Você está na página 1de 24

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1 Latar Belakang
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat
untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam pembelajaran objek
ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi dan sebagainya. Bentuk tes
yang digunakan di lembaga pendidikan dilihat dari segi sistem penskorannya
dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu tes objektif dan tes sukjektif.
Tes objektif dalam hal ini adalah bentuk tes yang mengandung
kemungkinan jawaban atau respon yang harus dipilih oleh peserta tes. Jadi
kemungkinan jawaban atau respon telah disediakan oleh penyusun butir soal.
Peserta hanya memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Dengan demikian
pemeriksaan atau penskoran jawaban atau respon peserta tes sepenuhnya dapat
dilakukan secara objektif oleh pemeriksa. Karena sifatnya yang objektif, maka
tidak perlu harus dilakukan oleh manusia, tetapi dapat dilakukan sengan mesin,
misalnya mesin scanner. Dengan demikian skor hasil tes dapat dilakukan secara
objektif.
Tes essay adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari pertanyaan atau suruhan
yang menghendaki jawaban yang berupa uraian-uraian yang relatif panjang
Nurkancana dan Sumartana (1986: 42). Tes dirancang untuk mengukur hasil
belajar di mana unsur-unsur yang diperlukan untuk menjawab soal dicari,
diciptakan dan disusun sendiri oleh pengambil tes. Peserta tes harus menyusun
sendiri kata-kata dan kalimat-kalimat dalam merumuskan jawabannya. Butir soal

mengandung pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut
harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes (Zainul dan
Nasoetion, 1996).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang dapat kami rumuskan :
1. Apakah Tes Obyektif Multiple Choise itu?
2. Kriteria Tes Obyektif Multiple Choise Tersebut?
3. Apa Kelebihan dan Kekurangan Multiple Choise?
4. Apakah pengertian dari tes uraian ?
5. Apa saja kelebihan dan kelemahan tes uraian ?
1.3 Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Memberikan informasi bagi pembaca mengenai tes objektif dan tes
subjektif
2. Sebagai bahan pembelajaran dan pengkajian bagi mahasiswa dan penulis
dalam mengetahui pengertian tes uraian dan tes objektif, kelebihan dan
kelemahan tes tersebut, klasifikasi tes, dan lain sebagainya dalam proses
pembelajaran.

BAB II
ISI

II. 1 Tes Obyektif Multiple Choise


Multiple choice test terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan
tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus
memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Atau
multiple choice test terdiri atas bagian keterangan (item) dan bagian kemungkinan
jawaban atau alternatif (option). Kemungkinan jawaban (option) terdiri atas satu
jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh (distractor).
Tes objektif bentuk multiple choice item sering dikenal dengan istilah
objektif bentuk pilihan ganda, yaitu salah satu bentuk tes objektif yang terdiri atas
pertanyaan

atau

pernyataan

yang

sifatnya

belum

selesai,

dan

untuk

menyelesaikannya harus dipilih salah satu (atau lebih) dari beberapa kemungkinan
jawab yang telah disediakan pada tiap-tiap butir soal yang bersangkutan.
Contoh 1 : Bentuk pertanyaan
Pilihlah satu jawaban yang tepat!
Elektron ditemukan oleh ?
a. J.J. Thomson
b. J. Chadwick
c. E. Rutherford
d. Henry beqcuerel

Contoh 2: Berbentuk pernyataan (statement)


Pilihlah satu jawaban yang tepat!
Bagian terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat-sifat unsur disebut?
a. Elektron
b. Atom
c. Senyawa
d. Neuton
Seperti dapat diperiksa pada dua contoh di atas, maka tes objektif bentuk multiple
choice item terdiri atas dua bagian, yaitu:
a)

Item atau soal, yang dapat berbentuk pertanyaan dan dapat pula berbentuk
pernyataan.

b)

Option atau alternatif, yaitu kemungkinan-kemungkinan jawab yang dapat


dipilih oleh testee.

