Você está na página 1de 25

PROJEK ANALISIS SOFTWARE ULTRAISO

Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah


Rekayasa Perangkat Lunak
Dosen : Anggraini Mulwinda, S.T., M.Eng.

Oleh :
Aulia Oktaviana
5302412002

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
JUNI, 2014

BAB I
DOMAIN INFORMASI
(Problem Dari Calon User)
Domain informasi ini dibuat berdasarkan hasil survey yang dilakukan
terhadap 300 responden melalui angket dan wawancara. Survey melalui angket
disebarkan melalui selebaran, e-mail ataupun media sosial dengan objek
responden adalah acak. Dan untuk wawancara dilakukan terhadap mahasiswa
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2012. Metode wawancara
juga dilakukan dengan objek responden acak. Waktu untuk melaksanakan survey
adalah 1 bulan (1 Januari 2014 31 Januari 2014). 273 responden memberikan
feedback terhadap survey yang dilakukan, yaitu dengan mengisi dan
mengembalikan angket, serta memberikan respon ketika di wawancara. Dan
setelah terakumulasi, data mulai dianalisa yang kemudian didapatkan dokumentasi
seperti di bawah ini.
Dari hasil survey yang telah dilakukan perusahaan software developer EZB
System, Inc tentang software burning image seperti Nero Burning Software,
diketahui bahwa responden menginginkan adanya sebuah software burning image
(salinan atau copyan data dari CD/DVD yang sama persis seperti aslinya) yang
memang tidak hanya dapat membakar (burning) image di CD/DVD tetapi juga
dapat membaca image tersebut.
Tidak hanya sampai pada burning dan membaca image, responden juga
menginginkan software ini dapat membuat image yang mampu menangani
beberapa jenis format salinan data yang berbeda.
Responden juga menginginkan software ini dapat membuat, mengedit dan
konversi file ISO. Menambah maupun mengurangi metada dalam ISO sehingga
user dapat dengan mudah mengedit ISOnya sesuai keinginan, baik setelah di
ekstrak maupun secara langsung dari CD/DVD. Kemudian mengkonversi disini
adalah konversi file ISO ke format lain ataupun ekstrasi file ISO yang selanjutnya
dapat dibakar dalam sebuah CD/DVD.

Selain hal tersebut, responden juga menginginkan adanya suatu software


ISO reader yang memang bisa membuat lebih dari satu virtual drive (clone optical
disk drive), sehingga ketika akan membuat ataupun membaca lebih dari satu ISO,
maka user tidak perlu membeli DVD external ataupun menunggu proses
sebelumnya (karena hanya memiliki satu DVD onboard), akan tetapi proses
membuat dan membaca ISO tersebut bisa dilaksanakan secara bersama dengan
fasilitas yang tersedia yaitu beberapa virtual drive (clone optical disk drive).
Requirement yang diinginkan oleh responden tidak hanya dari segi
fungsional, tetapi juga dari segi yang lain, seperti interface dan userfriendly.
Interface yang ditampilkan diharapkan menarik, interaktif, serta mudah digunakan
dengan tambahan icon menu yang dapat mempermudah user dalam menggunakan
program.

Gambar 1.0 Contoh gambar software dengan icon menu

Sebagian responden juga menyoroti kaitannya

user friendly dan

kompatibilitas program. Responden menginginkan supaya software yang


diciptakan

nantinya kompatibel, artinya dapat dijalankan di PC (Personal

Computer) dengan spesifikasi processor Intel Pentium ataupun lainnya yang


memiliki memori 128 atau 256 MB. Sistem operasi yang digunakan oleh
responden juga bervariasi, lebih dari 75% adalah pengguna MS Windows Vista,
Windows 2003, Windows XP ataupun Windows 7. Bahkan beberapa responden
juga menggunakan sistem operasi Linux dan Mac OS.
Dari segi storage, responden meminta agar software yang dibuat tidak
memakan banyak memori dan tidak membuat kinerja komputer menurun.
Walaupun software ini memiliki kapasitas yang kecil, tetapi tidak mengurangi
kinerja fungsionalnya.
Sebagai tambahan, beberapa responden merupakan penggemar games alias
gamers. Sehingga mereka menginginkan software yang akan dibuat ini dapat

