Você está na página 1de 9

PROPAGASI RADIO DALAM RUANGAN

Oleh : Aqwam Rosadi Kardian

Abstraksi
Tekhnologi dalam komunikasi gelombang atau freukensi memiliki suatu konsep kehandalan
tersendiri didalam penguasaan tentang karakteristik transmisi frekuensi radio dalam ruangan
merupakan sesuatu yang sangat perlu dalam mendesain Indoor Wireless Communication (IWC)
dengan sukses. pengelolaan dan konfigurasi secara tepat. Model Wireless Local Area Netwok
(WLAN) dengan menggunakan gelombang RF (Radio Frequency) termasuk bagian yang penting
sebagi suatu model alternatif dari LAN fibre optic dengan bantuan infrared (Sinar Infra Merah).
Disini diuraikan suatu analisa kelayakan perhitungan propagasi penggunaan WLAN dengan model
dua konfigurasi secara teori yang dapat dikembangkan pada dunia tekhnologi komunikasi informasi
dan dapat membantu perencanaan sistem WLAN yang unggul.

Pendahuluan
Permasalahan tentang Wireless Local Area Network (WLAN). Dimana hal
tersebuti merupakan telahan lebih lanjut tentang parameter teknologi WLAN. Pada
dasarnya WLAN memiliki dua konfigurasi, pertama ad hoc yaitu penggunaan WLAN
pada suatu tempat bersifat sementara dan dibangun tanpa infrastruktur, contohnya
di kelas, ruang rapat, ruang seminar, dan sebagainya Kedua konfigurasi infrastruktur
yaitu penggunaan WLAN pada suatu tempat bersifat permanen dan memiliki
infrastruktur, contohnya di kantor, pabrik dan sebagainya. Untuk membangun WLAN
diperlukan banyak elemen yang termasuk ke dalam perangkat keras, perangkat
lunak, standarisasi dan pengukuran dan analisis kelayakan (misalnya, untuk
menentukan posisi antena base station / BS).
Media transmisi RF (Radio Frequency) termasuk elemen yang sangat penting.
Media RF menentukan banyak hal diantaranya teknik transmisi, hasil pengukuran
untuk perencanaan dan analisa kelayakan. Dan hal-hal yang telah ditentukan oleh
media RF di atas dapat membantu perencanaan sistem WLAN yang unggul. Tabel 1
dan 2.
Tabel 1. Perbandingan WLAN dengan RF dan IR (infrared)
Teknologi
Spesifikasi

Optikal
DFIR

DBIR

Frekuensi/panjang
800-900 nm
gel
Data rate (Mbps)

1.0
70-200

Daerah cakupan
(ft)
Mobilitas
Terdeteksi

(berspot)

RF
RF
18 GHz

10
80
(berspot)

15

FHSS

Pita ISM
2-10

1-3

100-800 100-300
40-130
(tdk ber-spot)

Bagus Fixeb
Sulit

DSSS

Baik
Mudah

(tdk ber- (tdk berspot)


spot)
Terbaik
Sulit sekali

Modulasi

PPM

Daya

Terkecil

Line of Sight (LOS)

tidak
perlu

Metode akses

QPSK

GFSK

25 mW

1W

tidak perlu

tidak perlu

< $ 10

> $ 20

tidak perlu

perlu

tidak perlu

Biaya
(Data Maret/April
1994)
Lisensi

FSK/QPSK

perlu

R. Aloha/
CSMA/TDMA

CSMA

CSMA/CDMA

Tabel 2. Pita ISM (Industrial Scientific and Medical)


