Você está na página 1de 4

Allah adalah Zat Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang tidak melahirkan dan tidak melahirkan.

Allah menciptakan dan juga memelihara makhluk-Nya beserta dunia beserta isinya, khususnya bumi,
sebagai sumber kehidupan. Allah memiliki sifat-sifat dan menyandang nama yang mewakili
kesempurnaan sifat-sifat-Nya itu.
A. Sifat-Sifat Allah dan Asmaul Husna
Iman kepada Allah adalah percaya atau yakin dengan sesungguhnya akan adanya Allah yang
Maha Esa, baik zat-Nya, perbuatan-Nya, maupun sifat-sifat-Nya. Allah Swt. Memiliki segala
kesempurnaan, baik dari segi zat maupun perbuatan-Nya. Sebagian ulama membagi sifat
Allah kedalam 20 sifat dengan pengelompokkan sifat nafsiyah, salbiyah, maani, dan
maknawiyah.
TABEL
Nama-nama Allah Swt. yang baik tercantum di dalam Al-Quran yang disebut Asmaul Husna.
Ada beberapa firman Allah yang berkaitan dengan Asmaul Husna antara lain :
1. QS Al-Araf/7:180)
2. QS Al-Isra/17:110)
Asmaul Husna ada 99 nama hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. ? Arti Asmaul Husna
sendiri yaitu nama yang baik dan agung bagi Allah.
B. Penjelasan Mengenai Asmaul Husna
Berikut ini penjelasan mengenai sembilan di antara Asmaul husna, yaitu Al-Karim, AlMumin, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami, Al-Adl, Al-Akhir, As-Sami dan Al-Bashir.
1. Al-Karim (Yang Maha Mulia)
Allah Swt. bersifat al-karim pada makhluknya, khususnya manusia tanpa pilih kasi
baik dunia maupun akhirat. Menurut Imam Al-Ghazali al-karim artinya Dia yang
berjanji, menepati-Nya, tidak peduli kepada berapa dan kepada siapapun. Melalui
sifat ini Allah Swt., memerintahkan agar manusia :
a. Menepati janji bila berjanji (QS 3:76)
b. Berinfak dengan mengharap rida Allah tanpa memandang asal-usul (QS
76:9)
c. Selalu bersyukur atas anugrah Allah.
d. Menugucapkan terimakasih jika mendapat pujian atau doa.
e. Memberikan maaf tanpa diminta.
f. Tidak memakai perantara jika berdoa kepada Allah Swt.
2. Al-Mumin (Yang Maha Terpercaya)
Allah Swt. bersifat Al-mumin yang wajib diimani oleh hambanya. Al-Mumin
menurut Asy-Syaqithi adalah pembenaran Allah akan kemimanan hamba-Nya yang
beriman dan mengantar kepada diterimanya iman mereka serta tercurahnya
ganjaran kepada mereka. Firman Allah Swt. (Ali Imran/3 Ayat 18). Melalui sifat ini
Allah Swt. memerintahkan agar manusia bersifat :
a. Menuhakan hanya Allah Swt. ( QS 4:36).
b. Menjaga dan melaksanakan amanah dari Allah tanpa cacat (QS 33:72).
c. Memberikan perlindungan dan rasa aman kepada siapapun (QS 106:4).

3.

4.

5.

6.

d. Tidak mencampuradukan antara keimanan dan kezaliman.


e. Memberikan ketenangan batin kepada orang lain (QS 48:8).
f. Memohon perlindungan hanya pada Allah.
Al-Wakil (Yang Maha Mewakili/Pemelihara)
Manusia dipilih Allah Swt. untuk siberi amanah sebagai khalifah di muka bumi. AlWakil berarti mengandalkan pihak lain untuk mewakili suatu urusannya. Allah
memilih utusan-Nya agar taat dan patuh menjalankan amanah-Nya (QS 22:75).
Melalui sifat ini, Allah Swt. memerintahkan agar manusia :
a. Beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. dengan sebenar-benarnya.
b. Mempelajari dan memahami Al-Quran serta hadis Nabi Saw. (QS 35:32).
c. Memegang amanah dengan sebaik-baiknya.
d. Menjadikan Allah Swt. sebagai satu-satunya pelindung dan penolong.
e. Hanya menyembah dan meminta pertolongan kepada Allah Swt. (QS 1:4).
Al-Matin (Yang Mahakokoh)
Dalam Al-Quran kata al-matin disebut dalam 3 kali, yaitu pada surat dan ayat
berikut :
a. QS Al-Araf/7:183.
b. QS Al-Qalam/68:45.
c. QS Az-Zariyat/51:58.
Sifat al-matin menunjukkan kekuatan-kekuatan Allah. Melalui sifat ini, Allah
memerintahkan agar manusia :
a. Hanya menyembah Allah Swt. Yang Mahakokoh.
b. Selalu berprasangka baik kepada Allah Swt.
c. Tidak enggan beribadah.
d. Memohon rizki hanya kepada Allah.
e. Menjaga kekokohan iman kepada Allah.
f. Menjaga kesehatan tubuh agar dapat menjalankan amanah-Nya.
Al-Jami (Yang Maha Menghimpun)
Ayat Al-Quran yang terkait dengan makna al-jami adalah Surah Ali-Imran/3:9, AnNisa/4:410, Al-Waqiah/56:50. Al-jami artinya Allah akan menghimpun semua
manusia pada hari kiamat. Melalui sifat ini, Allah Swt. memerintahkan agar manusia:
a. Berbudi pekerti luhur.
b. Sering melakukan kebaikan kepada orang lain.
c. Rajin melaksanakan ibadah mahdah.
d. Meningkatkan kualitas iman dan takwa.
e. Mempelajari Al-Quran dengan sebaik mungkin agar memahami proses hari
kiamat dan siap menghadapinya. (QS 45:20, QS 68:52, QS 7:204, QS 17:105).
f. Aktif kegiatan positif yang berkaitan dengan ibadah sosial.
g. Bersikap jujur, amanah, cerdas, kritis, tablig, serta berkomitmen terhadap
Islam.
Al-Adl (Yang Maha Adil)
Kata al-adl diambil dari kata adalah yang mempunyai dua arti, yaitu lurus/sama dan
bengkok/berbeda. Diantara keadilan Allah Swt. dalam kehidupan manusia antara
lain akan menenempatkan manusia zalim di neraka dan surga untuk manusia yang
beriman dan bertakwa. (QS An-Nahl/16:90).

