Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KAMU DARI TAUBAT!!! Si lelaki tercengang. Benarkah apa yang barusan ia dengar. Ia meminta
si Alim mengulangi ucapannya sekali lagi. Si Alim mengiyakan. Ia mengulanginya sekali lagi
dengan menyertakan sebuah syarat. Orang laki-laki itu harus pergi ke sebuah negeri yang
penduduknya senantiasa menyembah Allah taala. Ia harus pergi meninggalkan negerinya,
sebab negeri yang ia tinggali sekarang ini adalah negeri yang penuh dengan kejahatan. Negeri
yang penduduknya selalu bermaksiat kepada Allah taala. Mendengar ucapan si Alim, ia sangat
bahagia. Harapannya menjadi orang baik akan segera terwujud. Ia bergegas, berpamit kepada si
Alim. Setelah itu, ia segera meninggalkan negerinya.
Akhir cerita, di tengah perjalanan menuju negeri yang dituju, malaikat maut telah menantinya. Ia
meninggal dunia sebelum sampai di tempat tujuannya. Dengan rahmat Allah taala yang sangat
besar, Allah taala menyelamatkannya dari neraka dan memasukkannya ke dalam surga
***
Brother and sister, akhi dan ukhti, pernahkah kamu mendengar cerita ini? kalau pernah,
percayakah kamu dengan cerita ini? Aku percaya dan sangat percaya. Sebab, Nabi
Muhammad shallahu alaihi wa alihi wa sallam sendiri yang menceritakannya. Kisah ini sebagai
bukti rahmat Allah taala terhadap hambanya. Kisah ini juga sebagai motivasi bagi orang yang
berbuah dosa untuk selalu bertaubat kepada Allah taala.
Akhi dan ukhti, ada pelajaran lain yang dapat diambil dari kisah ini, yaitu perbedaan orang
sholeh dan orang Alim. Kita ketahui dari kisah ini, ketika si lelaki pembunuh bertanya kepada si
Rahib: apakah taubatnya akan diterima atau tidak, apa jawaban si Rahib? Tidak. Taubat si
pembunuh itu tidak akan diterima. Kenapa ia menjawab begitu? Si Rahib adalah orang yang
sholeh. Seorang ahli ibadah. Seorang pendeta. Setiap hari, yang dikerjakannya adalah
beribadah. Ia selalu menyembah Allah taala. Ia tidak pernah melakukan kemaksiatan. Ia tidak
pernah melakukan kejahatan. Ketika mengetahui ada orang yang telah membunuh 99 orang, ia
menganggap orang tersebut sangat jahat. Orang tersebut telah melakukan dosa yang sangat
besar. Ia membandingkan orang tersebut dengan dirinya sendiri yang tak pernah melakukan
dosa. Ia beranggapan Allah taala tidak akan mengampuni orang yang dosanya sudah sangat
terlalu besar seperti diri orang tersebut. Dengan jalan pikiran seperti ini, si Rahib mengatakan
bahwa taubat si pembunuh itu tidak akan diterima oleh Allah taala.
Berbeda dengan si Rahib, si Alim adalah orang yang mempunyai banyak ilmu. Ia adalah seorang
yang mengetahui hukum-hukum agama. Ia paham tentang prinsip taubat dan syarat-syaratnya.
Ia mengetahui bahwa belas kasih Allah taala sangatlah besar. Ia mengetahui semua itu,
sehingga tahu apa yang harus ia fatwakan untuk si pembunuh tersebut. Dengan ilmunya yang
banyak, si Alim dapat memberi fatwa yang benar kepadanya. Dengan ilmunya tersebut, Ia dapat
memberikan penerangan kepada orang lain.
Dari sini, kita ketahui bahwa kisah ini ternyata juga mengajari kita untuk selalu minta suatu fatwa
kepada para alim ulama. Dalam minta fatwa, kita jangan sampai salah alamat. Jangan sampai
kita minta fatwa kepada orang yang tidak mengetahui syariat Islam. Jangan sampai kita
menanyakan suatu masalah agama kepada orang yang tidak mengetahui hukum-hukum agama.