membaca ISO game agar user tidak perlu membakar ISO game ke DVD terlebih
dahulu, tetapi bisa langsung memainkan game tersebut lewat software ini.
Responden juga menyarankan agar software ini dapat mendukung antarmuka
selain bahasa Indonesia, dengan harapan nantinya software ini dapat dimanfaatkan
oleh selain orang Indonesia.

BAB II
ANALISA
Sesuai dengan jadwal waktu proyek pembuatan yang telah disatukan dalam
dokumentasi khusus manajemen, maka tim analis telah menyelesaikan tugasnya
dalam menganalisa beberapa hal kaitannya dengan kebutuhan proyek, seperti
analisa permasalahan, analisa

kebutuhan, analisa program, analisa data dan

rekomendasi. Dimana hasil analisa tersebut diselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan yaitu 2 minggu (1 April 2014 14 Februari 2014). Berikut hasil
analisnya.
2.1 Analisa Permasalahan
Dari domain informasi yang merupakan rangkuman survai divisi Humas,
didapatkan hasil berupa kesimpulan permintaan calon user pada bagian I, yang
kemudian setelah dianalisa didapatkan hasil sebagai berikut :
a.

User menginginkan suatu software sejenis Nero Burning yang memang


memiliki kemampuan/feature lebih dan spesifik seperti :
i.

Membakar image di sebuah CD/DVD (Optical Disk Drive)

ii.

Membaca image, baik dari komputer maupun dari CD/DVD

iii.

Membuat image (salinan atau copyan data CD dan DVD sama persis
seperti aslinya)

iv.

Membuat lebih dari satu virtual drive (clone virtual optical disk drive)
dalam satu PC

v.

Mampu menangani 46 jenis format salinan / copyan yang berbeda

vi.

Melakukan konversi file dengan berbagai format

vii.

Mendukung antarmuka 41 bahasa nasional berbagai negara di dunia,


termasuk bahasa Indonesia

b.

Untuk sementara telah disepakati oleh tim, bahwa nama calon software yang
akan dibuat adalah Ultra International Organization for Standarization atau
lebih ramah disebut UltraISO. Software ini ditujukan untuk menangani

kaitannya reading, making, editing file ISO dan file image juga dalam hal
pembuatan virtual drive.
c.

Software ini diasumsikan sebagai software untuk komputer jenis stand-alone


karena sesuai hasil survey tidak ditemukan adanya keperluan untuk suatu
kemampuam khusus software untuk dapat dijalankan di dalam jaringan.

d.

Software yang akan dibuat juga merupakan software bersama, artinya dapat
dipakai oleh lebih dari satu orang sekaligus. Tetapi dalam hal ini konteksnya
adalah software pribadi bukan dalam suatu jaringan komputer.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa software ini nantinya akan

sangat berguna dalam hal burning, reading, making dan editing file ISO dan file
Image serta dalam pembuatan virtual drive. Software ini akan dapat digunakan
oleh beberapa orang sekaligus dalam waktu yang sama namun tidak ada kaitannya
dalam jaringan.
2.2 Analisa Kebutuhan
Tim telah melaksanakan konsultasi terbatas serta penilaian secara garis
besar

terhadap

lingkungan

dan

sistem

tempat

calon

software

akan

diimplementasikan. Mengacu pada konsultasi tersebut beserta bagian kedua


rangkuman survey, maka didapatkan hasil analisa sebagai berikut. Pertama adalah
kaitannya kebutuhan bagi calon user. Kebutuhan yang disebutkan adalah
kebutuhan minimal (minimum requirement) yang harus dipenuhi user untuk
menggunakan software UltraISO.
a.

Kebutuhan perangkat keras


i.