Frekuensi
Spesifikasi
Frekuensi
Bandwidth

915 MHz

2.4 GHz

5.8 GHz

902-928 MHz 2400-2483.5 MHz 5725-5850 MHz


26 MHz

83.5 MHz

Jangkauan Transmisi

Paling jauh

Pemakaian

Sangat ramai

sepi

Sangat sepi

Besar

sedang

kecil

banyak

sedang

sedikit

Baik

baik

kurang

Delay
Sumber Interferensi
Daya Tembus Tembok

5 % < 915 MHz

125 MHz
20% < 915 MHz

Penguasaan tentang karakteristik transmisi frekuensi radio dalam ruangan


merupakan sesuatu yang sangat perlu dalam mendesain Indoor Wireless
Communication (IWC) dengan sukses.
Ruangan WLAN
WLAN didesain untuk jumlah pengguna yang terbatas dan berada pada area yang
kecil (dalam ruangan kantor atau pabrik). Karena itu WLAN termasuk salah satu
aplikasi IWC. IWC memiliki beberapa unsur yaitu spektrum yang digunakan,
klasifikasi bangunan (pabrik, kantor dan yang lainnya, karena setiap ruangan
memiliki isi yang berbeda-beda), bahan konstruksi dinding, lantai dan langit-langit
bangunan (bangunan dengan konstruksi baja (pabrik) dapat meningkatkan jumlah
sinyal radio yang dipantulkan sehingga jumlah multipath menjadi lebih banyak
akibatnya tingkat interferensi meningkat), karakteristik propagasi radio dalam
ruangan
dan
kanal
propagasi
radio
[3].
Gambar
1.

Gambar - 1 : WAN dalam ruang kantor dan pabrik


Untuk merencanakan instalasi WLAN, kita harus memperhatikan unsur-unsur IWC
di atas. Pada IWC, dapat saja, antena penerima dan pengirim berada pada satu
ruangan dan saling membayangi (shadowed) sehingga semua barang dan gerakan
yang terjadi dalam ruangan akan memiliki efek yang nyata pada statistik sinyal yang
diterima pada penerima. Mempertimbangkan hal-hal di atas, maka ada beberapa
obyek yang harus direncanakan utuk mengukur dan menganalisis efek dari:
1. Perbedaan mebel/berkakas dan banyaknya yang ada dalam ruangan.
2. Densitas dari personel dan barang dalam ruangan.
3. Konstruksi bangunan dan jumlah lantai.
4. Meja karyawan dengan partisi atau tidak.
Semua obyek yang direncanakan di atas akan menghasilkan ukuran-ukuran yang
berbeda-beda pada frekuensi yang berbeda-beda pula (misalnya, 2,3 4 GHz hasil
ukurnya berbeda dengan hasil ukur pada frekuensi 915 MHz).
Propagasi Radio dalam Ruangan
Sinyal radio menjalar dari pengirim ke penerima melalui free space, pantulan,
difraksi, Line of Sight (LOS) dan Obstructed LOS (OLOS). Gambar - 2.

Gambar 2 : Propagasi radio di kantor dilihat dari atas


Hal ini berarti sinyal radio tiba di penerima melalui banyak jalur (Multipath), dimana
tiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan sinyal, delay dan
fasa yang berbeda-beda Gambar - 3.

Gambar 3 : Sinyal pada propagasi radio


Pengukuran dan pemodelan karakteristik unsur-unsur IWC sangat penting dalam
jaringan wireless untuk mencapai efisiensi perencanaan. Hasil pengukuran dan
pemodelan dapat digunakan untuk menaksir kelayakan teknik komunikasi dan
menentukan lokasi yang optimum untuk instalasi antena base station (BS).
Dan untuk mempermudah pembahasan tentang propagasi radio, maka propagasi
radio dikarakteristikan ke dalam Daya-Rugi-Jalur (Path Loss Power/PLP), RMS
Multipath Delay Spread (RMDS) dan Doppler Shift (DoS).
A. Path Lower Power (PLP)
Untuk propagasi radio dalam ruangan dipilih hukum :
P(d) d -q (watt)....... (1)

atau :
P(d) 10q log d (dB) .....(2)
Dimana P(d) adalah daya rugi jalur, d adalah jarak antara pengirim dan penerima
(dalam meter), q adalah eksponen rata-rata rugi jalur yang tergantung pada
lingkungan IWC. Untuk free space, q = 2 (ini merupakan ketentuan) maka untuk d
= 10 m, P(d) = 20 dB. Jika pengirim (Tx) dan penerima (Rx) ada pada satu ruangn
yang sama, luas dan terbuka (jumlah penghalang sedikit) maka q <2, jika Tx dan
Rx berada pada ruangan yang berbeda atau terhalang oleh suatu benda q > 2. q =
6 dapat dijumpai pada ruangan dengan dinding terbuat dari besi. Sehingga terlihat

