Você está na página 1de 36

Asesmen Cidera OR

Syahmirza Indra Lesmana

Preseason Assessment
Riwayat penyakit lengkap
Kondisi umum terkait sex, umur,
dan kapasitas kerja sistim
muskuloskeletal dan
cardiovasculer
Tes yang sesuai dengan cabor
tertentu

Onfield assessment
Analisa gerak olahraga
TOTAPS
Talk
Observasi
Touch
Active movement
Pasive Movement
Skill test

TOTAPS
Talk; atlet diajak bicara dengan
pertanyaan secara bertingkat untuk
mengetahui tingkat kesadaran atlet
Observe; general observasi
dilakukan untuk melihat tanda tanda
yang dapat mengancam kehidupan,
seperti gangguan pernapasan,
jantung, perdarahan yang tidak
terkontrol, observasi juga melihat
adanya cidera yang membutuhkan
penanganan secara cepat

TOTAPS
Touch; diharuskan untuk
melakukan palpasi pada bagian
yang cidera untuk mendapatkan
sisi cidera yang pasti, gejala pada
jaringan lunak, bengkak dan
perubahan tempratur. Palpasi ini
juga menuntun kepada seberapa
besar jaringan mengalami
kerusakan sehingga atlet bisa
terus bertanding atau harus
berhenti

TOTAPS
Gerak aktif; atlet diminta melakukan
gerak aktif pad bagian yang cidera
untuk melihat limitasi yang terjadi
dan kualitas dari gerakan
Gerak pasif; bila mampu melakukan
sampai full ROM lakukan tes pasif
untuk mengetahui adanya laxity
atau instabilitas
Skill tes; merupakan tes tersulit
yang dilakukan atlet dengan
melakukan gerakan gerakan
olahraganya

Assesmen Cidera OR
History taking Nama, umur, jenis
kelamin, olahraga yang ditekuni,
diagnosa dokter, riwayat penyakit
meliputi kondisi ketika cidera, gerakan
apa, pada saat apa
Situasi cidera meliputi; Keadaan akut,
kronis atau tiba tiba; tempat, tipe dan
intensitas nyeri; lokalisasi dan tipe
limitasi fungsi
Pemeriksaan meliputi inspeksi, gerak
aktif dan pasif, tes sendi, tes jaringan
lunak, palpasi, tes fungsional

Riwayat Cidera
Keluhan utama keadaan
sekarang, lokasi dan proses
munculnya (onset)
Mekanisme cidera terkait
dengan biomekanik
Karakteristik gejala
Gangguan gerak dan fungsi yang
muncul
Riwayat penyakit lainnya

Riwayat penyakit
Masalah utama
Kejadiannya
Lokasi
Dimana, kapan dan bagaimana

Mekanisme cideranya

Penyebab trauma
Posisi anggota gerak ketika cidera
Arah benturan
Permukaan berlari

Karakteristik symptom

Proses terjadinya
Lokasi
Keparahan
Lamanya

Gangguan fungsi yang dihasilkan oleh cidera


Kondisi kesehatan lainnya

Pemeriksaan
Observasi
Inspeksi
Tes sendi

Aktif
Pasif
Pasif fisiologi
Joint play

Tes otot

Kekuatan
Kontrol
Panjang
Isometrik

Tes neuromuskuler
Palpasi
Tes provokasi
Functional
assessment
Special test
Tes lain yang
berhubungan
Pemeriksaan lainnya

Observasi
Dinamik:
Gait analisis, fungsional dasar,
ADL, dll

Statik:
Prinsip umum inspeksi statik:
Status kesadaran dan status
psikologis umum
Analisis total, quadrant, lokal.
Kondisi kulit, posture, posisi
sendi dan penyimpangan, status
otot, bentuk, konsistensi,

Inspeksi yang harus


dilakukan

Penampilan seluruhnya
Simetris tubuh
Fungsi motorik secara umum
Postur dan berjalan

Inspeksi
Analisa gerakan yang terjadi pada
olahraga yang ditekuni
Analisa gerak yang menimbulkan
cidera
Kondisi umum; bentuk, bengkak, efusi,
hipertropi, atropi, deformitas, fisura
Epidermis dan subkutan, kondisi,
warna, luka, bengkak, oedema,
jaringan parut, rambut, warna kuku
Otot , bentuk, bengkak,retarkasi, luka,
robekan,

Inspeksi yang lain

Observasi deformitas
Bengkak
Perubahan warna
Scars
Kondisi kulit umumnya

Pengukuran Sendi
Pangukuran aktif
Pengukuran pasif
Pengukuran sircumference dan
panjang anggota gerak

PEMERIKSAAN FUNGSI
GERAK DASAR
PEM. GERAK AKTIF
Dalam bidang sagital, frontal dan transversal
Gerak fungsional

Pemeriksaan Gerak Aktif


Trunk flexion-extension,
Squat and bouncing

PEMERIKSAAN FUNGSI
GERAK DASAR
PEM. GERAK PASIF
Ditujukan pada Sendi dan jar.
Lunak
Diperhatikan:

Pain
ROM
End feel
Sound

PEM. GERAK PASIF


Sendi panggul fleksi ekstensi;
abduksi dan adduksi; internal dan
eksternal rotasi
Sendi Lutut Fleksi dan hiper
ektensi , lateral dan medial rotasi
dalam tibia fleksi

Range of motion
Capsular patern gangguan pada intra
capsuler
Non Capsular patern gangguan bukan
pada intra capsuler, bisa karena gangguan
ekstra artikular

End feel

Normal

Soft end feel:


terganjal oleh
jaringan lunak.
Contoh fleksi siku.
Elastic end feel:
peregangan jaringan
lunak capsule
ligamentai. Contoh
rotasi
internal/eksternal
sendi bahu.
Hard end feel:
pembatasan tulang.
Contoh ekstensi siku.

Patologis

Empty end feel:


gerak melebihi ROM
normal seolah tanpa
penghambat. Contoh
pada dilokasi sendi.
Springy end feel:
pembatasan oleh
ketegangan otot.
Contoh fleksi panggul
pada posisi lutut
lurus.
Firm harder end feel:
pembatasan oleh
kapsul-ligamen
memendek. Contoh
rotasi eksternal pada
frozen shoulder.

Bunyi
Kripitasi adanya degenerasi
pada jaringan
Clik biasanya terjadi pada
hipermobil bila clik berulang ulang
Snaping
Crack

Gerak aktif dan pasif


Yang perlu diperhatikan, irama gerak,
kekuatan lokal dan daya tahan,
kripitasi, jenis nyeri
Jika timbul nyeri pada gerakan aktif
dan pasif ke arah yang sama
jaringan non kontraktil
Jika timbul nyeri pada gerakan aktif
dan pasif ke arah yang berlawanan
jaringan kontraktil
Jika pada pasif ada keterbatasan
gerak maka kelainan pada kapsul
sendi

PEMERIKSAAN FUNGSI
GERAK DASAR
PEM. GERAK ISOMETRIK
Untuk tendomuscular problems
Hindari provokasi jaringan lain

Resistance tes/ Isometrik


tes
Nyeri dan kuat cidera pada otot
kecil dan tendon
Nyeri dan lemah cidera pada
otot besar dan tendon
Tidak nyeri dan lemah
gangguan neurologis atau ruptur
komplete
Tidak nyeri dan kuat normal

Tes Sendi dan Jaringan


Lunak
Tes sendi dilakukan dengan
gerakan asesoris (JPM) seperti
traksi, translasi dan gliding
Hasil yang diperoleh adalah
hipomobil, normal dan hipermobil
Tes Jaringan lunak adalah
meliputi fungsi, kekuatan, daya
tahan, fleksibilitas dan kordinasi

Intepretasi Joint play


Normal mobilitas tanpa nyeri normal
Normal mobility dengan nyeri
adanya minor strain
Hipomobiliti tanpa nyeri kontraktur
atau adhesi
Hipomobiliti dengan nyeri akut
sprain
Hipermobiliti tanpa nyeri robekan
total
Hipermobiliti dengan nyeri robekan
partial

Tes Neuromuskuler
Sensoris
Myotome test
Deep tendon reflek
Area dermatome
Area Nervina
Area sklerotomes

NERVINAL ZONE

Daerah kulit yang


secara spesifik disarafi
oleh cabang saraf
tertentu
Menggambarkan pola
berbeda
Berasal dari cabang
saraf perifer

SCLEROTOMES
Daerah periost yg
secara dominan
disarafi dari segment
spinal tertentu.

TES KHUSUS
PALPASI
Menetapkan lokasi, posisi, bentuk, tender
point, konsistensi

Palpasi
Epidermis dan jaringan subcutan suhu,
sensitifitas permukaan, adhesif, bengkak,
luka, retraksi
Otot dan tendon tonus, myogeloses,
hubungan tendon dan otot, konsistensi,
bengkak, kripitasi, luka, dan nyeri
Fascia ketebalan, bengkak, mobilitas,
adhesif, kripitasi, nyeri, luka
Sendi efusi, bentuk, titik referensi,
nyeri
Kapiler, Syaraf bengkak, inflamasi,
tekanan, luka

Tes Provokasi
Tes provokasi dilakukan bila
diragukan hasil pemeriksaan aktif
dan pasif
Tes provokasi diberikan dengan
tekanan pada area tertentu
Tes provokasi dilakukan dengan
melakukan pengulangan gerakan

Tes spesial
Tes ini terkait dengan proses
patologi, kondisi atau cidera

Diantaranya adalah tes respirasi,


tes vaskuler, dan antropometri

Pemeriksaan Fungsi
Adalah pemeriksaan yang
dikaitkan dengan fungsi dari
kordinasi gerak yang terjadi
Pada AGB misalnya adalah, gait
analisis, squat, lunge

Terima Kasih
Sampai besok

Você também pode gostar