PC (Personal Computer) dengan minimal processor Intel Pentium 166


MHz atau di atasnya

ii.

Memori sistem minimal adalah 64 MB

iii.

Minimal terdapat 10 MB free hard disk. Ini adalah perkiraan hanya


untuk installasi software tanpa memikirkan kapasitas hard disk sebagai
penyimpan data

iv.

Adapter display VGA dengan resolusi minimal 1024 x 768, kedalaman


warna 16 bit (65.000 warna)

b.

v.

Monitor SVGA, 14

vi.

Mouse

vii.

Speaker

Kebutuhan perangkat lunak


i.

Sistem operasi Microsoft Windows Vista, Linux ataupun Mac OS

ii.

CD-ROM, CD-R/RW, DVD-ROM, DVD-R/RW driver (butuh copy


image CD)

Sedangkan kebutuhan untuk pengembangan software, maka diperlukan


beberapa perangkat dengan spesifikasi yang lebih tinggi. Requirement ini
ditetapkan dengan pertimbangan untuk efisiensi dan kecepatan pengembangan
agar sesuai jadwal. Berikut beberapa hal yang dibutuhkan :
a.

Kebutuhan perangkat keras


i.

PC (Personal Computer) dengan minimal processor Intel Pentium IV

ii.

Memori sistem minimal adalah 512 MB

iii.

100 MB free hard disk. Ini adalah perkiraan hanya untuk software
pengembangan

iv.

Adapter display VGA dengan resolusi minimal 1024 x 768, kedalaman


warna 24 bit (16.000.000 warna)

v.

Monitor SVGA, 14

vi.

Keyboard

vii.

Mouse

viii. Speaker
b.

Kebutuhan perangkat lunak


i.

Microsoft Windows XP

ii.

Software pengembangan (Programming and Development) untuk


Windows dengan semua komponen dan library yang diperlukan

iii.

Software grafis untuk editing sampel gambar

iv.

Driver adapter display

v.

Optical disk drive driver

Khusus untuk keperluan test selama pengembangan (alpha test), maka


diperlukan suatu sistem komputer dengan spesifikasi sebagai berikut :

a.

b.

Kebutuhan perangkat keras


i.

PC dengan processor Intel Pentium 166 MHz

ii.

Memori sistem 32 MB

iii.

Adapter display VGA

iv.

Monitor VGA 14

v.

Mouse

vi.

Speaker

Kebutuhan perangkat lunak


i.

Operating system Windows Vista terinstall

ii.

Driver adapter VGA

iii.

Driver optical disk drive

2.3 Analisa Program


Analisa terhadap calon program menggunakan alat bantu standar yaitu DFD
(Data Flow Diagram). Dalam analisa ini akan ditampilkan beberapa level DFD
sampai didapatkan level detail yang tertinggi yang dirasa cukup untuk tim desain
membuat rancangan software.
Dimulai dari domain informasi, didapatkan context level DFD sebagai
berikut.

MONITOR

KEYBOARD

EKSTERNAL
STORAGE

MOUSE

UltraISO

EKSTERNAL
STORAGE

Level 1
UltraISO
Keyboard
Ext.Storage

Add
File

Monitor

Konfigurasi
project

Ext.Storage

Mouse

Save
Project

Level 2 untuk bagian Add File

Add File
File
Masukan

Interface
User

Pemilihan
direktori file

Pemilihan
proses dan
fungsi

Level 2 untuk bagian Konfigurasi Project


Konfigurasi
Project
Config
format project

Config
isi project

Config
nama project

Config
direktori
output

Level 2 untuk bagian Save Project

Save Project
Penerimaan
data dari
luar

Penentuan
atribut
penyimpanan
data

Penentuan
direktori
penyimpanan
data

Level 3 untuk bagian Konfigurasi Project sub bagian Config isi project

Pemilihan
fungsi
eksekusi
Proses
eksekusi
project

2.4 Rekomendasi
Dari analisa calon pengguna software dimana sebagian besar adalah end
user dalam hal ini gamers dan beberapa developer image, maka didapatkan hasil
bahwa calon user menginginkan software yang mudah digunakan, intuitif, dan
user friendly (menarik dan interaktif).