Option atau alternatif ini terdiri atas dua bagian, yaitu:


a. Satu jawaban betul, yang biasa disebut kunci jawaban.
b. Beberapa pengecoh atau distractor, yang jumlahnya berkisar antara dua sampai
lima buah.
Dalam perkembangannya, sampai saat ini tes objektif bentuk multiple choice item
dapat dibedakan menjadi sembilan model, yaitu:
Model melengkapi lima pilihan
Model asosiasi dengan lima atau empat pilihan
Model melengkapi berganda
Model analisis hubungan antar hal

Model analisis kasus


Model hal kecuali
Tes Obyektif bentuk multiple choice item model perbandingan kuantitatif
Model pemakaian diagram, grafik, peta atau gambar.

Tes objektif bentuk multiple choice item model melengkapi lima


pilihan
Tes objektif bentuk multiple choice item model melengkapi lima pilihan

ini pada umumnya terdiri atas: kalimat pokok (item) yang berupa pernyataan yang
belum lengkap, diikuti oleh lima kemungkinan jawab (alternatif) yang dapat
melengkapi pernyataan tersebut. Tugas testee disini ialah: memilih salah satu
diantara lima kemungkinan jawab tersebut, yang menurut keyakinan testee adalah
paling tepat (merupakan jawaban yang benar).
Dengan demikian, pada tes objektif bentuk multiple choice item model
melengkapi lima pilihan ini, hanya akan kita jumpai satu jawaban yang benar.
Contoh
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan jalan membubuhkan tanda silang
(X) pada huruf abjad A, B, C,D atau E.
Unsur transisi terletak antara golongan .......
a. IIA dan II B

d. IIA dan IIIA

b. III A dan III B

e. IIB dan IIIB

c. IA dan IIIA
(Kunci : D)

Tes Obyektif bentuk multiple choice item model asosiasi


Tes Obyektif bentuk multiple choice item model asosiasi dengan lima atau
empat pilihan ini terdiri dari lima atau empat judul/istilah/ pengertian, yang diberi
tanda huruf abjad didepannya, dan diikuti oleh beberapa pernyataan yang diberi
nomor urut didepannya. Untuk tiap pernyataan tersebut testee diminta memilih
salah satu judul/istilah/ pengertian yang berhuruf abjad, yang menurut keyakinan
testee adalah paling cocok (paling benar).
Contoh :
Untuk butir soal nomor 1 sampai dengan 5 berikut ini, cocokkanlah istilah yang
terdapat di belakang huruf abjad, dengan pernyataan yang terdapat pada masingmasing soal:
A. elektron

B. senyawa

C. Atom

D. Unsur

E. Molekul

Soal
1. Zat kimia yang tidak bisa dibagi menjadi bagian yang lebih kecil
2. Partikel bermuatan negatif
3. Sekelompok atom yang saling berikatan
4. Bagian terkecil dari suatu unsur
5. Zat tunggal yang terdiri dari dua atau lebih unsur
(Kunci : 1. D 2. A 3.E 4. C 5. B)
Tes Obyektif bentuk multiple choice item model melengkapi berganda
Butir soal sejenis ini pada dasarnya sama dengan multiple choice item
model melengkapi berganda, yaitu terdiri atas satu kalimat pokok yang tidak
(belum) lengkap, diikuti dengan beberapa kemungkinan jawaban (bisa merupakan

lima pernyataan dan bisa pula merupakan empat pernyataan). Perbedaannya


adalah, bahwa pada butir soal jenis ini, kemungkinan jawaban betulnya bisa satu,
dua, tiga, atau empat.
Contoh:
Tulislah :
A. Bila (1), (2) dan (3) betul.
B. Bila (1) dan (3) betul.
C. Bila (2) dan (4) betul.
D. Bila hanya (4) yang betul.
E. Bila semuanya betul.
Soal
Bagian bagian bunga :
1) Kelopak
2) Putik
3) Benang sari
4) Xylem
(Kunci : A)
Tes Obyektif bentuk multiple choice item model analisis hubungan
antar hal
Tes Obyektif bentuk multiple choice item biasanya terdiri atas satu kalimat
pernyataan yang diikuti oleh satu kalimat keterangan. Kepada testee ditanyakan,
apakah pernyataan itu betul, dan apakah keterangan itu juga betul. Jika pernyataan
dan keterangan itu betul, testee harus memikirkan, apakah pernyataan itu

