Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
b. Apa dampaknya makan makanan terolah dalam jangka waktu yang lama?
World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization
(FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap
kesehatan manusia dibagi dalam 3 kategori yaitu :aspek toksikologis: kategori residu
bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh; aspek
mikrobiologis: mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu keseimbangan
mikroba dalam saluran pencernaan; aspek imunopatologis:keberadaan residu yang dapat
menurunkan kekebalan tubuh.
Penggunaan zat aditif yang berlebihan dan dikonsumsi secara terus menerus dapat
menimbulkan dampak negatif yang nyata bagi kesehatan.Dampak negatif zat aditif yang
terkandung dalam makanan cepat saji bisa terjadi sacara langsung maupun tidak
langsung,bisa terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang.Dampak zat aditif
yang terkandung dalam makanan cepat saji dapat dilihat di bawah ini:
-
tubuh seperti hati dan ginjal. Bahan-bahan sintetis ini tidak saja menganggu
kesehatan jika terakumulasi, tetapi juga dapat menyebabkan nilai gizi pada
makanan tertentu berkurang.Zat Warna menimbulkan alergi,menimbulkan
kanker hati,menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.
-
BHT dan BHA menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi
terhadap aspirin.
Zat pemanis. tingkat kemanisan pemanis sintetis jauh lebih tinggi dari pemanis
alami. Hal tersebut mengakibatkan terus meningkatnya penggunaan pemanis
sintetis terutama sakarin dan siklamat. Rasa manis yang dirasakan dari pemanis
sintetis biasanya menimbulkan rasa ikutan pahit yang semakin terasa dengan
bertambahnya bahan pemanis ini. Dalam kehidupan sehari-hari, pemanis
buatan sakarin dan siklamat maupun campuran keduanya sering ditambahkan
ke dalam berbagai jenis jajanan anak-anak seperti makanan ringan (snack),
cendol, limun, makanan tradisional dan sirop (Yulianti 2007). Menurut WHO
batas
aman
penggunaan
bahan
pemanis
sintetis
yaitu
0-5
mg/kg
Lebih baik gunakan sumber lemak tak jenuh yang sehat seperti
mentega, minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak rami untuk
meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko penyakit.
Kategori
Sistol (mmHg)
Diastol (mmHg)
Optimal
< 120
< 80
Normal
< 130
< 85
140-159
90-99
140-149
90-94
160-179
100-109
180
110
140
< 90
140-149
< 90
Normal
<120
<80
Pre hipertensi
120-139
80-89
Hipertensi tahap 1
140-159
90-99
Hipertensi tahap 2
160
100
Sistol (mmHg)
Diastole (mmHg)
Normal
<120
<80
Pre hipertensi
120-139
80-89
Hipertensi tahap 1
140-159
90-99
Hipertensi tahap 2
160
100
Hipertensi sistol
140
< 90
terisolasi
Daftar Pustaka
Gan, Sulistia dkk. 1980. Farmakologi dan Terapi Ed. 2. Bagian Farmakologi FKUI: Jakarta
Sudoyono et all. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI.
Notoatmodjo, S.. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rinena Cipta. Kapita Selekta
Kedokteran Edisi 3. 2000. Jakarta: FK UI. Dalam
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25010/3/Chapter%20II.pdf. Diakses pada 5
November 2014 pukul 17.09 WIB