10

Dari hasil uji coba juga ditemukan bahwa sebagian user memang
menggunakan software UltraISO hanya untuk keperluan pribadi saja, bukan untuk
kepentingan instansi kecil ataupun besar. Operating system yang digunakan juga
dominan Windows XP, meskipun tidak sedikit dari user yang OS-nya tidak
berbayar alias bajakan. Melihat peluang bahwa user dominan adalah gamers dan
developer image (tanpa melihat bahwa sebagian user yang Osnya bajakan), maka
tim yakin bahwa mereka potensial menjadi pembeli software yang akan dibuat.
Dengan melihat beberapa pertimbangan di atas, maka tim analis
merekomendasikan agar software UltraISO hendaknya dibuat dengan bahasa
pemrograman visual dan java. Mengapa? Terdapat beberapa keuntungan jika
menggunakan kedua bahasa pemrograma di atas, diantaranya :
a.

Teknik pemrograman bahasa visual memiliki pengembangan yang lebih jauh


daripada pemrograman berorientasi objek.

b.

Selain itu, teknik pemrograman visual juga sangat mudah dipelajari dan
dikuasai

c.

Karena mudah dipelajari dan dikuasai, maka teknik visual ini akan
mempermudah dalam penyelesaian program ini, terutama dalam pembuatan
interface

d.

Dalam hal ini, teknik pemrograman visual juga memiliki pustaka objek yang
bisa dimanfaatkan programmer untuk memperpendek waktu penyelesaian
program.

e.

Output yang dihasilkan akan lebih mudah digunakan oleh user karena
biasanya produknya dijalankan di sistem operasi berbasis GUI (Graphical
User Interface).

f.

Sintaks pada pemrograman Java cukup sederhana dan mudah dengan


dilengkapi libraries networking yang memudahkan distribusi output yang
terintegrasi pada Java

g.

Robust pada Java dengan ketelitian error lebih tinggi, sehingga keuntungan
efisiensi waktu bagi tim programmer untuk analisis error program.

h.

Kemampuan Java yang membuat suatu program dapat melakukan beberapa


pekerjaan secara sekaligus dan simultan atau biasa disebut multithreading

11

i.

Desain Java yang dinamis juga dapat dijalankan pada lingkungan yang
dinamis pula

j.

Terakhir, Java dapat dijalankan di platform yang berbeda. Sehingga


memudahkan para programmer untuk membuat software UltraISO di
berbagai editor andalannya
Lebih jauh lagi tim analis merekomendasikan software Microsoft Visual

Basic (baca : VB) dan Eclipse sebagai editor untuk membuat software UltraISO
ini. Beberapa alasan yang mendasari pemilihan software VB dan Eclipse ini
adalah :
a.

Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman visual yang paling


populer di dunia, karena memiliki kemudahan dalam hal teknis maupun
dokumentasi (baca : kumpulan pustaka atau library) yang tersedia di internet
maupun manual book

b.

Literaturnya tersedia banyak, baik berupa buku maupun tutorial di internet

c.

Sebagai salah satu jajaran produk Microsoft, maka dapat dipastikan bahwa
bahasa pemrograman ini dapat dengan mudah dan lancar diintegrasikan ke
dalam sistem operasi Windows XP, serta dapat menggunakan komponen atau
objek

lain

yang

diinstall

di

dalam

Windows

tersebut.

Karena

kompatibilitasnya tinggi dengan hampir semua produk Microsoft, maka


tingkat kemungkinan konflik dengan sistem operasi akan lebih kecil.
d.

Eclipse merupakan open source editor yang dinamis, mudah digunakan dan
memiliki banyak fitur pengembang. Karena open source inilah maka eclipse
dapat digunakan di semua platform.

e.