disebabkan oleh keterangan yang diberikan, ataukah pernyataan itu tidak


disebabkan oleh keterangan tersebut?
Contoh:
Soal nomor 1 sampai dengan 3 berikut ini terdiri atas tiga bagian, yakni:
Pernyataan, Sebab dan Alasan, yang disusun secara berurutan.
Pilihlah:
A. Jika Pernyataan BETUL, Alasan BETUL dan keduanya menunjukkan
HUBUNGAN SEBAB AKIBAT.
B. Jika Pernyataan BETUL, Alasan BETUL, tetapi keduanya TIDAK
MENUNJUKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT.
C. Jika Pernyataan BETUL dan Alasan SALAH
D. Jika Pernyataan SALAH dan Alasan BETUL
E. Jika Pernyataan SALAH dan Alasan Salah.
Soal:
Seseorang akan berangkat menunaikan ibadah haji, tiba-tiba menderita sakit berat
sehingga tidak mungkin melaksanakan ibadah haji tersebut, dan karena itu
gugurlah kewajiban menunaikan ibadah hajinya untuk selama-lamanya.
SEBAB
Kewajiban menunaikan ibadah haji bagi orang Islam hanya satu kali dalam
seumur hidupnya.
(Kunci : D)

Tes Obyektif bentuk multiple choice item model analisis kasus


Butir soal jenis ini merupakan tiruan keadaan yang sebenarnya. Jadi
seolah-olah testee dihadapkan kepada suatu kasus. Dari kasus tersebut, kepada
testee ditanyakan mengenai berbagai hal dan kunci jawaban-jawaban itu
tergantung pada tahu atau tidaknya testee dalam memahami kasus tersebut.
Contoh :
pada suatu waktu disuatu daerah banyak terdapat awan, udara panas, dan kilat
serta halilintar silih berganti. Yang menyebabkan udara menjadi panas ialah:
(a). Matahari tidak kelihatan
(b). Kilat dan halilintar
(c). Hujan akan turun
(d). Penguapan tertahan
Tes Obyektif bentuk multiple choice item model hal kecuali
Model Hal Kecuali ini dikembangkan atas dasar Asosiasi Positif dan
Asosiasi Negatif secara serempak. Jika model semacam ini digunakan dalam tes
hasil belajar, maka pada kolom sebelah kiri dicantumkan tiga macam gejala atau
kategori (yakni A, B dan C); sedangkan pada kolom sebelah kanan terdapat lima
hal atau keadaan (yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5), dimana empat diantaranya cocok dengan
satu hal yang berada di sebelah kiri.
Jawaban yang dikehendaki oleh tester ialah, agar testee menentukan hal
berabjad mana yang dipandang cocok dengan empat keadaan yang bernomor, dan

keadaan yang tidak cocok dengan hal dan keadaan itu. Jadi, disini testee diminta
untuk memberikan dua buah jawaban, yaitu: 1 huruf abjad dan 1 nomor.
Tes Obyektif bentuk multiple choice item model perbandingan
kuantitatif
Pada model perbandingan kuantitatif ini, yang perlu ditanyakan kepada
testee adalah hafalan kuantitatif yang sifatnya fundamental dan dikemudian hari
perlu hafal di luar kepala, didalam profesinya tanpa melihat buku, daftar atau
tabel.
Tes Obyektif bentuk multiple choice item Model pemakaian
Gambar/diagram/grafik/peta
Pada tes objektif bentuk multiple choice item model ini, terdapat
gambar/diagram/grafik/peta yang diberi tanda huruf abjad A, B, C, D dan
sebagainya. Kepada testee ditanyakan tentang sifat/keadaan/hal-hal tertentu yang
berhubungan dengan tanda-tanda tersebut.
II.2 Kaidah Penulisan Tes Obyektif Multiple Choise
1. Soal harus sesuai dengan indikator
2. Pengecoh harus berfungsi
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban benar
4. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas
5. Pilihan jawaban harus homogen
6. Panjang jawaban relatif sama
7. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan Semua jawaban
salah/benar.

10

8. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun


berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis waktu
9. Gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal
harus jelas dan berfungsi
10. Butir soal jangan tergangtung dengan jawaban sebelumnya
Contoh yang salah:
Hasil perkebunan Provinsi Lampung adalah:
a.

