Você está na página 1de 7

Meningkatkan

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran


Diskusi Kelas Berbantuan Aplikasi Pesonaedu pada Materi Segitiga
Peserta Didik Kelas VII.6 MT.s Walisongo Ulujami
Sanuri

ABSTRAK
Hasil observasi di MTs. Walisongo Ulujami, menunjukkan bahwa hasil belajar peserta
didik masih rendah. Model pembelajaran konvensional memungkinkan terjadinya komunikasi yang
sebagian besar berlangsung secara satu arah. Untuk itu diperlukan adanya model pembelajaran
yang bervariasi dan tidak monoton dalam penelitian ini diterapkan model pembelajaran diskusi
kelas. Pelajaran ini bertujuan untuk mengetahui : Apakah dengan Model Pembelajaran diskusi
kelas berbantuan aplikasi Pesonaedu, prestasi belajar peserta didik pada materi segitiga di MTs.
Walisongo Ulujami kelas VII.6 bisa meningkat.
Lokasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah MTs. Walisongo Ulujami yang berada
di jalan Desa Ambowetan, desa Ambowetan kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang. Pelaksanaan
pembelajaran terdiri dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Data penelitian berupa hasil belajar
kognitif diperoleh dari test, hasil belajar afektif dan psikomotorik diperoleh dari lembar observasi.
Hasil perhitungan hasil belajar peserta didik dari siklus I, siklus II, dan siklus III
menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan dapat dilihat dari ketuntasan klasikal hasil belajar
kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik dari siklus I ke siklus II dan siklus II ke siklus III.
Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran diskusi kelas dapat
meningkatan hasil belajar peserta didik. Saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian
ini adalah model pembelajaran diskusi kelas dapat dijadikan alternative dalam memilih variasi
strategi pembelajaran di kelas untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Kata Kunci : prestasi belajar, diskusi kelas, pesonaedu, segitiga.

Meningkatkan

2
diterapkan di kelas. Dengan bantuan

Pendahuluan
Kurikulum

matematika

merupakan acauan pokok yang harus


dikaji oleh guru sebagai pendidik untuk
merencanakan,

melaksanakan,

dan

menindaklanjuti materi yang diajarkan.


Matematika merupakan mata pelajaran
penting,

keterampilan

matematika

dipandang perlu bagi peserta didik untuk


mempelajari ilmu-ilmu yang lain dan
dalam kehidupan sehari-hari juga tidak
lepas dari permasalahan matematika.

apliksi pesonaedu, suasana diskusi kelas


diharapkan bisa lebih hidup. Peserta didik
akan aktif ketika guru menyampaikan
ulasan

peserta didik mengerti konsep-konsep


matematika.
Salah

materi

dalam

matematika yang sulit dipaham peserta


didik adalah materi segitiga. Pada materi
ini kebanyakan peserta didik kesulitan

sudut dalam, dan sudut luar segitiga.

membuat

didik

khususnya

dalam

mempelajari matematika sebagai upaya


meningkatkan

prestasi

belajar

kesimpulan

dari

tayangan

tersebut.. dengan demikian, diharapkan


peserta didik akan bisa menemukan
sendiri tentang konsep segitiga.
Berdasarkan

latar

belakang

masalah diatas, maka rumusan masalah


penelitian ini adalah : apakah dengan
Pembelajaran

diskusi

kelas

berbantuan aplikasi Pesonaedu, prestasi


belajar peserta didik pada materi segitiga
di MTs. Walosongo Ulujami kelas VII.6
bisa meningkat.
Sesuai dengan rumusan masalah
yang

telah dibuat,

maka

penelitian

memiliki tujuan untuk meningkatkan

Upaya mengatasi kesulitan belajar


peserta

dengan

yang telah mereka lihat, untuk kemudian

memahami apa yang dimaksud dengan


garis bagi, garis berat, dan menentukan

diikuti

didik diajak untuk mendiskusikan apa

model
satu

yang

tayangan aplikasi pesonaedu. Peserta

Namun pada kenyataanya pembelajaran


matematika belum mampu menjadikan

materi

prestasi belajar dan keaktifan Peserta


didik kelas VII.6 pada mata pelajaran
matematika materi segitiga.

telah

banyak dilakukan. Salah satunya dengan


menerapkan metode mengajar dan model
mengajar yang beragam.
Dengan kondisi yang heterogen
dengan berbagai latar belakang dan
tingkat kecerdasan yang beragam, model
pembelajaran diskusi kelas dirasa cocok

Metode Penelitian
Penelitian

ini

merupakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model


Kurt lewin. Konsep pokok menurut
metode ini, PTK terdiri dari empat
komponen,

yaitu

(planning),

tindakan

perencanaaan
(acting),

Meningkatkan

pengamatan (observating), dan refleksi

berdiskusi dengan sesama guru, untuk

(reflecting). Hubungan empat komponen

mendapatkan masukan bermanfaat.

tersebut dipandang sebagai siklus.