Editor ini juga mensupport beberapa pengembangan Java GUI, misalnya


Swing, SWT dan Jface. Pengembangan tersebut sangat populer di kalangan
developer program dan jarang dimiliki oleh editor yang lain.

f.

Selain beberapa kelebihan di atas, eclipse juga hampir sama dengan VB yaitu
memiliki banyak literatur yang tersedia di berbagai media baik internet
maupun manual book.

12

BAB III
DESAIN
Tim desain telah melaksanakan perancangan terhadap software UltraISO
sesuai dalam alokasi jadwal yang telah ditetapkan, yaitu dalam 3 minggu (15
Februari 7 Maret 2014). Berikut adalah dokumentasi yang dibuat tim desain.
Sesuai dengan hasil analisa dari tim analis, maka tim desain telah membuat
rancangan desain software UltraISO dan diharapkan rancangan ini dapat menjadi
dasar bagi programmer dalam membuat program. Berikut merupakan proses
perancangan dari dari tim desain yang telah dikompilasi antara hasil analisa
program dan data untuk membentuk suatu rancangan software lengkap.
3.1 Rancangan Program
Rancangan program dibuat melalui factoring dari DFD lengkap level 2 yang
dibuat oleh tim analis. Tim mengembangkan DFD level 2 tersebut di atas menjadi
beberapa proses dasar yang akan dijalankan di software UltraISO.

13

a.

Operasi pada File


i.

Membuat image (project) baru dalam bentuk data, booting, UDF, audio
ataupun kompilasi dari semuanya

ii.

Membuka file image atau file ISO yang sudah tersedia di komputer

iii.

Membuka ulang file image atau file ISO di komputer yang sebelumnya
pernah di buka dalam program

iv.

Membuka file image atau file ISO yang berada di CD/DVD

v.

Menyimpan file project dalam ekstensi default ataupun yang lain

vi.

Menyimpan file simulasi project

vii.

Membuat chekcsums

viii. Menverifikasi checksums


ix.

Membuka file project yang sedang/telah atau belum selesai dibuat

x.

Menyimpan file project dengan ekstensi yang berbeda

xi.

Mengimport IML

xii.

Mengkompilasi file IML ke file ISO

xiii. Mengatur hal-hal kaitannya project yang sedang dijalankan, baik dari
segi kapasitas, tanggal, dan sebagainya
xiv. Menutup file project
b.

Operasi pada Actions


i.

Membuat folder baru pada project

ii.

Menambah file pada project

iii.

Menambah direktori pada project

iv.

Mengekstrak project

v.

Melihat sekilas project yang sedang dibuat atau dijalankan

vi.

Menghapus project atau sebagian dari project

vii.

Mengganti nama project atau bagian dari project

viii. Menutup atau membuka (hide / unhide) project


c.

Operasi pada Bootable


i.

Membuat image di floopy

ii.

Menulis atau menambah image di floopy

iii.

Mengekstrak file boot dari CD/DVD ke floopy

14

iv.

Memuat file booting

v.

Menyimpan file booting

vi.

Membersihkan atau menghapus informasi dari booting

vii.

Menggeneralisasikan info dari file booting

viii. Membuat lebih dari satu CD/DVD booting (multi-boot)


d.

Operasi pada Tools


i.

Membuat image pada CD/DVD

ii.

Menkonversi image

iii.

Menempelkan atau menambahkan virtual drive pada komputer

iv.

Membakar image dari CD/DVD

v.

Mengecek file yang ada di dalam CD/DVD

vi.

Membuat chekcsums CD/DVD

vii.

Menverifikasi checksums CD/DVD

viii. Mengkompres atau memadatkan ukuran file ISO

e.

ix.

Mengembalikan ukuran file ISZ (uncompress file ISZ menjadi ISO)

x.

Mengganti nama dari ISO

Operasi pada Options


i.

Mengkonfigurasi beberapa pengaturan software ISO baik secara umum


maupun khusus

ii.

Mengganti pengaturan bahasa yang digunakan dalam menjalankan


software

f.

iii.