Karet

b. lada

c. terigu

d. bawang

Contoh yang baik:


Hasil Perkebunan Lampung yang terbesar adalah:
a.

Karet

b.

Lada

c.

Kelapa sawit

d.

Kopi

II.3 Kelebihan dan Kelemahan Item Tes Pilihan Ganda


Kelebihan Item Tes Pilihan Ganda
Dalam evaluasi pembelajaran, item tes pilihan ganda mempunyai
beberapa kelebihan yang secara ringkas dapat dicermati dalam uraian berikut:
1. Tes pilihan ganda memiliki karakteristik yang baik untuk suatu alat
pengukur hasil belajar siswa. Karakter yang baik tersebut yaitu lebih
fleksibel dalam implementasi evaluasi dan efektif untuk mengukur
tercapai tidaknya tujuan belajar mengajar.

11

2. Item tes pilihan ganda yang dikonstruksi dengan intensif dapat


mencakup hampir seluruh bahan pembelajaran yang diberikan oleh
guru di kelas.
3. Item tes pilihan ganda adalah tepat untuk mengukur penguasaan
informasi para siswa yang hendak dievaluasi.
4. Item tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan intelektual
ataukognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.
5. Dengan menggunakan kunci jawaban yang sudah disiapkan secara
terpisah, jawaban siswa dapat dikoreksi dengan lebih mudah.
6. Hasil jawaban siswa yang diperoleh dari tes pilihan ganda dapat
dikoreksi bersama, baik oleh guru maupun siswa dengan situasi yang
lebih kondusif.
7. Item tes pilihan ganda yang sudah dibuat terpisah antara lembar soal
dan lembar jawaban, dapat dipakai secara berulang-ulang.
Kelemahan Item Tes Pilihan Ganda
Kesulitan yang sering dialami para guru kelas, berkaitan dengan
mengonstruksi item tes pilihan ganda adalah kesulitan dalam menyusun item tes
yang mengandung pokok persoalan dengan tepat, dan menyusun jawaban
alternatif dengan memperhitungkan beberapa jawaban menjebak (distracters)
yang memungkinkan dipilih siswa.
Disamping kelemahan pokok seperti yang diuraikan di atas, item tes
pilihan ganda masih memerlukan perhatian seorang guru atau evaluator,
diantaranya adalah kelemahan yang berkaitan dengan beberapa hal berikut.

12

1. Konstruksi item tes pilihan lebih sulit serta membutuhkan waktu yang lebih
lama dibandingkan dengan penyusunan item tes bentuk objektif lainnya.
2. Tidak semua guru senang menggunakan tes pilihan ganda untuk mengukur
hasil pembelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu, misalnya satu
semester atau satu kuartal.
3. Item tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam
mengorganisasi materi hasil pembelajaran.
4. Item tes pilihan ganda memberi peluang pada siswa untuk menerka jawaban.
II.4 TES ESSAY (TES SUBJEKTIF)
A. Pengertian Tes Uraian (essay)
Tes essay adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari pertanyaan atau
suruhan yang menghendaki jawaban yang berupa uraian-uraian yang relatif
panjang Nurkancana dan Sumartana (1986: 42). Tes dirancang untuk mengukur
hasil belajar di mana unsur-unsur yang diperlukan untuk menjawab soal dicari,
diciptakan dan disusun sendiri oleh pengambil tes. Peserta tes harus menyusun
sendiri kata-kata dan kalimat-kalimat dalam merumuskan jawabannya. Butir soal
mengandung pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut
harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes (Zainul dan
Nasoetion, 1996 : 33), constructed-response tests are those that call for the
examinee to produce something (Popham, 1981 : 266).
Soal uraian (essay) berbeda dengan soal objektif dalam kebenarannya
yang bertingkat. Jawaban tidak dinilai mulai dari 100% benar dan 100% salah.
Kebenaran bertingkat tergantung tingkat kesesuaian jawaban siswa dengan

