Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Abstrak
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak. ISPA
merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di Puskesmas (40%-60%) dan rumah sakit
(15%-30%). Di dunia setiap tahun diperkirakan lebih dari 2 juta Balita meninggal karena Pneumonia
(1 Balita/20 detik) dari 9 juta total kematian Balita. Kurangnya perhatian terhadap penyakit ini
mengakibatkan pneumonia disebut juga the forgotten killer of children. Menurut hasil Riskesdas
2007 proporsi kematian Balita karena pneumonia menempati urutan kedua (13,2%) setelah diare.
Menurut Riskesdas Provinsi Jawa Barat tahun 2007, bahwa prevalensi ISPA tertinggi di Kabupaten
Karawang, selanjutnya Kabupaten Cirebon. Di Puskesmas Loji, Karawang, terdapat Program
Pemberantasan Penyakit Menular, yang salah satunya adalah Program Pemberantasan Penyakit
Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan penemuan dan
tatalaksana pneumonia Balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Loji dan menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas Balita. Hal yang menjadi masalah di Puskesmas Loji adalah belum
diketahuinya keberhasilan program P2ISPA (Pneumonia Balita) selama periode Januari 2014 hingga
Agustus 2014. Materi yang dievaluasi dalam evaluasi prorgram ini mempergunakan laporan bulanan
Penyakit ISPA dan data demografis kependudukan kecamatan Tegalwaru di UPTD Puskesmas Loji
dengan membandingkan cakupan program terhadap target yang ditetapkan dengan menggunakan
pendekatan sistem. Dari hasil evaluasi program didapatkan beberapa masalah, yaitu: cakupan
penemuan penderita Pneumonia Balita 79,8% dari target 86% dan pelatihan kader ISPA 0% dari
target 100%. Penyebab dari masalah tersebut adalah: kurangnya tenaga kerja yang turun ke lapangan,
belum dilaksanakan pelatihan kader tahunan. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan
pemberdayaan masyarakat serta pelatihan kader.
Kata kunci: ISPA, Penyakit Menular, Pneumonia, Balita, Program Pemberantasan Penyakit
Menular
* E-mail: lunarlho@gmail.com
MahasiswaKepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Tolok
Ukur
86%
Pencapaian
Masalah
79,8%
6.20%
Penyuluhan
Kelompok
100%
33,3%
66.70%
Pelatihan bagi
Kader
untuk
meningkatkan
pengetahuan
tentang ISPA
100%
0%
100%
Penemuan
penderita ISPA
(Pneumonia)
Keterangan:
Variabel lain yang tertera di atas tidak memiliki masalah
berdasarkan tolok ukur.
Tolok
Ukur
3
buah
(100%)
1 buah
Pencapaian
Masalah
Tidak ada
100%
Tidak ada
100%
Keterangan:
Variabel lain yang tertera di atas tidak memiliki masalah
berdasarkan tolok ukur.
Tolok Ukur
Dilaksanakan
1x/ bulan
baik di
Puskesmas
maupun di
luar
Pencapaian Masalah
Dilaksanakan
66.70%
1x / 3 bulan
(33.33%)
Keterangan:
Variabel lain yang tertera di atas tidak memiliki masalah
berdasarkan tolok ukur.
Pencapaian
Tolak Ukur Masalah
Jalan di Loji banyak Tidak
100%
dilewati
kendaraan adanya
besar
sehingga polusi udara
menimbulkan polusi
udara. Serta jalan
yang
rusak
dan
berdebu, asap dari
industri dan kayu
bakar yang dipakai
sebagai alat masak
didalam rumah
Fasilitas
Fasilitas Kesehatan Ada
kerja
100%
Kesehatan yang lain seperti sama dengan
lain
praktek dokter, bidan, fasilitas
dan balai pengobatan kesehatan
swasta.
Fasilitas lain dalam
kesehatan
tersebut pencatatan
tidak
memberikan dan
laporan penenderita pelaporan P2
ISPA (pneumonia) ke ISPA.