di sini bahwa q tergantung pada keadaan ruangan (bahan konstruksi, jumlah lantai
dana penghalang).
Persamaan (2) dapat dimodifikasi menjadi :
P = L(Ro) + 10q log d (dB) .....(3)
Dimana P = Pt Pr = rugi jalur (Pt adalah daya yang dikirim dan Pr adalah daya
yang diterima), L(Ro) adalah rugi jalur dari Tx ke Rx terhadap refrensi jarak Ro
pada propagasi free space (dalam dB), Ro adalah referensi jarak Tx ke Rx yaitu 1
(satu) meter.
Pada bangunan dengan banyak lantai maka persamaan (3) dapat dimodifikasi
kembali menjadi :
P = L(Ro) + 10q log d + zxf + uxw .....(4)
Dimana z adalah jumlah lantai, f adalah redaman tiap lantai (dB) u adalah jumlah
dinding dan w adalah redaman tiap dinding (dB). Catatan semakin tinggi frekuensi
yang digunakan (915 MHz, 2,4 GHz, 5,8 GHz) semakin besar redaman yang
dialami.
Hasil pengukuran menunjukkan:
Untuk LOS, q = 1,5 1,8 dan untuk OLOS dalam pabrik q = 1,8 5,22. Untuk
frekuensi 433 MHz dan 861 Mhz, q = 1 3. Untuk LOS pada frekuensi 900 MHz q
= 1,2 6,5. Untuk 2,4 GHz q = 3,3, untuk frekuensi 4,75 GHz q = 3,8 dan untuk
11,5 GHz q = 4,5 [3].
o
q = 2,0 12 sesuai jarak. q = 2 untuk 1 m < d < 10 m, q = 3 untuk 10 m < d <
20 m, q = 6 untuk 20 m < d < 40 m, q = 12 untuk d > 40 m. [3]
o
Rugi jalur dipengaruhi pula oleh konstruksi bangunan yang ditembusnya.
Misalnya untuk dinding blok beton kira-kira selebar 8 inci akan meredam daya
sebesat 7 dB, untuk dinding kayu dan batu batu akan meredam 3 dB, dinding
aluminium akan meredam 2 dB dan dinding besi meredam 12 dB. Mebel dapat
juga meredam daya propagasi sebesar 1 dB/m. Daya transmisi akan berkurang
pada setiap menembus lantai yang satu dan yang berikutnya. [3].
B. Rate Multipath Delay Spread ( RMDS )
RMDS merupakan parameter penting yang dapat menentukan performa sistem
digital dan alat baik untuk membantu dalam mengidentifikasi multipath fading
dan menanggulanginya. Dengan memperkecil pengaruh RMDS maka
Intersymbol Interference (ISI) (ISI adalah tumpang tindihnya informasi yang
datang dari jalur satu dengan informasi yang sama melalui jalur dua akibat
multipath) dapat diperkecil sehingga error rate kecil dan data rate (R)
meningkat.
Hal ini dapat dibuktikan dari rumus R yaitu :
(5)

(6)
Jika suatu sinyal informasi mengalami gejala multipath, maka antara satu jalur
dengan jalur lain ada delay, misal panjang jalur 50 100 m dan delaynya (RMDS)
=
100
ns
maka
data
rate
(R)
adalah
[5,8]
:
= 1 Mbps
Catatan :
RMDS pada IWC adalah dalam satuan nanosecond (ns) dan pada outdoor (pada
GSM/mobile di luar ruangan) RMDS adalah dalam satuan microsecond ( s) ini
akibat besar frekuensi yang digunakan dan ruang dimana komunikasi tertentu
terjalin.
RMDS dapat dihitung melalui rumus :

(7)

(8)
Dimana Tm = RMDS (ns), L = banyaknya jalur, k = pemakai ke-k (k=1,2,3...), tk =
delay propagasi (ns), D = delay propagasi rata-rata, Bk = amplitudo dari daya
yang diterima (dB).
(9)
Dimana Tm = RMDS (ns), Tc = durasi simbol (ns), x = berarti integer terbesar
yang sama atau lebih kecil dari x.
RMDS memiliki harga yang berbeda pada tempat yang berbeda pula. Dan untuk
menyederhanakan perubahan RMDS yang bersesuaian dengan klasifikasi
bangunan
maka
digunakan
faktor
q
(tabel
3
dan
4).
Tabel 3. RMDS dan q[8]
Faktor q

2.348 3.329 2.184 2.196 1.398 4.21

RMDS (ns) 15.64 29.03 52.38 73.13 33.13 55.19


Tabel 4. RMDS dan jarak Tx ke Rx [4]

Jarak

5 m 10 m 15 m 20 m 25 m

Mean (ns) 14,6 20,7 44,9 56,2 676,2

RMDS dapat mempengaruhi koherensi Bandwidth ( f)c. ( f)c adalah pita


frekuensi yang akan dipakai untuk mentransmisikan data informasi.