13

jawaban yang dikehendaki yang dituangkan dalam kunci. Jawaban mungkin


mengarah kepada jawaban yang tidak tunggal (divergence). Kebenaran yang
dicapai bisa 0%, 20%, 30%, 50%, 70%, atau 100% tergantung ketepatan
jawabannya.
Mengenai tes esai, berdasarkan berbagai pendapat dapat disimpulkan
sebagai tes yang semua unsur yang diperlukan oleh peserta tes untuk
menjawabnya harus diciptakan, dicari dan disusun sendiri. Jawaban yang berupa
uraian menyebabkan tingkat kebenarannya berderajad, sesuai dengan tingkat
kesesuaian jawaban dengan kunci jawabannya.
B. Penggolongan dan contoh Tes Uraian
Secara garis besar tes uraian dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Tes uraian terbuka (Extended respons question)
Tes uraian terbuka tepat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
dalam: menghasilkan, mengorganisasi, mengekspresikan ide; mengintegrasikan
pelajaran dalam berbagai bidang; membuat desain eksperimen; mengevaluasi
manfaat suatu ide; dan sebagainya.
Pada test uraian bentuk terbuka, jawaban yang dikehendaki muncul dari
teste sepenuhnya diserahkan kepada teste itu sendiri. Artinya, teste mempunyai
kebebasan yang seluas-luasnya dalam merumuskan,mengorganisasikan dan
menyajikan jawabannya dalam bentuk uraian.
Contoh :
Bandingkan proses pelapukan kayu secara kimia dan biologi!
2. Tes uraian terbatas (Restricted respons question).

14

Tes uraian terbatas tepat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa


dalam: menjelaskan hubungan sebab akibat, menerapkan suatu prinsip atau teori,
memberikan alasan yang relevan, merumuskan hipotesis, membuat kesimpulan
yang tepat, menjelaskan suatu prosedur, dan sebagainya.
Contoh:
Coba jelaskan proses terjadinya fotosintesis, jelaskan mengenai :
a) materi yang dibutuhkan
b) bagian tumbuhan yang bekerja
c) reaksi yang terjadi
d) apa yang dihasilkan
C. Kaidah Penulisan Tes Uraian

Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin diukur.

Pilih pokok bahasan dan sub-pokok bahasan yang relevan


untuk mencapai tujuan tersebut.

Hendaknya tes meliputi ide-ide pokok bahan yang akan diteskan

Soal tidak sama persis dengan contoh yang ada pada catatan

Pada waktu menyusun soal, hendaknya juga dibuatkan kunci


jawaban

Pertanyaan menggunakan kata tanya yang bervariasi

Hendaknya rumus yang digunakan dalam menjawab soal jelas


dan mudah dipahami

15

Hendaknya ditegaskan model jawaban yang dikehendaki oleh


pembuat, untuk itu harus spesifik dan tidak terlalu umum

Tentukan proses berpikir yang ingin diukur.

Tentukan jenis tes yang tepat digunakan untuk mengukur


tujuan pembelajaran tersebut.

Tentukan tingkat kesukaran butir soal yang akan dibuat.

Tentukan jumlah butir soal yang sesuai untuk dikerjakan siswa


dalam satu waktu ujian yang telah ditentukan.

Tuangkan

komponen-komponen

tersebut

dalam

tabel

perencanaan tes

Batasan pertanyaan dengan jawaban yang diharapkan harus


jelas

Rumusan kalimat butir soal harus menggunakan kata tanya atau


perintah yang menuntut jawaban uraian.

Tulislah tes uraian berdasarkan perencanaan tes (kisi-kisi) yang


ada.

Gunakan tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang kurang


tepat atau tidak dapat diukur dengan tes objektif.

Gunakan tes uraian terbatas untuk menambah sampel yang


dapat ditanyakan dalam satu waktu ujian.

Gunakan tes uraian untuk mengungkap pendapat, tidak hanya


sekedar menyebutkan fakta. Untuk itu gunakan kata tanya
seperti:

jelaskan,

bandingkan,

16

hubungkan,

simpulkan,

analisislah,

kelompokkanlah,

formulasikan,

dan

lain

sebagainya.

Hindarkan penggunaan kata tanya seperti sebutkan karena kata


tanya seperti itu biasanya hanya meminta siswa untuk
menyebutkan fakta saja.