Mengganti tampilan warna (skin) dari UltraISO

iv.

Mengatur pemberian efek sound saat menjalankan program

v.

Mengatur tampilan explorer program

vi.

Menampilkan pengaturan log window

Operasi pada Help


i.

Menampilkan manual text atau tutorial singkat terkait program


UltraISO

ii.

Menampilkan pencarian lewat indeks

iii.

Menghubungkan dengan website dan forum UltraISO

iv.

Menampilkan info perusahaan atau tim pembuat UltraISO

15

Struktur Perintah Lengkap


Setelah melalui proses factoring di atas dan mendapatkan proses dasar
tingkat, maka proses dasar tersebut kemudian disesuaikan ke dalam standar
struktur proses pada Windows. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan satu struktur
proses lengkap yang dapat langsung diimplementasikan dalam calon software oleh
tim programmer. Dari struktur proses lengkap didapatkan struktur perintah
sebagai berikut.

16

UltraISO

File

New
Open
Reopen
Open CD/DVD
Save
Save As
Simulated Save
Create Checksums
Verify Checksums
Open Project File
Save Project File As
Import IML
Compile IML to ISO
Properties
Exit

Data CD/DVD Image


Bootable CD/DVD Image
UDF DVD Image
DVD-Video Image
XBOX DVD Image
PS2 CD Image
PS2 DVD Image
Hybrid CD Image
Unix/Linux CD Image
Audio CD Image
Mixed Mode CD Image

Actions

New Folder
Add Files
Add Directory
Extract
View
Delete
Rename
Hide/Unhide

Bootable

Make Floopy Image


Write Floopy Image
Extract Boot File from CD/DVD
Load Boot File
Save Boot File
Clear Boot Information
Generate Bootinfotable
Make Multi-Boot CD/DVD

Tools

Make CD/DVD Image


Convert
Mount to Virtual Drive
Burn CD/DVD Image
Check CD/DVD Disc

17

Create CD/DVD Checksums


Verify CD/DVD Checksums
Compress ISO
Uncompress ISZ
Change ISO Volume Name
Options

Help

Configurations
Language
Use Skins
Sound Effect
Show Local Explorer

None
Classic
Office 2003
IE7

Contents
Home Page
Support Forum
About

Struktur perintah lengkap di atas telah disepakati dan dapat disebut sebagai
struktur menu untuk kendali dan fungsi program. Tim programmer dapat secara
langsung mengimplementasikannya sebagai struktur menu utama dalam bentuk
program, baik dalam bentuk menu pull-down standar, menu pop-up, button pada
toolbar atau langsung pada window serta shortcut.
Algoritma Proses
Selain struktur lengkap program, tim desain juga telah merinci fungsional
struktur menu utama program UltraISO ini untuk proses-proses utama dalam
desain. Berikut fungsional menu yang dikemas dalam algoritma dasar.
a.

Membuat file Image atau ISO baru


i.

Buka software UltraISO

ii.

Tampilkan local explorer dengan cara klik menu Options, lalu klik
Show Local Explorer atau Ctrl+B

iii.

Pada jendela local explorer, pilih folder atau file yang akan dibuat
image atau ISO

18

iv.

Drag file atau folder tersebut ke jendela image file editing (di atas
jendela local explorer

v.

Jika nama file ISO ingin diubah, maka pada jendela ISO Directory klik
kanan, pilih rename. Ketikkan nama yang diinginkan.

vi.

Setelah selesai, klik menu File, pilih Save (Ctrl+S); atau klik icon Save
di deretan menu toolbar

b.

Mengedit file ISO


i.

Klik menu File, pilih Open (Ctrl+O) atau klik icon open pada deretan
toolbar. Pilih file atau folder ISO yang akan di edit. Klik OK;

ii.

Klik menu Actions, pilih Extract (F4) atau klik icon Extract pada
deretan toolbar

iii.

