Você está na página 1de 2

HUKUM ACARA PERDATA

Eksepsi
Adalah suatu sanggahan atau bantahan dari pihak tergugat terhadap gugatan yang diajukan
oleh penggugat yang tidak langsung menyentuh pokok perkara. Biasanya hanya berisi tuntutan
untuk batalnya gugatan.
Sangkalan : bermakna sanggahan yang diajukan / diberikan oleh pihak tergugat yang langsung
menuju kepada persoalan pokok perkara. HIR (berlaku di jawa dan Madura )hanya mengenal 1
macam eksepsi, yaitu eksepsi tidak berwenangnya hakim untuk memeriksa suatu perkara.
Sedangkan ilmu hukum mengenal ada 2 macam eksepsi, yaitu eksepsi prosesuil dan eksepsi
materiil.
Eksepsi prosesuil adalah yang menyangkut hukum acara yang bertujuan agar tidak diterimanya
gugatan oleh pengadilan diluar pokok perkara. Ada 2 yaitu:
1. Eksepsi detinatoir yaitu eksepsi yang bersifat menolak, mengelakan, meliputi eksepsi
yang menyangkut kompetensi absolut dan juga relatif hakim yang memeriksa suatu
perkara, juga eksepsi terhadap perkara yang sama yang telah diputus, dan putusannya
telah memiliki kekuatan hukum yang tetap (inkrah). Eksepsi terhadap perkara yang
sama yang masih sedang diperiksa di pengadilan lain. Eksepsi terhadap perkara yang
sama yang masih dalam upaya banding dan kasasi.
2. Eksepsi diskualifikatoir yaitu suatu eksepsi yang menyangkut ketidak benaran
kedudukan atau status terduga termasukeksepsi terhadap para pihak yang tidak
mempunyai kualifikasi untuk bertindak.

Eksepsi tentang kompetensi absolut adalah jelas, kewenangan mengadili antara pengadilan
agama, TUN, dan PN. Yudex factie : memeriksa fakta-fakta.
Eksepsi tersebut pada awal pemeriksaan persidangan saat replik-duplik.
Dalam eksepsi dicantumkan amar putusan

REKONVENSI
Gugatan yang diajukan pihak tergugat terhadap penggugat dalam gugatan konvensi dalam
suatu sengketa diantara mereka. Diatur dalam pasal 132 a dan b HIR. Pada dasarnya suatu
gugatan rekonvensi harus diajukan bersama-sama dengan jawaban penggugat baik dalam
bentuk tertulis maupun lisan selambat-lambatnya sebelum pemeriksaan bukti-bukti

Perkara-perkara yang dilarang:


1. Bila penggugat dalam gugat konvensi bertindak dalam kualitas tertentu sedangkan
dalam gugatan rekonvensi ditujukan atas dirinya pribadi baik bagi pengugat atau
tergugat.
2. Jika pengadilan itu yang memeriksa gugatan konvensi tidak berwenang dalam
memeriksa gugatan rekonvensi dalam hubungannya dengan pokok perkara
3. Dalam perkara-perkara penyelisihan tentang pelaksanaan putusan hakim
4. Jika dalam tingkat pertama tidak diajukan rekonversi, maka pada tingkat banding tidak
boleh.

Keuntungan rekonvensi
Praktis
Prosedurnya sederhana
Menghemat biaya perkara
Mempermudah pemeriksaan
Mempercepat pnyelesaian perkara
Menghindari adanya putusan yang kontradiktif

Você também pode gostar