Rumuskan butir soal dengan jelas sehingga tidak menimbulkan


salah tafsir.

Usahakan agar jumlah butir soal dapat dikerjakan dalam waktu


yang telah ditentukan.

Jangan menyediakan sejumlah pertanyaan yang dapat dipilih


oleh siswa.

Tuliskan skor maksimal yang dapat diperoleh siswa pada setiap


butir soal.

Sebelum digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa maka


tes uraian yang selesai ditulis harus ditelaah terlebih dulu.

D. Ketepatan penggunaan Tes Uraian


Tes uraian hendaknya digunakan untuk mengukur hasil belajar yang
kurang tepat atau tidak dapat diukur dengan tes objektif. Jangan gunakan tes
uraian hanya untuk mengukur proses berpikir rendah tetapi gunakan tes uraian
untuk mengukur hasil belajar yang kompleks.
Tes uraian terbuka tepat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
dalam:menghasilkan,mengorganisasi, dan mengekspresikan ide; mengintegrasikan
pelajaran dalam berbagai bidang; membuat desain eksperimen; mengevaluasi

17

manfaat suatu ide; dan sebagainya. Sedangkan tes uraian terbatas tepat digunakan
untuk mengukur kemampuan siswa dalam: menjelaskan hubungan sebab akibat,
menerapkan suatu prinsip atau teori, memberikan alasan yang relevan,
merumuskan hipotesis, membuat kesimpulan yang tepat, menjelaskan suatu
prosedur, dan sebagainya.
Bentuk-bentuk pertanyaan atau suruhan meminta pada murid-murid untuk
menjelaskan, membandingkan, menginterpretasikan dan mencari perbedaan.
Semua bentuk pertanyaan tersebut mengharapkan agar murid-murid menunjukkan
pengertian mereka terhadap materi yang dipelajari. Tes esai digunakan untuk
mengatasi kelemahan daya ukur soal objektif yang terbatas pada hasil belajar
rendah. Soal tes bentuk ini cocok untuk mengukur hasil belajar yang level
kognisinya lebih dari sekedar memanggil informasi, karena hasil belajar yang
diukur bersifat kompleks (Subino, 1987 : 1) dan sangat mementingkan
kemampuan menghasilkan, memadukan dan menyatakan gagasan (Grounlund,
1981: 71).
Ketentuan Pokok:
Bila jumlah murid dan peserta ujian terbatas maka soal
tipe uraian dapat digunakan karena masih mungkin bagi
guru untuk dapat memeriksa atau menskor hasil ujian
tersebut secara baik.
Bila waktu yang dimiliki guru untuk mempersiapkan soal
sangat terbatas, sedangkan ia mempunyai waktu yang

18

cukup untuk memeriksa hasil ujian, maka tipe soal uraian


dapat digunakan.
Bila tujuan instruksional yang ingin dicapai adalah
kemampuan mengekspresikan pikiran dalam bentuk
tertulis, menguji kemampuan menulis dengan baik, atau
kemampuan penggunaan bahasa secara tertib, maka
haruslah menggunakan tes tipe uraian.
Bila guru ingin memperoleh informasi yang tidak tertulis
secara langsung didalam soal ujian tetapi dapat
disimpulkan dari tulisan peserta tes, seperti sikap, nilai,
atau pendapat. Soal tipe uraian dapat digunakan untuk
mendapatkan informasi tidak langsung tersebut, tapi
digunakan harus sangat hati-hati oleh guru.
Bila guru ingin agar peserta tes memperoleh pengalaman
belajar atau ujian lebih bervariasin maka ujian dengan
menggunakan tes tipe uraian salah satu

bentuk

pengalaman itu dapat diperoleh.


E. Kelebihan dan kelemahan Tes Uraian
1. Kelebihan

Kekuatan soal untuk mengukur hasil belajar yang kompleks


dan melibatkan level kognitif yang tinggi.

Memberi kesempatan pada anak untuk menyusun jawaban


sesuai dengan jalan pikirannya sendiri.

19

Tepat digunakan untuk melatih siswa dalam mengemukakan


dan mengorganisasi gagasan atau ide, serta lebih cepat dan
mudah membuatnya.

