Você está na página 1de 17

Endokrinologi Dalam Bidang

Kesehatan
(Hipokalemia dan Hipertensi)
Lina S. B1J004017
Merna Nur S. B1J00519
Ibadurohman B1J007083
Kukuh P. B1J007089
Hendro Adi P. B1J007108
Rury Fahrurozi B1J007120
Pangeran Andareas B1J007124
Luluk Istiqomah B1J007128
Wieka Mahalida B1J007132
Siti Solekhah B1J007174
HIPOKALEMIA
suatu keadaan dimana konsentrasi
kalium dalam darah kurang dari 3.8
mEq/L darah.
Akibat penyakit hipokalemia

 Aritmia jantung, khususnya


pada pasien yang mendapat
digoksin.
 Ileus paralitik berkepanjangan
 Kelemahan otot
 Keram
Penyebab Hipokalemia

 ginjal yang tidak berfungsi


secara normal atau terlalu
banyak kalium yang hilang
melalui saluran pencernaan
(karena diare, muntah,
penggunaan obat pencahar
dalam waktu yang lama atau
polip usus besar).
Derajat Hipokalemia

 Hipokalemia moderat didefinisikan


sebagai kadar serum antara 2,5--3
mEq/L,
 sedangkan hipokalemia berat
didefinisikan sebagai kadar serum <
2,5 mEq/L.
 Hipokalemia yang < 2 mEq/L
biasanya sudah disertai kelainan
jantung dan mengancam jiwa.
Faktor faktor yang merangsang berpindahnya kalium
dari intravaskular ke intraseluler

 beban glukosa, insulin, obat adrenergik,


bikarbonat, dsb. Insulin dan obat
 katekolamin simpatomimetik diketahui
merangsang influks kalium ke dalam sel otot.
 Sedangkan aldosteron merangsang pompa
Na+/K+ ATP ase yang berfungsi sebagai
antiport di tubulus ginjal. Efek perangsangan
ini adalah retensi natrium dan sekresi kalium.
 Pada sindroma Cushing, kelenjar
adrenal menghasilkan sejumlah
besar hormon kostikosteroid
termasuk aldosteron.
Aldosteron adalah hormon yang
menyebabkan ginjal mengeluarkan
kalium dalam jumlah besar.
Kesimpulan Hipokalemia
 suatu keadaan dimana konsentrasi
kalium dalam darah kurang dari 3.8
mEq/L darah
 Hipokalemia disebabkan oleh ginjal
yang tidak berfungsi secara normal atau
terlalu banyak kalium yang hilang
melalui saluran pencernaan (karena
diare, muntah, penggunaan obat
pencahar dalam waktu yang lama atau
polip usus besar).
Hipertensi
 Hipertensi  keadaan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik
lebih dari 90 mmHg.
 Tekanan darah diukur dengan
spygmomanometer yang telah dikalibrasi
dengan tepat (80% dari ukuran manset
menutupi lengan) setelah pasien beristirahat
nyaman, posisi duduk punggung tegak atau
terlentang paling sedikit selama 5 menit
sampai 30 menit setelah merokok atau minum
kopi.
Mekanisme yang terjadi dalam
tubuh melibatkan empat
sistem yang mengendalikan
tekanan darah yaitu
baroreseptor, pengaturan
volume cairan tubuh, sistem
renin-angiotensin, dan
autoregulasi pembuluh darah.
 Peningkatan tekanan darah
yang berkepanjangan akan
merusak pembuluh darah yang
ada di sebagian besar tubuh.
Pada beberapa organ seperti
jantung, ginjal, otak dan mata,
akan mengalami kerusakan.
Hipertensi disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu sbb:
1. Faktor yang tidak dapat
dimodifikasi antara lain faktor
genetik, umur, jenis kelamin, dan
etnis.
2. Faktor yang dapat dimodifikasi
meliputi stres, obesitas, dan
nutrisi (Black, 1997).
Penanganan
Hipertensi

Non Farmakologis Farmakologis


(Penanganan Modifikasi Gaya hidup) (obat antihipertensi)
KESIMPULAN HIPERTENSI
 Hipertensi  keadaan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi
hipertensi adalah:
1. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi
antara lain faktor genetik, umur, jenis
kelamin, dan etnis.
2. Faktor yang dapat dimodifikasi meliputi
stres, obesitas, dan nutrisi (Black,
1997).

Você também pode gostar