Tambahkan atau hapus file ISO yang diinginkan dengan cara drag and
drop seperti saat membuat file ISO baru

iv.

Klik menu File, pilih Save (Ctrl+S) atau klik icon Save pada deretan
toolbar

c.

Mengkonversi CD/DVD format Image


i.

Klik menu Tools, pilih Convert atau klik icon Convert pada deretan
toolbar

ii.

Akan muncul kotak dialog. Isikan file yang akan diconvert pada textbox
Input Image Filename(s)

iii.

Tentukan lokasi penyimpanan file yang telah di eksport dengan


mengetik pada textbox Output Directory

d.

iv.

Pilih salah satu ekstensi yang akan menjadi output converter

v.

Klik Convert. Tunggu hingga proses convert selesai

vi.

Setelah selesai, klik Close

Membuat Bootable CD/DVD


i.

Klik menu Bootable, pilih Load Boot File

ii.

Pilih file yang akan dijadikan CD/DVD Booting, klik Open

iii.

Drag and drop file tersebut ke jendela image file editing

iv.

Klik icon Set Boot File pada deretan toolbar kedua (di atas jendela
image file editing)

19

e.

v.

Klik menu Bootable, pilih Save Boot File

vi.

Tentukan directori yang akan dijadikan tempat booting. Klik Save

Membakar pada CD/DVD


i.

Klik menu Tools, pilih Burn CD/DVD Image (F7) atau dengan
mengklik icon Burn CD/DVD pada deretan toolbar

ii.

Akan muncul kotak dialog Burn Image.

iii.

Pilih tempat penyimpanan hasil pembakaran image pada box


Recorder

iv.

Pilih kecepatan yang akan digunakan dalam membakar image pada box
Write Speed

v.

Pilih metode pembakaran image pada box Write Method

vi.

Pilih file image yang akan dibakar pada box Image File

vii.

Jika semua langkah telah dilaksanakan, klik tombol Burn. Tunggu


hingga proses selesai

viii. Jika sudah selesai, klik tombol Close


Untuk proses eksekusi yang lain dari program UltraISO, dapat
dikembangkan dan diturunkan dari kelima proses utama di atas. Perlu diingat
bahwa semua jalannya proses mengikuti setting konfigurasi yang ditetapkan pada
program (satu set konfigurasi akan digunakan semua pemakai program itu)
Flowchart singkat
Setelah algoritma dasar ditetapkan, maka dilanjutkan dengan pembuatan alat
bantu kedua yaitu berupa flowchart sederhana yang berguna bagi programmer
untuk lebih memahami desain dari program yang akan dibuat. Selain itu,
flowchart juga dijadikan sebagai acuan atau garis besar dari fungsional
keseluruhan program UltraISO. Berikut struktural simple flowchart UltraISO.

20

21

3.2 Rancangan Data


Berdasarkan hasil analisis dari tim, maka disepakati bahwa software yang
akan dibuat tidak bersinggungan dengan databasae, karena secara jelas UltraISO
tidak menyimpan database user di dalamnya. Sehingga, semua tim menyepakati
bahwa tidak ada rancangan data yang di-set untuk pembuatan program UltraISO
ini.

22

BAB IV
PRA-PENGUJIAN VERSI BETA
Dari beberapa tahap di atas, tim pengembang ternyata masih memiliki
waktu sisa yaitu 3 minggu. Waktu ini dimanfaatkan untuk melakukan tahap prapengujian versi beta, dimana kegiatan ini dilakukan pada tim tester internal yang
sengaja dibentuk dengan komposisi perwakilan dari tim pengumpul informasi, tim
analis, tim desain, tim programmer dan tentu saja para calon user. Tim Quality
Assurance (QA) dan tim dokumentasi penggunaan (pembuat petunjuk pemakaian
untuk user) sengaja belum dibentuk karena produk ini belum memasuki tahap
pengujian versi beta yang testernya adalah independen.
Sebelum memasuki tahap pengujian versi beta kepada independent tester,
software UltraISO akan melewati tahap pengujian release alpha. Hal ini
dilakukan agar tim dapat mengetahui celah yang ada pada software ini, dan pada
saat pengujian versi beta dibuktikan kebenarannya. Dengan dua pengujian ini,
maka hasil evaluasi pengujian akan lebih valid dan kompleks sehingga diharapkan
ketika proses pengembangan kedua atau seterusnya, software ini akan memiliki
banyak perkembangan karena hal ini akan mempengaruhi tingkat kepuasan
konsumsen.
Pengujian release alpha atau disebut juga pra-pengujian versi beta ini
dilakukan dalam 4 kriteria utama, dimana pengujian ini sesuai dengan standar
internasional.
a.