Melalui sifat ini, Allah memerintahkan kepada manusia untuk :


a. Bersikap jujur dan adil.
b. Memberikan hak orang lain yang menjadi miliknya.
c. Memberikan ilmu kepada orang lain.
d. Menegakkan keadilan sepenuh hati kepada keluarga (QS An-Nisa/4:135).
7. Al-Akhir (Yang Terkahir)
Al-Akhir berasal dari bahasa Arab yang berarti yang terakhir, biasa diawali dengan
kata al-awwal yang artinya permulaan. Kedua kata ini disebut secara berurutan
Huwa Al Awwl Wa Al-Akhir, Dia yang pertama dan Dia pula yang terakhir. (QS AlHadid/57 Ayat 3). Melalui sifat ini, Allah Swt. memerintahkan agar manusia untuk:
a. Percaya sepenuhnya bahwa Allah Maha Esa.
b. Menjadi teladan yang pertam tampil dengan amalnya.
c. Berupaya keras untuk menjadi Awwal Al-Mukmin Awwal Al Muslimin. (QS
Al-Anam/6:14).
d. Paling awal mengerjakan amal shaleh. (QS Al-Kahf/18:110).
8. As-Sami (Yang Maha Mendengar)
Seorang muslim wajib meyakini bahwa Allah Swt. adlah Tuhan Yang Maha
Mendengar. Allah Maha Mendengar, bukan saja suara, tetapi juaga yang terdengar
dalam hati makhluk-Nya (manusia). Firman Allah Swt. dalam Al-Quran Surah AlMujadilah/58 Ayat 7 dan Al-Baqarah/2 Ayat 127. Melalui sifat ini, Allah Swt.
memerintahkan agar manusia :
a. Memelihara lidah dari ucapan fitnah dan menyakiti perasaan orang lain.
b. Mendengar petunjuk Allah.
c. Tidak mendengarkan bisikan setan dan selalu membaca taawuz.
d. Pandai mendengarkan hal yang baik.
e. Barpaling dari pendengaran yang tidak bermnafaat (QS Surah Al-Qasas/28
Ayat 55, QS 39:18, QS 6:67).
9. Al-Bashir (Allah Maha Melihat)
Kata al-bashir diambil dari akar kata bashara artinya melihat. Allah Swt. melihat
bukan dengan mata sebagaiman makhluk-Nya (QS Al-Anam/6:103). Allah Swt.
melihat dengan Mahasempurna dan tentu tidak terbatas oleh ruang dan waktu (QS
Surah Al-Hujurat/49:18). Melalui sifat ini Allah Swt., memerintahkan agar manusia :
a. Senantiasa menggunakan mata hanya untuk melihat hal-hal yang baik.
b. Senantiasa berbuat kebaikan karena Allah melihat hambanya yang
mengerjakan apa saja.
c. Berpikir positif, berprasangka baik, karena Allah Swt..
d. Tidak menyembuyikan atau mengambil apa pun yang bukan miliknyaengan
cara tipu daya.
e. Tidak berkonspirasi untuk berbuat kejahatan (QS Surah Yunus/10 Ayat 61).
C. Sikap dan Perilaku Pelajar Muslim Yang Mengimani Asmaul Husna Al-Karim, Al-Mumin, AlWakil, Al-Matin, Al-Jami, Al-Adl, Al-Akhir, As-Sami, dan Al-Bashir
Antara lain sebagai berikut :
1. Percaya dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah Swt. adalah Tuhan Yang Maha Esa.
2. Melahirkan sikap dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung
nilai-nilai sifat tersebut.

3. Memiliki sifat hati-hati dalam setiap langkah, ucapan, tingkah laku, perbuatan, dan
menjaga diri agar tidak terjerumus oleh godaan setan.
4. Senantiasa memperlajari dan memahami Al-Quran sebagai pedoman hidupnya.
5. Menyembah Allah Swt. dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
6. Gemar menuntut ilmu serta mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi.
7. Optimis, bekerja keras, selalu berdoa, serta produktif.

Você também pode gostar