Jika kita tidak paham tentang suatu hukum dalam agama ini, kita harus bertanya kepada ahli
dzikr. Para ulama waratsatul anbiya`. Sebagaimana kalam Allah taala:
)34:)61( (
maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.
(Q.S. An-Nahl(16):43)
1. Riba
2. Perjudian
3. Berlaku penipuan dalam penimbangan dan penukaran barang.
4. Mencuri
5. Memakan harta orang lain dengan cara yang bathil seperti yang diterangkan dalam QS.An Nisa
ayat 29.
Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah maha penyayang dirimu
6. dll sejenisnya
BERJIHAD FIISABILILLAH
Jihad merupakan amal yang paling utama dan puncak ketinggian Islam. Tidak ada satu pun amalan
soleh yang dapat menandingi Jihad. Orang soleh tidak sedikit pun merasa gentar dan takut apabila
berjuang menegakkan agama Allah, sebaliknya sentiasa tersenyum bangga menjadi seorang Pegawai
Allah dengan gelaran paling indah yaitu MUJAHIDIN.
balas supaya umat-umat Islam tidak akan ditindas dengan sewenang-wenangnya oleh golongan
tersebut.
Wahai lelaki soleh!! tugas dan tanggungjawabmu bukanlah ringan, bayangkan langit dan gunung
tidak mampu membawanya. Kamu sajalah yang akan tampil dan mampu menyelesaikan persoalan besar
ini. Orang orang yang lemah dan sedang tertindas senANtiasa menanti kehadiranmu. Mereka berdoa
agar kamu segera tiba untuk menjadi pembela dan penolong bagi mereka.
Sejak akhir-akhir ini golongan kafir senantiasa mencari peluang untuk menindas dan menakluki negaranegara serta umat- umat Islam. Orang orang yang soleh haruslah peka dan bersedia untuk bertindak
balas supaya umat-umat Islam tidak akan ditindas dengan sewenang-wenangnya oleh golongan
tersebut.
Wahai lelaki soleh!! tugas dan tanggungjawabmu bukanlah ringan, bayangkan langit dan gunung
tidak mampu membawanya. Kamu sajalah yang akan tampil dan mampu menyelesaikan persoalan besar
ini. Orang orang yang lemah dan sedang tertindas senANtiasa menanti kehadiranmu. Mereka berdoa
agar kamu segera tiba untuk menjadi pembela dan penolong bagi mereka.
Inilah laungan yang senantiasa terdengar dari golongan yang tertindas dan mengharapkan bantuan.
Oleh itu lelaki yang soleh haruslah memainkan peranannya sebagai pembela agama secara langsung
ataupun tidak langsung demi untuk mengekalkan kedaulatan agama Islam
mengubahnya.
Demikianlah cara cara yang telah digariskan oleh Islam untuk mengatasi masalah ketidak sesuaian
suami isteri dalam kehidupan rumah tangga. Apabila menghadapi sebrang kesulitan, lelaki soleh tidak
akan cepat melatah dan bertindak menurut nafsu dan perasaan semata-mata tanpa mengambil kira
perasaan orang lain. Lelaki soleh akan bertindak dengan cara yang lebih efisien dan bijaksana dan
senantiasa memohon petunjuk dari Allah swt. Dengan ini kebahagiaan rumahtangga akan dapat
dikekalkan buat selama lamanya.
Berlaku baik terhadap isteri, suami yang soleh akan sentiasa menjaga kebajikan keluarganya terutama
isterinya. Ia senantiasa menjaga hati dan perasaan pasangannya dan sentiasa menggembirakan
isterinya. Mereka juga akan bertanggungjawab dalam menguruskan urusan rumahtangga, dan
bekerjasama dengan isterinya.
Sabda Rasulullah