimum lolos 1 %
(bobot/bobot)
Pengolahan kering
- Kadar air maksimum 12
% (bobot/bobot)
- Kadar kotoran berupa
ranting, batu, gumpalan
tanah dan benda-2 asing
lainnya, maksimum 0,5 %
(bobot/bobot)
- Bebas dari serangga
hidup
- Bebas dari biji berbau
busuk, berbau kapang dan
bulukan
Pulping
Penghilangan lendir
Penyimpanan
1. jangan
disimpan
pada tempat
lembab
2. lantai dan
dinding
kedap udara
3. jarak
tumpukan
dari dinding
> 1m
4. ruang harus
gelap
5. agak jauh
dari
rumah/mesin
pengering
KOMODITI TEH
Faktor penentu mutu teh olahan ditentukan oleh mutu dan
cara pengolahan
Faktor penentu mutu daun teh:
1. letak kebun dari permukaan laut
2. system petikan
3. gilitan pemetikan
4. pangkasan
yang akan berdampak pada kandungan kimia teh
Letak kebun dari permukaan laut
1. perkebunan dataran tinggi (high country) :
>1500 mdpl
2. Perkebunan dataran menengah : 800-1500 mdpl
3. perkebunan dataran rendah : <800 mdpl
Sistem petikan
Petikan pucuk teh di perkebunan Indonesia, dibagi ke dalam 3
kategori, yaitu:
Petikan Halus
Artinya:
-sistem petikan mempengaruhi jumlah daun muda dan daun
tua serta ranting
- makin kasar petikan makin tinggi presentase daun tua dan
ranting, makin rendah mutu bubuk teh yang dihasilkan.
Giliran pemetikan waktu kembalinya pemetikan pucuk
teh ke tanaman semula
Ditentukan oleh jenis petikan yang dikehendaki.:
Untuk petikan halus, waktu rotasi petikan
dipersingkat
Untuk petikan kasar, waktu rotasi dapat
diperpanjang
Dipengaruhi oleh musim dan perbedaan letak kebun dpl :
Musim hujan, letak kebun di dataran rendah, pucuk
tumbuh dengan cepat, rotasi pemetikan dapat dipersingkat
Musim kemarau, letak kebun di dataran tinggi, pucuk
tumbuh lebih lambat, rotasi pemetikan diperpanjang
Pemangkasan
Tujuan:
Mencegah tanaman
terlalu tinggi
Memperbanyak jumlah
ranting pada tanaman yang
membentuk pucuk-pucuk
baru
Merawat tanaman
sehingga fase vegetatif
tetap
Membentuk
pertumbuhan tanaman
sehingga seragam untuk
seluruh kebun
Jenis Pangkasan:
Pangkasan induk
Pangkasan bentuk:
Pangkasan produksi
Pangkasan dalam
Polifenol
Senyawa katekin yang ada
dalam daun teh:
Katekin (C)
Epikatekin (EP)
Galokatekin (GC)
Epigalokatekin
(EGC)
Proses oksimatis untuk
menghasilkan theaflavin
dan thearubigin
Pigmen
Enzim
pengeringan membentuk
lapisan mengkilat dari teh
(Bloom)
Turunan senyawasenyawa galat (tanin) dan
katekin,
- tidak bersifat menyamak
- tidak berpengaruh buruk
terhadap pencernaan
makanan
- bersifat anti-mikroba
(bakteri dan virus)
- antioksidan
- anti-radiasi,
- memperkuat pembuluh
darah
- melancarkan sekresi air
seni
- menghambat
pertumbuhan sel kanker
Klorofil ( 0,019 % bk
daun) mengalami
reaksi-reaksi kimia
selama proses pengolahan
dan dipecah selama proses
fermentasi.
Klorofil diubah menjadi
feofitin, dalam suasana
asam feofitin diubah
menjadi feoforbid yang
berwarna hijau
kecoklatan.
Zat warna kuning dan
merah dari anthosianin
dan flavon-flavon,
ditentukan oleh genetik
tanaman teh.
Enzim oksidase
mempengaruhi kecapatan
reaksi oksidasi polifenol
dengan bantuan udara
bebas.
Enzim peroksidase
mengoksidasi katekin di
Tahapan Proses:
1. Pelayuan pucuk segar
tujuan : untuk membuat pucuk sedemikian lentur
sehingga mudah digulung dan memudahkan cairan sel
keluar dari jaringannya sewaktu digulung.
penurunan kadar air dgn perlahan sehingga dihasilkan
daun layu dengan elastisitas yang tinggi
-lama waktu pelayuan 10-20 jam pada suhu 35 C
Derajat kelayuan pucuk layu:
perbandingan berat antara daun layu yang dihasilkan
dengan berat daun segar yang dilayukan, atau
perbandingan berat antara teh kering yang dihasilkan
dengan berat daun layu yang dikeringkan
2. Penggulungan dan Sortasi Basah
Proses penggulungan ini akan memelintir pucuk,
memotong-motong dan memeras cairan sel keluar.
Berdasarkan gerak meja dan silinder, ada 2 macam alat
penggulung : single action roller dan double action
roller
Silinder ada 2 : silinder berpenutup pressure roller
dan yang tidak berpenutup open top roller
3. Fermentasi
Proses perubahan kimia dalam pengolahan teh adalah
oksidasi polifenol-polifenol oleh oksigen dari udara
dengan bantuan enzim-enzim oksidase dalam jangka
waktu tertentu
Waktu fermentasi untuk menghasilkan warna seduhan
yang optimum: 2 4 jam pada suhu ruang fermentasi
26C atau 2 3,5 jam pada suhu ruang fermentasi 32C
4. Pemisahan dan Penentuan Mutu
Dilakukan secara fisik, hasilnya bubuk teh dengan
bentuk dan ukuran yang seragam
Teh Putih
Teh Hijau
Teh Oolong
Teh Daun :
Orange Peko
(OP)
Peko (P)
Peko
Souchon
(PS)
Da Hong Pao
Tieguanyin Tea