Tahap

diambil

dengan

(planning)

mengguanakan metode variabel prestasi

desain

belajar menggunakan lembar soal. Data

pembelajaran yang memuat Rencana

yang diperoleh pada setiap kegiatan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai

observasi

dengan silabus dan materi penelitian,

dianalisis

secara

persiapan

menggunakan teknik presentase untuk

meliputi

perencanaan

Data

pembuatan

sarana

dan

prasarana

pengamatan

tiap

deskriptif

dengan

penelitian, dan indikator kerja yaitu

melihat

sebagai

dalam proses pembelajaran. Kegiatan

tolak

ukur

keberhasilan

kecenderungan

siklus

yang

prestasi belajar peserta didik dalam

partisipasi atau keaktifan peserta didik

materi segitiga.

dalam proses pembelajaran, dan hasil


pelaksanaan

tindakan

meliputi

terjadi

penelitian ini adalah adanya peningkatan

Tahap

dianalisis

yang

tingkat

belajar peserta didik.

(acting) yaitu skenario pembelajaran


disesuaikan

dengan

Rencana

Hasil dan Pembahasan

Pembelajaran yang telah dibuat. Adapun

Hasil yang pertama adalah hasil

desain pembelajaran menggunakan model

kognitif peserta didik, pada siklus I

pembelajarn diskusi kelas berbantuan

menyatakan bahwa hasil belajar peserta

aplikasi pesonaedu. Sebagai pembuktian

didik belum dikatakan tuntas karena

peneliti akan menampilkan tanyangan

ketuntasan

aplikasi pesonedu matematika, peserta

belum memenuhi indikator keberhasilan,

didik diminta mengamati tampilan yang

ini dikarenakan peserta didik belum

ada setelah itu membuat kesimpulan dari

terbiasa

apa yang telah mereka lihat.

kegiatan pembelajaran.

Tahap pengamatan (observating)


meliputi

pembuatan

instrument

klasikan

dan

kurang

yang

diperoleh

terlibat

dalam

Nilai rata-rata yang diperoleh dari


siklus

sebesar

62,32%

dengan

penelitian atau kuesioner, pengumpulan

ketuntasan klasikal 45,71%, siklus II nilai

data penelitian, dan seluruh data dicatat

rata-rata

dalam table perkembangan.

klasikal 62,82% dan pada siklus III nilai

Untuk tahap refleksi peneliti akan


melakukan

beberapa

proses

rata-rata

72,14%

81,26%

dengan

dengan

ketuntasan

ketuntasan

dalam

klasikal 82,86%. Peningkatan dari siklus

pencapaian tahap refleksi dan selalu

I ke siklus II dan siklus II ke siklus III

Meningkatkan

terjadi karena peserta didik sudah mulai

menyatakan bahwa hasil belajar afektif

terbiasa dalam melakukan diskusi dan

peserta didik belum dikatakan tuntas

banyak

karena

terlibat

pembelajaran,

dalam

sehingga

kegiatan
berpengaruh

belum

mencapai

75%,

ini

dikarenakan peserta didik belum terbiasa

terhadap naiknya hasil belajar peserta

untuk

didik. Proses pembelajaran telah sesuai

kelompoknya dan tidak adanya motivasi

dengan rencana dimana peserta didik

dari

sudah

kegiatan

percobaan

diskusi

kelompok.

terlibat

pembelajaran

dengan

yang

meliputi

bersosialisasi

guru

kelompok, presentasi kelompok, maupun


diskusi kelas.

baik

dengan

dalam

melakukan

maupun

dalam

rata-rata

yang

Nila

teman

diskusi

diperoleh

siklus I sebesar 76% dengan ketuntasan

Dalam pembelajaran ini, peserta

klasikal 69%, pada siklus II nilai rata-rata

didik tidak lagi pasif menerima dan

83% dengan ketuntasan klasikal 88%,

menghafal informasi yag diberikan oleh

dan pada siklus III nilai rata-rata 89%

guru,

dengan

tetapi peserta

didik

berusaha

ketuntasan

klasikal

100%.

menyimpulkan terhadap permasalahan

Peningkatan dari siklus I ke siklus II dan

yang disajikan melalui diskusi.

siklus II ke siklus III terjadi karena

Hasil

belajar

peserta

didik

disajian pada Tabel 1.

dalam pembelajaran sehingga peserta

Tabel 1 Hasil belajar kognitif peserta


didik siklus I, II, dan III
Keterangan

Nilai

Siklus

Siklus

II

III

100

100

Tertinggi
Nilai

25

37,5

50

62,32

72,14

81,25

45,71

62,86

82.86

rata
Ketuntasan

tertarik

untuk

mengikuti

Keaktifan

peserta

didik

didasarkan pada sikap dan perilaku


peserta didik dalam mengikuti pelajaran.
Data keaktifan disajikan pada Tabel 2.