Pengujian integritas antarmuka (interface integrity test)


Pengujian disini melibatkan internal dan ekternal interface, sebab setiap
modulnya telah dikompilasi ke dalam struktur program secara keseluruhan

b.

Pengujian validitas fungsional(functional validity test)


Pengujian tahap ini dilakukan agar tim dapat mengetahui error atau kesalahan
fungsional yang terjadi pada program. Sehingga dapat diketahui mana fungsi
yang belum berjalan dengan baik.

23

c.

Pengujian kandungan informasi(information test)


Pengujian informasi ini berfungsi untuk mengetahui kesalahan pada software
kaitannya dengan struktur global UltraISO.

d.

Pengujian unjuk kerja(load test)


Pengujian terakhir adalah unjuk kerja, dimana pengujian ini dirancang agar
tim mengetahui proses apa saja yang bisa dilakukan oleh software UltraISO,
apakah sesuai dengan desain yang telah dibuat atau tidak.
Dari 4 pengujian di atas, software kemudian diintegrasikan. Tetapi sebelum

benar-benar diujikan pada independent tester, telah diadakan beberapa


pemeriksaan akhir tambahan berupa :
a.

Tes validitas software

b.

Pemeriksaan konfigurasi

c.

Uji kemampuan recovery

d.

Uji sistem keamanan

e.

Uji penggunaan secara terus menerus

f.

Uji kapasitas terbesar yang dapat dimuat oleh software

g.

Uji kecepatan proses software

h.

Uji kedinamisan software


Dari pemeriksaan tambahan tersebut, hasilnya adalah software release

terakhir memiliki fungsional sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan dapat
bekerja dalam tingkatan yang cukup bagus. Beberapa penyimpangan dari
spesifikasi awal yang ada masih dalam batas yang dapat diterima, dan diharapkan
hal ini tidak akan membuat software UltraISO menjadi produk yang tidak sesuai
dengan keinginan para calon user.

24

BAB V
CATATAN TAMBAHAN
Dari hasil test di atas, ada beberapa catatan tambahan kaitannya kekurangan
dan kelebihan dari software yang dibuat. Data ini diambil dari versi terakhirnya
(catatan ini dibuat bulan Oktober 2014) dan berfungsi sebagai evaluasi untuk tim
pengembang agar pada release selanjutnya dapat ditambahkan fitur-fitur atau
fasilitas yang kurang sesuai dengan masukan dari para tester independen.
Sehingga tingkat fungsional software meningkat, begitu juga tingkat kepuasan
konsumen. Berikut kekurangan yang terdapat pada software UltraISO :
a.

UltraISO belum mampu membuat lebih dari satu virtual drive

b.

UltraISO hanya mampu digunakan pada komputer dengan operating system


Windows. Bisa digunakan di Linux tetapi dengan bantuan win. Software ini
belum bisa support di operating system Mac OS
Selain kekurangan di atas, software ini juga memiliki kemampuan

fungsional melebihi requirement yang diajukan oleh para user, yaitu :


a.

Mendukung pembuatan Audio Bootable

b.

Dapat mengekstrak file audio dari format yang satu ke format yang lain

c.

Virtual drive yang dihasilkan akan secara otomatis tampil di komputer

d.

Software tidak terlalu makan banyak kapasitas memori

Você também pode gostar