2. Kelemahan

Terdapat subjektivitas dalam penilaiannya karena penilai


yang berbeda atau situasi yang berbeda.

Tes esai menghendaki jawaban yang panjang, sehingga


tidak memungkinkan ditulis butir tes dalam jumlah
banyak (soal menjadi tidak representatif).

Penggunaan soal esai membutuhkan waktu koreksi yang


lama dalam menentukan nilai.

20

PERBANDINGAN ANTARA TES OBJEKTIF DENGAN TES URAIAN


Keterangan
Tes Objektif
Tes Uraian
Taksonomi yang diukur

Baik untuk mengukur


pengetahuan ingatan,
pemahaman, aplikasi dan
analisa. Kurang tepat
untuk mengukur sintesa
dan evaluasi

Kurang baik untuk


mengukur ingatan, lebih baik
untuk mengukur
pemahaman, aplikasi,
analisa, paling baik untuk
mengukur sintesa dan
evaluasi

Jumlah Sampel

Dapat mengukur bayak


sampel pertanyaan
sehingga benar-benar
mewakili materi yang
diajarkan

Hanya dapat menanyakan


beberapa pertanyaan
sehingga kurang mewakili
materi yang diajarkan

Menyusun Pertanyaan

Menyusun pertanyaan
yang baik sulit dilakukan
dan memakan waktu yang
panjang

Menyusun pertanyaan yang


baik sulit tetapi lebih mudah
dibandingkan pertanyaan
objektif, waktu yang
digunakan sedikit

Pengolahan

Pengolahan Objektif,
sederhana dan
ketepatannya (reliabilitas)
tinggi.

Pengolahan sangat subjektif,


sukar dan ketepatannya
(reliabilitas) rendah

Faktor-faktor yang
Mengganggu Hasil
Pengolahan

Hasil kemampuan siswa


dapat terganggu oleh
kemampuan membaca dan
menerka.
Mendorong siswa untuk
lebih banyak mengingat,
membuat interpretasi dan
menganalisa ide orang
lain.
Penyelesaian tes oleh
siswa dan pengolahan tes
oleh guru memerlukan
waktu singkat

Hasil kemampuan siswa


dapat terganggu oleh
kemampuan menulis dan
mendongeng.
Mendorong siswa untuk
mengorganisasikan,
menghubungkan dan
menyatakan ide sendiri
secara tertulis.
Penyelesaian tes oleh siswa
dan pengolahan tes oleh guru
memerlukan waktu banyak.

21

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
1. Tes objektif adalah bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban
atau respon yang harus dipilih oleh peserta tes. Jadi kemungkinan jawaban
atau respon telah disediakan oleh penyusun butir soal. Peserta hanya
memilih alternatif jawaban yang telah disediakan.
2. Contoh Tes objektif adalah
Model melengkapi lima pilihan
Model asosiasi dengan lima atau empat pilihan
Model melengkapi berganda
Model analisis hubungan antar hal
Model analisis kasus
Model hal kecuali
Tes Obyektif bentuk multiple choice item model perbandingan kuantitatif
Model pemakaian diagram, grafik, peta atau gambar.
3. Tes essay adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari pertanyaan atau
suruhan yang menghendaki jawaban yang berupa uraian-uraian yang
relatif panjang.
4. Bentuk tes essay yaitu :
Tes uraian terbuka (Extended respons question)
Tes uraian terbatas (Restricted respons question).

22

III.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami dapat mengetahui dan memahami
tentang Multiple Choice Item Test (Pilihan Ganda) semoga dengan tersusunnya
Makalah ini dapat menambah pembendaharaan , meskipun kami menyadari
bahwa pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu kami
mohon

maaf dan kami

mengharapkan masukan dari pambaca

penyempurnaan Makalah ini.

23

untuk

DAFTAR PUSTAKA

Ari Widodo. 2006. Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal.
Jakarta: Puspendik
Buku Panduan Evaluasi Pembelajaran yang diberikan oleh Dosen
Chan Yuan F & Gurnam K S. 2010. Authentic Assessment and Pedagogical
Strategies in Higher Education. Journal of Social Science 6 (2): 153-161,
2010. ISSN 1549-3652
Prof. Drs. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.

24

Você também pode gostar