Terendah
Nilai Rata-

didik

pembelajaran.

Siklus

81,25

peserta didik terlibat secara langsung

Klasikal %

Hasil yang kedua adalah hasil


belajar afektif peserta didik, pada siklus I

Meningkatkan

Tabel 2 Hasil belajar afektif Peserta

Ucapan

didik
Aspek Afektif

Kehadiran di

terimakasih

kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam


kegiatan penelitian yang dilakukan, yaitu

Skor (%)
Siklus

Siklus

Siklus

kepada : (1) H. Suryani, S.H, M.Hum.,

II

III

Rektor Universitas Pekalongan. (2) Dr.

84

91

90

H. Imam Suraji, M.Ag., Dekan Fakultas


Keguruan

kelas

dan

Ilmu

Pendidikan

Tanggungjawab

75

81

86

Universitas Pekalongan. (3) Amalia Fitri,

Bekerjasama

72

80

87

S.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan

Toleransi

73

78

91

Matematika FKIP Unikal sekaligus dosen

Persentasi Rata-

76

82

88

wali. (4) Drs. Amin Suyitno, M.Pd.,


dosen

rata
Nilai Rata-rata

76

83

89

Pembimbing

yang

telah

membimbing penulis dalam penulisan


skripsi ini. (5) M. Ilyas Yusuf, M.Pd.,

Kelas
Nilai Tertinggi

88

94

94

Nilai Terendah

63

63

81

Ketuntasan

69

88

100

Klasikal

dosen

pembimbing

II

yang

telah

membimbing penulis dalam penyusunan


skripsi ini. (6) Chaniffudin, S.Ag., MSI.,
kepala MTs. Walisongo Ulujami yang
telah memberikan ijin penelitian kepada

Kesimpulan
Model pembelajaran diskusi kelas
berbantuan aplikasi pesonaedu pokok
bahasan segitiga dapat meningkatakan
hasil belajar peserta didik kelas VII.6
MTs. Walisongo Ulujami. Hal ini dapat
dilihat dari ketuntasan klasikal hasil
belajar kognitif peserta didik siklus I
sebesar 45,71% kemudian meningkat

penulis.

(7)

Mihlani,

S.Si,

guru

matematika MTs. Walisongo Ulujami


yang telah membantu dan membimbing
penulis pada saat pelaksanaan penelitian.
(8) Bapak, Ibu, keluarga, dan sahabatsahabatku

yang

telah

memberikan

semangat dan doa. (9) Semua pihak yang


telah

membantu

penulis

selama

penyusunan skripsi.

menjadi 62,86% pada siklus II dan


82,86% pada siklus III.

Ucapan Terimakasih

Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Hamdani,. 2011. Strategi Belajar

Meningkatkan
Mengajar. Bandung : CV.
Pustaka Setia.
http://www.margiyati.files.wordpress.co
m/2009/12/jb-mate-brsl1.doc
http://RangkumanPelajaran.blogspot.com
kusumah, Wijaya dkk, 2011. Mengenal
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Jakarta : PT. Indek.
Muslich, Masnur. 2009. KTSP
Pembelajaran
Berbasis
Kompetensi dan Kontekstual.
Jakarta : Bumi Aksara.
Suherman Ar, (dkk). 2003. Strategi
Pembelajaran
Matematika
Kontemporer. Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Pendidikan
Matematika
dan
Ilmu
Pengetahuan Alam : Universitas
Pendidikan Indonesia.
Supranata, Sumarna. 2006. Analisis,
Validitas,
Relaibilitas,
dan
Interprestasi hasil Tes. Badung :
PT Remaja Rosdakarya.
Suryobroto, B. 2009. Langkah Awal
Menuju
ke
Olimpiade
Matematika. Jakarta : Rineka
Cipta.
Setya Budhi, Wono. 2006. Langkah Awal
Menuju
ke
Olimpiade
Matematika. Jakarta : 2006.
Syaiful, Sagala.
2010. Konsep dan
Makna
Pembelajaran. Bandung : CV.
Alfabeta.
Sumarna Ade dan Bahrudin. 2011. Buku
Intisari
Super
Lengkap
Matematika SMP Kelas VII, VIII,
IX. Bandung : Penerbit Epsilon
Group.
Trianto,
2007.
Model-model
Pembelajaran
Inovatif
Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi
Pustaka.
Wahyuni, Tri, dkk. 2008. BSE
Matematika
Konsep
dan
Aplikasinya 2. Surakarta: CV.
Putra Anugrah.

6
Wena,

Made.
2011.
Strategi
Pemebaljaran
Inovatif
Komtemporer. Jakarta : Bumi
Aksara

Meningkatkan

Você também pode gostar