Puskesmas.
Keterangan:
Variabel lain yang tertera di atas tidak memiliki masalah
berdasarkan tolok ukur
Koding
5 Sangat penting
4 Penting
3 Cukup / Sedang
2 Kurang
1 Sangat Kurang
Penyebab masalah :
1. Belum terdapat pendataan yang jelas
mengenai jumlah dan penyebaran
kader yang ada di Kecamatan
Tegalwaru
2. Tidak terdapat perencanaan dalam hal
pelatihan kader
3. Tidak terdapatnya kerja sama antar
instansi dalam hal pembinaan kader
4. Kurangnya tenaga pelatih kader
5. Tidak terdapatnya buku pedoman
pengendalian
ISPA
yang
mengakibatkan sulitnya dilaksanakan
pembinaan kader
6. Kurangnya sarana dan teknologi
dalam hal pemeriksaan klinis ISPA
oleh kader terkait
Penyelesaian masalah :
1. Melakukan pendataan jumlah dan
penyebaran kader pada setiap
posyandu di Kecamatan Tegalwaru
2. Merencanakan
pelatihan
kader
sesering mungkin dan menambah
jumlah peserta kader
3. Meningkatkan
kerjasama
antar
instansi terkait dalam hal pembinaan
kader
4. Menambah jumlah tenaga pelatih
kader
5. Menambah
buku
pedoman
pengendalian ISPA agar dapat lebih
membina kader dengan baik sesuai
modul penatalaksanaan pneumonia
Balita
6. Meningkatkan jumlah sarana dan
teknologi terkait dengan pemeriksaan
klinis ISPA seperti sound timer agar
kader dapat merujuk ke puskesmas
dengan kriteria yang tepat dan akurat
7. Monitoring dan pembinaan teknis
kader dilakukan secara berjenjang,
terstandar, dan berkala
3.
4.
5.
6.
7.
Cakupan
penentuan
diagnosis
penderita ISPA adalah sebesar 100%.
Cakupan pengobatan penderita ISPA
adalah sebesar 100%.
Cakupan
penyuluhan
secara
perorangan mengenai ISPA adalah
sebesar 100% sedangkan penyuluhan
secara kelompok adalah 33,3%.
Cakupan pelatihan kader untuk
deteksi dini penderita ISPA adalah
0%.
Pencatatan dan pelaporan penderita
ISPA dilakukan 100% sesuai tolok
ukur.
Kesehatan
Republik
Penanggulangan
Diunduh
dari:
www.
terbitan.litbang.depkes.go.id%2Fpener
bitan%2Findex.php%2Fblp%2Fcatalog
%2Fdownload%2F63%2F92%2F2361
&ei=c3UpVLXNOI63uASR9IKwBQ
&usg=AFQjCNGJsAT917HdV3p5W
OvFX36AnunrlQ&sig2=pHdhhuZRgo
Daftar Pustaka
1. Kementerian
Akut
2007.
menjadi
di
Epidemi
Fasilitas
dan
Pelayanan
Diunduh
dari:
http://apps.who.int/iris/bitstream/1066
5/69707/
14/WHO_CDS_EPR_2007.6_ind.pdf
pada tanggal 26 September 2014.
3. Badan penelitian dan pengembangan
kesehatan departemen kesehatan RI.
Riset Kesehatan Dasar. Diunduh dari:
http://www.depkes.go.id/resources/do
wnload/
general/Hasil%20Riskesdas%202013.p
df pada tanggal 20 September 2014
4. Badan penelitian dan pengembangan
kesehatan departemen kesehatan RI.
Laporan hasil riset kesehatan dasar
(riskesdas) provinsi jawa barat tahun
ydIcRD634x8Q&bvm=bv.76247554,d.
c2E pada tanggal 20 September 2014
5. Kementerian
Kesehatan
Republik