Você está na página 1de 1

Analisa data:

Etiologi inkontinensia -> kelembaban lokal->infeksi saluran kemih->gejala iritasi lokal -> resiko
kerusakan integritas kuli
Planning diagnosa resiko kerusakan integritas kulit
Faktor yang berhubungan : inkontinensia urin, imobilitas
Batasan karakteristik : berkemih tidak terasa, alas tempat tidur kotor dan lembab
Hasil yang diharapkan : integritas kulit tetap baik
Kriteria evaluasi : tidak ada lecet atau kerusakan kulit
Intervensi
1. Pertahankan agar kulit tetap bersih dan kering. Gunakan popok sekali pakai untuk
inkontinensia wanita. Pada pria gunakan kondom kateter atau celana sekali pakai. Bila
menggunakan kondom kateter, ganti tiap hari. Bersihkan dan amati kulit penis. Kenakan
kembali kondom kateter yang bersih dan hubungkan dengan kantong penampung urin.
Hindari penggunaan kondom kateter bila menyebabkan iritasi kulit.
R: keasaman urin meningkatkan resiko terhadap kerusakan kulit. Kelembaban yang terjadi
menjadikan media yang baik bagi pertumbuhan bakteri.
2. Kaji pasien mengenai faktor penyebab
3. Keringkan kulit secara keseluruhan
4. Kaji adanya kemerahan melepuh, bengkak atau drainase
5. Kaji area perineal, beri losion atau tepung jagung sesuai kebutuhan
6. Ganti alas tempat tidur setiap hati. Pertahankan alas tempat tidur tetap rapi, kering dan
bersih
7. Ganti posisi dengan sering.
8. Beri diet nutrisi dan masukan cairan adekuat
Barbara,E. 1998. Rencana asuhan keperawatan medikal bedah. Vol 3. Jakarta : EGC
Tucker, dkk. 1998. Standar perawatan pasien: proses keperwatan, diagnosis, dan evaluasi.
Jakarta : EGC

Você também pode gostar