(10)
Hasil pengukuran dapat diperlihatkan pada tabel 5.

Tabel 5. RMDS dan Koherensi Bandwidth (BW) [2]

L.O.S

RMS Delay Spread


(ns)

16-31

Coherence BW
(MHz)

36100

Party
Obstructed

Obstructe
d

41-74

58-90

6-30

5-9

Doppler Shift (DoS)


DoS adalah penyebaran pergeseran frekuensi akibat gerakan (mobilitas).
Ketika Rx sedang bergerak dengan kecepatan Vm, maka ternyata frekuensi
pembawa (fc) dari sinyal yang diterima berbeda dari frekuensi pembawa sinyal
(fc) yang dikirim.

Perbedaan ini disebut DoS dan diberi simbol fd.

Dimana c = kecepatan cahaya = 3 x 108 m/det.


Pergeseran frekuensi (fd) dapat berharga positif atau negatif tergantung arah gerak
penerima terhadap base station (BS), apakah ia mendekati atau menjauhi. Misalnya
seseorang bergerak dengan kecepatan (Vm) 1,33 m/det (dengan membawa
notebook) dengan frekuensi (fc) 910 MHz maka fd = 4 Hz.
DoS tidak besar pengaruhnya pada kanal propagasi radio dalam ruangan (indoor)
karena kecepatan tinggi tidak dijumpai pada IWC [8].

Penutup
Setiap ruang memiliki klasifikasi dan isi yang berbeda-beda yang dapat
mempengaruhi penjalaran sinyal radio dalam ruangan. Ruangan dengan dinding
besi, misalnya, dapat memantulkan sinyal radio dengan hebat, sehingga tercipta
gejala multipah fading. Akibat dari gejala tersebut adalah ISI yang akan
meningkattkan error rate. Salah satu cara mengantisipasi efek dari gejala di atas
adalah mengkarakteristikkan propagasi radio kemudian memilih alat dengan
teknologi yang sederhana dan murah ( misalnya antenna diversity dan modulasi
spread spectrum). Disini terlihat pentingnya angka-angka yang dihasilkan dari
pengkarakteristikan dan pengukuran tersebut dalam merencanakan aplikasi sistem
IWC.
Daftar Pustaka
1. Bertoni, Henry L., Kim, Seongcheol and Honcharenko, Walter, Review of InBuilding Propagation Phenomena at UHF Frequencies, IEEE Proceedings
of ASILOMAR 29, pp. 761 765, Maret 1996.
2. Cheung, K.W., and Murch, R.D., Measurement, Characterization and
Modeling of the Wideband Indoor Channel, IEEE Proc. Of Vehicular
Technology Conf. VTC Atlanta, GA, USA, pp 588 592, 28 April 1 May
1996.
3. Hashemi, Homayoun, Indoor Radio Propagation Channel, Proceedings of the
IEEE, vol. 81, No. 7, pp 943-968, July 1993
4. Honcharenko, Walter and Bertoni , Henry L, Mechanisms Governing UHF
Propagation on Single Floor in Modern Office Buildings, IEEE Trans. on
Vehicular Technology, Vol. 41, No. 4, November 1992

5. Janssen, Gerard J.M., Stigter, Patrick A., Prasad, Ramjee, Wideband Indoor
Channel Measurement and BER analysis of Frequency Selective Multipath
Channel at 2.4, 4.75, and 11.5 GHz, IEEE Trans. On Communication, Vol. 44,
No. 10, pp. 1272 1286, October 1996. Molkdar, D., Review on Radio
Propagation into and within Buildings, IEE Proceedings-H, Vol. 138, No. 1,
pp. 61 73, February 1991.
6. Poon, Lai-Shun, and Wang, Hong-Shen, Propagation Characteristic
Measurement and Frequency Reuse Planning in an Office Building, IEEE,
1994.
7. Pahlavan, Kaveh and Levesqne, A.H., Wireless Data Communications, Proc.
8

Of IEEE, Vol. 82, No. 9, pp 1410 1430, September 1994.


8. Yahya A.B. ,Trisakti Teknik Elektro, Elektro OnLine,1999.

Você também pode gostar